Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977). Tempat-tempat
ibadah,hiburan,salon dll merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum yang
dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan
Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di
perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus tempat-tempat tersebut
perlu untuk diberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan
dengan tempat-tempat umum guna mendukung upaya peningkatan kesehatan
lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan tempat umum,
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat-tempat umum merupakan
tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang
diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat (Adriyani, 2005).
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat-tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktifitas lainnya. Jadi sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting
dijaga sanitasinya agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan,misalnya
menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.

1
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana persyaratan lingkungan fisik dan fasilitas sanitasi di Lomban Water
Park ?
 Bagaimana hasil pemeriksaan/pengamatan di Lomban Water Park ?
C. Tujuan
 Mengetahui persyaratan lingkungan fisik dan fasilitas sanitasi di Lomban Water
Park
 Mengetahui hasil pemeriksaan/pemantauan di Lomban Water Park
D. Waktu dan Tempat
 Hari/Tanggal : Rabu / 28 Februari 2018
 Tempat : Lomban Water Park Jl. Bougenvile, Tateli, Mandolang,
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara

2
BAB II

DASAR TEORI

A. Pengertian Kolam Renang


Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan
air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang
pribadi adalah simbol status bagi pemiliknya, karena membutuhkan banyak tempat dan
biaya perawatan yang besar. Kolam renang umum biasanya bagian dari pusat
kebugaran jasmani atau taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi
sauna, lapangan olahraga renang (squash, tenis, dll) dan rumah makan.
B. Jenis – jenis Kolam Renang
a. Menurut pembuatannya kolam renang dapat dibagi dalam beberapa bagian,
diantaranya:
1) Pemandian Alam (Natural bathing place). Misalnya : pemandian pantai laut,
telaga, sungai, dsb. Pengawasan sanitasi untuk tipe ini sulit sekali dilakukan,
yang perlu diperhatikan adalah lingkungan sekitar pemandian tersebut harus
dijaga kebersihannya terutama saluran pembuangan air limbah, pembuangan
tinja, limbah bahan-bahan kimia dan radioaktif. Persyaratan yang lain adalah
harus ada penjaga perenang (lifeguard) yang diperlengkapi dengan pelampung,
kendaraan air kalau mungkin helikopter.
2) Pemandian Buatan (Artificial swimming Pool). Misalnya : pemandian umum
didalam kotamadia/kabupaten, pemandian di hotel dsb.
b. Menurut cara pengisian air Kolam Renang, dapat dibagi tiga yaitu :
1) Fill and draw pool.
Tipe kolam renang ini menggunakan air kolamnya secara terus menerus dalam
satu periode waktu tertentu. Setelah air kolam tampak kotor baru
dikuras/dibuang kemudian seluruhnya diganti dengan air yang baru dan bersih.
Untuk menentukan kotor tidaknya air adalah dengan melihat keadaan fisik air
tersebut atau dari jumlah perenang yang datang, yang seperti ini adalah tipe
yang tidak baik.

2) Natural Flow through pool

3
Pada tipe ini air kolam mengalir secara terus menerus setiap saat sehingga air
kolam senantiasa dalam keadaan bersih. Hal ini disebabkan karena air yang
baru. Kolam renang tipe ini adalah yang terbaik tetapi membutuhkan banyak
air. Tipe ini umumnya terdapat di daerah pegunungan atau tempat-tempat yang
ada sumber airnya.
3) Recirculatory pool.
Pada tipe ini air kolam renang yang telah dipakai dan kotor secara terus menerus
(berputar) dialirkan melalui instalasi-instalasi penyaringan (filter) dan dipompa
kembali ke dalam kolam renang, setelah bersih dan didesinfeksi dengan zat
chlor. Kolam renang tipe ini sangat hemat karena tidak begitu membutuhkan
banyak air asalkan harus dijaga bahwa proses penyaringan dan pendesinfeksian
air tersebut harus berjalan dengan baik. Dari pandangan kesehatan masyarakat,
merupakan kolam renang yang paling tepat. Hal ini dikarenakan kolam renang
tersebut mempunyai peralatan untuk penyaringan sehingga air kolam dapat
dipertahankan kualitasnya (pemantauan kualitas dilakukan secara terus-
menerus).
c. Menurut pemakaiannya Kolam Renang dapat dibedakan menjadi:
1) Kolam Pemandian Perorangan (Private Swimming Pool)
Yaitu kolam renang yang terletak di rumah pribadi dan diawasi oleh pemiliknya
sendiri. Penggunaannya hanya terbatas yaitu anggota keluarga atau tamu yang
diundang.
2) Kolam Renang Untuk Umum (Public Swimming Pool)
Kolam renang untuk umum (Public Swimming Pool) adalah kolam renang yang
digunakan untuk berenang atau mandi secara kolektif oleh sejumlah orang dan
dioperasikan oleh seorang pemilik atau perusahaan dengan dikenakan biaya
untuk setiap kali penggunaan. Pengertian untuk umum bisa berarti setiap
orang/masyarakat, murid sekolah, klub atletik atau perenang, pengunjung hotel.
(kolam renang bisa tersedia di hotel).

4
d. Menurut letaknya maka kolam renang dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Kolam renang yang terletak ditempat terbuka (out door swimming pool).
Misalnya:
 Kolam renang umum/perorangan yang terletak di tempat terbuka.
 Kolam renang alam/pemandian alam.
2) Kolam renang yang terletak ditempat tertutup (indoor swimming pool).
C. Prinsip Dasar Kolam Renang Yang Sehat.
1. Pengendalian terhadap kotoran atau bahan infektif yang masuk kedalam kolam
dengan cara :
a. Kebersihan/hygiene perorangan dari perenang perlu diperhatikan.
b. Desain konstruksi dari kolam renang yang tepat dapat menghalangi pencemaran
air kolam dari air kotor, debu, sampah dan daun- daunan yang ada disekitar
kolam renang.
2. Menghilangkan secepatnya setiap kotoran dan bahan infektif yang masuk ke dalam
kolam renang, dengan cara :
a. Desinfeksi yang terus-menerus untuk membantu memelihara kondisi air kolam
renang yang memenuhi syarat.
b. Resirkulasi dan penyaringan yang tepat akan menjaga kondisi air kolam yang
memenuhi syarat.
3. Konstruksi dan cara pengoperasian kolam renang yang benar, dapat dilakukan bila
:
a. Peralatan dan perlengkapan kolam renang terjamin.
b. Perenang setiap saat selalu diawasi.
c. Jumlah perenang dibatasi (terkontrol).
D. Persyaratan Bangunan Kolam Renang Yang Saniter.
1. Letak Kolam Renang
a. Terletak ditempat yang strategis, yaitu mudah dicapai dengan jalan kaki,
ataupun kendaraan umum/pribadi.
b. Bangunan kolam harus dapat melindungi air kolam dari tiupan angin kencang
yang membawa debu atau daun-daunan.
c. Wilayah dari kolam renang harus dipagari setinggi minimal 1,80 meter dan
tidak mudah dipanjati.
d. Kolam renang harus bebas dari daun-daunan yang menggelantung diatasnya.

5
2. Ukuran Kolam Renang Ukuran kolam renang erat hubungannya dengan perkiraan
daya tampung kolam renang terhadap pengunjung. Dibawah ini ada perkiraan daya
tampung dari kolam renang (expected loading).
a. Untuk pemandian umum yang besar, data untuk expected loading mungkin
dapat diperoleh dari kolam renang lain pada area yang sama, atau melakukan
survey khusus. Diperkirakan untuk kota berpenduduk dibawah 30.000 orang
jumlah pengunjung maksimal. (maximum daily attendance) setiap harinya di
kolam renang antara 5 – 10 dari populasi. Untuk populasi yang besar (di atas
30.000 orang prosentase kedatangan pengunjung antara 2 – 3 % dari populasi.
Puncak kedatangan pengunjung adalah sekitar 1/3 diatas rata-rata jumlah
kedatangan pengunjung perhari.
b. Batas jumlah perenang menurut APHA
1) Diving area (daerah penyelaman).
Batas maksimum 12 perenang untuk radius 10 ft dari masing-masing papan
loncat.
2) Swimming area (daerah perenang).
Mempunyai kedalaman lebih dari 5 ft dan terletak diluar dari daerah
penyelaman (diving area). Pada daerah ini setiap perenang harus
mempunyai ruang 24 ft2 .
3) Non swimming area (bukan daerah untuk berenang) Untuk kolam renang
yang besar 60 – 80 % dari luas kolam digunakan untuk non swimming area.
Pada daerah ini setiap perenang memperoleh ruang 10 ft2 (± 1 m2) dengan
kedalaman kolam kurang dari 5 ft dan sedangkal-dangkal 3 ft.
3. Penyediaan Air Kolam Renang
a. Kualitas air kolam harus memenuhi syarat fisika, kimia dan mikrobiologis,
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor :
416/Menkes/Per/IX/1990 tanggal 3 September 1990. b.
b. Jumlah air di dalam mencukupi.
c. Sistim penyediaan air untuk kolam dilakukan secara saniter. Misalnya
terlindung dari bahaya kontaminasi pada permukaan back siphonage.
d. Air penambah (make up water) harus dialirkan lewat “Vacuum Breaker” untuk
mencegah “backsiphonage”.

6
4. Konstruksi Kolam
a. Kolam harus dibuat dari bahan yang kuat, rapat air, keras dan licin, baik untuk
lantai ataupun dinding.
b. Dinding dan lantai kolam berwarna terang untuk menjaga keselamatan dan agar
lebih saniter.
c. Setiap pertemuan dua dinding (sudut) membentuk bulatan (cones) agar mudah
dibersihkan.
5. Bentuk kolam dan dasar kolam
a. Lubang pengurasan harus terletak di tempat terdalam.
b. Kemiringan dari lantai kolam tidak boleh lebih dari 1 inch per ft jika kedalaman
air kurang dari 51/2 ft dan tidak boleh ada perubahan kemiringan lantai yang
tiba-tiba. Pada kolam renang dengan panjang kurang dari 50 ft, rata-rata
kemiringan akan menurun menjadi 11/2 inch per ft.
c. Dinding kolam harus benar-benar vertikal dan melengkung pada pertemuan
dengan lantai dasar.
6. Tempat berjalan perenang
a. Sekeliling kolam tersebut harus ada tempat berjalan (pool deck area), yang
lebarnya minimum 1,5 meter.
b. Tempat berjalan tersebut harus punya kemiringan sebesar ¼ inch per foot dan
dilengkapi dengan lubang pengering lantai satu buah untuk setiap ft2 luas
permukaan.
c. Tidak licin.
7. Pemasukan air (Return Water Inlets)
a. Air masuk harus bisa diatur disesuaikan dengan luas kolam sehingga dapat
didistribusikan secara merata.
b. Jumlah dan letak lubang inlets.
 Semua lubang inlet terletak pada kedalaman 10 – 15 inch dibawah saluran
kelebihan (overflow) untuk mencegah hilangnya desinfektan.
 Rata-rata aliran air yang melewati berbagai ukuran inlets tidak boleh lebih
dari ukuran yang ada di bawah ini : Ukuran pipa inlet (inch) 1 “, 11/4, 11/2
dan 2”.

7
8. Pipa Pengeluaran Air (water outlets)
a. Pipa pembuangan umumnya dihubungkan dengan pompa penyedot (suction
pump) agar air cepat keluar.
b. Diusahakan agar air kolam dalam waktu 6 jam lebih terkuras habis.
c. Apabila lebar kolam lebih ari 7 meter perlu penambahan saluran pipa
pengeluaran air.
d. Diusahakan agar jangan terjadi vortex (pusaran) pada saat pembuangan air
keluar dengan jalan pada ujung pipa pembuangan ditutup dengan terali besi
untuk menghindari kecelakaan.
e. Dilarang pipa saluran pembuangan ini langsung dihubungkan air kotor
kotamadia.
f. Letak outlet minimal 25 cm dari dinding kolam renang.
g. Jumlah antara satu outlet dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 50 cm.

8
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Data Umum
1. Nama Kolam Renang/Pemandian Umum : Lomban Water Park
2. Alamat / No. Telp : Jl. Bougenvile, Tateli, Mandolang,
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utar
B. Variabel Penilaian

No. VARIABEL UPAYA BOBOT KOMPONEN YANG DINILIAI NILAI SKORE


1 2 3 4 5 6
I PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN BANGUNAN
A UMUM
1 Lokasi [ ] Terhindar dari pencemaran 15 60
kimia

4 [ ] Terhindar dari pencemaran 10 40


fisika

[ ] Tidak terletak di daerah banjir 5 20

2 Lingkungan 3 [ ] Bersih 12 36
[ ] Tidak memungkinkan sebagai 10 15
tempat bersarang/berkembang
biak serangga dan tikus
[ ] Dapat mencegah masuk dan 5 0
berkembang biak binatang
pengganggu lain.
[ ] Berpagar kuat 3 9
3 Bangunan 2 [ ] Kokoh / kuat 15 30
[ ] Tidak memungkinkan sebagai 20
tempat berkembangbiaknya 15
serangga dan tikus
B PENGGUNAAN RUANG
4 Pembagian ruang 2 [ ] Dipergunakan sesuai fungsinya 30 60
C KONSTRUKSI

9
5 Lantai [ ] Bersih 12 36
[ ] Bahan kuat, kedap air, 30
10
permukaan rata
[ ] Tidak licin 5 15
3
[ ] Yang selalu kontak dengan air 9
tidak memungkinkan terjadinya
3
geair (miring kearah saluran
pembuangan)
6 Dinding 2 [ ] Bersih 12 24
[ ] Permukaan yang selalu kontak 20
10
dengan air kedap air
[ ] Berwarna terang 8 16
7 Atap 2 [ ] Tidak bocor atau kuat 15 30
[ ] Tidak memungkinkan terjadi 30
15
genangan air
8 Langit – langit 2 [ ] Tinggi dari lantai minimal 18 36
2.5 m
[ ] Bersih 12 24
9 Pintu 2 [ ] Dapat dibuka, ditutup/dikunci 15 30
dengan baik
[ ] Dapat mencegah masuknya 15 30
binatang pengganggu
10 Pencahayaan 2 [ ] Cukup terang pada setiap 15 30
ruangan
[ ] Tidak menimbulkan silau 15 30
II PERSYARATAN KESEHATAN KAMAR DAN RUANG
A UMUM
11 Kondisi ruang 2 [ ] Tidak pengap 6
[ ] Bebas kuman alpha 6
Streptococus haemoliticus dan
kuman pathogen
[ ] Tidak berbau ( H2S dan 6
Amoniak)

10
[ ] Kadar gas beracun tidak 6
melebihi ambang batas
[ ] Tingkat kebisingan tidak 6
melebihi persyaratan (kamar tidur
< 40 dBA, kantor < 75 dBA, dapur
< 80 dBA, ruang pertunjukan.
B KHUSUS
12 Ruang istirahat karyawan 2 [ ] Bersih 12 0
[ ] Tersedia jamban, peturasan 10 0
yang terpisah untuk karyawan pria
dan karyawan wanita.
[ ] Ruang istirahat karyawan pria 5 0
terpisah dengan ruang karyawan
wanita
[ ] Tersedia lemari/loker 3 0
13 Kamar mandi, jamban, dan 5 [ ] Bersih 12 60
peturasan [ ] Aliran air limbah lancar 10 50
[ ] Sarana pembuangan air limbah 5 25
kedap air dan tertutup
[ ] Perbandingan jumlah 3 0
karyawan dengan min. kamar
mandi, jamban dan peturasan :
Untuk karyawan pria
- 1 s/d kary. Tersedia 2
kamar mandi, 1 jamban, 1
peterusan.
- 26 s/d 50 kary. Tersedia 2
kamar mandi, 1 jamban, 1
peterusan
- 51 s/d 100 kary. Tersedia 5
kamar mandi, 3 jamban,
dan 5 peturasan
Untuk karyawan wanita

11
- 1 s/d 20 kary. Tersedia 1
kamar mandi dan 1 jamban
- 21 s/d 40 kary. Tersedia 2
kamar.
- 41 s/d 70 kary. Tersedia 3
kamar mandi dan 3 jamban
14 Gudang 2 [ ] Bersih 10 0
[ ] Gudang bahan makanan, bahan 10 0
berbahaya, alat kantor, alat rumah
tangga dan lain – lain. Terpisah
satu sama lain.
[ ] Barang yang disimpan ditata 6 0
rapi.
[ ] Dilengkapi dengan rak 2 0
[ ] Di lengkapi rak dan lantai 2 0
minimal 20 cm
III PERSYARATAN KESEHATAN FASILITAS SANITASI
15 Penyediaan air 5 [ ] Pemenuhan syarat kualitas air 10 50
bersih
[ ] Tersedia dengan jumlah yang 8 40
cukup
[ ] Air tersedia pada setiap tempat 6 30
kegiatan secara berkesinambungan
[ ] Distribusi air menggunakan 4 20
perpipaan.
[ ] Terhindar dari cemaran silang 2 10
16 Pembuangan Air Limbah 3 [ ] Memiliki sarana pengolahan 15 45
air limbah
[ ] Air limbah mengalir dengan 15 45
lancar
17 Pancuran Bilas 3 [ ] Bersih dan tidak bau 12 36
[ ] Air mengalir dengan lancar dan 7 21
kontinu

12
[ ] Lantai kedap air dan tidak licin 6 18
[ ] Untuk setiap 40 orang minimal 5 15
tersedia satu pancuran bilas
18 Toilet Untuk Umum 4 [ ] Bersih dan tidak bau 15 40
[ ] Letaknya tidak berhubungan 10 40
langsung dengan dapur, kamar
tidur, ruang tamu
[ ] Lantai kedap air, tidak licin, 3 12
lantai miring kearah sal. pembuang
[ ] Toilet untuk pria terpisah 2 8
dengan toilet untuk wanita
IV PENGELOLAAN SAMPAH
19 Tempat Sampah 4 [ ] Terbuat dari bahan yang kuat 7 20
ringan, taha karat, kedap air.
[ ] Permukaan bagian dalam halus 7 28
dan rata
[ ] mempunyai tutup yang mudah 1 4
dibuka/ditutup tanpa mengotori
tangan.
[ ] Jumlah dan volume tempat 1 4
sampah sesuai dengan produksi
sampah perhari
[ ] Mudah diisi dan dikosongkan 7 28
[ ] Sampah dari tiap ruang 7 28
diangkut/dikosongkan tiap hari
20 Tempat Penampungan Sampah 3 [ ] Tdak permanen 10 30
Sementara [ ] Tidak menjadi tempat 5 6
perindukan serangga dan binatang
[ ] Mudah dijangkau oleh 5 0
kendaraan pengangkut sampah
[ ] Frekuensi 10 30
pengosongan/pengangkutan
sampah minimal 3 x 24 jam

13
21 Peralatan Pencegahan Masuknya 2 [ ] Dilengkapi dengan alat yang 15 20
Serangga dapat mencegah masuknya
serangga dan tikus
[ ] Sarana penyimpanan air harus 15 30
tertutup dan terbebas jentik
nyamuk
22 Area Kolam Renang 4 [ ] Ada pemisah yang jelas antara 15 0
area kolam renang dengan area lain
sehingga orang yang tidak
berkepintangan tidak boleh masuk
[ ] Ada pemisah yang jelas antara 10 0
area kolam renang dengan area lain
sehingga orang yang tidak
berkepentingan masih dapat masuk
[ ] Tidak ada pemisah yang jelas 5 0
antara area kolam renang dengan
area lainnya
23 Volume Air Kolam 4 [ ] Kolam renang selalu terisi 15 60
dengan air,
[ ] Jumlah perenang maksimum 15 60
sebanding dengan luas permukaan
air kolam renang di bagi 3
24 Kontruksi Kolam 4 [ ] Lantai dan dinding kolam kuat, 3 12
kedap air permukaan rata
[ ] Lantai berwarna putih atau 3 12
terang
[ ] Sudut-sudaut dinding dan 3 0
dasar kolam melengkung ( Conus )
[ ] Tidak terjadi hubungan 3 12
langsung antara air bersih dan air
kotor
[ ] Lubang pengurasan dilengkapi 3 0
dengan jeruji besi

14
[ ] Pada kedalam kolam kurang 3 8
berbentuk bulat. Tahan karat dan
tidak menonjol
[ ] Tangga dan pegangan kolam 3 0
berbentuk bulat, tahan karat &
tidak menonjol
[ ] Lantai ditepi kolam renang 3 8
kedap air, minimal 1m & tidak
licin
[ ] Ada tanda-tanda yang jelas 3 0
tentang kedalam kolam
[ ] Papan loncat/ Luncur sesuai 3 0
dengan persyaratan teknis yang
berlaku dan tidak membahayakan
perenang
25 Bak Cuci Kaki 3 [ ] Tersedia bak cuci kaki dengan 16 0
ukuran : 1,5m x 20cm
[ ] Bak terisi dengan air 7 0
[ ] Kadar sisa khlor 2 ppm 7 0
V Karyawan
26 Surat Keterangan Sehat dari dokter 1 [ ] 80-100% jumlah karyawan 15 0
yang masi berlaku memiliki
[ ] 60 – 79% jumlah karyawan 10 0
memiliki
[ ] 40 – 59 % jumlah karyawan 6 0
memiliki
[ ] 20 – 39 % jumlah karyawan 4 0
memiliki
[ ] 1- 19 % karyawan memiliki 3 0
[ ] 0 % jumlah karyawan 2 0
memiliki

15
VI KUALITAS AIR KOLAM RENANG & AIR PERMANDIAN UMUM
A AIR KOLAM RENANG
1. FISIKA
27 Bau 5 [ ] Tidak berbau 15 75
[ ] Berbau 15 0
28 Benda Terapung 2 [ ] Bebas dari benda terapung 15 30
[ ] Tidak bebas dari benda 15 0
terapung
29 Kejernihan 4 [ ] Jernih ( diukur dengan tiringan 15 30
seci ) 15 0
[ ] Tidak jernih
B AIR PERMANDIAN
1. FISIK
30 Bau 5 [ ] Tidak berbauh 15 75
[ ] Berbauh 15 0
31 Kejernihan 2 [ ] Jernih ( diukur dengan tiringan 15 30
seci )
[ ] Tidak jernih 15 0
32 Minyak 5 [ ] Tidak berbauh minyak / tidak 15 75
Nampak lapisan minyak / Film
[ ] Berbauh minyak / Tampak 15 0
lapisan minyak / film
33 Warna 2 [ ] Lebih kecil sama 100 skala 15 0
TCU
[ ] Lebih besar dari100 skala 15 0
TCU
JUMLAH 100 1000 1.960

Kriteria :
- Baik : 1.520 – 3.040
- Kurang Baik ; > 1.520

16
C. Pembahasan
Berdasarkan formulir penilaian pemeriksaan sanitasi di Lomban Water Park,
didapatkan hasil yaitu 1.960, yang artinya Lomban Water Park dapat dikategogrikan
Baik. Namun dalam praktikum ini tidak dilakukan pemeriksaan kimia dan bakteriologi
terhadap air kolam renang. Secara fisik, kualitas air yang ada di Lomban water park
memenuhi syarat. Baik air yang ada di kolam renang maupun air untuk membilas.
Beberapa variable tidak diberi nilai, karena Lomban Water Park tidak memiliki variable
yang ada di formulir penilaian sanitasi, seperti pada area kolam renang tidak terdapat
pemisah yang jelas antara area kolam renang dengan area lain sehingga orang yang
tidak berkepentingan tidak boleh masuk dan tidak ada keterangan mengenai kedalaman
kolam. Serta terdapat lantai yang berlumut ditepi kolam

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa variable penialain tidak ditemukan di Lomban Water Park, seperti tidak
adanya keterangan mengenai kedalaman kolam, tidak ada ruangan khusus untuk
karyawan, tidak tersedia bak cuci kaki, dan dapat memungkinkan berkembang biaknya
serangga, seperti nyamuk. Terdapat lantai yang licin di tepi kolam renang.
B. Saran
Saran bagi pengelola yaitu perlu ditambah keterangan mengenai kedalaman
kolam, pemisah yang jelas antara area kolam renang dengan area lain sehingga orang
yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk, dan perlu adanya ruangan khusus bagi
karyawan. Serta perlu adanya perbaikan untuk lantai licin yang ada di tepi kolam. Dan
lebih meningkatkan sanitasi yang ada di sekitar kolam renang.

18
DOKUMENTASI

19
DAFTAR PUSTAKA

http://yesakribo.blogspot.co.id/2016/04/sanitasi-kolam-renangpemandian-umum.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kolam_renang
https://kesehtankita.wordpress.com/2016/05/18/higine-sanitasi-tempat-umum-kesmas/

https://kontraktorkolamrenang.co.id/pengertian-kolam-renang-dan-aksesoriesnya/
https://kolamrenangpro.com/kolam-renang-menurut-jenis-dan-fungsinya/
https://www.renovasikolamrenang.com/jenis-kolam-renang/

20

Anda mungkin juga menyukai