Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATERI 11

PENGUKURAN KINERJA

Sistem Ukuran Kinerja


Sistem ukuran kinerja hanya digunakan sebagai mekanisme yang memungkinkan sebuah
organisasi berhasil mengimplementasikan strateginya.
 Keterbatasan sistem pengendaian keuangan
Bagi pemegang saham, pengoptimalan profitabilitas jangka pendek tidak menjadi
jaminan pada tingkat pengembalian mereka, karena nilai pemegang saham
mencerminkan nilai sekarang bersih dari perkiraan laba masa depan. Sehingga
perusahaan juga harus melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja unit bisnis kurang
lebih setahun sekali. Namun jika hanya mengandalkan pada ukuran-ukuran keuangan
saja sangat kurang, bahkan dapat menimbulkan disfungsional dikarenakan:
- Tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan jangka panjang
perusahaan
- Manajer unit bisnis tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang
guna memperoleh laba jangka panjang.
- Penggunaan laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan yang dapat mendistorsi
komunikasi antara manajer unit bisnis dengan menajemen senior
- Pengendalian keuangan yang ketat memotivasi manajer untuk memanipulasi data.
Maka, solusi yang dapat dilakukan agar tidak hanya mengandalkan ukuran-ukuran
keuangan adalah mengukur dan mengevaluasi manajer unit bisnis menggunakan
pengukuran baik nonkeuangan maupun keuangan yang biasa disebut faktor kunci
keberhasilan atau indikatorkunci kinerja.
 Pertimbangan umum
Sistem penilaian kinerja atau dashboard memiliki serangkaian ukuran yang
memberikan informasi mengenai operasi dari banyak proses yang berbeda. Semua
ukuran memiliki interaksi yang implisit dan perubahan pada satu ukuran dapat
mencerminkan perubahan pada ukuran lainnya.
 Balance scorecard
Pengukuran ini menggunakan empat perspektif:
- Keuangan
- Pelanggan
- Bisnis internal
- Inovasi dan pembelajaran
Pengukuran ini dapat mendorong karyawan untuk bertindak sesuai dengan kepentingan
terbaik organisasi. Penekanan dalam pengukuran ini adalah fokus perusahaan,
komunikasi, tujuan, dan umpan balik atas strategi.
 Sistem penilaian kinerja: pertimbangan tambahan
a. Ukuran hasil dan pemicu
Ukuran hasil biasa disebut dengan “indikator yang terlambat” yang menunjukkan
manajemen mengenai apa yang telah terjadi, sedangkan ukuran pemicu “indicator
yang mendahului” yang menunjukkan kemajuan dari bidang-bidang kunci dalam
megimplementasikan suatu strategi. Jika ukuran hasil mengindikasikan bahwa ada
suatu masalah namun ukuran pemicu menunjukkan bahwa strategi tersebut
diimplementasikan dengan baik, maka kemungkinan besar bahwa strategi tersebut
perlu diubah.
b. Ukuran keuangan dan nonkeuangan
Pengukuran ini melihat pada nonkeuangan, dimana banyak industri yang dipicu
oleh perubahan dalam bidang nonkeuangan, seperti kualitas dan kepuasan
pelanggan, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
c. Ukuran internal dan eksternal
Pengukuran eksternal mengacu pada kepuasan pelanggan dan pengukuran internal
berfokus pada hasil produksi. Kedua pengukuran harus seimbang agar perusahaan
dapat mencapai strateginya.
d. Pengukuran memicu perubahan
Dengan adanya ukuran-ukuran yang telah dijelaskan akan membantu karyawan
memahami bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi strategi perusahaan
 Faktor kunci keberhasilan
a. Variabel kunci yang berfokus pada pelanggan
Variabel ini hanya berfokus pada pada pelanggan, dimana mencakup:
- Pemesanan
- Pesanan tertunda
- Pangsa pasar
- Pesanan dari pelanggan kunci
- Kepuasan pelanggan
- Retensi pelanggan
- Loyalitas pelanggan
b. Variabel kunci yang berkaitan dengan proses bisnis internal
Variabel ini hanya berfokus pada proses bisnis internal, dimana mencakup:
- Utilisasi kapasitas
- Pengiriman tepat waktu
- Perputaran persediaan
- Kualitas
- Waktu siklus

Implementasi sistem pengukuran kinerja


Berikut empat langkah umum yang digunakan dalam sistem pengukuran kinerja, dimana
bersifat iterasi, memerlukan partisipasi dari manajer senior dan seluruh karyawan perusahaan
dan semua itu adalah tanggung jawab tim manajemen:
 Definisi strategi
Tahap dimana tujuan organisasi dinyatakan secara eksplisit dan telah dikembangkan
 Definisi ukuran dari strategi
Tahap selanjutnya adalah mengembangkan ukuran-ukuran guna mendukung strategi
yang telah dinyatakan.
 Integrasi ukuran ke dalam sistem manajemen
Tahap pengintegrasian scorecard kedalam struktur formal maupun informal dari
organisasi, budaya, serta praktik sumber daya manusia.
 Tinjauan ukuran dan hasil secara berkala
Peninjauan dilakukan oleh manajer senior, dimana memerhatikan kondisi organisasi
sesuai ukuran hasil, ukuran pemicu, tinjauan terakhir, dan perubahan scorecard.
Hal yang paling penting diperhatikan adalahmenginformasikan pada manajemen
tentang efektivitas strategi yang dijalankan dan menunjukkan bahwa seberapa penting
ukuran-ukuran tersebut.

Kesulitan implementasi pengukuran kinerja


Berikut merupakan masalah-masalah yang dapat membatasi keguanaan dari sistem pengukuran
kinerja.
- Korelasi yang buruk antara ukuran nonkeuangan dengan hasilnya
- Terpaku pada hasil keuangan
- Ukuran-ukuran tidak diperbarui
- Terlalu banyak pengukuran
- Kesulitan dalam menetapkan trade-off
REVIEW JURNAL

MODEL MEDIASI DAN MODERASI DALAM HUBUNGAN ANTARA SISTEM


PENGENDALIAN MANAJEMEN, INOVASI, DAN KINERJA
Oleh:
Dwi Ratmono
( Universitas Diponegoro )
Ertambang Nahartyo
( Universitas Gadjah Mada )

Jurnal ini membahas tentang tiga indikator yang salaing berhubungan, yaitu sistem
pengendalian manajemen, inovasi, dan kinerja. Penelitian ini dilakukan karena adanya
penelitian terdahulu yang belum konsisten. Penelitian yang dilakukan Damanpour, 1991;
Henri, 2006 SPM medapatkan pengaruh negative, hasil positif oleh Davila, 2000; Henri, 2006;
Jankala, 2010, dan tidak berpengaruh terhadap inovasi oleh Bisbe dan Otley, 2004; Henri,
2006. Penelitian ini disarankan berfokus pada pengujian teori levers of control (LOC). Teori
tersebut merupakan teroi yang dikembangkan oleh Simons (1995a; 2000). Dalam teroi tersbut
erdapat dua competing model yaitu model mediasi dan moderasi dalam hubungan antara SPM,
inovasi, dan kinerja. Sehingga penulis menguji kembali model mediasi dan moderasi dalam
hubungan antara SPM, inovasi, dan kinerja. Penelitian ini diharapkan berkontribusi pada
literatur akuntansi manajemen dengan melakukan beberapa perluasan penelitian Bisbe dan
Otley (2004). Perluasan tersebut yaitu, definisi dan pengukuran SPM yang tidak hanya
mencakup SPM interaktif, definisi dan pengukuran konstruk inovasi yang lebih luas dengan
mencakup inovasi teknikal (inovasi produk) maupun inovasi administratif/non-teknikal,
perbaikan metodologikal yaitu pengujian statistikal dengan menggunakan structural equation
modeling (SEM), dan terkahir adalah control package untuk mengelola ketegangan-
ketegangan dinamis.

Hipotesis pertama (Mediasi)


Dalam penelitian ini memberikan hipotesis bahwa SPM berpengaruh positif tidak langsung
terhadap kinerja melalui inovasi, dengan gambaran bagan pada jurnal sebagai berikut:

Penjelasan
Penggunaan SPM berpengaruh positif terhadap inovasi dan baru kemudian inovasi
berpengaruh positif terhadap kinerja. Sedangkan Pengaruh SPM terhadap kinerja adalah tidak
langsung (indirect effect) melalu inovasi sebagai pemediasi (mediating/intervening variable).

Hipotesis Kedua (Moderasi)


Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat interaksi positif antara inovasi dan SPM dalam
mempengaruhi kinerja. Semakin intensif penggunaan SPM, semakin besar pengaruh inovasi
terhadap kinerja. Hipotesis ini digambarkan dalam bagan berikut ini:

Penejelasan:

Bagan diatas menunjukkan adanya interaksi positif antara inovasi dan SPM dalam
mempengaruhi kinerja. Semakin intensif penggunaan SPM, semakin besar pengaruh inovasi
terhadap kinerja.

Penulis menggunakan sampel pada perusahaan-perusahaan industri pemanufakturan yang


terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tiga tahap, yaitu perusahaan yang terdaftar di
bursa efek pada umumnya telah mempunyai SPM yang lengkap, industri pemanufakturan
merupakan sektor terbesar di BEI dengan jumlah perusahaan sebesar 32,76% dari total
perusahaan yang terdaftar di BEI, dan perusahaan dalam industri yang sama dipilih untuk
memperoleh sampel yang homogen. Sedangkan teknik pengumpulan data yaitu melalui mail
survey dan e-mail survey kepada kontroler setiap perusahaan.

Pengujian hipotesis yang dilakukan penulis adalah Analisis structural equation modeling
(SEM) dengan program warp PLS versi 2.00. Alasan penulis menggunakan alat analisis
tersebut adalah SEM-PLS sesuai untuk model penelitian ini yang menggunakan variabel yang
tidak dapat diukur secara langsung (latent variables) dan telah memperhitungkan measurement
error, dapat menguji secara simultan multiple dependence, dan dapat mengestimasi model yang
cukup kompleks dengan ukuran sampel kecil.

Hasil penelitian berawal dari respon yang diterima yaitu 49 perusahaan dan semuanya dapat
digunakan untuk analisis lebih lanjut atau menunjukkan tingkat respon sebesar 37, 12%, dan
menggunakan pengujian non-response bias dengan membandingkan jawaban untuk setiap
konstruk antara early respondents dan late respondents

Hasil pengujian hipotesis mediasi menunjukkan dukungan terhadap hipotesis 1 yaitu SPM
berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja. Inovasi berperan sebagai pemediasi parsial
pengaruh SPM terhadap kinerja.
Pengujian hipotesis moderasi dilakukan dengan moderated regression analysis (MRA) yang
diestimasi dengan SEM-PLS (Baron dan Kenny, 1986; Bisbe dan Otley, 2004; Kock, 2011).
Hasil pengujian hipotesis moderasi menunjukkan bahwa SPM sebagai pemoderasi hubungan
antara inovasi dan kinerja tidak didukung.

Sehingga hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa SPM berpengaruh
positif langsung terhadap kinerja organisasional. Penelitian ini juga menunjukkan dukungan
terhadap hubungan mediasi antara SPM, inovasi, dan kinerja

Keterbatasan pada jurnal ini adalah ukuran sampel yang kecil (small sample size) mungkin
dapat mengurangi kekuatan pengujian statistikal, sampel penelitian ini berasal dari industri
manufaktur saja sehingga temuan penelitian ini tidak dapat digeneralisasi ke industri lain.
Keterbatasan lainnya adalah penelitian ini menggunakan desain survei cross sectional sehingga
tidak dapat memastikan hubungan kausalitas antar variabel.
BUKU HARIAN
Tanggal 15 April 2018, hari minggu di kkn diadakan lomba mtq, mewarnai, dan sosialisasi
teknologi bagi para wali murid anak tk yang mengikuti lomba mewarnai.

Tanggal 16 April 2018, hari senin kkn kami mengadakan lomba cerdas cermat yang diikuti
siswa sd pangkemiri kelas 3, 4, dan 5

Tanggal 17 dan 18 April 2018, hari selasa dan rabu, kkn kami mengadakan lomba volley bagi
putra dan putri sd pangkemiri SD 1 dan 2, dimana tanggal 17 untuk seleksi menuju final, dan
tanggal 18 adalah seleksi bagi tim yang masuk final

Tanggal 19, hari kamis, kami kkn mengadakan sesi perpisahan bagi para warga taman kanak-
kanak dan MTQ

Tanggal 20, hari jumat, kkn kami melakukan persiapan untuk mempersiapkan penutupan pada
tanggal 23 April, hari senin.

Tanggal 21, hari sabtu, kkn kami mengadakan perpisahan di masing-masing sekolah sd
pangkemiri 1 dan 2.
Tanggal 22, hari minggu, kkn kami melakukan persiapan penuh untuk penutupan hari senin

Anda mungkin juga menyukai