berkembang saat masih dalam tahap embrio.[1] Agenesis sering terjadi karena jaringan tubuh
embrio yang membangun organ tertentu tidak ada.[1] Sebagian besar jenis agenesis menimbulkan
gangguan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, namun ada juga yang bersifat mematikan.[1][2]
Sebab
Jenis
Agenesis dibedakan menurut organ tubuh yang terpengaruh, di antaranya: [1][2][3]
agenesis tulang lengan atau kaki, terbagi menjadi meromelia (tidak ada tangan dan/atau
kaki), phocomelia (tidak ada tulang panjang pada lengan dan kaki), dan amelia (tidak ada
satu atau lebih tungkai)
agenesis paru-paru
agenesis pankreas
Dari beberapa contoh jenis agenesis di atas, agenesis otak dan paru-paru dapat berujung pada
kematian[1]
EMBRIOLOGI DAN
PERKEMBANGAN
KOSTA
Perkembangan toraks
dimulai saat minggu
keempat kehamilan dan
terus berlanjut
hingga dewasa. Setelah
4 minggu masa
sternum yang
Sambungan
sedang
berkembang.
Gambar 1. Perkembangan
kosta: dari bagian kostal
pada vertebra torakal
(bagian yang gelap)
dibandingkan dengan
bagian kostal pada vertebra
lain4
Alamat korespondensi
email: dr.ihsanulamal@gmail.com
Type II Costal
Simple (1 or 2 ribs)
Jeune, jarcho-Levin,
Cerebrocostomandibular, others
Poland Syndrome
Type IV Sternal
Type V Clavicle-scapular
Clavicular
Simple or Syndromic
Scapular Combined
Simple or Syndromic
dimensional
CT menunjukkan tidak adanya kosta 1-4 kiri, overlapping kosta 5-7 kiri dan kosta 2-3 kanan1
Gambar 5. Sindrom Poland: (A) X-ray toraks menunjukkan tidak ada bagian antero-lateral kosta 2-5 kanan, (B) Bentuk defek
Gambar 4. Sindrom serebrokostomandibular:
agenesis
unilateral sangkar toraks ditunjukkan pada x-ray toraks5
terkait
.
Agenesis vagina merupakan suatu kelainan kongenitalyang terjadi pada wanita, dimana tidakterbentuknyavagina
sedangkan tanda-tanda seks sekundernya berkembang normal. Agenesis vagina umumnya terdapat pada sindrom Mayer
Rokitansky Kuster Hauser (MRKH syndrome). Insidennya kurang lebih satu diantara empat ribu sampai dengan sepuluh
ribu kelahiran namun kejadiannya seringkali baru diketahui ketika penderita memasuki usia remaja, datang kebagian
1,2
Faktor resiko terjadinya agenesis vagina secara pasti belum diketahui, beberapa peneliti menganggap oleh karena adanya
kelainangenetik seperti pada autosomal resesif, gangguan pada transmitted sex-linked autosomal dominant, adanya
1,2
Vagina merupakan organ reproduksi yang sangat penting bagi seorang wanita berkaitan dengan fungsi reproduksinya
seperti untuk melakukan hubungan seks, menyalurkan darah haid dan juga untuk melahirkan. Tidak terdapatnya
vagina tentu menimbulkan masalah fisik dan psikis, tidak hanya bagi wanita tersebut tetapi juga bagi pasangan dan
3,4
keluarganya.
Oleh sebab itu perlu penanganan yang baik apabila terdapat kasus wanitadengan agenesis vagina.
EMBRIOLOGI VAGINA
Pengetahuan tentang embriologi menjadi suatu hal yang harus diketahui untuk memudahkan penanganan agenesis
vagina.Disamping itu, pengetahuan dalam ilmu embriologi akan dapat dimengerti perbedaan diantara batas
persarafan, vaskularisasi, serta drainase kelenjar saluran limfe.
5,6
5,6
1,2,3,4
5,6,7
vagina.
Tabel 3.1. Klasifikasi AFS dan rencana penanganan kelainan duktus mulleri