Anda di halaman 1dari 21

DINAMIKA GERAK

Disusun Oleh Kelompok 1


1. I Putu Putra Apriyanta (1613021035)
2. Putu Dian Hari Melasti (1613021008)
3. Kadek Devy Ariningsih C. (1613021007)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
Kata Pengantar

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul Dinamika Gerak ini dapat
penulis selesaikan tepat pada waktunya.

Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan


berbagai pihak baik berupa dukungan moril ataupun nonmoril. Melalui
kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih yang setulus – tulusnya kepada
berbagai pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari sepenuhmya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak, penulis terima dengan senang hati. Namun dibalik ketidak
sempurnaan makalah ini tersimpan sebuah harapan, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Singaraja, September 2016


Penulis,

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari – hari sering kita jumpai mengenai fenomena –
fenomena menarik yang banyak menggunakan konsep fisika. Seperti ketika kita
bermain rollercoaster, ketika rollercoaster tersebut sampai pada ketinggian
tertentu kenapa rollercoaster tersebut tidak jatuh ke bawah ?Fenomena tersebut
berdasar pada konsep – konsep dalam fisika.

Seperti yang kita ketahui fisika dalam kajiannya membahas mengenai benda –
benda yang terlihat secara kasat mata (makro) dan benda – benda yang tidak
terlihat secara kasat mata (mikro).Cabang khusus yang membahas kajian fisika
secara kasat mata (makro) yaitu Mekanika Klasik.Mekanika terdiri dari dua
cabang yaitu kinematika dan dinamika.Kinematika merupakan tinjauan terhadap
gerakan benda tanpa memperhitungkan penyebab terjadinya gerakan.Sedangkan
dinamika meninjau faktor penyebab terjadinya gerak.Faktor penyebab terjadinya
gerak yaitu Gaya. Pembahasannya mencangkup berbagai konsep, hukum, dan
fakta dalam contoh kasus mengenai gerak yang disebabkan oleh gaya. Kadangkala
benda-benda yang bergerak akan mengalami perubahan kelajuan ataupun
perubahan percepatan yang disebabkan oleh gaya tersebut yang disebut dengan
gaya gesekan. Gaya gesekan ini akan ditemukan dalam setiap kondisi benda yang
bergerak diatas lintasan yang nilai koefisien gesekannya tidak sama dengan nol
atau dapat dikatakan bahwa benda tersebut masih bergerak dalam lintasan yang
memiliki tingkat kekasaran permukaan tertentu. Gaya gesek ini juga ditemui
dalam mengkaji gerak benda yang berada pada lintasan datar maupun lintasan
yang berupa bidang miring. Adapun untuk kedua kondisi tersebut masih dapat
dijumpai dalam berbagai kasus kondisi gerak.

Kejadian sehari – hari juga tidak terlepas dari penggunaan hukum – hukum
Newton tentang gerak yang digunakan dalam perhitungan – perhitungan fisis baik

3
secara kualitatif maupun kuantitatif dari suatu kejadian.Hukum Newton bisa
dilihat dalam kejadian-kejadian fisis dari sebuah benda yang berada dalam kondisi
statis ataupun dinamis. Adapun kondisi statis tersebut adalah ketika sebuah benda
tetap berada pada posisinya atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami
perubahan posisi. Sedangkan benda berada dalam kondisi dinamis adalah ketika
benda tersebut sudah mengalami perubahan posisi dari kondisi awal ke kondisi
akhir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang disampaikan, adapun rumusan masalah yang


dapat dirumuskan yaitu :

1.2.1 Bagaimanakah konsep gaya sebagai penyebab gerak?


1.2.2 Bagaimanakah konsep massa dan berat ?
1.2.3 Bagaimanakah konsep Hukum Newton tentang gerak?
1.2.4 Bagaimanakah konsep gaya gravitasi?
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan makalah ini
yaitu :
1.3.1 Mengetahui konsep gaya sebagai penyebab gerak.
1.3.2 Mengetahui konsep massa dan berat.
1.3.3 Mengetahui konsep Hukum Newton tentang gerak.
1.3.4 Mengetahui konsep gaya gravitasi

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah :
1.4.1 Bagi Penulis
Manfaat yang penulis dapatkan dari penyusunan makalah ini
adalah memberikan pengalaman dalam mengkaji materi-materi yang
terkait dengan dinamika gerak khususnya tentang konsep gaya, massa dan
berat, penerapan hukum Newton, serta tentang konsep gaya gesekan.
1.4.2 Bagi Pembaca
Manfaat yang bisa pembaca dapatkan adalah memberikan
informasi tentang konsep fisika terkait dengan konsep gaya, massa dan
berat, penerapan hukum Newton, serta tentang konsep gaya gesekan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Gaya Sebagai Penyebab Gerak


2.1.1 Pengertian Gaya
Gaya dalam intuisi manusia digambarkan sebagai sebuah tarikan atau
dorongan terhadap sebuah benda. Hal ini sering kita amati dalam kejadian
sehari-hari misalnya ketika kita mendorong meja, yang awalnya meja itu
yang tadinya diam sekarang bisa bergerak, meja itu bisa bergerak karena

5
orang memberikan sesuatu kekuatan melalui dorongan, kekuatan itulah
yang kita namakan sebagai gaya.

Namun dalam konsep fisika, pengertian gaya tidak sebatas sebagai


tarikan atau dorongan. Gaya lebih lanjut dinyatakan sebagai sebuah
besaran yang akan memberikan perubahan kecepatan selang waktu
tertentu pada sebuah benda yang memiliki massa tertentu yang tidak
sama dengan nol. Artinya bahwa suatu benda yang memiliki massa
tidak sama dengan nol akan mengalami perubahan kecepatan selang
waktu tertentu atau dikatakan mengalami percepatan apabila kepada
benda tersebut dikerjakan gaya. Namun dalam kondisi tertentu, tidak
semua gaya akan memberikan percepatan. Sebagai contoh, kita bisa
saja mendorong benda-benda yang massanya besar seperti mobil
dengan sekuat tenaga, akan tetapi mobil tersebut tetap dalam posisinya
atau tidak bergerak.

2.1.2 Ciri-ciri Gaya


Gaya termasuk kedalam besaran vektor yaitu besaran yang memiliki
besar dan arah. Artinya bahwa dalam mendefinisikan sebuah gaya,
kita harus mengetahui besar gaya itu dan mengetahui arah gaya
tersebut bekerja. Sebagai contoh sebuah balok ditarik dengan sebuah
gaya sebesar F dengan arah θ terhadap horisontal seperti ditunjukkan
oleh Gambar 1. Dalam kasus ini, kita bisa mengamati bahwa selain
memiliki nilai, sebuah gaya juga harus dinyatakan beserta dengan

6
arahnya supaya kita bisa menentukan perhitungan terkait dengan arah
gerak dari gaya tersebut.

( Gambar 1. Sebuah balok yang ditarik dengan gaya F pada sudut θ


dari horisontal )
Berdasarkan ilustrasi diatas yang menyatakan bahwa gaya adalah
termasuk besaran vektor, maka perhitungan-perhitungan terkait gaya
juga harus dilakukan dengan perhitungan-perhitungan vektor.

2.1.3 Alat Ukur Gaya


Seperti yang diperlihatkan pada gambar 1, alat ukur yang digunakan
untuk mengukur besar atau kekuatan dari gaya adalah neraca pegas.

Dalam pengamatan, biasanya neraca pegas tersebut digunakan untuk


menimbang berat sebuah benda atau dengan kata lain mengukur

7
besarnya gaya berat yang dihasilkan dari konsep gaya gravitasi yang
bekerja pada benda tersebut.

2.1.4 Satuan Gaya


Satuan gaya dalam Sistem Internasional adalah newton atau sering
ditulis dengan satuan N. Satu newton didefinisikan sebagai besarnya
gaya yang diperlukan untuk menimbulkan percepatan sebesar 1 m/s 2
pada benda yang bermassa 1 kg. Selain dinyatakan dengan satuan
newton atau N, dalam sistem CGS (Centimeter-Gram-Second)
gayajuga sering ditulis dengan satuan dyne yang mana konversi satuan
dari newton ke dyne memenuhi 1 N = 105 dyne.

2.1.5 Macam-macam Gaya


Adapun macam-macam gaya yang sering diamati diantaranya :

a. Gaya Berat
Gaya berat dengan lambang w didefinisikan sebagai gaya
gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Gaya berat selalu
mengarah ke pusat bumi dimanapun posisi benda ditinjau baik itu
berada pada bidang horisontal, vertikal, ataupun ketika benda
berada dalam bidang miring.

b. Gaya Normal
Gaya normal didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang
sentuh antara dua permukaan yang bersentuhan secara langsung.
Arah gaya normal selalu tegak lurus bidang sentuh.

c. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang muncul jika permukaan dua benda
bersentuhan langsung secara fisik. Arah gesekan searah dengan
permukaan bidang sentuh dan berlawanan dengan arah
kecenderungan gerak.

o Gaya gesekan yang menguntungkan


o Gaya gesekan antara kaki dan permukaan lantai/jalan
mengakibatkan kita dapat berjalan

8
o Gaya gesekan antara parasut dengan udara menyebabkan para
penerjun dapat melayang di udara dan jatuh dengan perlahan.
o Sistem rem pada kendaraan untuk memperlambat/memberhentikan
kendaraan.
o 2. Gaya gesekan yang merugikan
o Gaya gesekan antara ban mobil/motor dengan jalan mengakibatkan
ban mobil/motor cepat tipis.
o Alas sandal dan sepatu menjadi tipis karena sering bergesekan
dengan jalan.

2.1.6 Hubungan Antara Gaya dengan Gerak Benda


Seperti yang telah dijelaskan pada sub bagian pengertian gaya, bahwa
gaya akan memberikan perubahan kecepatan sebuah benda. Hal ini
menjelaskan bahwa jika sebuah benda mendapat gaya tertentu maka
kemungkinan benda tersebut akan mengalami perubahan posisi atau
bergerak. Lebih lanjut tentang materi ini akan dibahas pada sub bab
terkait dengan hukum Newton.
2.2 Konsep Massa dan Berat
2.2.1 Massa
Massa merupakan ukuran inersia atau kelembaman suatu
benda.Pengertian dari inersia atau kelembaman itu sendiri
didefinisikan sebagai kemampuan mempertahankan keadaan suatu
gerak. Artinya bahwa semakin besar massa benda, semakin sulit
merubah keadaan geraknya baik itu menggerakkannya dari keadaan
diam, atau menghentikannya ketika sedang bergerak serta merubah
gerakannya keluar dari lintasannya yang lurus. Kita dapat mengatakan
bahwa semakin besar massa benda, semakin besar hambatan benda
tersebut untuk dipercepat.
Isaac Newton (1642-1727) menggunakan istilah massa sebagai
sinonim dari jumlah zat. Akan tetapi pengertian ini kurang tepat
karena konsep jumlah zat belum terdefinisikan dengan baik.
Satuan Sistem Internasional untuk massa adalah Kilogram (kg).
Lambang massa adalah m, yang merupakan inisialdari katamass.
Lambang ini merupakan ketetapan yang dibuat untuk penyeragaman.

9
Massa merupakan besaran skalar, sehingga massa hanya memiliki
nilai saja, tidak tergantung pada arah.

2.2.2 Berat
Berat sebuah benda menyatakan gaya gravitasi yang dilakukan
oleh bumi kepada benda tersebut. Berat memiliki vektor berat yang
selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat
bumi.Dengan demikian vektor berat suatu benda di Bumi selalu
digambarkan tegak lurus ke bawah dimana pun posisi benda
diletakkan.

2.2.3 Perbedaan Massa dan Berat


Massa dan berat dapat dibedakan seperti dibawah ini:
a. Massa benda merupakan besaran skalar sedangkan berat benda
merupakan besaran vektor
b. Massa benda selalu sama dimanapun benda itu diletakkan, tetapi
berat benda tergantung pada gaya gravitasi yang bekerja pada
benda tersebut yang artinya bahwa berat suatu benda tergantung
dimana benda tersebut berada.
Sebagai contohnya adalah ketika kita membawa sebuah benda ke
bulan. Benda itu akan mempunyai berat lebih kecil jika dibandingkan
dengan beratnya di bumi yaitu kira-kira seperenam dari beratnya di
bumi. Hal ini terjadi karena percepatan gravitasi di bulan lebih lemah
dibandingkan dengan di bumi dengan kondisi massa benda yang tetap
sama.

2.2.4 Hubungan Persamaan antara Massa dan Berat


Perhitungan tentang berat suatu benda mengacu pada perkalian
antara massa yang dimiliki benda tersebut dengan besar percepatan
gravitasi yang bekerja pada benda.
Secara matematis, persamaan berat benda dapat dituliskan :
......... persamaan (1)
Berat merupakan besaran vektor karena dihasilkan dari perkalian
antara massa yang merupakan besaran skalar dengan percepatan
gravitasi yang merupakan besaran vektor. Oleh karena besaran vektor,
maka berat selain dinyatakan dengan nilai, juga harus dinyatakan

10
arahnya. Arah gaya dari berat ini selalu menuju ke pusat gravitasi. Jika
berat sebuah benda ditinjau di bumi, maka arah gaya beratnya menuju
ke pusat bumi. Demikian pula jika berat suatu benda diukur di planet
lain.

2.3 Konsep Hukum Newton Tentang Gerak


2.3.1 Hukum I Newton
Seorang filsufYunani bernama Aristoteles (384-322 SM)
menyatakan bahwa diperlukan sebuah gaya yang kontinu agar benda
tetap bergerak pada bidanghorisontal. Sebagai contoh agar buku bisa
terus bergerak diatas meja maka kita mesti memberikan gaya pada
buku tersebut secara terus-menerus. Menurut Aristoteles, keadaan
alami dari sebuah benda adalah diam. Oleh karena itu perluada gaya
untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Ia juga mengatakan bahwa
laju benda sebandingdengan besar gaya, artinya bahwa semakin besar
gaya yang diberikan pada suatu benda maka kelajuan benda tersebut
semakin besar.

Sekitar 2000 tahun kemudian, seorang berkebangsaan Italia


yang bernama Galileo Galilei (1564-1642), mencoba melakukan
eksperimen untuk membuktikan kesalahan-kesalahan dalam
memandang hakikat benda diam, seperti yang terungkap di atas. Dia
mencoba menggerakkan suatu benda pada permukaan yang licin.
Telah diamati bahwa makin licin permukaan bidang di mana benda
bergerak, maka benda itu cenderung bergerak lebih lama tanpa
mengalami perubahan gerak. Akhirnya disimpulkan bahwa jika
permukaan licin sempurna, atau gesekan antara bidang horizontal
dengan permukaan benda dihilangkan sama sekali, maka benda
cenderung bergerak lurus beraturan, dan hal ini kemudian dikenal
sebagai prinsip Galileo. Dengan perkataan lain, Galileo menyatakan
bahwa untuk mengubah kecepatan suatu benda diperlukan gaya luar.

11
Hal yang dikemukakan oleh Galileo ini kemudian
dikembangkan oleh seorang fisikawan yang berkebangsaan Inggris
bernama Isaac Newton (1642-1727) dengan pernyataannya :

Dalam kerangka inersial, setiap benda akan tetap dalam


keadaan diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang
bekerja padanya adalah nol.

Pada dasarnya benda memiliki sifat inert (lembam atau malas)


artinya bila tidak ada gangguan dari luar maka benda cenderung
mempertahankan keadaan gerak ini.Benda yang diam akan cenderung
diam dan benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan tetap.

Secara matematis pernyataan Newton ini dapat ditulis :

......... persamaan (2)

Kecenderungan suatu benda untuk tetap bergerak atau


mempertahankan keadaan diam dinamakan inersia.Oleh karena itu,
hukum I Newton dikenal juga dengan julukan Hukum Inersia atau
Hukum Kelembaman. Sifat lembam ini dapat kita amati, misalnya
ketika berada di dalam mobil. Apabila mobil bergerak maju secara
tiba-tiba, maka tubuh kita akan terdorong ke belakang. Hal yang sama
juga terjadi ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh kita akan
sempoyongan ke depan. Hal ini diakibatkan karena tubuh kita
memiliki kecenderungan untuk tetap diam jika kita diam dan juga
memiliki kecenderungan untuk terus bergerak jika kita telah
bergerak.Hukum Pertama Newton telah dibuktikan oleh para
astronout pada saat berada di luar angkasa. Ketika seorang astronout
mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya
gravitasi), pensil tersebut bergerak lurus dengan laju tetap dan baru
berhenti setelah menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini
disebabkan karena di luar angkasa tidak ada udara, sehingga tidak ada

12
gaya gesek yang menghambat gerak pensil tersebut. Misalnya juga
Saat mobil bergerak cepat lalu di rem mendadak ka, penumpang
akan serasa di rem mendadak , lalu mobil tiba tiba bergerak kedepan,
maka anda akan terdorong ke belakang.

2.3.2 Hukum II Newton


Hukum kedua Newton ini menjelaskan tentang hubungan antara gaya
dan percepatan yang dialami sebuah benda. Newton mengatakan
bahwa jika pada sebuah benda diberikan gaya, maka benda yang diam
akan bergerak, demikian juga benda yang sedang bergerak bertambah
kelajuannya. Sedangkan apabila arah gaya berlawanan dengan arah
gerak benda, maka gaya tersebut akan mengurangi laju gerak benda.
Apabila arah gaya total berbeda dengan arah gerak benda maka arah
kecepatan benda tersebut berubah dan mungkin besarnya juga
berubah. Karena perubahan kecepatan merupakan percepatan, maka
kita dapat menyimpulkan bahwa gaya total yang bekerja pada benda
menyebabkan benda tersebut mengalami percepatan. Arah percepatan
tersebut sama dengan arah gaya total. Jika besar gaya total tetap, maka
besar percepatan yang dialami benda juga tetap atau tidak berubah.
 Hubungan antara percepatan dan resultan gaya
Hubungan antara percepatan dan resultan ini dapat diamati ketika
kita mencoba memberikan tarikan atau dorongan pada balok es

13
diatas es lain sehingga dapat kita asumsikan bahwa permukaan
kedua benda yang bersentuhan tersebut licin sempurna. Ketika
kita mendorong atau menarik balok es tersebut maka satu-satunya
gaya yang bekerja adalah gaya yang kita berikan. Akan didapati
kondisi bahwa jika semula kita memberikan gaya sebesar F
menghasilkan percepatan sebesar a, maka ketika kita mengubah
besar gaya misal sebesar 2F maka akan didapi pula perceptan
yang dialami balok es menjadi dua kali semula. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa percepatan yang dialami sebuah benda
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja
 Hubungan antara percepatan dan massa benda
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa massa adalah
tingkat inersia suatu benda. Sedangkan ukuran kemampuan benda
mempertahankan keadaan diam atau keadaan gerakannya adalah
kelembaman. Ini sama saja artinya bahwa percepatan benda
dipengaruhi oleh kelembamannya. Sedangkan kuantitas
kelembaman benda diukur oleh massanya. Dengan demikian
percepatan berhubungan dengan massa. Untuk menentukan
hubungan percepatan dengan massa benda, gaya dorong harus
dijaga tetap. Misalkan balok es seperti kasus sebelumnya
didorong dengan gaya tetap sebesar F. Dengan massa sebesar m
akan dihasilkan percepatan sebesar a. Jika massa balok es tersebut
dinaikkan menjadi 2m, maka percepatan yang terjadi adalah
setengah dari percepatan semula. Dengan ilustrasi seperti itu
maka dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding terbalik
dengan massa benda.
Kedua hubungan yang diperoleh dari hasil eksperimen tersebut
jika digabungkan akan diperoleh persamaan Hukum II Newton
yaitu :
percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
sebuah benda besarnya berbanding lurus dengan gaya tersebut,
searah dengan gaya tersebut, dan berbanding terbalik dengan
massanya.
Secara matematis persamaan Hukum II Newton ini dapat ditulis :

14
......... persamaan (3)

Misal contoh dalam kehidupan sehari-hari Mengambil air dari


dalam sumur menggunakan katrol.
Pada saat mengambil air dari dalam sumur kita memberikan gaya
pada katrol dengan menarik tali yang menhubungkan katrol. Gaya
inilah yang akan menggerakkan katrol, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah.

2.3.3 Hukum III Newton


Hukum III Newton membahas tentang gaya aksi-reaksi yang bekerja.
Artinya bahwa ketika sebuah benda memberikan gaya kepada benda
lain maka benda kedua tersebut membalas dengan memberikan gaya
kepada benda pertama, di mana gaya yang diberikan sama besar tetapi
berlawanan arah. Jadi gaya yang bekerja pada sebuah benda
merupakan hasil interaksi dengan benda lain.
Inti dari Hukum III Newton ini dinyatakan sebagai berikut :
Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut
aksi dan yang lain disebut reaksi, sedemikian sehingga aksi = 
reaksi

Faksi = Freaksi ...........persamaan (4)


Contoh Cobalah melemparkan sebuah bola di dinding, maka bola
tersebut akan memantul dengan besar gaya yang sama. Ini
merupakan aplikasi Hukum newton ketiga. Hukum III Newton ini

15
disebut juga hukum aksi reaksi. Setiap hari kita pasti mengalami
gaya aksi reaksi karena gaya selalu berpasangan dan tidak ada gaya
yang tunggal.

2.4 Sistematika Penggunaan Hukum Newton dalam Penggunaan Diagram


Benda Bebas
Kasus-kasus fisika yang terkait dengan konsep hukum newton harus
diselesaikan dengan memahami dahulu penggambaran diagram benda
bebasnya. Penggambaran diagram benda bebas ialah menggambar semua
gaya yang berpengaruh pada benda. Salah satu urutan cara atau teknik
menggunakan hukum newton adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan sketsa kondisi kasusnya


2. Menganalisis kondisi tiap benda atau satu persatu dengan menggambar
diagram benda bebas dari benda tersebut. Tidak diperbolehkan untuk
menggambarkan gaya yang diberikan benda tersebut pada benda lain.
Gambar anak panah untuk setiap vektor gaya dengan cukup akurat hal
arah dan besar, beri tabel pada tiap gaya termasuk gaya-gaya yang harus
dicari. Jika ada beberapa benda yang terlibat, gambarlah diagram benda
bebas untuk setiap benda secara terpisah, dengan menunjukkan semua
gaya yang bekerja pada benda itu.

16
3. Menguraikan vektor ke vektor komponen. Hukum kedua Newton
melibatkan vektor, sehingga penguraian vektor menjadi komponen-
komponen vektor sangat penting. Seringkali komponen-komponen vektor
diuraikan ke arah sumbu X dan Y untuk memudahkan pengerjaan
kasusunya.
4. Jika komponen-komponen vektor telah diuraikan ke sumbu X dan Y
dengan baik, maka selanjutnya diperlukan analisis untuk kedua sumbu
tersebut. Untuk sumbu X maka analisisnya digunakan persamaan :
∑Fx= max ...........persamaan 2.4.4.a
dan hal yang sama berlaku untuk sumbu Y dengan persamaan :
∑Fx = may...........persamaan 2.4.4.b
5. Menyelesaikan persamaan untuk kedua sumbu
Contoh menggambar diagram benda bebas :

N F cos θ
F

y
θ
F sin θ
x

fges
W

Keterangan :

Pada kasus diatas, kondisi benda tersebut adalah ditarik dengan gaya sebesar
F yang membentuk sudut  terhadap bidang vertikal. Karena gaya awal yang
diberikan pada benda membentuk sudut dengan sumbu x dan y, maka uraikan
terlebih dahulu gaya F menjadi komponen-komponennya, yaitu Fsin dan
Fcos. Setelah itu tentukan gaya yang berpengaruh lain, yaitu gaya berat W
yang arahnya adalah searah dengan sumbu y kebawah, gaya gesek yaitu fges
yang berarah ke sumbu x ke kiri. Gaya gesek digambar tidak dipusat benda
melainkan di daerah kontak benda dengan bidang agar memperlihatkan
konsep dari gaya gesek.

17
Setelah semua komponen gaya digambar dalam bentuk diagram benda bebas,
maka selanjutnya diperlukan analisis untuk masing-masing komponen yang
menghasilkan persamaan-persamaan dinamikanya.

Gaya Gravitasi

Pengertian gaya gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik benda
menuju pusat benda tersebut. Jadi kalau gaya gravitasi bumi adalah gaya tarik
yang sebabkan oleh bumi yang arahnya menuju pusat bumi. Jadi penyebab
buah kelapa dan buah mangga jatuh dari pohonnya adalah karena gaya
gravitasi bumi. Bagaimana seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi? Akan
berakibat tidak ada kehidupan di bumi ini.
Besarnya gaya gravitasi bumi bergantung dari ketinggian tempat. Misalnya di
daerah pegunungan dengan daerah di dataran rendah seperti pantai memiliki
gaya gravitasi yang berbeda? Yang manakah yang memiliki gravitasi lebih
besar? Tentu yang memiliki ketinggian lebih rendah memiliki gaya gravitasi
yang lebih besar. Dan pada tempat yang tinggi memiliki gaya gravitasi yang
lebih kecil
gaya gravitasi berkaitan dengan percapatan gravitasi. Percepatan gravitasi
adalah jarak yang ditempuh suatu benda yang jatuh tiap sekon kuadrat. Besar
dari percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2 dan biasa dibulatkan menjadi 10 m/s2.
Gaya gravitasi saling berkaitan erat dengan gaya berat. Karena berat benda itu
sendiri dipengaruhi oleh gaya gravitasi

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
 Gaya ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan
perubahan gerak, maka gaya digolongkan sebagai vektor.
 Massa benda selalu sama dimanapun benda itu diletakkan. Tetapi, berat
benda tergantung pada gaya gravitasi, maka berat suatu benda tergantung
pada dimana benda itu berada. Hubungan antara berat dan massa dapat
dinyatakan , w = m.g
 Hukum I Newton:
Dalam kerangka inersial, setiap benda akan tetap dalam keadaan diam atau
bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja padanya adalah

nol. Secara matematis :

 Hukum II Newton:
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda
besarnya berbanding lurus dengan gaya tersebut, searah dengan gaya

tersebut, dan berbanding terbalik dengan massanya. Secara matematis :

 Hukum III Newton:


Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut aksi
dan yang lain disebut reaksi, sedemikian sehingga Faksi = Freaksi
 Penggambaran diagram benda bebas adalah menggambar semua gaya
yang berpengaruh pada benda untuk memudahkan perhitungan.
 Konsep hukum Newton dapat diterapkan dalam kasus-kasus mekanika
sederhana (dinamika gerak) baik dalam kondisi statis atau dinamis.
 bergerak. Sedangkan gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang
dikerjakan permukaan lintasan pada benda sewaktu benda bergerak.

19
 Gaya gesek dapat terjadi pada berbagai kasus, baik itu terjadi pada
dibidang datar atau pun di bidang miring yang permukaannya kasar.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Mahasiswa sehendaknya lebih mendalami konsep terkait dengan


mekanika klasik seperti dinamika gerak sederhana.
2. Hendaknya para mahasiswa banyak berlatih dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan teori dinamika gerak.

20
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D.C. 1998. Fisika Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Halliday-Resnick. 1998. Fisika Jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Halliday-Resnick. 1998. Fisika Jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

http://cobaberbagi.wordpress.com/category/fisika-sehari-hari.html Diakses pada:


22 September 2015

21

Anda mungkin juga menyukai