Anda di halaman 1dari 4

PENCEMARAN LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI

SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB BANJIR DI JAKARTA


(Suatu Tinjauan Antropologis)

Oleh : Susmarkanto *)
Abstrak
Flood is a natural dissaster that causes a lot of people suffer severely in most places
of Jakarta, flood occurs yearly. Many factors effect this devastating dissasters one of
which is caused by environment pollution of rivers. Main pollution comes from
industrial and domestic waste. The contents of the waste continously couse river
shallow and discarasing its wide. River shallow often causes flooding become river
capasity in storing and flowing precipitation to the sea is decreasing. This paper
assess the background of social cultural Behavior people that dispose their waste in
river. The concept of river as the place for their waste and dirts has been their habit
and value system on the urban and city. The bad habit causes river loose its function.

Kata kunci : pencemaran, sungai dan banjir.

1. PENDAHULUAN penting masterplan pengendalian banjir;


kesemrawutan pengelolaan 13 Daerah Aliran
1.1. Latar Belakang Sungai (DAS) yang melewati Jakarta;
pelanggaran tata ruang perkotaan; hingga
Diawal tahun 2002 yang lalu, banjir akibat imbas perubahan ikllim global.
besar melanda kawasan Jakarta dan Terlepas dari berbagai pendapat
sekitarnya. Banjir tahunan kali ini nyaris tersebut diatas, banjir dipandang dari aspek
menenggelamkan sebagian besar wilayah ekologis adalah merupakan peristiwa fisik yang
Jakarta, Bekasi dan Tangerang; sehingga terjadi di dalam lingkungan hidup manusia.
membuat warga setempat menderita. Antara manusia dan banjir terdapat hubungan
Permukiman, sekolah, perkantoran dan pusat yang erat. Banjir akan mempengaruhi
perbelanjaan terendam; sarana dan prasarana kehidupan manusia, sedang manusia itu sendiri
transportasi, penerangan listrik, air bersih dan sedikit banyak mempunyai andil terhadap
telepon seketika lumpuh serta wabah penyakit terjadinya banjir. Sehingga dapat dikatakan
senantiasa mengancam kesehatan mereka. bahwa banjir dan manusia sesungguhnya
Situasi benar-benar mencekam dan tidak mempunyai ikatan ekologis dan suatu saat
menentu beberapa waktu, membuat Gubernur banjir dan manusia itu akan membentuk suatu
Sutiyoso menetapkan DKI Jakarta dalam ekosistem. Ikatan batin (timbal balik) tersebut
kondisi darurat (Siaga I). senantiasa mengarah kepada bentuk
Berbagai argumen terlontar untuk keseimbangan dan inilah yang biasa disebut
menjelaskan sebab terjadinya banjir tersebut, sebagai keseimbangan ekosistem.
mulai dari intensitas curah hujan yang sangat Menurut Amsyari (1997) apabila di
tinggi; rusaknya kawasan konversi dan dalam lingkungan manusia terjadi sesuatu
konservasi lahan di Bogor, Puncak dan Cianjur yang mengancam ekosistem manusia yang
(BOPUNJUR) sebagai akibat munculnya disebabkan akibat perbuatannya, maka
pembangunan vila, hotel dan restoran yang terjadilah apa yang dinamakan pencemaran
tidak terkendali; pelanggaran peruntukan lahan lingkungan hidup. Dan peristiwa banjir, bila
rawa-rawa menjadi kawasan permukiman, terjadi sebagai akibat langsung atau tidak
seperti perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK); langsung dari aktivitas manusia (membuang
reklamasi pantai utara (Pantura); tersendatnya sampah ke sungai dan penebangan hutan) dan
proyek Banjir Kanal Timur sebagai bagian jika banjir itu dampaknya mengancam
*)
Peneliti Muda Bidang Sosial Budaya di P2KTPUD-PKM, Kedeputian Pengkajian
KebijakanTeknologi BPP Teknologi

Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai Salah Satu Faktor … (Susmarkanto) 13


eksistensi manusia sebagai organisme hidup, Sosok pencemaran lingkungan
maka jelas bahwa masalah banjir ini adalah perairan sungai dapat dilihat di sungai Ciliwung,
masalah pencemaran lingkungan hidup. sebuah sungai yang sudah melegenda bagi
Salah satu masalah lingkungan yang masyarakat Betawi di Jakarta. Aliran sungainya
menjadi problem utama di DKI Jakarta sampai yang mengalir sepanjang kurang lebih 72
saat ini adalah pencemaran lingkungan kilometer dari wilayah Jawa Barat (Bogor)
perairan sungai. Hasil penelitian dan melintasi kota Jakarta ini merupakan salah satu
pemantauan berbagai perguruan tinggi, instansi sungai yang menjadi sumber air minum (PAM)
terkait dan masyarakat peduli lingkungan warga Jakarta. Namun berdasarkan hasil
(LSM); menunjukkan bahwa pencemaran di penelitian dan analisa laboratorium yang telah
sejumlah 13 sungai beserta anak sungainya dilakukan oleh JSSP (Jakarta Sewerage and
yang membelah Ibukota ini ternyata telah Sanitation Project), disebutkan bahwa kadar
melampaui batas ambang dengan kandungan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD
limbah semakin tinggi ke arah hilir dan muara. (Biochemical Oxygen Demand) di sungai yang
Kandungan limbah yang berasal dari buangan bermuara di Teluk Jakarta itu, sudah melebihi
limbah industri dan rumah tangga ini lambat ambang batas yang berlaku.
laun mengakibatkan pendangkalan dan Kasus yang sama juga terjadi di
penyempitan sungai. Pendangkalan sering Bekasi, Menurut hasil penelitian Pusat Peran
menimbulkan banjir karena kemampuan (daya Serta Masyarakat (PPM) Bekasi dikemukakan
tampung) sungai untuk mengalirkan air hujan bahwa delapan sungai di Bekasi saat ini
ke laut mulai berkurang. Jadi ada korelasi tercemar limbah sangat tinggi. Sebagai contoh,
antara pencemaran lingkungan sungai dengan padatan terlarut yang terdapat di sungai
banjir. Blencong mencapai 26.130 mg/1, lebih dari
pertumbuhannya, yaitu : 1.000 mg/l.
1.2. Tujuan Kandungan amoniak juga sangat tinggi, yaitu
11,60 mg/l; padahal idealnya adalah 0,01 mg/l
Pengkajian ini bertujuan untuk : atau yang diperbolehkan adalah 2 mg/l.
Kandungan amoniak sungai Bojong juga sangat
1) Mengetahui salah satu faktor penyebab tinggi, yaitu 19,52 mg/l; begitu juga dengan
banjir yang senantiasa melanda DKI sungai Kaliabang Hilir yang mencapai 59,06
Jakarta dan sekitarnya mg/l.
2) Mengidentifikasi sumber pencemaran
lingkungan sungai dan latar belakang sosial 2.2. Sumber Pencemaran Sungai
budaya perilaku masyarakat dalam
membuang sampah dan limbahnya 2.2.1. Limbah Industri
3) Memberikan alternatif solusi pengendalian
dan pengelolaan banjir di DKI Jakarta dan Sumber pencemaran sungai-sungai di
daerah-daerah lainnya. Jakarta penyebabnya adalah berasal dari
buangan limbah industri. Menurut Soerjani
1.3. Metodologi (1991) pencemaran yang diakibatkan oleh
buangan limbah industri ini menyebabkan
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, pencemaran kualitas air sungai berupa :
maka data yang dibutuhkan adalah data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dengan a. Turunnya kandungan oksigen (O2) yang
cara melakukan depth interview dengan para larut kedalam badan air
pakar lingkungan dan para pakar sosial budaya b. Naiknya kekeruhan air dan warna air
yang dimaksudkan untuk mengetahui secara c. Tingginya kadar PH dan meningkatnya
khusus dan mendalam tentang prinsip-prinsip toksinitas (keracunan)
pencemaran lingkungan dan sistem nilai
budaya yang melatar belakangi perilaku Akibatnya air baku Perusahaan Air
masyarakat dalam membuang sampah dan Minum DKI Jakarta (PAM Jaya) yang
limbahnya. Sedangkan data sekunder didapat bersumber dari sungai Ciliwung sering tidak
dari hasil/laporan penelitian dari berbagai memenuhi persyaratan sebagai air bersih untuk
perguruan tinggi, instansi terkait dan diminum. Untuk meminimalkan dampak racun
masyarakat peduli lingkungan (LSM). Untuk limbah pada air yang dikonsumsi warga
melengkapi data dilakukan studi kepustakaan. ibukota, maka biaya produksi pengolahan air
oleh PDAM Jaya meningkat dan akibatnya lebih
2. BAHASAN lanjut akan dibebankan kepada pelanggan
(konsumen air PAM).
2.1. Pencemaran Sungai

14 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 1 Januari 2002 : 13-16


Walaupun di Indonesia belum ada berfungsi sebagai pengatur kelakuan manusia.
kasus yang mengungkap masyarakat Oleh karena sistem kelakuan atau perilaku
keracunan akibat minum air PAM, tapi UNICEF masyarakat membuang limbah atau sampah
mengatakan setiap tahunnya ada sekitar 5 juta tersebut sudah berlangsung lama (turun
anak yang tewas dinegara berkembang karena temurun), maka tindakan atau konsepsi itu
keracunan air minum (Kompas, 29 Januari telah menjadi sistem nilai budaya (culture
1989). Ironis tampaknya, industrialisasi yang value system) yang mempengaruhi pola
pada mulanya bertujuan untuk berpikir mereka dan menjadi pedoman
mensejahterakan masyarakat, ternyata berperilaku.
mempunyai dampak negatif yang dapat Dalam konteks ini Barbara Ward dan
menyengsarakan manusia. Rene Dubos menilainya sebagai suatu
paradoks. Disatu pihak manusia memanfaatkan
2.2.2. Limbah Rumah Tangga air sungai untuk keperluan hidup sehari-hari,
seperti : mandi, cuci dan sumber air minum,
Sumber pencemaran sungai DKI ini tetapi dilain pihak mereka mempergunakan
bukan hanya disebabkan oleh limbah industri sungai sebagai tempat pembuangan sampah
saja tetapi juga berasal dari buangan limbah tampaknya masih melekat dalam alam pikiran
rumah tangga (permukiman). Bahkan buangan manusia sampai sekarang ini. Bukan hanya
limbah manusia yang berupa sampah, air kotor dilakukan oleh orang desa yang masih lugu dan
(tinja), deterjen dan sisa minyak andilnya lebih berpendidikan rendah saja, melainkan juga
besar bila dibandingkan dengan limbah industri. orang-orang kota dan para industriawan di
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh P4L kota-kota besar yang berpendidikan tinggi dan
(Pusat Penelitian Pengembangan Perkotaan modern sekalipun. Semuanya masih
dan Lingkungan DKI Jakarta) dikemukakan mempunyai pola pikir primitif yaitu sungai
bahwa 80% sumber pencemaran sungai yang adalah tempat untuk membuang limbah,
mengalir di Jakarta ini berasal dari limbah pollutan atau kotoran baik yang berasal dari
rumah tangga dan hanya 20% yang berasal limbah rumah tangga dan limbah industri.
dari buangan limbah industri.
Buangan deterjen dan sisa minyak 3. KESIMPULAN DAN SARAN
yang membaur dengan sampah terlihat dengan
jelas disetiap pintu air, tonggak jembatan dan Berdasarkan pengkajian diatas, maka
muara. Sedangkan limbah manusia berupa dapat disimpulkan :
tinja, terlihat dengan semakin banyaknya
“helikopter” (WC terapung) yang landing 1) Perilaku masyarakat dan industriawan
sepanjang sungai sehingga tak mengherankan dalam membuang limbah dan kotorannya
apabila helikopter tersebut mempunyai peluang ke sungai merupakan sumber/faktor
untuk didaftarkan ke Musium Rekor Indonesia penyebab pencemaran lingkungan perairan
(Muri) pimpinan Jaya Suprana sebagai WC sungai, sehingga sungai mengalami
terpanjang di dunia (?). pendangkalan dan penyempitan yang
Tinja memang dapat larut ke dalam berakibat lebih lanjut timbulnya banjir
badan air, tapi bakterinya berpotensi karena daya dukung sungai untuk
menimbulkan berbagai penyakit. Akibatnya menampung dan mengalirkan air hujan ke
banyak penduduk yang biasa mandi dan cuci laut sudah mulai berkurang.
disungai dijangkiti penyakit kulit (gatal-gatal). 2) Konsepsi sungai sebagai tempat
pembuangan sampah dan limbah telah
2.3. Konsepsi Nilai Budaya Masyarakat menjadi adat kebiasaan dan sistem nilai
Terhadap Sungai budaya masyarakat di perdesaan maupun
di perkotaan. Perilaku menyimpang ini
Ditinjau dari sudut pandang mempunyai andil terhadap terjadinya banjir
antropologis (sosial budaya), kecenderungan yang setiap saat mengancam eksistensi
orang atau masyarakat untuk membuang manusia.
limbah dan kotoran ke sungai telah menjadi 3) Pencemaran air sungai sangat besar
adat atau kebiasaan, sejak dahulu kala jauh pengaruhnya bagi hajad hidup orang
sebelum adanya sarana dan prasarana sanitasi banyak karena berbagai kepentingan terkait
lingkungan seperti : jamban keluarga (WC) dan di dalamnya, antara lain untuk cuci, mandi,
Tempat Sampah (TPS dan TPA). sumber air minum, transportasi, perikanan
Menurut Koentjaraningrat dalam dan irigasi sawah. Bahkan sungai juga
bukunya yang berjudul Kebudayaan, Mentalitet dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
dan Pembangunan, dikemukakan bahwa adat listrik, olah raga dan rekreasi. Namun
adalah wujud ideal dari kebudayaan yang dalam perkembangan peradapan manusia

Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai Salah Satu Faktor … (Susmarkanto) 15


di era millenium ini, sungai dipergunakan RIWAYAT PENULIS
sebagai tempat pembuangan sampah dan
limbah yang praktis dan murah. Akibatnya Susmarkanto, lahir di Probolinggo (Jatim) 22
kondisi perairan sungai semakin kritis dan Oktober 1952, Pendidikan S1 Jurusan
harus segera dibenahi pengendalian dan Antropologi Sosial Universitas Padjadjaran
pengelolaannya jika tidak ingin perairan Bandung. Tahun 1989-1991 pernah menjadi
sungai menjadi kehilangan fungsi sesuai anggota tim Studi Drainase dan Pembuangan
dengan peruntukannya. Air Limbah Kota Jakarta, Program Kali Bersih
Akhirnya, dalam upaya menciptakan (Prokasih) dan Gerakan Ciliwung Bersih. Saat
lingkungan perairan sungai yang bersih dan ini bekerja sebagai peneliti di P2KTPUD-PKM
bebas banjir, maka perlu langkah-langkah Kedeputian Bidang Kebijakan Teknologi, BPPT.
sebagai berikut :

1) Pemasyarakatan (sosialisasi) kesadaran


lingkungan melalui gerakan moral dan
sosial berupa sentuhan atau motivasi agar
masyarakat peduli terhadap lingkungan
perairan sungai.
2) Program Kali Bersih (Prokasih) dan
Gerakan Ciliwung Bersih serta sejenisnya
agar dilanjutkan kembali dan kalau perlu
dilembagakan disertai dengan upaya
penegakan hukum yang tegas terhadap
pelanggaran di bidang lingkungan hidup.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Amsyari, Fuad; 1997 : Prinsip-prinsip


Masalah Lingkungan, Ghalia, Indonesia
2. Akbar, Arifin; 1998 : Pengelolaan Limbah
Domestik dan Industri di DAS Ciliwung,
makalah disampaikan dalam Seminar
Sehari Gerakan Ciliwung Bersih, 22
Agustus 1989, Pusat Penelitian SDM dan
Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta.
3. Koentjaraningrat; 1974 : Kebudayaan,
Mentalitet dan Pembangunan, Gramedia,
Jakarta.
4. Minor, Lewis J; 1983 : Sanitation, Safety
and Enviromental Standart, dikutip dari
harian KOMPAS, Senin 4 Januari 1993.
5. Soerjani, M; 1991 : Kearifan Manusia
Dalam Pembangunan Berwawasan
Lingkungan, PPSM & L Universitas
Indonesia, Jakarta.
6. Ward, Barbara & Dubos, Rene : Hanya
Satu Bumi, dikutip dari Harian KOMPAS,
Senin 4 Januari 1993.

16 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 1 Januari 2002 : 13-16

Anda mungkin juga menyukai