Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

OLEH
1. ENDANG LASMINAWATI (E1A014013)
2. MONICA RIZKI HAIRY (E1A014030)
3. TITAN NUANSA PUTRI (E1A014050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini, dengan judul Hak Asasi Manusia. Kami menyadari
penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
kami membuka diri bila ada koreksi-koreksi dan krtikan-kritikan konstruktif dari pembaca
makalah ini. Terakhir kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu menjaga dan membimbing dalam setiap
langkah kita, sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari Rahmat dan Hidayah
Allah SWT. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda
bangsa. Amin.

Mataram, Juni 2015


Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1


BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................3
BAB III PERMASALAHAN .............................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu
adalah kasih karunia-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak Asasi Manusia atau HAM dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 tertuang pada
alinea pertama sampai dengan alinea keempat sebagai berikut :
1. Alinea pertama:
".... bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
perikeadilan".
2. Alinea kedua:
"....mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur". Alinea ini mengakui hak asasi di bidan politik,
yaitu kedaulatan serta bidang ekonomi,yakni kemakmuran dan keadilan.
3. Alinea ketiga:
"....atas berkat rahmat Allah Yang Maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas ....". Alinea ini mengakui bahwa kemerdekaan
nasional dan kemerdekaan pribadi warga negaranya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Kemerdekaan pribadi warga negaranya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
4. Alinea keempat

"....melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunai...". Alinea ini
mengakui kemerdekaan nasional yang mengayomi kemerdekaan warga negara yang meliputi
segenap golongan dan lapisan masyarakat, jaminan atas kesejahteraraan sosial, menghormati
kemerdekaan setiap bangsa di dunia, perdamaian hidup dan kesejahteraannya.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah
(Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan Negara.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa makna hak asasi manusia ?
2. Apa saja factor yang menyebabkan banyaknya terjadi pelanggaran hak asasi manusia ?
3. Bagaimana memecahkan masalah terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
terjadi?

3. TUJUAN
1. Mengetahui makna hak asasi manusia ?
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan banyaknya terjadi pelanggaran hak asasi
manusia ?
3. Mengetahui bagaimana memecahkan masalah terhadap pelanggaran hak asasi manusia
yang terjadi?

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-segi
tertentu dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut. Adapun beberapa definisi Hak Asasi
Manusia (HAM) adalah sebagai berikut:
Undang-Undang 39 1999
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu adalah kasih karunia-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Miriam Budiardjo
Berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya di dalam kehidupan masyarakat.
Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama,
kelamin dan karena itu bersifat universal.
Prof. Darji Darmodiharjo, S. H.
Hak hak asasi manusia adalah dasar atau hak hak pokok yang dibawa manusia sejak
lahir sebagai anugrah tuhan yang maha esa. Hak hak asasi itu menjadi dasr dari hak dan
kewajiban kewajiban yang lain.
JanMaterson
Anggota Komisi Hak Asasi Manusia PBB, merumuskan pengertian HAM dalam human
right could be generally defines as those right which are inherent in our nature and without which
we cannot live as human being yang artinya HAM adalah hak-hak yang secara secara inheren
melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidaka dapat hidup sebagai manusia.

G.J. Wolhots
"Hak-hak asasi manusia adalah sejulah hak yang melekat dan berakar pada tabiat setiap
pribadi manusia, bersifat kemanusiaan.
Muladi(1996)
"Mengemukakan pengertian HAM secara universal,yang dirumuskan sebagai those rights
which are inherent in our nature and without which we cannot live as human being.Rumusan
tersebut garus besarnya adalah segala hak-hak dasar yang melekat dalam kehidupan manusia."
JackDonnely
"Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia
manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau
berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia."
C de Rover
HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut
bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan.
Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi
merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia
dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia
adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.
Franz Magnis- Suseno

HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya
sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia.

BAB III
PERMASALAHAN HAM
Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir,
tiap-tiap individu telah memilikinya, dan merupakan anugerah dari Tuhan. Tentunya dalam
kalangan masyarakat, kita harus menghormati hak orang lain. Namun pada realitanya masih
banyak terjadi pelanggaran yang terkait dengan masalah HAM. Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39
Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang
atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi
manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Hampir dapat dipastikan dalam kehidupan seharihari dapat ditemukan pelanggaran hak asasi manusia, baik di Indonesia maupun di belahan dunia
lain. Pelanggaran itu, bisa dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat, baik secara
perorangan ataupun kelompok. Berikut ini adalah beberapa permasalahan HAM di Indonesia.
1. Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara
membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota-anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang
akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya,
memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok,
dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
(UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
2. Kasus penculikan dan pembunuhan kaum aktivis HAM. Salah satu kasus mengenai

pembunuhan aktivis HAM yang paling terkenal adalah kasus Munir yang terjadi pada
tahun 2004 yang hingga saat ini belum tuntas dan seakan terbengkalai. Selain itu ada pula

kasus penculikan dan pembunuhan aktivis HAM yang menentang pemerintah yang
sampai saat ini masih tidak jelas nasibnya.
3. Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada

para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer.
Bermula

ketika

mahasiswa-mahasiswa

Universitas

Trisakti

sedang

melakukan

demonstrasi setelah Indonesia mengalami Krisis Finansial Asia pada tahun 1997
menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Peristiwa ini dikenal dengan
Tragedi Trisakti. Dikabarkan puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, dan sebagian
meninggal dunia, yang kebanyakan meninggal karena ditembak dengan menggunakan
peluru tajam oleh anggota polisi dan militer.
4. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para

pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga
sangat rentan terjadi kecelakaan.
5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan

tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang
anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
6. Guru membeda-bedakan siswanya, guru memberikan sanksi atau hukuman kepada

siswanya secara fisik dengan cara kekerasan.


7. Siswa melakukan penganiayaan atau pembullyan terhadap sesama siswa.
8. Siswa melakukan aksi tawuran antar sekolah sehingga mengakibatkan kerusakan korban

luka dan bahkan korban jiwa.


9. Kasus kekerasan terhadap anak. Salah satu kejahatan terhadap anak yang sedang menyita

perhatian public adalah kasus angeline, seorang bocah berusia 8 tahun yang dilaporkan
hilang kemudian malah ditemukan tewas terkubur dihalaman belakang rumahnya.
Angeline diduga mengalami kekerasan dan penganiayaan mengingat ditemukannya
sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya. Tersangka pembunuhan dan penganiayaan

tidak lain adalah kerabat dekatnya yaitu mantan pembantu rumah tangga ibu angkatnya
dan ibu angkatnya sendiri. Sungguh miris kasus angeline sehingga mendapat simpati dari
banyak pihak dan kalangan, semua menuntut agar pelaku dihukum setimpal. Dari kasus
tersebut kita dapat mengambl banyak pelajaran, antara lain anak-anak merupakan salah
satu anggota keluarga yang jug memiliki hak yang sama dalam keluarga, anak-anak
membutuhkan perhatian dan kasih sayang karena usia mereka yang masih sangat muda,
anak-anak memerlukan bimbingan dan contoh yang baik dari oraang-orang disekitarnya
terutama keluarga dekat, dalam menghadapi anak-anak diperlukan sikap sabar dan
pengertian karena sikap anak adalah cerminan dari sikap rang-orang dan lingkungan
terdekatnya. Kita harus menghentikan kekerasan terhadap anak karena tidak ada satupun
anak didunia ini yang berhak mengalami atau mendapat kekerasan baik secara fisik
maupun psikis.
10. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus ini masih berhubungan dengan kasus

sebelumnya. Sayangnya kasus ini masih kurang mendapat perhatian, karena banyak
orang yang masih berpikir bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga adalah urusan dan
tanggung jawab keluarga itu sendiri. Sebenarnya persepsi ini salah, karena sebuah
keluraga merupakan bagian dari sebuah lingkungan karena itulah jika mengetahui atau
melihat adanya tindakan KDRT dalam keluarga maka sebaiknya segeralah melporkan hal
tersebut pada pihak terkait seperti pada kepala lingkungan. Hal ini semata-mata karena
semua anggota keluarga memiliki tempat dan hak yang sama dalam keluarga, tidak ada 1
anggotapun yang berhak mendapatkan kekerasan dan penganiayaanpalagi dalam
keluarganya sendiri. Hal itu karena keluarga merupakan tempat sosilisasi pertama dalam
kehidupan semua orang. Contoh kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terkenal
adalah kasus Lisa, seorang wanita yang wajahnya disiram dengan air keras hingga
wajahnya menjadi rusak oleh suaminya sendiri. Sungguh miris mendengar hal tersebut,
karena sebagai suami seorang lelaki memiliki kewajiban untuk menjaga, melindungi, dan
mengayomi istri dan anak-anaknya, bukannya malah melukai dan menyakiti istri hanya
karena amarah semata. Semoga saja tidak ada kasus Lisa dan kasus Angeline yang lain di
Indonesia.

BAB IV

PEMBAHASAN
Pada tahun 1993 memang dibentuk Komnas HAM berdasarkan Keputusan Presiden
No. 50 tahun 1993, yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi yang kondusif
bagi pelaksanaan HAM dan meningkatkan perlindungan HAM guna mendukung tujuan
pembangunan nasional.
Perkembangan pemikiran Hak Asasi Manusia (HAM) dunia bermula dari:
1.

Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa

dimulai dengan lahirnya Magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa Raja yang
tadinya memiliki kekuasaaan absolute (Raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak
terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta
pertanggungjawabannya dimuka hukuum (Mansyur Effendi,1994).
2.

The American Declaration


Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Deklaration

of Independent yang lahir dari feham Rousseu daan Montessquuieu. Mulailah dipertegas bahwa
manusia adalah merdeka sejak didalam perut ibunya, sehingga tidaklah lois bila sesudah lahir ia
harus dibelenggu.
3.

The French Declaration


Pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarassi Prancis). Dimana

ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana di muat dalam The Rule Of Law yang
antara lain berbunyi: tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu
berlaku prinsif presumption of innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan
dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap yangmenyatakan ia bersalah.

4. The Four Freedom

Ada empat haak kebebasan berbicara dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinanvdalam pengertian setiap bangsa berusaha
mencapai tingkat kehiupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari
ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga idak satupun bangsa berada
dalam posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap negara lain ( Mansyur
Effendi,1994).
Perkembangan pemikiran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, periode sebelum
kemerdekaan yang paling menonjol pada Indiche Partij adalah mendapatkan kemerdekaan serta
mendapatkan perlakuan yang sama hak kemerdekaan. Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai
sekarang di Indonesia telah berlaku tiga Undang-Undang Dasar dalam empat periode, yaitu:
a.

Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945,

b.

Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi Republik Indonesia
Serikat,

c.

Periode 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950,

d. Periode 1959 sampai sekarang, berlaku kembali UUD 19445.

Komnas HAM dibentuk sebagai lembaga mandiri yang memiliki kedudukan setingkat
dengan lembaga negara lainnya dan berfungsi melaksanakan pembangunan nasional. Secara
teoritis Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu dan
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), Namun pada kenyataannya,
Negara Indonesia yang telah mengatur tentang Hak Asasi Manusia seolah-olah tak ada bekasnya,
mengingat saat ini gejolak atau perselisihan yang terjadi antara aparatur Negara, yaitu
pemerintah sipil (KPK) dengan militer Negara (Polri). Tentu permasalahan ini menjadi bukti
konkrit bahwa banyaknya pelanggaran Hak Asasi Manusia, karena tentu masalah-masalah
tersebut terjadi karena tidak saling menghormati hak, dan menyalah gunakan hak yang
dimilikiSelain itu, permasalahan HAM yang terjadi saat ini adalah kasus kekerasan terhadap

anak. Salah satu kejahatan terhadap anak yang sedang menyita perhatian public adalah kasus
angeline, seorang bocah berusia 8 tahun yang dilaporkan hilang kemudian malah ditemukan
tewas terkubur dihalaman belakang rumahnya. Angeline diduga mengalami kekerasan dan
penganiayaan mengingat ditemukannya sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya, permasalahan
ini mencerminkan bahwa HAM masih belum dapat terjunjung tinggi di dalam masyarakat
Indonesia, padahal hak asasi manusia juga telah di atur oleh pemerintah Indonesia yaitu Menurut
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu adalah kasih
karunia-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Selain sudah di atur dalam perundang undangan pemerintah Indonesia. HAM juga menjadi
perhatian seluruh umat manusia, terlihat dari beberapa ahli yang mengemukakan tentang definisi
dari HAM itu sendiri. Menurut John Locke Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak
lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat
mutlak). "Prof. Darji Darmodiharjo, S. H. "Mengatakan : hak hak asasi manusia adalah dasar
atau hak hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugrah tuhan yang maha esa.
Hak hak asasi itu menjadi dasar dari hak dan kewajiban kewajiban yang lain. "Miriam
Budiardjo" Berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya di dalam kehidupan masyarakat.
Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama,
kelamin dan karena itu bersifat universal. Dari banyaknya definisi tentang HAM. Intinya adalah
HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental
sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. Namun arti HAM
yang sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dimaknai oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali
permasalahan saat ini yang mementingkan hak diri sendiri dan tidak mementingkan orang lain
bahkan banyak kasus masyarakat yang menuntut hak berlebihan dengan berdalih menuntut
HAM, yang seharusnya HAM adalah hak pokok atau hak dasar bukan hak segala-galanya.
Realita lain permasalahn HAM dinegara Indonesia saat ini yang masih sangat sering terjadi
adalah seperti: Penindasan dan merampas hak orang-orang dan oposisi dengan sewenangwenang. Hukum, aturan dan undang-undang diperlakukan tidak adil dan tidak
manusiawi.Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa partai dan

tirani / otoriter tanpa diikuti / tidak dihadiri oposisi. Aparat penegak hukum dan keamanan
melakukan kekerasan / anarkis terhadap rakyat dan oposisi di mana saja. Padahal HAM telah
diatur dalam peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia, seperti sanksi pelanggaran HAM
dan peradilan HAM. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia juga bukan
semata-mata terjadi karena kesalahan pemerintah yang masih belum mampu melakukan
penegakan HAM di negara kita ini. Namun dalam kenyataannya, kasus pelanggaran HAM terjadi
karena ada beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan pelanggaran HAM,
diantaranya :
1. Ketidaktahuannya tentang masalah penghormatan HAM orang lain,
2. Adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam
kepentingan umum (dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme),
3. Kurang berfungsinya lembaga lembaga penegak hukum (polisi, jaksa
dan pengadilan),
4. Pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun
militer,
5. Kekuasan yang tidak seimbang,Masayarakat warga yang belum berdaya,Good
Governence masih bersifat retorika, Corporete Governence masih bersifat
retorika,
6. Masih kuatnya budaya korup,Terjadinya praktekpraktek penyalahgunaan
kekuasaan.
7. Kurangnya keberanian masyarakat untuk melaporkan kasus-kasus
pelanggaran HAM
8. Tidak ditanganinya kasus pelanggaran HAM dengan serius, karena itulah
banyak masyarakat yang merasa tidak percaya dengan para penegak hukum.
Oleh karena banyaknya pelanggaran HAM atau undang-undang pemerintah
yang masih banyak di langgar, maka dari itu dapat dievaluasi bagaimana untuk
mengatasi pelanggaran HAM yang terjadi. Maka dari itu diperlukan sikaf
pemerintah yang tegas, yaitu lebih menegakkan lagi hukum tentang pelanggaran
HAM. Selain itu diperlukannya kesadaran masyarakat tentang HAM, dengan
begitu hak asasi manusia dapat dijunjung tinggi dan bukan hanya sekedar tulisan
dalam sebuah peraturan. Oleh sebab itu perlu ada kebijakan tegas yang mampu
menjamin dihormatinya HAM di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: Meningkatkan profesionalisme lembaga
keamanan dan pertahanannegara, Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan

tidak diskriminatif, Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau
golongandalamasyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing, Memperkuat dan melakukan konsolidasi
demokrasi. Dengan begitu, HAM dapat dijunjung tinggi dan masyarakat Indonesia
dapat menghargai hak antar sesama dan tidak menyalahgunakan atau salah
mengartikan HAM yang dimiliki, memberanikan diri melaporkan tindakan
pelanggaran HAM pada pihak yang berwajib.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Secara
teoritis Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah
(Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer).
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita
ingat bahwa jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan
bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang
beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

2. SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan

dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2015.Hak Asasi Manusia. Tersedia : http//www.scribd.com/schoolwork. Diakses pada
tanggal 3 Maret 2015 pada pukul 13.00 WITA.

Hidayat, Komarudin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewargaan (Civic Education) Edisi
Ketiga Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madan. Jakarta: ICCE UIN.
Majda, El-Muhtaj.2007. Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia.Jakarta : Kencana.
Muzaffar ,Chandra . 1993. Hak Asasi Manusia Dalam Tata Dunia Baru. Bandung : Mizan
Pustaka.
Prasetyohadi, Wisnuwardhani, Savitri. 2008. Penegakan HAM Dalam 10 Tahun Reformasi.
Jakarta : Komnas HAM.

Anda mungkin juga menyukai