Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang


perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Hidayat, 2009).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
dari proses kematangan (Soetjiningsih, 2002). Menurut usia, tahap perkembangan
anak dibagi menjadi tahap perkembangan bayi (0-1 tahun), anak todler (1-3
tahun), anak usia prasekolah (3-6 tahun), anak usia sekolah (6-12 tahun) serta
remaja (12-21 tahun) (Potter & Perry, 2005).
Usia prasekolah merupakan masa peka perkembangan aspek sosial
anak. Anak usia ini sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh
potensinya. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik
psikis dan fisik yang merespon stimulus lingkungan dan mengasimilasi atau
menginternalisasikan ke dalam pribadinya. Masa ini merupakan masa awal
perkembangan kemampuan anak sehingga sangat diperlukan kondisi dan stimulus
yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya
tercapai secara optimal (Suharyani, 2010).
Anak usia pra sekolah termasuk golongan rawan gizi. Masalah gizi
pada anak prasekolah muncul karena perilaku makan anak yang kurang baik dari
orang tua. Ketidakseimbangan asupan gizi, baik kelebihan atau kekurangan akan
mengakibatkan masalah gizi pada anak prasekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Definisi Anak Usia Prasekolah ?
2. Bagaimana Periode Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) ?
3. Apa Tujuan Pemberian Nutrisi Yang Seimbang Pada Anak Prasekolah (3-5
tahun)?
4. Bagaimana Pola Makan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) ?
5. Apa Saja Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) ?
6. Bagaimana Pemberian Makan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) ?

1
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai pemberian nutrisi pada anak usia 3-5
tahun.

Tujuan Khusus
1. Mengetahui Definisi Anak Usia Prasekolah.
2. Mengetahui Periode Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun).
3. Mengetahui Tujuan Pemberian Nutrisi Yang Seimbang Pada Anak Prasekolah
(3-5 tahun).
4. Mengetahui Pola Makan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun).
5. Mengetahui Apa Saja Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Prasekolah (3-5
tahun).
6. Mengetahui Pemberian Makan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anak Usia Prasekolah


Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-5 tahun. Pada masa
ini, terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual yang begitu
signifikan. Kemampuan mereka dalam mengontrol diri, berinteraksi dengan
orang lain, dan penggunaan bahasa dalam berinteraksi merupakan modal awal
anak dalam mempersiapkan tahap perkembangan berikutnya, yaitu tahap
sekolah. (Whaley dan Wong, 1995).
Masa prasekolah (usia 3 – 5 tahun) merupakan fase ketika anak
mulai terlepas dari orang tuanya, dan mulai berinteraksi dengan lingkungannya
(Sayogo, 2007). Tugas perkembangan pada anak prasekolah adalah mencapai
otonomi yang cukup, memenuhi dan menangani diri sendiri tanpa campur
tangan orang tua secara penuh. Pada tahap ini, anak dapat dilibatkan dalam
kegiatan atau pekerjaan rumah tangga untuk membantu orang tua (Whaley dan
Wong,1999). Keberhasilan pada tahap prasekolah akan berpengaruh sangat
besar dalam kesuksesan anak dalam menghadapi tahap perkembangan
berikutnya.

2.2 Periode Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)

Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat


kemajuan dalam perkembangan motorik serta fungsi ekskresi. Periode penting
dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang
berlangsung pada balita akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas dan
kesadaran sosial, emosional intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar
kepribadian pada masa-masa ini juga dibentuk, sehingga setiap penyimpangan
sekecil apapun apabila tidak dideteksi dan ditangani akan mengurangi kualitas
sumber daya manusia ( Depkes, 2007 ).

3
Pertumbuhan pada masa pra sekolah, pertumbuhan fisik untuk berat
badan mengalami kenaikan rata- rata pertahunnya 2 kg. Kelihatan kurus akan
tetapi aktivitas motorik tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan
seperti berjalan melompat. Pada pertambahan tinggi badan anak akan bertambah
rata-rata 6,75-7,5 cm tiap tahunnya.

Adapun berat badan dan tinggi badan pada balita normal dapat
dihitung dengan ketentuan ( soetjiningsih, 1998 ) :

Berat badan = [umur ( tahun ) x 2] + 8

Tinggi badan = 2x PB lahir

2.3 Tujuan Pemberian Nutrisi Yang Seimbang Pada Anak Prasekolah (3-5
tahun)
Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa
kanak-kanak meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa
prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak
pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang
esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang
harus dikonsumsi secara seimbang.
Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 90
kkal/kgbb/hari.
Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda
seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan
pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan
anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan pertumbuhan
optimal.

2.4 Pola Makan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)


Pola makan anak terbentuk pada usia satu atau dua tahun dan akan
mempengaruhi kebiasaan makan tahun-tahun berikutnya (Arvin dan Kliesma,
2000). Ketika anak memasuki usia 4 tahun, mereka memasuki periode finicky
eating, yaitu anak yang lebih rewel dan lebih memberontak dalam hal makan.

4
Mereka menjadi lebih pemilih dalam hal makanan dan tidak berkeinginan untuk
mencoba makanan yang baru. Usia lima tahun, anak sudah bisa mencoba
makanan yang baru, tetapi orang tua sangat berperan dalam hal ini, yaitu
membiarkan anak untuk ikut mempersiapkan makanan di dapur (Whaley dan
Wong, 1999).
Anak usia prasekolah yang sedang dalam fase meniru, seringkali
meniru pola makan orang tua sebagai role model. Oleh karena itu, jika orang tua
memiliki pola makan yang baik, maka anak akan memiliki pola makan yang
sama pula (Widyaningsih dalam poeirah, 2002).
Pola makan anak prasekolah sangat dipengaruhi juga oleh perkenalan
makanan padat. Orang tua yang terlambat memperkenalkan makanan padat pada
usia 6 bulan, atau sebaliknya orang tua terlalu cepat memperkenalkan makanan
padat (Supriyadi, 2008).
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan gizi
yang perlu diperhatikan pada anak prasekolah adalah sebagai berikut :
a. Nafsu makan berkurang
b. Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau
lingkungannya daripada makan
c. Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru
d. Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak
untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga.
Anjuran untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik
tersebut :
a. Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara
mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan
menggambar atau melakukan aktivitas bermain yang lain.
b. Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan
dengan frekuensi lebih sering, yaitu 4 samapi 5 kali sehari.
Apabila memberikan makanan padat, seperti nasi, 3 kali dalam
sehari, berikan makanan ringan atau kudapan diantara waktu
makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2 kali sehari.
c. Fasilitas anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan
baru tidak harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi

5
gizi seimbang.
d. Fasilitas anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta
perasaanya saat makan bersama dan fasilitas anak untuk
berinteraksi secara efektif dengan Anda atau anggota keluarga
yang lain.
2.5 Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak,
mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat
kekurangan nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia,
defisiensi iodium, vitamin dan mineral lainnya yang dapat menghambat proses
tumbuh kembang anak.
Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktifitas
sehari-hari karena nutrisi juga sebagi sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai
organ dalam tubuh dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur dalam
tubuh. Sebagai sumber tenaga nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak
50-55%, lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15 %.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak haruslah seimbang diantara
zat gizi lain, mengingat banyak sekali yang kita temukan berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang, seperti tidak suka makan,
tidak mau atau tidak mampu untuk makan padahal makanan tersebut sangat
pentinng dan mengandung gizi yang seimbang sehingga harapan dalam
pemenuhan kebutuhan gizi harus selaras dan seimbang tidak terlaksana.
 Komponen Zat Gizi Pada Anak Usia 3-5 tahun
Dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu golongan makro
dan mikro. Golongan makro yang terdiri dari kalori dan air dan untuk
kalori meliputi : karbohidrat , lemak, protein. Sedangkan kelompok zat
gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.

Adapun kebutuhan zat gizi untuk anak usia 3-4 tahun yaitu:

1. Karbohidrat
Balita membutuhkan energi (sebagai kalori) untuk memungkinkan mereka
untuk beraktifitas serta untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh

6
mereka. Tubuh mendapatkan energi terutama dari karbohidrat dan
lemak tetapi juga beberapa dari protein. Kebutuhan energi perhari
untuk anak usia 1-3 tahun 100kkal/kgbb/hari dan anak usia 4-5 tahun
adalah 90kkal/kgbb/hari. Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian,
kentang, gandum, tepung, roti, jagung susu, buah-buahan, sereal,
kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran.
2. Protein
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan dan perbaikan
jaringan tubuh, serta untuk membuat enzim pencernaan dan zat
kekebalan yang bekerja untuk melindungi tubuh balita. Kebutuhan
protein secara proporsional lebih tinggi untuk anak-anak dari pada
orang dewasa. Kebutuhan protein untuk anak usia 1-3 tahun 23 gr dan
usia 4-6 tahun 32 gr. Sumber energi protein ini dapat diperoleh dari
susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedele, kacang, buncis, dan
padi-padian.
3. Lemak
Beberapa lemak dalam makanan sangat penting dan menyediakan asam
lemak esensial, yaitu jenis lemak yang tidak tersedia di dalam tubuh.
Lemak dalam makanan juga berfungsi untuk melarutkan vitamin larut
lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Anak-anak membutuhkan lebih
banyak lemak dibandingkan orang dewasa karena tubuh mereka
menggunakan energi yang lebih secara proposional selama masa
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun anjuran makanan
sehat untuk anak usia dibawah 5 tahun adalah asupan lemak total
sebaiknya tidak lebih dari 20% dari total energi. Sumber lemak dalam
dalam makanan bisa di dapat dalam : mentega, susu, daging, ikan,
minyak nabati, telur, keju, kacang-kacangan.
4. Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak dipecah
dalam usus kecil dan penting untuk mencegah sembelit serta
gangguan usus lainnya. Serat dapat membuat perut anak menjadi
cepat penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruang untuk makanan
lainnya sehinga sebaiknya tidak diberikan berlebih.
5. Vitamin dan Mineral

7
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil untuk banyak proses penting yang dilakukan dalam
tubuh. Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk berbagai fungsi. Makanan yang berbeda memberikan vitamin
dan mineral yang berbeda dan memiliki diet yang bervariasi dan
seimbang . Ini penting untuk menyediakan jumlah yang cukup dari
semua zat gizi. Ada beberapa pertimbangan pemberian zat gizi untuk
diingat, seperti pentingnya zat besi dan pemberian vitamin dalam
bentuk suplemen.

6. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting.Air berfungsi
sebagai pelarut pertukaran seluler, medium untuk ion, tranport
nutrien dan produk buangan dan pengaturan suhu tubuh. Sumber zat
air dapat diperoleh dari air dan semua makanan.

2.6 Pemberian Makan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)


Walaupun kebutuhan nutrusi relatif kurang, golongan umur ini
masih rawan terhadap infeksi dan penyakit kurang gizi. Karena kebutuhan
nutrisinya diutamakan terhadap kalori, protein dan vitamin A dan mineral besi.
Jenis makanan keras dapat diberikan seperti pada orang dewasa. Menu yang
dihidangkan hendaknya bervariasi dengan bahan makanan hewani dan nabati
yang selalu berganti. Mereka telah dapat memilih serta menyukai makanan dan
masih menyukai makanan yang manis seperti permen, coklat, es krim yang bila
berlebihan dapat menyebabkan karies dentis dan nafsu makan yang berkurang.
Jadwal pemberian makan merupakan kelanjutan dari jadwal masa
bayi dengan sedikit penyesuaian menjadi : 3x makan utama ( pagi, siang , malam
) diantaranya diberi makan kecil dan bila mungkin tambahan susu. Buah atau
pencuci mulut dihidangkan bersama dengan makan utama. Tambahan susu
diberikan pada pagi hari dan malam menjelang tidur.

8
Hal yang harus diperhatikan dalam pemberiaan makan pada balita:

Anak harus sepenuhnya terintegrasi ke makanan keluarga, meskipun


untuk sementara waktu mungkin mereka masih perlu bantuan untuk memotong
makanan menjadi potongan-potongan kecil.

Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga


cocok untuk anak, yaitu gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu
dengan rasa yang tajam, dan penyedap.

Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak atau
balita, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600
ml susu atau 2-3 porsi susu per hari berikan anak makanan yang sehat, bervariasi
dan seimbang.Anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok
makanan:

 4 porsi jenis karbohidrat perhari.


 2-3 gelas susu perhari.
 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari.
 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari.

Makanan pokok yang dihidangkan terdiri dari karbohidrat sebagai


sumber kalori seperti yang berasal dari tepung, beras, jagung, gandum, kentang,
ubi, ketela.Protein hewani dan nabati, lemak, sayuran dan buah-buahan.

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai lima tahun. Pada
masa ini, terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual
yang begitu signifikan. Pada masa ini, terjadi beberapa perkembangan yang
menjadi ciri khas yang terdiri dari aspek fisik, sosial, emosi, dan kognitif.
Pola makan anak terbentuk pada usia satu atau dua tahun dan akan
mempengaruhi kebiasaan makan tahun-tahun berikutnya. Untuk memenuhi
kebutuhan kalori tubuh sehari-hari pada anak prasekolah, susunan menu yang
diberikan terdiri dari makanan pokok, protein hewani, protein nabati, sayur-
sayuran, buah- buahan dan air putih. Faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan gizi seimbang pada anak prasekolah adalah : Pengetahuan Ibu,
Ekonomi, sosial budaya, kondisi kesehatan, umur, berat badan, aktivitas,
kebiasaan makan, dan ketersediaan pangan.

3.2 Saran
Membentuk kebiasaan makan pada anak harus dilakukan sedari dini
agar anak dapat terbiasa untuk mengkonsumsi makanan makanan bergizi
sehingga dapat tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal dari
anak tersebut sehingga diharapkan para orang tua dan petugas kesehatan dapat
mengambil peran dalam hal ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/117047238/Makalah-Nutrisi-Pada-Anak

https://www.scribd.com/doc/31719019/Referat-Tumbuh-Kembang-Anak-Usia-1-5-Tahun-Scribd

11

Anda mungkin juga menyukai