PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal
dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI, 2000).
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart
dan Sundeen, 1998)
Waham merupakan suatu keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan
dengan kenyataan (dunia realitas), serta dibangun atas unsur-unsur yang tak berdasarkan
logika, namun individu tidak mau melepaskan wahamnya walaupun ada bukti tentang
ketidakbenaran atas keyakinan itu. Keyakinan dalam bidang agama dan budaya tidak
dianggap sebagai waham. Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak
sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin “ aneh” (misal, mata saya adalah
komputer yang dapat mengontrol dunia) atau bisa pula “tidak aneh” (hanya sangat tidak
mungkin, misal, “ FBI mengikuti saya”) dan tetap dipertahankan meskipun telah
diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya. Waham sering ditemui pada
gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada
skizofrenia. Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham disorganisasi dan
waham tidak sistematis.
1
· Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
· Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
· Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung
jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
b) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
· Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
· Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian
yang realistis
· Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
· Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
· Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
d) Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
Tindakan :
· Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
· Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
· Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
e) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
· Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
· Beri pujian atas keberhasilan klien
· Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
f) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang adA
Tindakan :
· Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
· Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
· Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
· Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Konsep Teori
2.1.1 Definisi waham
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti
adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya.
(Budi Anna Keliat,1999).
Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai
dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu
dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan kemustahilannya
atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. (Tim Keperawatan PSIK FK UNSRI,
2005).
Waham adalah keyakinan keliru yang sangat kuat yang tidak dapat dikurangi dengan
menggunakan logika (Ann Isaac, 2004)
3
Waham somatic : Sebuah keyakinan dimana individu meyakini bahwa dalam
badan atau sektor tubuhnya mengalami masalah atau terserang penyakit &
diucapkan sering berulang kali, tapi tak sesuai bersama kenyataan. Contohnya,
“Saat ini saya mengalami sakit kanker.” (Namun kenyataannya tidak sesuai
pada pemeriksaan hasil dari laboratorium tak ditemukan adanya tanda-tanda
kanker, namun pasien tetap mengemukakan bahwa dirinya memiliki penyakit
kanker).
Waham nihilistik : Individu meyakini bahwa ia telah tidak ada di
dunia/meninggal & diucapkan berulang kali, namun tidak sejalan kenyataan.
Contohnya, ”Ini adalah alam kubur atau barza ya, semua yg berada disini
adalah roh-roh”.
Waham isi pikir : sesuatu keyakinan bahwa klien merasa ada pikiran orang
lain yg disisipkan atau dimasukan ke dalam pikirannya.
Waham siar pikir : Sesuatu keyakinan atau anggapan yang menyatakan bahwa
ada orang lain mengetahui apa yg beliau pikirkan walau dirinya tak sempat
menyebut pikirannya pada orang tersebut
Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh
kekuatan diluar beliau.
2.1.3 Tanda dan gejala waham yang dapat diobservasi:
a. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan
b. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
c. Curiga
d. Bermusuhan
e. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
f. Takut, sangat waspada
g. Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas
h. Ekspresi wajah tegang
i. Mudah tersinggung
4
A. Faktor Prediposisi WAHAM
o Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
o Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
o Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
o Virus : paparan virus influensa pada trimester III
o Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
5
a. Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal untuk
aktivitas hidup sehari-hari
b. Projeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi.
c. Menarik diri
d. ‘
2.1.5Pohon masalah
2.1.6 Penatalaksanaan
Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan
karena, kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental.
Penatalaksanaan klien dengan waham meliputi farmako terapi, ECT dan
terapi lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatik,
terapi seni, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual dan terapi
okupsi yang semuanya bertujuan untuk memperbaiki prilaku klien dengan
waham pada gangguan skizoprenia. Penatalaksanaan yang terakhir adalah
6
rehablitasi sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan bagi
klien agar mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan masyarakat.
Data objektif: Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara
menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang.
Kerusakan komunikasi : verbal
Data subjektif: Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
Data objektif: Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang
didengar dan kontak mata kurang
Perubahan isi pikir : waham ( NN.)
Data subjektif : Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Data objektif: Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak
tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung
Gangguan harga diri rendah
Data subjektif: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
7
Data objektif: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
2 Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir : waham
8
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan proses TUM: Klien 1.1.Setelah ... x 1.1. Bina hubungan
pikir: Waham … dapat interaksi klien: saling percaya dengan
mengontrol o Mau menerima klien:
wahamnya kehadiran perawat di Beri salam
sampingnya. Perkenalkan diri,
TUK: o Mengatakan tanyakan nama serta
1. Klien dapat mau menerima nama panggilan yang
membina bantuan perawat disukai.
hubungan saling o Tidak Jelaskan tujuan
percaya dengan menunjukkan tanda- interaksi
perawat tanda curiga Yakinkan klien
o Mengijinkan dalam keadaan aman dan
duduk disamping perawat siap menolong
dan mendampinginya
Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien akan
tetap terjaga
Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
Perhatikan
kebutuhan dasar dan beri
bantuan untuk
9
memenuhinya
2. Klien dapat 2.1 Setelah .... x 1. Bantu
mengidentifikasi interaksi klien : klien untuk
perasaan yang o Klien mengungkapkan perasaan
muncul secara menceritakan ide-ide dan pikirannya.
berulang dalam dan perasaan yang Diskusikan dengan
pikiran klien. muncul secara klien pengalaman yang
berulang dalam dialami selama ini
pikirannya. termasuk hubungan
dengan orang yang
berarti, lingkungan kerja,
sekolah, dsb.
Dengarkan
pernyataan klien dengan
empati tanpa mendukung
/ menentang pernyataan
wahamnya.
Katakan perawat
dapat memahami apa
yang diceritakan klien.
3. Klien dapat 3.1 Setelah .... x 3. Bantu klien untuk
mengidentifikasi interaksi klien : mengidentifikasi
stressor / o Dapat kebutuhan yang tidak
pencetus menyebutkan terpenuhi serta kejadian
wahamnya. kejadian-kejadian yang menjadi factor
(Triggers sesuai dengan urutan pencetus wahamnya.
Factor) waktu serta harapan / 3.1. Diskusikan
kebutuhan dasar yang dengan klien tentang
tidak terpenuhi seperti kejadian-kejadian
: Harga diri, rasa aman traumatik yang
dsb. menimbulkan rasa takut,
o Dapat ansietas maupun
menyebutkan perasaan tidak dihargai.
10
hubungan antara 3.2. Diskusikan
kejadian kebutuhan/harapan yang
traumatis/kebutuhan belum terpenuhi.
tidak terpenuhi 3.3. Diskusikan
dengan wahamnya. dengan klien cara-cara
mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi dan
kejadian yang traumatis.
3.4. Diskusikan
dengan klien apakah ada
halusinasi yang
meningkatkan pikiran /
perasaan yang terkait
wahamnya.
3.5. Diskusikan
dengan klien antara
kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya.
4. Klien dapat 4. Setelah … x 4. Bantu klien
mengidentifikasi interaksi klien: mengidentifikasi
wahamnya menyebutkan keyakinannya yang salah
perbedaan tentang situasi yang nyata
pengalaman nyata (bila klien sudah siap)
dengan pengalaman o Diskusikan dengan
wahamnya. klien pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
o Katakan kepada klien
akan keraguan perawat
terhadap pernyataan klien
o Diskusikan dengan
klien respon perasaan
11
terhadap wahamnya
o Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
o Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh
klien
5. Klien dapat 5. Setelah … x 5.1. Diskusikan
mengidentifikasi interaksi : dengan klien
konsekuensi dari Klien menjelaskan pengalaman-pengalaman
wahamnya gangguan fungsi yang tidak
hidup sehari-hari yang menguntungkan sebagai
diakibatkan ide-ide / akibat dari wahamnya
fikirannya yang tidak seperti :
sesuai dengan Hambatan dalam
kenyataan seperti : berinteraksi dengan
o Hubungan keluarga
dengan keluarga Hambatan dalam
o Hubungan berinteraksi dengan
dengan orang lain orang lain
o Aktivitas Hambatan dalam
sehari-hari melakukan aktivitas
o Pekerjaan sehari-hari
o Sekolah Perubahan dalam
o Prestasi, dsb prestasi kerja / sekolah
5.2. Ajak klien
melihat bahwa waham
tersebut adalah masalah
yang membutuhkan
bantuan dari orang lain
5.3. Diskusikan
12
dengan klien
orang/tempat ia minta
bantuan apabila
wahamnya timbul / sulit
dikendalikan.
13
mendapat interaksi Keluarga pentingnya peran serta
dukungan dapat menjelaskan keluarga sebagai
keluarga. tentang : pendukung untuk
o Pengertian mengatasi waham.
waham 7.2.Diskusikan potensi
o Tanda dan keluarga untuk
gejala waham membantu klien
o Penyebab dan mengatasi waham.
akibat waham 7.3.Jelaskan pada
o Cara merawat keluarga tentang :
klien waham Pengertian waham
7.2 Setelah ... X Tanda dan gejala
interaksi keluarga waham
dapat mempraktekkan Penyebab dan
cara merawat klien akibat waham
waham. Cara merawat
klien waham
7.4. Latih keluarga cara
merawat waham.
7.5. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
7.6. Beri pujian kepada
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien di rumah sakit.
14
minum obat penggunan obat
Nama,warna,dosis,
efek terapi dan efek 8.2. Pantau klien saat
samping obat penggunaan obat
8.2.Setelah ……..x Beri pujian jika
interaksi klien klien menggunakan obat
mendemontrasikan dengan benar
penggunaan obat dgn
benar 8.3.Diskusikan akibat
8.3.Setelah ….x berhenti minum obat
interaksi klien tanpa konsultasi dengan
menyebutkan akibat dokter
berhenti minum obat Anjurkan klien
tanpa konsultasi untuk konsultasi kepada
dokter dokter/perawat jika
terjadi hal – hal yang
tidak di inginkan .
15
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa :
Nama Pasien :
No Medrek :
Hari/Tanggal :
Interaksi ke :
I. PROSES KEPERAWATAN
DO : ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
DS : .................................................................................................................... ...............
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan
(tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan ini sesuai dengan
............................................................................................................................. ..................................
...............................................................................................................................................................
............................................................
3. Tujuan Keperawatan
................................................................................................................................... ............................
...............................................................................................................................................................
............................................................
4. Tindakan Keperawatan
(tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan yang akan
16
................................................................................................................................. ..............................
...............................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ..................................
...........................
1. Orientasi
Salam terapeutik
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.....................
Evaluasi/validasi
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
.....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
.....................
2. Kerja
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
.....................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
............................................................................................................................. ....................
..................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
17
.................................................................................................................................................
..................
3. Terminasi
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
.....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
............
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.....................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ........
18
STRATEGI INTERAKSI PERAWAT – KLIEN
tidak terpenuhi
kebutuhan
waham
waham
Sumber rujukan
19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola prilaku yang secara klinis bermakna
yang mengkaitkan langsung distress (penderitaan) dan menimbulkan hendaya
(disabilitas) pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Salah satu gangguan jiwa
yang sering terjadi pada masyarakat, yaitu waham, waham adalah keyakinan klien
yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak dapat di rubah
secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran klien dimna sudah
kehilangan control.
SARAN
Diharapkan bagi pembacasetelah membaca makalah ini khususnya perawat
dan memahami dan mengerti serta dapat mengaplikasikan tindakan keperawatan
secara intensif serta mampu berfikir kritis dalam melaksanakan proses keperawatan
apabila mendapatati klien dengan penyakit gangguan kejiwaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
21