Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG:


BUKU BESAR (GENERAL LEDGER) DAN SIKLUS PELAPORAN

OLEH:

KELOMPOK 6

1. Putu Krisna Mirahnda Sari 1707612001

2. Ni Putu Eka Sarastini 1707612010

3. David Lee 1707612017

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
A. Mengidentifikasi Major Threat dalam Aktivitas Pelaporan dan Mengevaluasi
Kecukupan Pengendalian Internal

Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara elektronik


baik bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator seperti pengawas
pasar modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika dikaitkan dengan upaya
peningkatan pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut tentunya akan sulit bagi regulator
untuk melaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien. Sistem pengawasan yang selama
ini digunakan belum dapat memberikan hasil yang optimal karena beberapa hal, diantaranya
adalah sistem tersebut tidak terotomatisasi sehingga masih memerlukan input data secara
manual dan berpotensi terjadinya penyimpangan (time consuming and error prone), tidak ada
penetapan format yang terstandar sehingga format laporan tidak seragam, tidak disediakan
alat validasi secara otomatis sehingga menurunkan kualitas informasi.

Penyimpangan yang terjadi merupakan suatu ancaman dalam aktivitas pelaporan.


Penyimpangan ini dapat terjadi secara umum, misalkan karena perusahaan tidak memiliki
kode akun (chart of account) yang akurat dan dijaga dengan baik, sehingga rentan mengalami
kesalahan, ataupun karena data induk disabotase oleh pengguna yang tidak berwenang. Selain
itu, bahaya juga dapat terjadi karena pegawai perusahaan yang bertanggung jawab dengan
pemutakhiran buku besar tidak memiliki pengetahuan yang cukup atas proses pelaporan
keuangan dan pemahaman atas standar akuntansi. Kondisi ini dapat mengakibatkan nilai
pemutakhiran dan pelaporan menjadi tidak tepat.

Ancaman Pengendalian
Salah saat memutakhirkan  Memeriksa ikhtisar jurnal
buku besar atau saat membuat  Rekonsiliasi
laporan  Audit trail
Financial statement fraud Independent testing atas seluruh ayat jurnal yang dibuat
manual
Terjadinya kehilangan atau Proses backup dan adanya prosedur pemulihan pasca
rusaknya data bencana
Tersingkapnya informasi yang Enskripsi data
sensitif
Informasi disajikan tidak tepat  Siapkan dan reviu laporan kinerja
waktu sehingga berimbas pada  Implementasikan XBR
jeleknya kinerja perusahaan  Redesign business processes
B. Memahami Dampak Pengembangan Perubahan TI Seperti XBRL dan Perubahan
Requirement dalam Pelaporan Kepihak Eksternal Terhadap Desain Buku Besar
dan Sistem Pelaporan

B.1 XBRL (Extensible Business Reporting Language) dalam Proses Pelaporan


XBRL adalah kependekan dari Extensible Business Reporting Language. XBRL
merupakan bahasa baku pelaporan bisnis berbasis XML yang dikembangkan untuk
memfasilitasi komunikasi data bisnis dan data keuangan secara elektronis. Sebuah entitas
dapat memproduksi laporan keuangan dalam beragam format elektronik seperti pdf, notepad,
jpg, tapi format ini cenderung tidak fleksible dan efisien karena membutuhkan usaha
tambahan untuk mengubah setiap format menjadi kebutuhan pengguna yang akan melakukan
analisis mendalam, contohnya OJK memiliki persyaratan format yang berbeda dalam
mengumpulkan laporan dari entitas dan tentunya akan banyak waktu yang terbuang dari sisi
entitas yang menyajikan laporan keuangan dan juga pihak yang akan memprosesnya.
XBRL mampu menunjukkan keterkaitan item-item data satu sama lain. Dengan
demikian, XBRL mampu menunjukkan bagaimana penghitungan yang mendasari suatu item
data. XBRL juga mampu mengelompokkan item-item data menurut organisasi atau menurut
tujuan pelaporan tertentu. Dan yang terpenting, XBRL dapat dengan mudah diperluas
(extensible), sehingga perusahaan dan organisasi lainnya bisa mengadaptasi XBRL untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus.
Manfaat XBRL dapat diuraikan berdasarkan proses dan partisipan yang terlibat di
dalam rantai pasok tersebut. XBRL yang terintegrasi pada sistem informasi perusahaan akan
meningkatkan aksesibilitas perusahaan terhadap elemen-elemen yang menyusun laporan
keuangan hingga pada level transaksi. Aksesibilitas seperti ini tentunya akan sangat
bermanfaat untuk pelaporan internal dan kepentingan audit baik internal maupun eksternal.
XBRL membantu perusahaan dalam menghasilkan laporan keungan sehingga dapat
terpetakan dengan jelas. Berbagai elemen-elemen dapat tersaji secara lebih transparan, tepat
waktu dan akurat dengan menggunakan XBRL.

Berdasarkan partisipan yang terlibat, manfaat XBRL adalah sebagai berikut:


a. Bagi entitas pelaporan atau perusahaan
XBRL mengotomasi proses penyajian laporan keuangan yang lebih akurat dan dapat
didistribusikan dalam berbagai format yang diperlukan tanpa harus terpaku pada satu
format tertentu.
b. Bagi akuntan dan konsultan lainnya.
XBRL merupakan alat bantu bagi akuntan dan auditor untuk bekerja lebih efektif dan
efisien dalam pelaksanaan tugasnya. Kompleksitas bisnis yang semakin meningkat
tidak memungkinkan lagi bagi akuntan dan auditor untuk melakukan pengumpulan
data, ekstraksi dan pengikhtisaran data secara manual atau semi manual.
c. Agregator data.
Pemanfaatan XBRL dalam proses pengarsipan laporan keuangan jelas memberikan
manfaat yang besar. Data-data keuangan setiap perusahaan akan dapat ditelusuri,
dikomparasi dan dievaluasi secara lebih detail hingga pada elemen-elemen dasarnya.
d. Analis dan pengguna lainnya.
Laporan keuangan berbasis XBRL dapat langsung dibaca oleh mesin komputer, oleh
karena itu pengguna tidak perlu melakukan proses penginputan ulang untuk
melakukan analisis keuangan.
e. Bagi dewan standar dan regulator.
Taksonomi XBRL dapat menampung berbagai standar akuntansi serta regulasi yang
mengatur suatu fakta bisnis yang terjadi. Dengan demikian pemanfaatan XBRL akan
meningkatkan kepatuhan dan implementasi terhadap standar akuntansi dan regulasi
yang berhubungan dengan pelaporan keuangan.
f. Bagi pengembang perangkat lunak.
XBRL yang dikembangkan dari bahasa XML merupakan bahasa universal yang dapat
berjalan pada berbagai platform sistem operasi. Untuk menjalankan XBRL vendor-
vendor perangkat lunak perlu menambahkan XML parser dan taksonomi XBRL di
dalam aplikasinya. XBRL menghilangkan kendala interoperabilitas antara sistem
yang berbeda sehingga pertukaran dokumen dapat dilakukan dengan cepat, mudah
dan berbiaya murah.

B.2 Ancaman dan Pengendalian yang Diterapkan dalam Siklus Buku Besar dan
Pelaporan

Penyimpangan dan bahaya yang perlu diwaspadai pada proses pemuktahiran buku
besar dan pelaporan dapat terjadi secara umum, misalkan karena perusahaan tidak memiliki
data induk kode akun yang akurat dan dijaga dengan baik. Sehingga rentan mengalami eror
dan kesalahan, ataupun karena data induk disabotase oleh pengguna yang tidak berwenang.
Bahaya juga dapat terjadi karena pegawai perusahaan yang bertanggungjawab dengan
pemutakhiran buku besar, tidak memiliki pengetahuan yang cukup.
Ancaman dan pengendalian yang diterapkan dalam siklus buku besar dan pelaporan
adalah:

a. Salah saat memutakhirkan buku besar atau saat membuat laporan. Pengendalian yang
dapat dilakukan adalah memeriksa ikhtisar jurnal dari siklus akuntansi untuk periode
terbaru, rekonsiliasi dan audit trail.
b. Financial statement fraud. Pengendaliannya adalah dengan independent testing atas
seluruh ayat jurnal yang dibuat manual
c. Terjadinya kehilangan atau rusakannya data. Dapat dikendalikan dengan proses
backup dan adanya prosedur pemulihan pasca bencana
d. Tersingkapnya informasi yang sensitif. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah
dengan enskripsi data.
e. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu. Pengendaliannya adalah dengan
menyiapkan dan mereview laporan kinerja, implementasi XBR dan redesign business
process.

DAFTAR REFERENSI:
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Jakarta:
Ikatan Akuntan Indonesia

https://accounting.binus.ac.id/2017/12/21/sistem-pelaporan-keuangan-berbasis-xbrl/

Anda mungkin juga menyukai