PENDAHULUAN
Pada masa lalu, istilah “teori hukum tata negara” sangat jarang sekali terdengar,
apalagi dibahas dalam perkuliahan maupun forum-forum ilmiah. Hukum Tata
Negara yang dipelajari oleh mahasiswa adalah Hukum Tata Negara dalam arti
sempit, atau Hukum Tata Negara Positif. Hal ini dipengaruhi oleh watak rejim
orde baru yang berupaya mempertahankan tatanan ketatanegaraan pada saat itu
yang memang menguntungkan penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pemikiran Hukum Tata Negara baik secara langsung maupun tidak langsung
menjadi terhegemoni bahwa tatanan ketatanegaraan berdasarkan Hukum Tata
Negara Positif pada saat itu adalah pelaksanaan dari Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Akibatnya, pembahasan sisi teoritis dari Hukum
Tata Negara menjadi ditinggalkan, bahkan dikekang karena dipandang sebagai
pikiran yang “anti kemapanan” dan dapat mengganggu stabilitas nasional.
Padahal dari sisi keilmuan, Hukum Tata Negara dalam bahasa Belanda dikenal
dengan istilah staatsrecht atau hukum negara (state law) yang meliputi 2
pengertian, yaitu staatsrecht in ruimere zin (dalam arti luas), dan staatsrecht in
engere zin (dalam arti sempit). Staatsrecht in engere zin atau Hukum Tata Negara
dalam arti sempit itulah yang biasanya disebut Hukum Tata Negara
atauVerfassungsrecht yang dapat dibedakan antara pengertian yang luas dan yang
sempit. Hukum Tata Negara dalam arti luas (in ruimere zin) mencakup Hukum
Tata Negara (verfassungsrecht) dalam arti sempit dan Hukum Administrasi
Negara (verwaltungsrecht). Pada masa lalu, Prof. Dr. Djokosoetono lebih
menyukai penggunaan verfassungslehre daripada verfassungsrecht. Istilah yang
tepat untuk Hukum Tata Negara sebagai ilmu (constitutional law)
adalahVerfassungslehre atau teori konstitusi. Verfassungslehre inilah yang
nantinya akan menjadi dasar untuk mempelajari verfassungsrecht.
Di sisi lain, istilah “Hukum Tata Negara” identik dengan pengertian “Hukum
Konstitusi” sebagai terjemahan dari Constitutional Law (Inggris), Droit
Constitutionnel (Perancis), DirittoConstitutionale(Italia),
atau Verfassungsrecht(Jerman). Dari segi bahasa, Constitutional Law memang
biasa diterjemahkan menjadi “Hukum Konstitusi”. Namun, istilah “Hukum Tata
Negara” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kata yang dipakai
adalah Constitutional Law. Oleh karena itu, Hukum Tata Negara dapat dikatakan
identik atau disebut sebagai istilah lain belaka dari “Hukum Konstitusi”.
BAB II
Pengertian
Sumber hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang
menimbulkan peraturan yang bersifat memaksa dan memiliki sanksi yang tegas
dan nyata. Sumber hukum tata Negara di Indonesia adalah segala bentuk dan
wujud peraturan hukum tentang ke tata negaraan yang beresensi dan bereksistensi
di Indonesia dalam suatu system dan tata urutan yang telahdi atur.
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dikenal dalam bentuknya,
yaitu merupakan ketentuan –ketentuan yang telah mempunyai bentukformalitas,
dengan kata lain sumber hukum yang penting bagi pakar hukum. Sumber hukum
formil meliputi :
a.UU
Sumber hukum materil adalah sumber hukum yang menentukan “isi” hukum,
diperlukan jika akan menyediakan asal-usul hukum dan menentukan isi hukum.
Pancasila disebut juga sebagai sumber hukum dalam arti materil, karena:
b.Pancasila merupakan jiwa dari setiap peraturan perUU atau semua hukum.
c.Pancasila merupakan isi dari sumber tertib hukum, artinya
d.Bahwa pancasila adalah pandangan hidup, kesadaran dan cirta-cita hukum serta
moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari rakyat Negara Indonesia.
Adapun menifer sumber dari segala hukum bagi rakyat Indonesia meliputi:
Dilahirkan UUD45 sebagai dasar tertulis, yang terdiri dari pembukaan, batang
tubuh serta peraturan peralihan UUD 45Pasal III
Yang dikeluarkan berdasarkan hukum darurat Negara. Dalam masa ini lahirlah
piagam Jakarta (22 juli 1945), hukumnya bersumber pada dukungan rakyat
Republik Idonesia. Adanya dekrit ini dikarenakan pemerintahan masa
itu yang menganut sistem liberal yang bertentangan dengan dasar dari pancasila
yang menganut sistem demokrasi terpimpin. Adapun isi dari dekrit itu ialah:
1.Bubarkan konstituante
3. UUD PROKLAMAS I
Merupakan perwujudan dari tujuan proklamasi dan merupakan tujuan dari NKRI
yang terdiri atas adanya pembukaan , batangt ubuh UUD 45
keluarnya super semar ini karena adanya penyimpangan dan penyelewengan jiwa
dan ketentuan UUD 45 yang berlandaskan ideal dan stuktural revolusi Indonesia
sejak berlakunya kenbali pada tanggal 5 juli 1959, tindakan yang dilakukan atas
keluarnya supersemar ini adalah, pembubaran pki dan ormas-ormasnya dan
Pengamanan beberapa mentri pada 18 maret 1966.
SEJARAH AWAL
Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya
karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan
kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945
memutuskan bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada KNIP , karena MPR
dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-
Presidensial (“Semi-Parlementer”) yang pertama, sehingga peristiwa ini
merupakan perubahan pertama dari sistem pemerintahan Indonesia terhadap UUD
1945.
Pada periode UUDS 1950 ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang
sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih
berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai
lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Setelah negara RI
dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami rakyat Indonesia
selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan
sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila
dan UUD 1945.
Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil
Ketua DPA menjadi Menteri NegaraMPRS menetapkan Soekarno sebagai
presiden seumur hidup
Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto
digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari
NKRI.
Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto
digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari
NKRI.
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 ? Perubahan Pertama
UUD 1945Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 ? Perubahan
Kedua UUD 1945Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 ?
Perubahan Ketiga UUD 1945Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus
2002 ? Perubahan Keempat UUD 1945
DAFTAR PUSTAKA
http://nathasuarnata.blogspot.co.id/2011/04/sejarah-perkembangan-hukum-tata-
negara. Diakses pada 13 November 2017, 15:13
https://www.scribd.com/doc/13753602/rangkuman-Hukum-Tata-
Negara. 13 November 2017, 15:20
http://www.materipendidikan.info/2017/09/sejarah-hukum-tata-negara-di-
indonesia.html. 13 November 2017, 15:28
http://sejarahen.blogspot.co.id/2016/09/hukum-tata-negara.html. 13November
2017, 15:30