PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
ii
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
iv
Lembar Pengesahan
Prof. Ir. I Nyoman Norken, SU, PhD Ir. I B. Ngr. Purbawijaya, M.Si, MT.
NIP. 19530819 198003 1 004 NIP. 19600417 198601 1 001
Mengetahui
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 19620404 199103 1 002 NIP 19590215 198510 2 001
iv
v
v
vi
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan
diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010
dan peraturan perundangan yang berlaku.
Materai 6000
vi
vii
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
atas asung kertha wara nugraha-Nya sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, bimbingan, bantuan dan saran-saran
selama penyusunan hesis ini kepada Bapak Prof. Ir. I Nyoman Norken selaku
dosen pembimbing I, Bapak Ir. Ida Bagus Ngurah Purbawijaya, MSi, MT. selaku
dosen pembimbing II.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rektor Universitas
Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.P.D (KEMD) atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Studi Magister di Universitas Udayana, kepada Direktur
Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A. A.
Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatanyang dierikan kepada penulis untuk
menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. I Made Alit
Karyawan Salain, DEA selaku ketua program Studi Magister Teknik Sipil, seluruh
dosen program pascasarjana, serta seluruh rekan seangkatan pada Program
Pascasarjana Magister Teknik Sipil Universitas Udayana yang telah memberikan
bantuan pengetauan, informasi dan sarana dan prasarana selama masa
perkuliahan.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua, I Gede Made Sudiana, ST dan Ni Ketut Ayuari,
dan adik Ni Komang Puspita Dewi yang telah memberikan dukungan dan
semangat sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Terakhir ucapan terima kasih saya
sampaikan kepada Mbok Putu Dian Sukarmiani, I Ketut Nila atas dukungannya
serta teman – teman seangkatan Rio, Bisma, De ama, Oka,Seva, Pradipta atas
bantuan, kerjasama dan kebersamaannya selama proses perkuliahan.dan semangat
yang diberikan kepada penulis, rekan Sipil lainnya yang tidak dapat disebutkan
vii
viii
satu per satu, baik yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam
penyusunan Tesis ini.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, baik
karena kelalaian maupun keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif dalam upaya untuk lebih
meningkatkan kualitas dari Tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Penulis
viii
ABSTRAK
Irigasi air tanah atau irigasi sumur pompa merupakan bagian dari irigasi
permukaan guna mensuplesi kebutuhan irigasi permukaan. Dalam pengaturan
pembagian air untuk anggotanya, irigasi air tanah ini dikelola oleh para petani
yang tergabung dalam subak. Penelitian terhadap penggunaan air tanah dilakukan
di kecamatan Negara, kabupaten Jembrana yang mencakup efektivitas
pengelolaan irigasi dengan sumur pompa. Permasalahan yang dihadapi para petani
adalah adanya keluhan dan biaya operasi yang cukup besar.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan eksploratif, yaitu dengan
mempelajari dan meneliti secara langsung sumur pompa yang ada di wilayah
kecamatan Negara. Data sekunder yang digunakan berupa data sumur bor pada
subak di kecamatan Negara, sedangkan data primer berupa kuisioner dari masing
– masing subak di kecamatan Negara dan observasi langsung dilapangan yang
dipilih dengan metode Purposive Sampling. Analisis data dilakukan secara
deskriptif kualitatif dengan mengukur sikap, pendapat dan persepsi dari responden
mengenai efektivitas pengelolaan irigasi dengan sumur pompa.
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa sumber daya
manusia, organisasi subak, operasional dan pemeliharaan genset, pompa dan
kelengkapannya dan pendanaan memiliki kontribusi langsung terhadap efektivitas
pengelolaan irigasi dengan sumur pompa sebesar 82 %. Sedangkan 18 % sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang belum masuk dalam penelitian. Hasil analisis
secara parsial menunjukkan bahwa sumber daya manusia, organisasi subak,
operasional dan pemeliharaan genset, pompa dan kelengkapannya dan pendanaan,
memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas pengelolaan irigasi dengan
sumur pompa secara parsial. Hal ini berarti peningkatan sumber daya manusia,
organisasi subak, operasional dan pemeliharaan genset, pompa dan
kelengkapannya serta pendanaan akan meningkatkan efektivitas pengelolaan
irigasi dengan sumur pompa.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
(Halaman)
SAMPUL DALAM .................................................................................. i
PRASYARAT GELAR ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ....................................................... v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................ vi
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ATAU TANDA .............................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
1.5 Batasan Masalah ........................................................................ 6
x
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 24
3.2 Lokasi Penelitian..................................................................... 24
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................... 25
3.3.1 Populasi dan Sampel ..................................................... 25
3.3.2 Ukuran Sampel ............................................................. 25
3.3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................. 26
3.3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................... 27
3.4 Identifikasi Variabel................................................................ 28
3.4.1 Definisi Operasional Variabel ....................................... 31
3.4.1.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) .............. 31
3.4.1.2 Variabel Bebas (Independent Variable) ............. 33
3.4.1.2.1 Variabel Sumber Daya Manusia .......... 33
3.4.1.2.2 Variabel Organisasi Subak .................. 33
3.4.1.2.3 Operasional dan Pemeliharaan Pompa, Genset
dan Kelengkapannya.......................... 34
3.4.1.2.4 Pendanaan........................................... 35
3.4.2 Skala Pengukuran.......................................................... 35
3.5 Uji Instrumen Penelitian.......................................................... 36
3.5.1 Uji Validitas.................................................................. 36
3.5.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 38
3.5.3 Uji Normalitas .............................................................. 39
3.5.4 Uji Heterokesdatisitas ................................................... 40
3.5.5 Uji Multikolinieritas...................................................... 40
3.6 Teknik Analisa Data................................................................ 40
3.6.1 Analisis deskriptif ......................................................... 40
3.6.2 Analisis Signifikansi Koefisien Regresi......................... 41
3.6.2.1 Uji Signifikansi Koefisien Regresi
Secara Simultan.................................................... 41
3.6.2.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi
Secara Parsial ....................................................... 42
xi
4.3.4.1.2 Analisis Statistik Variabel
Organisasi Subak ...................................... 59
4.3.4.1.3 Analisis Statistik Variabel Operasional Dan
Pemeliharaan Pompa, Genset Dan
Kelengkapannya ....................................... 64
4.3.4.1.4 Analisis Statistik Variabel Pendanaan ....... 72
4.3.4.1.5 Analisis Statistik Efektivitas Pengelolaan Sumur
Pompa Guna Meningkatkan Pola Tanam... 77
4.3.5 Persamaan Regresi Linier Berganda ............................. 89
4.4 Sumber Daya Manusia, Organisasi Subak, Operasional dan
Pemeliharaan dan Pendanaan .................................................. 90
4.5 Uji Pengaruh Variabel............................................................. 90
4.5.1 Uji Pengaruh Secara Simultan (Uji F) ........................... 92
4.5.2 Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t) ................................ 93
4.6 Pembahasan ............................................................................ 99
4.6.1 Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara
Simultan........................................................................ 99
4.6.2 Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara
Parsial ........................................................................... 100
4.6.2.1 Sumber Daya Manusia....................................... 100
4.6.2.2 Organisasi Subak............................................... 101
4.6.2.3 Operasional dan Pemeliharaan Pompa, Genset dan
Kelengkapannya ................................................ 102
4.6.2.4 Pendanaan ......................................................... 103
4.6.2.5 Pola Tanam ....................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Konsep Operasi Subak Air Tanah Berbasis Tri Hita Karana ...... 17
Tabel 4.1 Subak dengan suplesi sumur pompa di kecamatan
Negara Kab. Jembrana.............................................................. 47
Tabel 4.2 Hasil uji validitas ....................................................................... 50
Tabel 4.3 Hasil uji realibilitas .................................................................... 51
Tabel 4.4 Hasil uji multikolinieritas ........................................................... 52
Tabel 4.5 Hasil uji normalitas .................................................................... 53
Tabel 4.6 Hasil uji heterokesdatisitas ......................................................... 54
Tabel 4.7 Analisis deskriptif variabel sumber daya manusia ....................... 55
Tabel 4.8 Deskripsi Data Penelitian X1.1 ................................................... 55
Tabel 4.9 Deskripsi Data Penelitian X1.2 ................................................... 56
Tabel 4.10 Deskripsi Data Penelitian X1.3 ................................................. 57
Tabel 4.11 Deskripsi Data Penelitian X1.4 ................................................. 58
Tabel 4.12 Analisis deskriptif variabel organisasi subak............................. 59
Tabel 4.13 Deskripsi Data Penelitian X2.1 ................................................. 60
Tabel 4.14 Deskripsi Data Penelitian X2.2 ................................................. 61
Tabel 4.15 Deskripsi Data Penelitian X2.3 ................................................. 62
Tabel 4.16 Deskripsi Data Penelitian X2.4 ................................................. 63
Tabel 4.17 Deskripsi Data Penelitian X2.5 ................................................. 64
Tabel 4.18 Analisis desktiptif variabel operasional dan pemeliharaan......... 65
Tabel 4.19 Deskripsi Data Penelitian X3.1 ................................................. 65
Tabel 4.20 Deskripsi Data Penelitian X3.2 ................................................. 66
Tabel 4.21 Deskripsi Data Penelitian X3.3 ................................................. 67
Tabel 4.22 Deskripsi Data Penelitian X3.4 ................................................. 68
Tabel 4.23 Deskripsi Data Penelitian X3.5 ................................................. 69
Tabel 4.24 Deskripsi Data Penelitian X3.6 ................................................. 70
Tabel 4.25 Deskripsi Data Penelitian X3.7 ................................................. 71
Tabel 4.26 Analisis desktiptif variabel pendanaan ..................................... 72
xiii
Tabel 4.27 Deskripsi Data Penelitian X4.1 ................................................. 73
Tabel 4.28 Deskripsi Data Penelitian X4.2 ................................................. 73
Tabel 4.29 Deskripsi Data Penelitian X4.3 ................................................. 74
Tabel 4.30 Deskripsi Data Penelitian X4.4 ................................................. 75
Tabel 4.31 Deskripsi Data Penelitian X4.5 ................................................. 76
Tabel 4.32 Analisis deskriptif variabel efektivitas pengelolaan irigasi
dengan sumur pompa................................................................ 77
Tabel 4.33 Deskripsi Data Penelitian Y.1 ................................................... 78
Tabel 4.34 Deskripsi Data Penelitian Y.2 ................................................... 79
Tabel 4.35 Deskripsi Data Penelitian Y.3 ................................................... 80
Tabel 4.36 Deskripsi Data Penelitian Y.4 ................................................... 81
Tabel 4.37 Deskripsi Data Penelitian Y.5 ................................................... 82
Tabel 4.38 Deskripsi Data Penelitian Y.6 ................................................... 83
Tabel 4.39 Deskripsi Data Penelitian Y.7 ................................................... 84
Tabel 4.40 Deskripsi Data Penelitian Y.8 ................................................... 85
Tabel 4.41 Deskripsi Data Penelitian Y.9 ................................................... 86
Tabel 4.42 Deskripsi Data Penelitian Y.10 ................................................. 87
Tabel 4.43 Deskripsi Data Penelitian Y.11 ................................................. 88
Tabel 4.44 Hasil analisis regresi linier berganda secara simultan ................ 89
Tabel 4.45 Hasil analisis regresi linier berganda secara parsial................... 90
Tabel 4.46 Hasil analisis Standardized Coefficient Beta ............................. 91
Tabel 4.47 Uji Parsial antar variabel bebas (Sumber daya manusia,
organisasi subak, operasional dan pemeliharaan,
dan pendanaan).........................................................................
Tabel 4.48 Pola tanam subak dengan sumur pompa di kecamatan Negara .. 122
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Pengujian Variabel Pengaruh Simultan ................................... 42
Gambar 3.2 Pengujian Variabel Pengaruh Parsial....................................... 43
Gambar 3.3 Kerangka Penelitian................................................................ 45
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian............................................................. 48
Gambar 4.2 Skema Jaringan Irigasi Air Tanah ........................................... 49
Gambar 4.3 Deskripsi Indikator Variabel X1.1 Sumber Daya Manusia ...... 56
Gambar 4.4 Deskripsi Indikator Variabel X1.2 Sumber Daya Manusia ...... 57
Gambar 4.5 Deskripsi Indikator Variabel X1.3 Sumber Daya Manusia ...... 58
Gambar 4.6 Deskripsi Indikator Variabel X1.5 Sumber Daya Manusia ...... 59
Gambar 4.7 Deskripsi Indikator Variabel X2.1 Organisasi Subak............... 60
Gambar 4.8 Deskripsi Indikator Variabel X2.2 Organisasi Subak............... 61
Gambar 4.9 Deskripsi Indikator Variabel X2.3 Organisasi Subak............... 62
Gambar 4.10 Deskripsi Indikator Variabel X2.4 Organisasi Subak............. 63
Gambar 4.11 Deskripsi Indikator Variabel X2.5 Organisasi Subak............. 64
Gambar 4.12 Deskripsi Indikator Variabel X3.1 Operasional dan
Pemeliharaan........................................................................ 66
Gambar 4.13 Deskripsi Indikator Variabel X3.2 Operasional dan
Pemeliharaan........................................................................ 67
Gambar 4.14 Deskripsi Indikator Variabel X3.3 Operasional dan
Pemeliharaan........................................................................ 68
Gambar 4.15 Deskripsi Indikator Variabel X3.4 Operasional dan
Pemeliharaan........................................................................ 69
Gambar 4.16 Deskripsi Indikator Variabel X3.5 Operasional dan
Pemeliharaan........................................................................ 70
Gambar 4.17 Deskripsi Indikator Variabel X3.6 Operasional dan
Pemeliharaan........................................................................ 71
Gambar 4.18 Deskripsi Indikator Variabel X3.7 Operasional dan
xv
Pemeliharaan........................................................................ 72
Gambar 4.19 Deskripsi Indikator Variabel X4.1 Pendanaan ....................... 73
Gambar 4.20 Deskripsi Indikator Variabel X4.2 Pendanaan ....................... 74
Gambar 4.21 Deskripsi Indikator Variabel X4.3 Pendanaan ....................... 75
Gambar 4.22 Deskripsi Indikator Variabel X4.4 Pendanaan ....................... 76
Gambar 4.23 Deskripsi Indikator Variabel X4.5 Pendanaan ....................... 77
Gambar 4.24 Deskripsi Indikator Variabel Y.1........................................... 79
Gambar 4.25 Deskripsi Indikator Variabel Y.2........................................... 80
Gambar 4.26 Deskripsi Indikator Variabel Y.3........................................... 81
Gambar 4.27 Deskripsi Indikator Variabel Y.4........................................... 82
Gambar 4.28 Deskripsi Indikator Variabel Y.5........................................... 83
Gambar 4.29 Deskripsi Indikator Variabel Y.6........................................... 84
Gambar 4.30 Deskripsi Indikator Variabel Y.7........................................... 85
Gambar 4.31 Deskripsi Indikator Variabel Y.8........................................... 86
Gambar 4.32 Deskripsi Indikator Variabel Y.9........................................... 87
Gambar 4.33 Deskripsi Indikator Variabel Y.10......................................... 88
Gambar 4.34 Deskripsi Indikator Variabel Y.11......................................... 89
Gambar 4.35 Pengaruh Dominan Variabel Bebas Terhadap
Variabel Terikat ................................................................... 92
Gambar 4.36 Daerah Pengujian Penerimaan/ Penolakan H0 dengan Uji F
untuk variabel sumber daya manusia, organisasi subak,
operasional dan pemeliharaan, dan pendanaan...................... 93
Gambar 4.37 Daerah Pengujian Penerimaan/ Penolakan H0 dengan Uji t
untuk variabel sumber daya manusia .................................... 94
Gambar 4.38 Daerah Pengujian Penerimaan/ Penolakan H0 dengan Uji t
Untuk Variabel Organisasi Subak......................................... 95
Gambar 4.39 Daerah Pengujian Penerimaan/ Penolakan H0 dengan Uji t
Untuk Variabel Operasional dan Pemeliharaan..................... 97
Gambar 4.40 Daerah Pengujian Penerimaan/ Penolakan H0 dengan Uji t
Untuk Variabel Pendanaan ................................................... 98
Gambar 4.41 Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ................. 99
xvi
DAFTAR SINGKATAN ATAU TANDA
DI : Daerah Irigasi
Region of Indonesia
N : jumlah populasi
Y : Efektivitas pengelolaan irigasi dengan sumur pompa (variabel terikat)
: konstanta
1,2,3 : koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas
xvii
X1 : Sumber daya manusia
X2 : Organisasi Subak
X3 : Operasional dan pemeliharaan genset, pompa dan kelengkapannya
X4 : Pendanaan
i : nilai residual (variabel pengganggu)
F : nilai F hitung
2
R : koefisien determinasi
βi : koefisien regresi
Se(βi) : standar error dari βi
H0 : Hipotesis nol
H1 : Hipotesis alternatif
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
(Halaman)
xix
BAB I
PENDAHULUAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, oleh karena itu sudah selayaknya sumber daya tersebut harus
terkandung di dalamnya berguna bagi kehidupan. Sumber daya air dapat berasal
dari air hujan, air permukaan (sungai, danau), mata air, dan air tanah. Sedangkan
pemanfaatan sumber daya air umumnya antara lain untuk keperluan penyediaan
air bersih, air minum (domestik), pertanian (irigasi), pariwisata serta industri dan
lain - lain.
adalah Tukad Pangkung Belatung yang hanya 3,40 km. Berdasarkan karakteristik
Jembrana (sebelah barat Tukad Melaya), merupakan sungai yang hanya mengalir
pada musim hujan. Hal ini erat kaitannya dengan curah hujan yang sangat rendah
di wilayah itu serta kondisi tanah yang terbentuk dari batuan gamping. Sedangkan
kelompok sungai yang mengalir sepanjang tahun adalah sungai – sungai yang
terletak diantara Tukad Klatakan disebelah Barat dan Tukad Pulukan disebelah
Timur, umumnya sungai – sungai tersebut tetap mengalir pada musim kemarau
1
2
tiga aliran sungai induk yang melintasi kecamatan Negara antara lain Tukad
Bilukpoh, Tukad Yeh Embang dan Tukad Sowan Perancak. Adapun data debit
rata – rata tahun 2011 di masing – masing sungai antara lain : Tukad Bilukpoh
(0,453 m3/dt), Tukad Daya timur/ Tk. Sowan Perancak (0,007 m3/dt), dan Tukad
usulan subak mengenai surat permohonan bantuan sumur bor yang menyatakan
seringnya mengalami gagal panen saat musim kemarau dan juga agar dapat
Jaringan Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida. Maka
diupayakan dengan memanfaatkan air tanah dengan cara membuat sumur pompa.
Pemanfaatan air tanah dapat digunakan sebagai air irigasi pada daerah kekurangan
air, dimana air permukaan tidak memadai atau tidak ada sama sekali sedangkan
tanah ini merupakan upaya untuk membantu petani lokal yang tinggal atau
mempunyai areal pertanian di daerah yang tidak tercakup dalam sistem irigasi
permukaan atau pertanian lahan kering/ hotikultura yang hanya bisa melakukan
Terdapat 49 sumur bor yang telah dibangun oleh PPK Pendayagunaan Air
Tanah SNVT Pelaksanan Jaringan Pemanfaatan Air BWS Bali – Penida sejak
tahun 2001 sampai dengan tahun 2012 yang tersebar dikabupaten Jembrana guna
membantu petani lokal yang tinggal atau mempunyai areal pertanian di daerah
yang tidak tercakup dalam sistem irigasi permukaan atau tidak dapat bercocok
tanam sepanjang tahun. Adapun sumur yang dibangun tersebut terdiri dari 1
sumur uji dan 48 sumur eksplorasi. Penyebaran sumur bor hampir disetiap
bor ; (2) Kecamatan Negara : 23 Sumur bor ; (3) Kecamatan Mendoyo : 1 Sumur
bor ; (4) Kecamatan Pakutatan : 1 Sumur bor. Dan, dalam pemanfaatannya air
tanah yang di eksplorasi untuk 1 sumur adalah maksimal 0.01 m 3/dt untuk luasan
sekitar, seperti yang disebutkan pada Permen Lingkungan Hidup No. 05 Tahun
2012, bahwa kegiatan pengambilan air tanah (sumur dangkal atau sumur dalam)
dengan pemanfaatan kurang atau sama dengan 0,05 m3/dt untuk dari satu atau
beberapa sumur pada kawasan yang kurang dari 10 Ha wajib memiliki Analisis
(16), Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) adalah jaringan irigasi yang airnya berasal
dari air tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi
air tanah termasuk bangunan didalamnya. Sistem pengairan jaringan irigasi air
perpipaan.
4
Irigasi air tanah/ irigasi sumur pompa merupakan bagian dari irigasi
pembagian air untuk anggotanya, irigasi air tanah ini dikelola oleh subak.
yang mensuplesi irigasi air permukaan yang termasuk dalam 84 kelompok Subak
Kelompok) (jembranakab.go.id/index.php?module=pertanian).
Irigasi air tanah ini dikelola oleh Kelompok Petani Pemakai Sumur Pompa
(KP2SP) yang dibina oleh subak, dimana merupakan tahapan krusial dalam
dimasing-masing subak dilakukan secara menerus oleh proyek dalam hal ini
dan penguatan kelembagaan 5 subak yang terdiri dari 1 subak abian (lahan kering)
yakni Subak Abian Sila Krama dan 4 subak lahan basah, masing-masing Subak
pemanfaatan ini dengan sistem Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang telah ada
dan akan dipraktekkan oleh satu KP2SP yang baru bila JIAT di subak tersebut
menyebabkan adanya keluhan dari para petani subak dalam hal biaya operasi
mesin pompa yang cukup besar sehingga dalam pemanfaatannya masih ada
Dibangunnya jaringan irigasi air tanah dengan sumur pompa ini adalah
untuk mensuplesi air permukaan dimana sering terjadinya gagal panen saat musim
kemarau dan agar para petani subak dapat mengairi lahannya untuk penanaman
oleh anggota subak akibat mahalnya biaya operasional dan pemeliharaan mesin
genset untuk penggerak pompa untuk tahun awal pengoperasiannya (sutrisno, t.t).
sumber air untuk irigasi permukaan yang disuplesi dengan air tanah di
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peningkatan pola tata
tanam dan efektivitas pengelolaan penggunaan sumber air tanah dengan sistem
sebagai referensi bagi instansi terkait yang menangani pengelolaan sumber daya
air permukaan dan pengembangan irigasi jaringan irgasi air tanah di kecamatan
Negara.
KAJIAN PUSTAKA
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Irigasi
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan
pertanian. Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat
dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena
tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan
yang meliputi permukaan, rawa, air bawah tanah, pompa dan tambak.
Mesopotamia, Cina dan lainnya. Pada dasarnya irigasi dilakukan dengan cara
modern ini sudah berkembang berbagai macam jenis metode irigasi untuk lahan
pertanian.
8
9
merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan
bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air
irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini
dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan
pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih
dulu (http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi#Irigasi_Permukaan) .
Tahun 2006, irigasi pompa adalah salah satu jenis irigasi, setingkat/sama dengan
irigasi permukaan, irigasi rawa, dan irigasi tambak. Dengan demikian pengertian
air tanah.
tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi) dengan menggunakan bantuan
pompa air, sehingga dapat didistribusikan dan digunakan untuk keperluan irigasi.
Irigasi pompa air tanah ini mempunyai kelebihan dan kelemahan yaitu:
10
kerja; dan
1. Sumur air tanah, dapat jenis sumur gali, bor (pipa), yang berfungsi untuk
3. Bangunan stasiun pompa (rumah pompa), yang berfungsi sebagai tempat panel
pompa, mesin, dan alat-alat pendukung lainnya dan juga untuk menyimpan
11
5. Saluran pembawa, yang dapat menggunakan pipa air atau saluran terbuka; dan
waktu tertentu, tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya. Ada pola
tanam campuran, yakni beragam tanaman sejenis dalam satu areal tanam. Ada
pula pola tanam bergilir, yakni menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis
Pola tanam adalah gambaran rencana tanam berbagai jenis tanaman yang
akan dibudidayakan dalam suatu lahan beririgasi dalam satu tahun. Faktor yang
tanam diperlukan untuk usaha peningkatan produksi pangan. Pola tata tanam
12
adalah macam tanaman yang diusahakan dalam satu satuan luas pada satu musim
tanam. Dua hal pokok yang mendasari diperlukannya pola tata tanam adalah :
(awig – awig) baik tertulis maupun tidak tertulis yang sudah mereka sepakati,
yang mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan subak termasuk tata
cara membagi air yang ada. Misalnya dengan menanam padi secara serempak
pada saat awal musim hujan (KertaMasa), sedangkan pada saat air berkurang/
namun penyebutan dan banyaknya hari dari masing – masing bulan berbeda. Yang
menjadi perhatian para petani adalah karakter dari masing – masing sasih secara
umum. Sasih Kedasa (bulan April) sampai Sasih Kapat (bulan Oktober) pada
umumnya langit terang benderang dan tidak banyak hama (April – Oktober).
Sedangkan Sasih Kepitu (bulan Januari) dan Sasih Kaulu (Bulan Pebruari), angin
irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian,
yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi
Menurut Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008, Bab I, Pasal 1, ayat (7),
dan pengendalian daya rusak air tanah. Pada ayat (12) Peraturan Pemerintah No.
43 Tahun 2008, pengeboran air tanah adalah kegiatan membuat sumur bor air
tanah yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis sebagai sarana eksplorasi,
pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air
14
permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak dan juga
tanah didasarkan pada prinsip terbentuknya air tanah yang utuh dalam satu neraca
air sejak dari daerah imbuhan hingga daerah luahan (lepasan) pada suatu wadah,
Berdasarkan konsep ini akan diketahui secara terukur seluruh potensi air
tanah dalam suatu cekungan air tanah, termasuk kemampuan penyediaan air tanah
pengelolaan didasarkan pada cekungan air tanah, seluruh kegiatan pengelolaan air
air-tanah-berdasarkan-peraturan-air-tanah).
kebutuhan air tanaman pada daerah lahan tadah hujan maupun daerah irigasi
permukaan yang tidak mendapat giliran lahannya untuk diairi, sehingga mampu
menjamin ketersediaan air baik pada musim penghujan maupun musim kemarau.
Pemanfaatan air tanah untuk irigasi tidak akan lepas dari adanya pembuatan
15
sumur-sumur pompa sebagai salah satu sumber air. Untuk perencanaan sumur dan
disalurkan ke sawah maupun kebun sesuai dengan luasan tiap arealnya melalui
saluran terbuka/saluran kecil. Pemberian air untuk outlet digunakan cara bergilir.
Dengan berdasarkan pola total tinggi tekan statis yang terjadi yang digunakan
untuk menentukan daya pompa untuk pengaliran air irigasi ke outlet - outlet.
air dalam pengembangan sumber daya air di suatu cekungan untuk mencapai
terkoordinasi dari air permukaan dan air tanah untuk memenuhi kebutuhan akan
air, supaya dapat memasok pengambilan air di bagian hilir dan pekerjaan
pengolahan air lainnya, merupakan hal yang biasa dijumpai. Namun ide untuk
menggunakan potensi air tanah untuk tujuan yang sama sangat jarang digunakan.
Oleh karena itu, digunakan kombinasi pemakaian air permukaan dan air
Dengan mengadopsi pendekatan ini, perbedaan karakter dari air tanah dan
total sumber air. Sebagai contoh, air permukaan tersedia hanya pada
musim tertentu saja, tetapi biasanya terdapat ketidakpastian waktu dan jumlahnya.
Sebagai tambahan, sifat air permukaan ditentukan oleh banjir yang tidak dapat
ketersediaan air. Sedangkan tampungan air permukaan dapat terisi dengan cepat,
tanah biasanya terdapat pada tampungan yang luas dan kuantitas yang banyak,
(http://pag.bgl.esdm.go.id/siat/?q=content/penatagunaan).
penggunaan air permukaan dan air tanah pada suatu daerah sehingga didapat batas
ekonomis maupun lingkungan. Saat permintaan air semakin naik sampai ke batas
menarik.
karena aktivitas subak didasarkan pada tiga aspek yang menjiwai perilaku
anggotanya, yakni aspek sosial, teknis, dan karakter budaya yang melekat pada
kepercayaan Hindu yakni Tri Hita Karana. Tri Hita Karana terdiri dari
17
berkaitan dengan kultur sosial masyarakat lokal dan karakter lokal yang
spesifik, dan palemahan berhubungan dengan hal – hal teknis. Konsep inilah yang
mendasari operasi dan pemeliharaan dari lembaga subak air tanah yang saat ini
sudah/ sedang dalam pembentukan (Soetrisno, t.t). Adapun konsep dari operasi
subak air tanah berbasis Tri Hita Karana adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Konsep operasi subak air tanah berbasis Tri Hita Karana
petani pemakai air atau pihak lain yang kegiatannya berkaitan dengan pengelolaan
Petani pemakai air dapat membentuk perkumpulan petani pemakai air sampai
pengelolaan daerah irigasi sebagai satu kesatuan pengelolaan. Dalam hal ini
umumnya didaerah pengembangan air tanah dan juga pada daerah yang potensi air
permukaannya kurang, juga pada daerah dengan curah hujan rendah seperti pada
hamper sama dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) permukaan, hanya
disamping itu luas areal sawah yang diari (oncoran) relatif terbatas (Puslitbang
Sumur Pompa
pertanian.
akan kebutuhan hidup yang lebih tinggi pula. Dengan adanya kesadaran akan
kebutuhan tuntutan hidup yang tinggi (lebih baik), timbul kesadaran akan
Dengan demikian, suatu masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang tinggi akan
lebih mudah menyerap suatu teknologi yang diperkenalkan (Dikti 1990: 23).
Untuk itu, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ada beberapa
dan pelatihan bagi para petani, khususnya pengurus subak perlu dilakukan
irigasi.
Organisasi subak merupakan petani pemakai air yang bersifat religius dan
berkembang terus sebagi organisasi penguasa tanah dalam bidang pengaturan air
untuk persawahan dari suatu sumber air di dalam suatu daerah yang telah
disepakati dan terlibat langsung dalam pengelolaan jaringan irigasi air tanah.
20
anggota subak harus memiliki kemampuan yang baik dalam menggalang dana
subak.
(1989), yang menyatakan bahwa efektivitas adalah hubungan antara output dan
tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output,
telah ditetapkan terlebih dahulu”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
”Efektivitas adalah pencapaian sasaran yang berkaitan dengan tujuan yang telah
ditetapkan”.
pada sektor publik sehingga kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut
tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan
pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai
Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang
digunakan skor (skala Likert), apabila skor semakin besar dapat dikatakan
a. Keberhasilan program
b. Keberhasilan sasaran
sejauh mana suatu lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapai.
pendekatan ini adalah sasaran yang realistis untuk memberikan hasil maksimal
Suatu lembaga harus dapat memperoleh berbagai macam sumber dan juga
sumber yang terdapat pada lingkungan seringkai bersifat langka dan bernilai
tinggi.
dari suatu lembaga internal. Pada lembaga yang efektif, proses internal
lembaga.
BAB III
METODE
PENELITIAN
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
tanam serta efektivitas pengelolaan air tanah untuk kebutuhan irigasi subak di
yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis. Alur
pemikiran yang logis dan sistematis diharapkan dapat mencapai sasaran penelitian
yang ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini dimulai dari data sekunder berupa
data subak. Sumber air berupa sumur bor dan kebijakan pemerintah selanjutnya
dilakukan dengan pencarian data primer berupa kuisioner dari masing - masing
subak, baik kecukupan airnya, jaringan irigasi air tanah, organisasi dan
24
25
generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat
Populasi sasaran dalam penelitian ini terdiri dari unsur organisasi subak
Kecamatan Negara, maka sampel diambil dari unsur organisasi subak. Selain data
primer tersebut data-data pendukung berupa data sekunder seperti data peraturan-
peraturan dan kebijakan tentang subak dan pengelolaan sumber daya air yang
subak yang memanfaatkan air tanah dan air permukaan dilakukan dengan teknik
26
tidak sangat subjektif, peneliti harus punya latar belakang pengetahuan tertentu
statistik.blogspot.com/2014/02/teknik-pengambilan-sampel-dengan-metode.html).
1) Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka seperti: luas daerah
1) Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan teknik
2) Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari pihak lain atau dari laporan-laporan dan
penelitian yang telah ada, dan yang ada relevansinya dengan masalah
yang dibahas, data sumur bor yang ada di kecamatan Negara, jumlah
subak yang ada di kecamatan Negara, serta data dari beberapa instansi
1. Kuisioner/ angket
prasarana.
2. Observasi
Kabupaten Jembrana.
28
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
yang efisien dan efektif serta dapat memberikan manfaat sebesar – besarnya
mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah secara terpadu.
Pendanaan.
Pola Tanam
irigasi
anggota subak
sumur pompa
a) Tingkat pendidikan,
sumur pompa
anggota subak
5. Pendanaan
habis
tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat
selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut
2. Pengelolaan atau manajemen adalah suatu metode atau teknik atau proses
untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif melalui
d) Pengaturan penggunaan air pada masing – masing petak lahan anggota subak
tanah
pompa
pemahaman yang memadai terhadap proses tata kelola penggunaan air dan
operator pompa)
pengaturan air untuk persawahan dari suatu sumber air di dalam suatu daerah yang
telah disepakati dan terlibat langsung dalam operasi dan pemeliharaan jaringan
34
irigasi, dan susunan organisasi subak sudah mempunyai tugas sesuai dengan
kemasyarakatan yang bersifat tradisional yang dibuat untuk mengatur air dari
sumbernya untuk mengairi satu daerah pertanian (Norken, 2004). Indikator yang
dinilai adalah :
air tanah
a) Kapasitas pompa yang dipakai dengan air yang dihasilkan hingga mencapai
c) Pengaturan penggunaan air pada masing – masing petak lahan anggota subak
e) Kebutuhan bahan bakar genset untuk menaikkan air dan mengairi lahan
tanah
3.4.1.2.4 Pendanaan
kemampuan yang baik dalam menggalang dana bagi kebutuhan kegiatan subak,
e) Biaya pengadaan pompa dan genset baru setelah umur ekonomis habis
Irigasi sumur pompa guna meningkatkan pola tanam, dalam hal ini efektivitas
tanam yang diinginkan. Skala pengukuran yang akan dipakai dalam penelitian ini
36
adalah Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan
indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat
item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh
responden. Bentuk kuesioner ini adalah semi tertutup yaitu sebagian berupa
responden petani dalam pengelolaan air tanah dengan sistem subak berupa metode
scoring data menurut Likert yang berupa skala ordinal, menyangkut skala 1
a. Sangat efektif =5
b. Efektif =4
c. Cukup efektif =3
d. Tidak efektif =2
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur, sebuah
instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang
37
diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga
korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah
rhitung
= Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
r n2
Selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus : t hitung
1 r2
Dimana :
t = Nilai t hitung
r rhiutng
= Koefisien korelasi hasil
n = Jumlah responden
= n-2) Kaedah Keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya jika t
suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang
mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan skor total seluruh item
Jadi untuk memenuhi syarat validitas, maka butir pertanyaan atau pernyataan
dalam penelitian harus memiliki koefisien korelasi > 0,3. Apabila korelasi antara
butir skor dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir pertanyaan atau pernyataan
alat bantu program SPSS 19 for windows, sehingga dapat diketahui nilai dari
kuesioner pada setiap variabel bebas. Suatu instrument dikatakan valid apabila
memiliki korelasi antara butir dengan skor total dalam instrumen tersebut lebih
dengan tujuan menunjukkan sejauh mana pengukuran itu memberikan hasil yang
relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang
dalam waktu pengamatan pertama dan selanjutnya. Menurut Umar (2004 : 126)
yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir- butir yang ada. Menurut
39
Nunnaly dalam Ghozali (2006 : 42) Variabel dikatakan reliable jika nilai
Uji reliabel dilakukan secara eksternal dengan test-retest yaitu dengan cara
mencobakan instrument yang sama dua kali pada responden yang sama dalam
waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan signifikan maka
penelitian ini menggunakan SPSS for windows dilihat dari koefisien Alfa
Cronbach. Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas
yang dapat diterima adalah 0,60. hal ini dapat dikatakan reliabel.
regresi, residu dari persamaan regresi mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
Kolmogorov – Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan K-S yang tersedia dalam
program SPSS 17.00 For Windows. Kriteria yang digunakan dalam tes ini adalah
alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi normal bila
absolute ei dengan varian bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang
berpengaruh signifikan terhadap variable terikat (nilai absolute ei) maka tidak ada
variabel bebas satu dengan variabel bebas lain tidak terjadi multikolinieritas jika
mempunyai VIF (Varian Inflatation Factor) kurang dari 10 dan angka Tolerance
ditetapkan maka hendaknya melalui suatu alur pemikiran yang logis dan
1. Merumuskan hipotesis
0 : 1 2 3 4 5 6 0
Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari seluruh
variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).
f(2)
2 tabel
4. Menghitung statistik uji berdasarkan initial -2 log Likehood rasio (χ2) (Imam
Ghozali,2005)
bebas secara parsial (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikatnya (Y),
digunakan uji t.
Langkah- langkah pengujian berikut ini dilakukan menguji satu per satu
Wirawan,2002).
1. Merumuskan hipotesis
H0 : βi = 0
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari masing-masing
Hi : βi > 0
Artinya ada pengaruh positif yang signifikan secara parsial dari masing-
(Sugiyono, 2004).
Statistik uji dan daerah kritis disesuikan dengan arah pengujian hipotesis yang
dipergunakan (uji satu sisi kiri atau uji sisi kanan). Bila pengujiannya
Daerah
Daerah Penolakan H0
Penerimaan H0
0 t tabel
Sumber: Nata Wirawan,2002
Nilai statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh parsial variabel bebas
terhadap variabel terikat adalah Wald statistik. Nilai statistik Wald koefisien
regresi sebuah variabel bebas dihitung dengan rumus sebagai berikut (Imam
Ghozali,2005).
Nilai statitik Wald adalah nilai kuadrat dari statistik t hitung Selanjutnya nilai t
t Waldstatistic
a. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya variabel bebas yang diuji secara
terikat.
b. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya variabel bebas yang diuji
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang bermakna atau signifikan terhadap
variabel terikat.
45
Ide
Ide
Latar Belakang dan Permasalahan
Kajian Pustaka
Pengumpulan Data
Tabulasi Data
Uji Valididitas Instrumen
Uji Reliabilitas Instrumen
Analisa Deskriptif
dan Kualitatif
Pembahasan
HASIL DAN
PEMBAHASAN
46
BAB IV
mengalami keterbatasan air permukaan, maka dari itu warga subak mengusulkan
bercocok tanam sepanjang tahun. Kecamatan Negara terdiri dari 20 (Dua Puluh)
desa, berdasarkan usulan subak dan data sumur bor PPK Pendayagunaan Air
beberapa desa yang lahan pertaniannya mendapat suplesi dari sumur pompa
Antara lain desa Baler Bale Agung, Baluk, Banyu Biru, Kaliakah dan Tegal
Badeng.
Jaringan irigasi air tanah yaitu jaringan irigasi yang merupakan bagian dari
suatu daerah irigasi. Lahan pertanian pada jaringan irigasi air tanah adalah lahan
yang saat musim kemarau tidak dapat dialiri oleh air permukaan dan lahan yang
tidak bisa dialiri oleh air permukaan sama sekali. Adapun subak yang
lain:
46
47
Tabel 4.1 Subak dengan suplesi sumur pompa di kecamatan Negara Kab.
Jembrana
kuisioner. Uji Validitas dan Realibilias ini dilakukan guna mengetahui validitas,
data kuisioner yang telah disebar diuji validitas dan realibilitasnya dengan
ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang diukur. Tinggi rendahnya
validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan pada masing
– masing variabel memiliki koefisien korelasi > 0,3. Jadi dapat disimpulkan
51
bahwa seluruh butir pertanyaan dalam penelitian telah memenuhi syarat validitas
data.
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Data yang reliabel diperoleh dari hasil
pengukuran suatu alat yang mampu menunjukkan adanya konsistensi atas hasil –
hasilnya ketika mengukur gejala yang sama. Suatu instrumen yang reliabel adalah
jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6. Hasil uji realibiitas disajikan pada
menganalisis data, perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini
digunakan agar model regresi dapat dijadikan alat estimasi jika telah memenuhi
52
hubungan linier diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel – variabel
bebasnya.
factor) untuk sumber daya manusia (X1), organisasi subak (X2), operasional dan
pemeliharaan (X3), pendanaan (X4) lebih kecil dari 10 begitu pula dengan nilai
tolerance yang lebih besar dari 0,10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model uji
sebesar 0,472 dengan Asymp. Sig. sebesar 0,979. Karena nilai Asymp. Sig. lebih
besar dari alpha ( = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model uji regresi
Unstandardized
Residual
N 66
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.87223003
Most Extreme Differences Absolute 0.058
Positive 0.058
Negative -0.052
Kolmogorov-Smirnov Z 0.472
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.979
Sumber: Hasil analisis
sama untuk semua pengamatan. Model Glejser digunakan untuk mendeteksi ada
bebas mempunyai nilai signifikasi lebih besar dari alpha ( = 0,05). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas pada model
pemahaman yang memadai terhadap proses tata kelola penggunaan air dan
menyatakan cukup efektif, dan sisanya 7,6% menyatakan tidak efektif untuk
60,00% 53,00%
50,00%
40,00%
30,00% 22,70%
16,70%
20,00%
7,60%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
keterampilan bidang operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana irigasi sumur
efektif, 15,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 12,1% menyatakan tidak
60,00% 50,00%
50,00%
40,00%
30,00% 22,70%
20,00% 15,20% 12,10%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
24,2% menyatakan efektif, 21,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 3,0%
60,00% 51,50%
50,00%
40,00%
30,00% 24,20% 21,20%
20,00%
10,00% 3,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator penunjang organisasi dan personalia (gaji
efektif, dan sisanya 3,0% menyatakan tidak efektif mengenai sarana dan prasarana
45,00% 40,90%
40,00%
35,00% 28,80% 27,30%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00% 3,00%
5,00% 0%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator kelengkapan unsur organisasi subak, dari
16,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 7,6% menyatakan tidak efektif
45,00% 40,90%
38,40%
40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00% 16,70%
15,00% 7,60%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
24,2% menyatakan efektif, 18,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 12,1%
pompa.
50,00% 45,50%
40,00%
30,00% 24,20%
18,20%
20,00% 12,10%
10,00%
0%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator efektifitas koordinasi antar unsur subak,
18,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 12,1% menyatakan tidak efektif
sistem jaringan irigasi air tanah berpengaruh pada efektivitas pengelolaan irigasi
sumur pompa.
50,00% 45,50%
40,00%
30,00% 24,20%
18,20%
20,00% 12,10%
10,00%
0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator efektifitas koordinasi subak dengan unsur
42,20%
45,00%
40,00% 34,80%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00% 16,70%
15,00%
10,00% 6,10%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator ikut aktif dalam pelaksanaan Operasi dan
efektif, 34,8% menyatakan efektif, 22,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya
dan kelengkapannya
Dari tabel diatas, untuk indikator kapasitas pompa yang dipakai dengan
menyatakan tidak efektif dimana kapasitas pompa yang dipakai dengan air yang
66
70,00% 57,60%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00% 21,20%
20,00% 10,60% 10,60%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
27,3% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 6,1% menyatakan tidak efektif
40,00% 34,80%
35,00% 31,80%
27,30%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00% 6,10%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk pengaturan penggunaan air pada masing – masing
petak lahan anggota subak, dari 66 responden, 37,9% menyatakan sangat efektif,
37,9% menyatakan efektif, 19,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 4,5%
37,90% 37,90%
40,00%
35,00%
30,00%
25,00% 19,70%
20,00%
15,00%
10,00% 4,50%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk lamanya pemompaan air untuk mengairi lahan
menyatakan sangat tidak efektif dimana lamanya pemompaan air untuk mengair
pompa.
69
50,00% 45,50%
40,00% 33,30%
30,00%
20,00% 13,60%
7,60%
10,00%
0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk kebutuhan bahan bakar genset untuk menaikkan
air dan mengairi lahan, dari 66 responden, 36,4% menyatakan sangat efektif,
33,3% menyatakan efektif, 21,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 9,1%
menyatakan tidak efektif dimana kebutuhan bahan bakar genset untuk menaikkan
air dan mengairi lahan berpengaruh pada efektivitas pengelolaan irigasi sumur
pompa.
70
40,00% 36,40%
33,30%
35,00%
30,00%
25,00% 21,20%
20,00%
15,00% 9,10%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
perpipaan pada jaringan irigasi air tanah, dari 66 responden, 40,9% menyatakan
sangat efektif, 30,3% menyatakan efektif, 16,7% menyatakan cukup efektif, dan
jaringan perpipaan pada jaringan irigasi air tanah berpengaruh pada efektivitas
45,00% 40,90%
40,00%
35,00% 30,30%
30,00%
25,00%
20,00% 16,70%
12,10%
15,00%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
42,40%
45,00%
40,00%
35,00% 30,30%
30,00%
25,00% 18,20%
20,00%
15,00% 9,10%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
10,6% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 9,1% menyatakan tidak efektif
60,00% 54,50%
50,00%
40,00%
30,00% 25,80%
56,10%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
18,20% 15,20%
20,00% 10,60%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
efektif, 12,1% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 13,6% menyatakan tidak
60,00% 54,50%
50,00%
40,00%
30,00% 19,70%
20,00% 12,10% 13,60%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk iuran pembelian air masing – masing anggota
efektif, 16,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 9,1% menyatakan tidak
efektif dimana iuran pembelian air masing – masing anggota subak berpengaruh
60,00% 50,00%
50,00%
40,00%
30,00% 24,20%
16,70%
20,00%
9,10%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk biaya pengadaan pompa dan mesin baru setelah
28,8% menyatakan efektif, 16,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 12,1%
menyatakan sangat tidak efektif dimana iuran pembelian air masing – masing
42,40%
45,00%
40,00%
35,00% 28,80%
30,00%
25,00%
20,00% 16,70%
12,10%
15,00%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
pemeliharaan fasilitas Jaringan Irigasi Air Tanah oleh para anggota subak pada
50,00% 45,50%
40,00% 31,80%
30,00%
20,00% 13,60%
9,10%
10,00%
0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator Koordinasi antar unsur subak dalam
56,10%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00% 21,20%
20,00% 13,60%
9,10%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator pemanfaatan air tanah (sumur bor) dalam
45,00% 40,90%
40,00% 36,40%
35,00%
30,00%
25,00% 18,20%
20,00%
15,00%
10,00% 4,50%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Dari tabel diatas, untuk indikator pengaturan penggunaan air pada masing
– masing petak lahan anggota subak pada variabel efektivitas pengelolaan irigasi
36,4% menyatakan efektif, 21,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 4,5%
37,90% 36,40%
40,00%
35,00%
30,00%
25,00% 21,20%
20,00%
15,00%
10,00% 4,50%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
perpipaan pada jaringan irigasi air tanah pada variabel efektivitas pengelolaan
irigasi dengan sumur pompa, dari 66 responden 43,9% menyatakan sangat efektif,
33,3% menyatakan efektif, 12,1% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 10,6%
50,00% 43,90%
40,00% 33,30%
30,00%
20,00% 12,10% 10,60%
10,00%
0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
perpipaan pada jaringan irigasi air tanah pada variabel efektivitas pengelolaan
irigasi dengan sumur pompa, dari 66 responden 37,9% menyatakan sangat efektif,
34,8% menyatakan efektif, 16,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 10,6%
37,90%
40,00% 34,80%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00% 16,70%
15,00% 10,60%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
47,00%
50,00%
40,00%
27,30%
30,00%
18,20%
20,00%
7,60%
10,00%
0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
efektif, 19,7% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 9,1% menyatakan tidak
efektif.
86
42,40%
45,00%
40,00%
35,00% 28,80%
30,00%
25,00% 19,70%
20,00%
15,00% 9,10%
10,00%
5,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
pola tanam dengan adanya sumur pompa pada variabel efektivitas pengelolaan
irigasi dengan sumur pompa, dari 66 responden 47,0% menyatakan sangat efektif,
21,2% menyatakan efektif, 18,2% menyatakan cukup efektif, dan sisanya 13,6%
47,00%
50,00%
40,00%
30,00% 21,20%
18,20%
20,00% 13,60%
10,00%
0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
petani setempat dalam pemilihan pola tanam dengan adanya sumur pompa pada
60,00% 51,50%
50,00%
40,00%
30,00% 25,80%
20,00% 15,20%
7,60%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 7 10.6 10.6 10.6
3.00 10 15.2 15.2 25.8
4.00 18 27.3 27.3 53.0
5.00 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
Sumber : Hasil analisis
Dari tabel diatas diatas, untuk indikator Kepastian jadwal tanam dengan
adanya sumur pompa dengan adanya sumur pompa pada variabel efektivitas
sangat efektif, 27,3% menyatakan efektif, 15,2% menyatakan cukup efektif, dan
47,00%
50,00%
40,00%
27,30%
30,00%
20,00% 15,20%
10,60%
10,00% 0,00%
0,00%
Sangat Efektif Cukup Tidak Sangat
Efektif Efektif Efektif Tidak
Efektif
Model uji regresi berganda dalam penelitian ini telah memenuhi syarat
BLUE (Best Linier Unbiased Estimation) hal ini ditunjukkan oleh hasil uji asumsi
klasik yang memenuhi syarat Hasil uji telah memenuhi seluruh asumsi klasik.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda
dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 17.0. Model analisis regresi
berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari
kecamatan Negara kabupaten Jembrana. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada
Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai sig t hitung pada masing – masing
variabel bebas < α (α : 0,005). Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh
signifikan secara parsial dari masing - masing variabel bebas (X) pada variabel
irigasi dengan sumur pompa guna meningkatkan pola tanam di kecamatan Negara
hasil analisis didapat nilai R Square sebesar 0,831. Dan dari nilai Adjust R Square
pemeliharaan dan pendanaan berperan sebesar 0.82 atau 82% dalam menunjang
pengaruh variabel dominan dari variabel bebas (sumber daya manusia, organisasi
irigasi dengan sumur pompa guna meningkatkan pola tanam di kecamatan Negara,
0,3323
0,3500 0,2896 0,2902
0,3000
0,2217
0,2500
0,2000
0,1500
0,1000
0,0500
0,0000
Sumber Daya
Pendanaan
Peme;iharaan
Organisasi
Operasional
Subak
Manusia
dan
Gambar 4.35 Pengaruh Dominan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
(n-k) = (4;61), maka nilai Ftabel adalah sebesar 2,53 (Lampiran 12)
b. Kriteria pengujian
program SPSS versi 17.0. Nilai Fhitung yang dihasilkan adalah sebesar
(2,53 ; 74,974)
d. Penarikan simpulan
Dari analisa di atas dapat diketahui bahwa Fhitung = 74,974 dan nilai Ftabel
dengan tingkat keyakinan 95% dan α = 0,05, derajat bebas (df) = (k-1) ;
(n-k) = (4;61) adalah sebesar 2,53. Oleh karena Fhitung lebih besar dari Ftabel
dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 maka variabel sumber daya manusia,
kabupaten Jembrana.
Jembrana
94
12)
2. Kriteria pengujian
program SPSS versi 17.0. Nilai thitung yang dihasilkan adalah sebesar
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
0 (1,670 ; 3,061 )
4. Penarikan simpulan
Hasil uji menunjukkan nilai thitung (3,061) > ttabel (1,670) maka H0
Jembrana
12)
2. Kriteria pengujian
program SPSS versi 17.0. Nilai thitung yang dihasilkan adalah sebesar
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
0 (1,670 ; 4,440 )
4. Penarikan simpulan
Hasil uji menunjukkan nilai thitung (4,440) > ttabel (1,670) maka H0
kabupaten Jembrana
12)
2. Kriteria pengujian
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
0 (1,670 ; 4,172)
4. Penarikan simpulan
Hasil uji menunjukkan nilai thitung (4,172) > ttabel (1,670) maka H0
12)
2. Kriteria pengujian
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
0 (1,670 ; 4,773)
4. Penarikan simpulan
Hasil uji menunjukkan nilai thitung (4,773) > ttabel (1,670) maka H0
Tabel 4.47 Uji Parsial antar variabel bebas (Sumber daya manusia, organisasi
subak, operasional dan pemeliharaan, dan pendanaan)
No Variabel Bebas t tabel t hitung Keputusan Keterangan
1 Sumber daya manusia 1,670 3,061 H0 ditolak berpengaruh
2 Organisasi subak 1,670 4,440 H0 ditolak berpengaruh
3 Operasional dan pemeliharaan 1,670 4,172 H0 ditolak berpengaruh
4 Pendanaan 1,670 4,773 H0 ditolak berpengaruh
Sumber: Hasil analisis
99
0.3323
0.3500 0.2896 0.2902
0.3000
0.2217
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
Sumber Daya
Pendanaan
Peme;iharaan
Organisasi
Operasional
Subak
Manusia
dan
Gambar 4.41 Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
4.6 Pembahasan
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan maka dapat dijelaskan
beberapa hal mengenai variabel terikat dan variabel bebas sebagai berikut :
Simultan
pengelolaan irigasi dengan sumur pompa guna meningkatkan pola tanam, didapat
nilai Adjusted R Square sebesar 0.82 atau 82%. Ini berarti variabel bebas
irigasi dengan sumur pompa guna meningkatkan pola tanam di kecamatan Negara.
Adapun pengaruh variabel bebas lainnya sebesar 18% adalah pengaruh dari
kelengkapannya, dan pendanaan) diuji satu per satu/ parsial terhadap efektivitas
dari pengelolaan irigasi dengan sumur pompa guna meningkatkan pola tanam
Berdasarkan hasil analisis didapat nilai thitung (3,061) > ttabel (1,670) maka
H0 ditolak dan Hi diterima. Ini berarti sumber daya manusia memiliki pengaruh
positif dan signifikan secara parsial dalam efektivitas pengelolaan irigasi dengan
Jembrana. Dimana didapat nilai dari Standarized Coefficient Beta adalah sebesar
0,2217, hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia memiliki kontribusi
langsung terhadap efektivitas dari pengelolaan irigasi dengan sumur pompa dalam
dalam memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada jaringan irigasi air tanah.
yang tercantum pada Manual Book dalam manual operasional dan pemeliharaan
101
dan pengarahan yang dilakukan oleh pihak penyedia jasa dalam mengoperasikan
dapat dihindari.
Hasil analisis menunjukkan nilai thitung (4,440) > ttabel (1,670) maka H0
ditolak dan Hi diterima. Ini berarti organisasi subak memiliki pengaruh positif dan
Dan nilai Standarized Coefficient Beta adalah sebesar 0,2896, hal ini
terdapat pada jaringan irigasi air tanah berpengaruh signifikan dalam pengelolaan
jaringan irigasi dengan sumur pompa. Pemanfaatan suplesi air dengan sumur
pompa adalah saat pola tanam petani kedua yaitu dengan sistem Gegadon/ Kerta
Gadon dimana pemanfaatan air dilakukan secara bergilir. Pemakaian air ini diatur
102
oleh juru arah subak yang dikoordinasikan dengan operator genset dan pompa.
Dalam hal ini petani subak mendaftarkan diri untuk pengaliran air ke petak lahan
pertaniannya. Dari daftar antrian pengamprahan air tersebut operator dan juru arah
Operator genset pompa dan juru arah biasanya mengutamakan petani yang
sedang bercocok tanam padi terlebih dahulu karena riskan akan gagal panen dan
kualitas hasil panennya. Biasanya petani subak yang menanam padi mengamprah
air sebanyak 2 kali dalam seminggu dan petani yang sedang bercocok tanam
Hasil analisis menunjukkan nilai thitung (4,172) > ttabel (1,670) maka H0
pengaruh positif dan signifikan secara parsial dalam efektivitas pengelolaan irigasi
0,2902, hal ini menunjukkan bahwa operasional dan pemeliharaan genset, pompa
kecamatan Negara.
sumber daya manusia operator. Dalam hal perawatan genset maupun pompa
biasanya dari pihak penyedia jasa menyiapkan Manual Book untuk masing –
masing genset maupun pompa. Manual Book ini menjelaskan mengenai cara
pengoperasian pada tombol yang tersedia pada panel, kala ulang perbaikan kecil
maupun besar, baik itu untuk penggantian oli, filter oli, saringan udara, dan filter
solar.
genset dan pompa maka akan menimbulkan kerusakan dan besarnya biaya
operasional.
4.6.2.4 Pendanaan
meninjau pengaruh biaya - biaya dalam menunjang kegiatan irigasi air tanah.
sumber pendanaan yang cukup, anggota subak harus memiliki kemampuan yang
Hasil analisis menunjukkan nilai thitung (4,773) > ttabel (1,670) maka H0
ditolak dan Hi diterima. Ini berarti pendanaan memiliki pengaruh positif dan
signifikan secara parsial efektivitas pengelolaan irigasi dengan sumur pompa guna
Standarized Coefficient Beta adalah sebesar 0,3323, hal ini menunjukkan bahwa
Negara.
operasional dan pemeliharaan sudah termasuk dalam harga jual air yang telah
sumur pompa sebelum adanya kas untuk operasional dan pemeliharaan adalah
dengan memanfaatkan masa serah terima pertama hingga terakhir dari penyedia
jasa ke pihak pemerintah. Disana terdapat masa pemeliharan selama 1 tahun untuk
genset dan pompa. Sehingga penyedia jasa wajib melaksanakan operasional dan
pemeliharaan sesuai dengan yang tercantum dalam Manual Book genset dan
Pola tanam yang diterapkan olen petani subak di kecamatan Negara adalah
pola tanam bergilir, yakni menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis
tanaman pada waktu berbeda diareal yang sama. Pola tata tanam dikecamatan
Negara sangat bervariasi. Hal ini mengacu pada hasil pauman/ rapat krama subak.
Dari hasil pauman tersebut Kelihan Subak Gede (Kelihan subak yang membawahi
subak.
antara lain di desa Baler Bale Agung, Baluk, Banyu Biru dan Kaliakah memiliki
kesamaan yaitu pola tanam pertama adalah menanam padi secara serempak pada
saat awal musim hujan (Kertamasa), pola tanam kedua adalah dengan sistem
bergilir (Kerta Gadon), dan bero/ tidak ada kegiatan pertanian pada pola tanam
ketiga. Dalam kegiatan pertanian existing/ sebelum disuplesi dengan sumur pompa
sering terjadi gagal panen pada pola tanam kedua (Gegadon), hal ini disebabkan
ketakutan petani subak akan keterbatasan air permukaan mulai hilang hal ini
berdampak rasa antusias dan semangat akan bercocok tanam di kecamatan Negara
meningkat. Adapun peningkatan pola tanam dengan adanya sumur pompa adalah
pada pola tanam kedua yaitu dengan tanaman palawija/ buah. Pada pola tanam
kedua ini sudah terlihat antusia petani dengan hasil palawija yang berkualitas dan
terkadang pada pola tanam ini para petani subak melakukan variasi tanaman yang
dulunya palawija menjadi buah. Pada pola tanam ini air permukaan sudah mulai
106
berkurang dan sudah memanfaatkan air tanah sebagai suplesi air permukaan.
Kegiatan pola tanam ini berlangsung dari bulan Desember sampai dengan Maret.
Dan, untuk pola tanam ketiga petani subak memanfaatkan air tanah sebagai
sumber air untuk pertanian. Tanaman pada pola tanam ini adalah palawija/ buah.
Pola tanam ketiga berlangsung antara bulan Agustus sampai dengan Nopember.
untuk melakukan kegiatan pertanian. Hal ini dikarenakan desa Tegal Badeng tidak
memiliki sumber air permukaan. Pola tanam yang diterapkan pada desa ini adalah
pola tanam bergilir (Gegadon) dengan menggunakan sumur pompa. Adapun pola
tata tanam yang dilaksanakan didesa ini adalah palawija – palawija – buah.
Tabel 4.48 Pola tanam subak dengan sumur pompa di kecamatan Negara
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
BAB V
5.1 Simpulan
Negara kecuali desa Tegal Badeng dengan pola tanam Existing/ awal adalah
padi – palawija – bero, menjadi padi – palawija/ buah – palawija/ buah. Sumur
Desa Tegal Badeng memiliki pola tanam yang berbeda. Hal ini disebabkan
desa Tegal Badeng tidak memiliki sumber air permukaan yang merupakan
mengandalkan air hujan. Pola tanam di desa Tegal Badeng adalah palawija/
buah untuk disemua pola tanamnya. Pemanfaatan air tanah pada desa ini
irigasi dengan sumur pompa. Dari keempat hal tersebut pendanaan memiliki
107
108
5.2 Saran
a. Perlu dilakukan penelitian pemanfaatan suplesi air irigasi dengan air tanah
b. Perlunya pelatihan yang lebih untuk calon operator genset pompa dalam
…………………………………
Di –
Tempat
Dengan Hormat
Demikian surat ini, terima kasih atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara
saya ucapkan terima kasih.
Hormat kami
Peneliti
KUISIONER
o Berilah tanda silang (x) pada pilihan pernyataan yang sesuai dengan
pendapat bapak/ ibu
o Mohon bapak/ ibu memberikan jawaban yang sebenarnya sesuai dengan
kondisi yang ada
o Jawaban yang bapak/ ibu berikan kami jamin kerahasiaannya dan hanya
dipergunakan sebatas untuk kepentingan penelitian serta tidak memberikan
pengaruh negatif baik secara pribadi maupun pada perusahaan.
4. Bagaimana penggunaan bahan bakar solar genset dengan air yang dihasilkan
untuk mengairi lahan ?
a Sangat efektif b Efektif c Cukup efektif
10. Bagaimana kepastian jadwal tanam dengan adanya sumur pompa dengan
adanya sumur pompa ?
3. Bagaimana koordinasi antar unsur subak (operator genset dan juru arah) dalam
mengelola sistem jaringan irigasi air tanah ?
a Sangat efektif b Efektif C Cukup efektif
4. Bagaimana koordinasi antara unsur subak dengan pihak pemerintah dalam hal
operasional dan pemeiharaan jaringan irigasi air tanah didaerah subak ini?
4. Bagaimana efektivitas antara durasi pemompaan air dengan luas lahan anggota
subak yang terairi ?
5. Bagaimana kebutuhan bahan bakar genset untuk menaikkan air dan mengairi
lahan ?
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1
X1.1 Pearson 1 .747** .660** .760** .887**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
X1.2 Pearson .747** 1 .784** .779** .942**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
X1.3 Pearson .660** .784** 1 .598** .854**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
X1.4 Pearson .760** .779** .598** 1 .872**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
X1 Pearson .887** .942** .854** .872** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Validitas pada Variabel Organisasi Subak
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
X2.1 Pearson Correlation 1 .828** .746** .677** .901** .919**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.2 Pearson Correlation .828** 1 .843** .744** .846** .945**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
X2.3 Pearson Correlation .746 .843 1 .790 .709 .899**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.4 Pearson Correlation .677** .744** .790** 1 .658** .849**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.5 Pearson Correlation .901** .846** .709** .658** 1 .913**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation .919** .945** .899** .849** .913** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Validitas pada Variabel Operasional dan Pemeliharan Genset, Pompa
dan Kelengkapannya
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.2 Pearson Correlation .593** 1 .510** .651** .557** .684** .760** .781**
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
X3.3 Pearson Correlation .590 .510 1 .861 .692 .658 .731 .841**
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.4 Pearson Correlation .753** .651** .861** 1 .642** .729** .728** .891**
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.5 Pearson Correlation .727** .557** .692** .642** 1 .685** .801** .857**
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.6 Pearson Correlation .588** .684** .658** .729** .685** 1 .690** .839**
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.7 Pearson Correlation .854** .760** .731** .728** .801** .690** 1 .930**
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation .857** .781** .841** .891** .857** .839** .930** 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Uji Validitas pada Variabel Operasional dan Pemeliharan Genset, Pompa
dan Kelengkapannya
Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4
X4.1 Pearson Correlation 1 .486** .660** .524** .691** .791**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X4.2 Pearson Correlation .486** 1 .840** .867** .749** .899**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X4.3 Pearson Correlation .660** .840** 1 .816** .661** .917**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
X4.4 Pearson Correlation .524 .867 .816 1 .616 .873**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X4.5 Pearson Correlation .691** .749** .661** .616** 1 .856**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson Correlation .791** .899** .917** .873** .856** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4. Uji Realibilitas Instrumen Penelitian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.972 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y.1 4.1667 .94989 30
Y.2 4.2333 1.16511 30
Y.3 4.1333 .77608 30
Y.4 4.0000 .87099 30
Y.5 4.0667 1.17248 30
Y.6 3.9333 1.08066 30
Y.7 4.1333 1.07425 30
Y.8 3.9000 .95953 30
Y.9 3.9000 1.12495 30
Y.10 4.2667 1.11211 30
Y.11 4.0000 1.11417 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
Y.1 40.5667 87.220 .836 .970
Y.2 40.5000 82.534 .901 .968
Y.3 40.6000 90.731 .786 .972
Y.4 40.7333 90.064 .734 .973
Y.5 40.6667 82.299 .907 .968
Y.6 40.8000 83.476 .928 .967
Y.7 40.6000 84.248 .890 .968
Y.8 40.8333 87.385 .817 .970
Y.9 40.8333 83.178 .902 .968
Y.10 40.4667 83.361 .904 .968
Y.11 40.7333 84.133 .860 .969
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
44.7333 102.961 10.14697 11
2. Uji Reliabilitas pada Variabel Sumber Daya Manusia
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Item Statistics
Item-Total Statistics 3.
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X1.1 12.2667 6.892 .797 .875
X1.2 12.3667 5.482 .869 .859
X1.3 12.0667 7.444 .755 .891
X1.4 12.4000 7.628 .794 .883
Scale Statistics
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 4.0667 1.04826 30
X2.2 4.0333 1.18855 30
X2.3 4.3000 .98786 30
X2.4 4.1333 1.00801 30
X2.5 3.9667 1.09807 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X2.1 16.4333 15.151 .872 .928
X2.2 16.4667 13.913 .906 .922
X2.3 16.2000 15.752 .846 .933
X2.4 16.3667 16.102 .772 .945
X2.5 16.5333 14.878 .859 .930
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.5000 23.362 4.83343 5
4. Uji Reliabilitas pada Variabel Operasional dan Pemeliharaan
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X3.1 4.1000 1.12495 30
X3.2 3.7333 .86834 30
X3.3 4.0333 1.03335 30
X3.4 4.1333 1.04166 30
X3.5 3.8333 1.11675 30
X3.6 3.8000 1.12648 30
X3.7 3.9667 1.18855 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X3.1 23.5000 30.397 .798 .930
X3.2 23.8667 33.568 .719 .937
X3.3 23.5667 31.426 .782 .931
X3.4 23.4667 30.671 .850 .925
X3.5 23.7667 30.461 .799 .930
X3.6 23.8000 30.648 .773 .932
X3.7 23.6333 28.723 .897 .921
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
27.6000 41.559 6.44660 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X4.1 4.1667 1.14721 30
X4.2 4.1000 .95953 30
X4.3 4.2333 1.04000 30
X4.4 4.1333 .93710 30
X4.5 3.9667 .96431 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X4.1 16.4333 12.461 .654 .926
X4.2 16.5000 12.466 .840 .883
X4.3 16.3667 11.826 .862 .877
X4.4 16.4667 12.809 .803 .891
X4.5 16.6333 12.792 .776 .896
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.6000 19.076 4.36759 5
Lampiran 5. Deskripsi Data Penelitian
Statistics
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7
N Valid 66 66 66 66 66 66 66
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.1364 4.2424 4.0909 4.0758 4.1061 4.0000 4.1364
Mode 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Std. Deviation .97486 1.00859 .85444 .88249 .99427 .99228 .97486
Minimum 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 273.00 280.00 270.00 269.00 271.00 264.00 273.00
Statistics
Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 X1.1 X1.2 X1.3
N Valid 66 66 66 66 66 66 66
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.0455 4.0152 4.2121 4.1061 4.2121 4.1061 4.2424
Mode 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Std. Deviation .99895 1.10234 .96898 1.02475 .98473 1.06884 .89547
Minimum 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 267.00 265.00 278.00 271.00 278.00 271.00 280.00
Statistics
X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X3.1
N Valid 66 66 66 66 66 66 66
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.0758 4.0303 4.0303 4.2273 4.1364 3.9697 4.2576
Mode 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00a 5.00
Std. Deviation .89975 .91095 1.06655 .94128 .90955 .94413 1.02748
Minimum 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 269.00 266.00 266.00 279.00 273.00 262.00 281.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X4.1
N Valid 66 66 66 66 66 66 66
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.9242 4.0909 4.1667 3.9697 4.0000 4.0606 4.2576
Mode 4.00 4.00a 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Std. Deviation .91669 .87226 .93781 .97617 1.03775 .99040 .98153
Minimum 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 259.00 270.00 275.00 262.00 264.00 268.00 281.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
X4.2 X4.3 X4.4 X4.5
N Valid 66 66 66 66
Missing 0 0 0 0
Mean 4.1970 4.1515 4.1515 4.0152
Mode 5.00 5.00 5.00 5.00
Std. Deviation 1.05568 1.09884 1.01136 1.04502
Minimum 2.00 2.00 2.00 2.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 277.00 274.00 274.00 265.00
Y.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 9 13.6 13.6 22.7
4.00 21 31.8 31.8 54.5
5.00 30 45.5 45.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 9 13.6 13.6 22.7
4.00 14 21.2 21.2 43.9
5.00 37 56.1 56.1 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 3 4.5 4.5 4.5
3.00 12 18.2 18.2 22.7
4.00 27 40.9 40.9 63.6
5.00 24 36.4 36.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 3 4.5 4.5 4.5
3.00 14 21.2 21.2 25.8
4.00 24 36.4 36.4 62.1
5.00 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 7 10.6 10.6 10.6
3.00 8 12.1 12.1 22.7
4.00 22 33.3 33.3 56.1
5.00 29 43.9 43.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 7 10.6 10.6 10.6
3.00 11 16.7 16.7 27.3
4.00 23 34.8 34.8 62.1
5.00 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.6 7.6 7.6
3.00 12 18.2 18.2 25.8
4.00 18 27.3 27.3 53.0
5.00 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 13 19.7 19.7 28.8
4.00 19 28.8 28.8 57.6
5.00 28 42.4 42.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 9 13.6 13.6 13.6
3.00 12 18.2 18.2 31.8
4.00 14 21.2 21.2 53.0
5.00 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.6 7.6 7.6
3.00 10 15.2 15.2 22.7
4.00 17 25.8 25.8 48.5
5.00 34 51.5 51.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y.11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 7 10.6 10.6 10.6
3.00 10 15.2 15.2 25.8
4.00 18 27.3 27.3 53.0
5.00 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.6 7.6 7.6
3.00 11 16.7 16.7 24.2
4.00 15 22.7 22.7 47.0
5.00 35 53.0 53.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 8 12.1 12.1 12.1
3.00 10 15.2 15.2 27.3
4.00 15 22.7 22.7 50.0
5.00 33 50.0 50.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 2 3.0 3.0 3.0
3.00 14 21.2 21.2 24.2
4.00 16 24.2 24.2 48.5
5.00 34 51.5 51.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 2 3.0 3.0 3.0
3.00 18 27.3 27.3 30.3
4.00 19 28.8 28.8 59.1
5.00 27 40.9 40.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.6 7.6 7.6
3.00 11 16.7 16.7 24.2
4.00 27 40.9 40.9 65.2
5.00 23 34.8 34.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 8 12.1 12.1 12.1
3.00 12 18.2 18.2 30.3
4.00 16 24.2 24.2 54.5
5.00 30 45.5 45.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 4 6.1 6.1 6.1
3.00 11 16.7 16.7 22.7
4.00 17 25.8 25.8 48.5
5.00 34 51.5 51.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 4 6.1 6.1 6.1
3.00 11 16.7 16.7 22.7
4.00 23 34.8 34.8 57.6
5.00 28 42.4 42.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.6 7.6 7.6
3.00 15 22.7 22.7 30.3
4.00 23 34.8 34.8 65.2
5.00 23 34.8 34.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 7 10.6 10.6 10.6
3.00 7 10.6 10.6 21.2
4.00 14 21.2 21.2 42.4
5.00 38 57.6 57.6 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 4 6.1 6.1 6.1
3.00 18 27.3 27.3 33.3
4.00 23 34.8 34.8 68.2
5.00 21 31.8 31.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 3 4.5 4.5 4.5
3.00 13 19.7 19.7 24.2
4.00 25 37.9 37.9 62.1
5.00 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.6 7.6 7.6
3.00 9 13.6 13.6 21.2
4.00 22 33.3 33.3 54.5
5.00 30 45.5 45.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 14 21.2 21.2 30.3
4.00 22 33.3 33.3 63.6
5.00 24 36.4 36.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 8 12.1 12.1 12.1
3.00 11 16.7 16.7 28.8
4.00 20 30.3 30.3 59.1
5.00 27 40.9 40.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
X3.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 12 18.2 18.2 27.3
4.00 20 30.3 30.3 57.6
5.00 28 42.4 42.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X4.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 7 10.6 10.6 19.7
4.00 17 25.8 25.8 45.5
5.00 36 54.5 54.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X4.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 7 10.6 10.6 10.6
3.00 10 15.2 15.2 25.8
4.00 12 18.2 18.2 43.9
5.00 37 56.1 56.1 100.0
Total 66 100.0 100.0
X4.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 9 13.6 13.6 13.6
3.00 8 12.1 12.1 25.8
4.00 13 19.7 19.7 45.5
5.00 36 54.5 54.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X4.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 6 9.1 9.1 9.1
3.00 11 16.7 16.7 25.8
4.00 16 24.2 24.2 50.0
5.00 33 50.0 50.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
X4.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.00 8 12.1 12.1 12.1
3.00 11 16.7 16.7 28.8
4.00 19 28.8 28.8 57.6
5.00 28 42.4 42.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
Lampiran 6. Uji Multikolinearitas
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Pendanaan, Organisasi Subak, . Enter
Operasional dan Pemeliharaan,
Sumber daya manusia a
a. All requested variables entered.
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Sumber daya manusia .528 1.894
Organisasi Subak .651 1.535
Operasional dan Pemeliharaan .573 1.746
Pendanaan .572 1.750
a. Dependent Variable: Efektivitas Pengelolaan
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Sumber Operasional
Condition daya Organisasi dan Pendana
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) manusia Subak Pemeliharaan an
1 1 4.866 1.000 0.002 0.001 0.002 0.002 0.002
2 .041 10.945 0.133 0.004 0.491 0.188 0.246
3 .037 11.513 0.753 0.035 0.312 0.033 0.082
4 .031 12.558 0.082 0.297 0.002 0.247 0.654
5 .026 13.634 0.030 0.663 0.194 0.530 0.016
a. Dependent Variable: Efektivitas Pengelolaan
Lampiran 7. Uji Normalitas
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Pendanaan, Organisasi Subak, . Enter
Operasional dan Pemeliharaan,
Sumber daya manusia a
a. All requested variables entered.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.298 1.401 3.781 .000
Sumber daya manusia -.071 .118 -.103 -.599 .552
Organisasi Subak -.036 .085 -.065 -.420 .676
Operasional dan Pemeliharaan -.011 .067 -.026 -.159 .874
Pendanaan -.036 .091 -.066 -.400 .691
a. Dependent Variable: Absolut Residual
Lampiran 9. Regresi Linear Berganda
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Pendanaan, Organisasi Subak, . Enter
Operasional dan Pemeliharaan,
Sumber daya manusia a
a. All requested variables entered.
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .912a .831 .820 3.99717
a. Predictors: (Constant), Pendanaan, Organisasi Subak, Operasional dan
Pemeliharaan, Sumber daya manusia
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 4791.562 4 1197.890 74.974 .000a
Residual 974.621 61 15.977
Total 5766.183 65
a. Predictors: (Constant), Pendanaan, Organisasi Subak, Operasional dan Pemeliharaan, Sumber
daya manusia
b. Dependent Variable: Efektivitas Pengelolaan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -4.103 2.309 -1.777 .081
Sumber daya manusia .597 .195 0.2217 3.061 .003
Organisasi Subak .619 .139 0.2896 4.440 .000
Operasional dan Pemeliharaan .462 .111 0.2902 4.172 .000
Pendanaan .716 .150 0.3323 4.773 .000
a. Dependent Variable: Efektivitas Pengelolaan
Lampiran 10. Statistik Deskriptif Data Uji
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Efektivitas Pengelolaan 66 14.23 44.83 34.7536 9.41863
Sumber daya manusia 66 5.02 16.54 13.0288 3.49653
Organisasi Subak 66 5.00 20.77 15.9338 4.40544
Operasional dan Pemeliharaan 66 8.09 28.82 22.0289 5.91477
Pendanaan 66 5.00 19.47 15.3962 4.36946
Valid N (listwise) 66
Lampiran 11. Tabel Distribusi t
Tabel Distribusi t
df=v
0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005
1 1 1.376 1.963 3.078 6.314 12.706 31.812 63.657
2 0.816 1.061 1.386 1.886 2.92 4.303 6.965 9.925
3 0.765 0.978 1.25 1.638 2.353 3.812 4.542 5.841
4 0.741 0.941 1.19 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604
5 0.727 0.92 1.156 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032
6 0.718 0.906 1.134 1.44 1.943 2.447 3.143 3.707
7 0.711 0.896 1.119 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499
8 0.706 0.889 1.108 1.397 1.86 2.306 2.896 3.355
9 0.705 0.883 1.1 1.383 1.833 2.262 2.821 3.25
10 0.7 0.879 1.093 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169
11 0.697 0.876 1.088 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106
12 0.695 0.875 1.083 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055
13 0.694 0.87 1.079 1.35 1.771 2.16 2.65 3.012
14 0.692 0.868 1.076 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977
15 0.691 0.866 1.074 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947
16 0.69 0.865 1.071 1.337 1.746 2.12 2.583 2.921
17 0.689 0.863 1.069 1.333 1.74 2.11 2.567 2.898
18 0.688 0.862 1.067 1.33 1.734 2.101 2.552 2.878
19 0.688 0.861 1.066 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861
20 0.687 0.86 1.064 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845
21 0.686 0.859 1.063 1.323 1.721 2.08 2.518 2.831
22 0.686 0.858 1.061 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819
23 0.685 0.858 1.06 1.319 1.714 2.069 2.5 2.807
24 0.685 0.857 1.059 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797
25 0.684 0.856 1.058 1.316 1.708 2.06 2.485 2.787
26 0.684 0.856 1.058 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779
27 0.684 0.855 1.057 1.414 1.703 2.052 2.473 2.771
28 0.683 0.855 1.056 1.313 1.701 2.081 2.467 2.763
29 0.683 0.854 1.055 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756
30 0.683 0.854 1.055 1.31 1.697 2.042 2.457 2.75
40 0.681 0.851 1.05 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704
60 0.679 0.848 1.046 1.296 1.671 2.000 2.39 2.66
120 0.677 0.845 1.041 1.289 1.658 1.98 2.358 2.617
0.674 0.842 1.036 1.282 1.645 1.96 2.326 2.576
V1
V2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 161 200 216 225 230 234 237 237 241
2 18.50 19.00 19.20 19.20 19.30 19.30 19.40 19.40 19.40
3 10.10 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21
40 4.06 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.02
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.01
80 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 1.99
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96
3.84 3.00 2.60 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88
Pompa
Inovasi Jaringan Irigasi Air Tanah Dengan Sumur
Pompa Guna Eefisiensi Pemanfaatan Air Tanah
(Springkler/ Irigasi Pancar)