Anda di halaman 1dari 20

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit
juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik
(World Health Organization). Dalam melaksanakan tugasnya, rumah sakit mempunyai
berbagai fungsi yaitu menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik
dan nonmedik, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan
pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta administrasi umum dan keuangan
(Siregar dan Lia, 2004).
Semakin banyaknya rumah sakit yang muncul membuat persaingan semakin
ketat. Kabupaten Jember yang memiliki beberapa rumah sakit pemerintah maupun
rumah sakit milik swasta bersama-sama bersaing untuk melakukan fungsi dari rumah
sakit untuk mencapai tujuan dari masing-masing rumah sakit. Tujuan dari rumah sakit
untuk mencapai visi dan misi yang sudah disusun diperlukan perumusan yang matang.
Sebagai perawat harus dapat melihat lingkungan dan jati diri untuk mencapai tujuan
tersebut. Proses ini melibatkan banyak sisi yang akan saling berinteraksi. Langkah awal
dari proses ini yaitu bagaiman perawat mampu memetakan masalah dengan sebuah
metoda analisa SWOT khususnya pada rumah sakit di jember yaitu Rumah Sakit X.
Analisa SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari analisa ini adalah bagaimana gambaran dari Rumah Sakit
X ditinjau dari faktor-faktor (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) di Kabupaten
Jember.
2

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari analisa ini adalah mengetahui gambaran dari Rumah Sakit X
di Kabupaten Jember
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui kekutan dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember
b. Mengetahui kelemahan dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember
c. Mengetahui peluang dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember
d. Mengetahui ancaman dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember

1.4 Manfaat Analisa


1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa
Manfaat yang bisa diperoleh dari analisa ini adalah untuk mengetahui gambaran
dari Rumah Sakit X dan sebagai bahan ajar pendidikan.
1.4.2 Manfaat bagi Tenaga Keperawatan
Analisa yang dilakukan dapat menjadikan perawat untuk lebih maksimal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit
Data dan hasil dari analisa dapat dijadikan acuan bagi rumah sakit untuk
berkembang dan untuk menentukan strategi yang diambil.
1.4.4 Manfaat bagi Masyarakat
Masyarakat mengetahui kelebihan dari Rumah Sakit X.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Definisi Rumah Sakit
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral
dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan
paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat
pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan
penderita yang dilakukan secara multidisiplin oleh berbagai kelompok profesional
terdidik dan terlatih, yang menggunakan prasarana dan sarana fisik (Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MenKes/SK/ XI/1992).
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum
menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis
4

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan


c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah
sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.

2.2 Analisa SWOT


2.2.1 Definisi Analisa SWOT
Analisa swot adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebgai
faktor masukan, yang kemuduan dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. Analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang dutujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar
bagi organiasai yang mempunayi masalah-masalah (Simamora, 2010:59).

2.2.2 Komponen Analisa SWOT


Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu, strenght (S) adalah situasi
atau kondisi yang merupakan kekuatan dari kekuatan dari keperawatan atau program
layanan asuhan keperawatan saat ini. Weakness (W) adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan dari kelemahan dari keperawatan atau program layanan asuhan
5

keperawatan saat ini. Opportunity (O) adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang di luar keperawatan dan memberikan peluang berkembang bagi layanan
keperawatan di masa depan. Threat (T) adalah situasi atau kondisi yang merupakan
ancaman di luar keperawatan dan dapat mengancam eksistensi layanan keperawatan di
masa depan (Simamora, 2010:59).

2.2.3 Model Analisa SWOT


a. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar sari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara
S dan W serta O dan T. Kondisi ini terjadi karena diasumsikanbahwa dalam
setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti
setiap satu rumusan Strenght (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness
(W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu
Threath (T) (Simamora, 2010:60).
b. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh
dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantarnya keduanya
adalah pada saat pembuatan sub komponen dari masing-masing komponen.
Apabila pada model kuantitatif setiap sub komponen S memiliki pasangan sub
komponen W, dan satu sub komponen O memiliki pasangan satu sub komponen
T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, sub komponen
pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri sendiri dan tidak
memiliki hubungan satu sam lain (Simamora, 2010:61).

2.3 Cara Membuat Analisis SWOT


Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis yaitu, tahap
pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan
2.3.1 Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini pengumpulan data melihat dari faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan/organisasi dan faktor eksternal (peluang dan
ancaman) yang berasal dari lingkungan di luar perusahaan/organisasi.
6

Analisis IFAS EFAS. IFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary)


adalah ringkasan atau rumusan faktor-faktor strategis internal dalam kerangka kekuatan
dan kelemahan.EFAS (External Strategic Faktors Analysis Summary) adalah ringkasan
atau rumusan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka kesempatan dan
ancaman.
Tahapan analisis IFAS EFAS adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data
Mencari, mengidentifikasi, dan menentukan faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan serta faktor-faktor peluang dan ancaman.Data internal (IFAS)
dimasukkan kedalam matriks 1 dan data eksternal masuk kedalam matriks 2
(EFAS).
b. Pemberian bobot
Pembobotan masing-masing faktor menunjukkan besarnya kemungkinan
dampak atau pengaruhnya terhadap pencapaian sasaran. Jumlah total dari
masing-masing matriks 1 dan matriks 2 tidak boleh lebih dari 1,00.
c. Menghitung rating
Masing-masing faktor diberikan skala mulai 4 sampai dengan 1,
berdasarkan kondisi nyata dalam mempengaruhi.Pemberian nilai rating untuk
kekuatan dan peluan bersifat positif sedangkan rating untuk kelemahan bersifat
negatif.
d. Kalikan bobot
Mengkalikan bobot dengan rating akan menghasilkan skor pembobotan
atau kekuatan relative masing-masing faktor tersebut.
e. Menggunakan kolom
Menggunakan kolom untukn memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, bagaimana skor pembobotan, atau rating
dihitung, upaya tindak lanjut apa yang diperlukan dan sebagainya.
f. Penjumlahan skor
Total skor ini menunjukkan bagaimana organisasi tertentu harus bereaksi
terhadap faktor-faktor strategisnya (internal maupun eksternal).
7

2.3.2 Tahap Analisis


Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan organisasi, maka pada tahapan selanjutnya yaitu memanfaatkan semua
informasi yang ada sebagai bahan analisis dalam model kuantitatif perumusan strategi.
Model yang dapat digunakan yaitu matriks TOWS/SWOT, matriks BCG, matriks
Internal, matriks space, dan matriks Grand Strategy.

2.3.3 Tahap Pengambilan Keputusan


Setelah diketahui dan ditentukan posisi saat ini melalui IE Matriks, maka
selanjutnya strategi planner dapat merumuskan alternative strategi guna pengambilan
keputusan yang tepat dari situasi yang ada. Terdapat 4 macam strategi yang dapat
digunakan, yaitu :
a. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan
sekaligus memanfaatkan peluang yang ada.
b. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi
kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan
peluang yang ada.
c. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan
guna mengatasi ancaman yang mungkin timbul.
d. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta
meminimalkan dampak dari ancaman yang ada.

Gambar 1. Matriks TOWS


8

Dapat pula dilihat strategi yang bisa digunakan, yaitu :

Gambar 2. Diagram analisis SWOT

a. Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena terdapat


peluang serta kekuatan. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
b. Kuadran 2 : meskipun terdapat berbagai ancaman tetapi masih terdapat kekuatan
dari segi internal. Strategi yang digunakan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
c. Kuadran 3 : terdapat peluang yang sangat besar juga kelemahan dari segi
internal yang besar. Strateginya yaitu meminimalkan kelemahan internal
sehingga masih dapat meraih peluang yang ada.
d. Kuadran 4 : merupakan situasi yang tidak menguntungkan, karena terdapat
berbagai ancaman dan juga terdapat kelemahan dari dalam. Strateginya yaitu
meminimalkan kelemahan untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman.
9

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data Rumah Sakit X


Pengumpulan data melihat dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang
dimiliki oleh Rumah Sakit X dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berada
di lingkungan luar.

3.1.1 Evaluasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal Rumah Sakit X


a. Kekuatan (Strength) Rumah Sakit X
1. Adanya Visi, Misi, dan falsafah dari Rumah Sakit X
2. Fasilitas, peralatan, dan perlengkapan medis yang ada di dalam Rumah Sakit
X ini memadai.
3. Memiliki ruang rapat (komite medik) digunakan untuk melakukan koordinasi
antar unit, berbagi pengalaman dan ilmu untuk pengembangan Rumah Sakit
X.
4. Suasana yang tenang, nyaman, aman dan udara yang bersih dari adanya
taman di dalam kawasan Rumah Sakit X
5. Rumah Sakit X Meraih ISO 9001:2008 dari NQA
b. Kelemahan (Weakness) Rumah Sakit Perkebunan Jember Klinik
1. Dokter spesialis yang masih tidak tetap
2. Proporsi D3 keperawatan dibanding S1 keperawatan belum seimbang
c. Peluang (Opportunities)
1. Kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi kesehatan
2. Lokasi yang cukup strategis, berada di tengah kota Jember
3. Kerjasama dengan jasa raharja
4. Mendapatkan penghargaan berupa silver award dari International Human
Resources Development Program (IHRDP) untuk kategori the appreciation of
dedication the best and leade
10

d. Ancaman (Threat) Rumah Sakit X.


1. Banyaknya rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta di Kabupaten
Jember.
2. Klasifikasi Rumah Sakit X bertipe C dipermasalahkan
3. Penerapan peraturan Menteri Kesehatan dan undang-undang yang mengatur
rumah sakit yang menetapkan Rumah sakit bertipe C harus memiliki standar
minimal empat dokter spesialis tetap, sementara untuk tipe D harus memiliki
minimal dua dokter spesialis tetap.
4. Undang-undang perlindungan konsumen

3.1.2 Analisis EFAS dan IFAS Rumah Sakit X

Tabel 1. Eksternal Faktor (EFAS)


ANALISIS LINGKUNGAN Bobot Rating Skor Rasional
EKSTERNAL

Peluang (Opportunities)

Kerjasama dengan jasa raharja 0.30 4 1.2 Angka kejadian kecelakaan di


kota jember cukup tinggi,
dengan adanya kerjasama
membuat pelayanan lebih
optimal
Lokasi yang cukup strategis, 0.20 4 0.8 Akses dari kota di sekitar
berada di tengah kota Jember kawasan Jember lebih mudah

Kerjasama dengan institusi 0.20 4 0.8 Menjalankan fungsi rumah


pendidikan tinggi kesehatan sakit sebagai salah satu
instansi rumah sakit
pendidikan
Mendapatkan penghargaan 0.10 3 0.3 Penghargaan akan membuat
berupa silver award dari rumah sakit semakin
11

International Human menunjukkan kemampuannya


Resources Development
Program (IHRDP) untuk
kategori the appreciation of
dedication the best and leade

Ancaman (Threat)

Banyaknya rumah sakit 0.08 2 0.16 Klien akan mencari rumah


pemerintah dan rumah sakit sakit terbaik dengan standar
swasta di Kabupaten Jember. yang diinginkan oleh klien
Klasifikasi Rumah Sakit 0.05 2 0.10 Rumah sakit belum
Perkebunan Jember Klinik terakreditasi
bertipe C dipermasalahkan
Penerapan peraturan Menteri 0.02 2 0.04 Terjadi penutupan yang
Kesehatan dan undang-undang dilakukan oleh pemerintah
yang mengatur rumah sakit
yang menetapkan Rumah sakit
bertipe C harus memiliki
standar minimal empat dokter
spesialis tetap, sementara
untuk tipe D harus memiliki
minimal dua dokter spesialis
tetap
Undang-undang perlindungan 0.05 2 0.10 Konsumen akan menuntut
konsumen hak-haknya dalam pelayanan
di rumah sakit, jika tidak
sesuai
Total 1.00 3.5
12

Tabel 2. Internal Factor (IFAS)


ANALISIS LINGKUNGAN Bobot Rating Skor Rasional
INTERNAL

Kekuatan (Strength)

Adanya Visi, Misi, dan 0.15 4 0.6 Pandangan kedepannya akan


falsafah dari Rumah Sakit X dibawa kemana rumah sakit
itu sendiri
Rumah Sakit X Meraih ISO 0.20 4 0.8 Rumah sakit mempunyai
9001:2008 dari NQA standart yang tinggi
Fasilitas, peralatan, dan 0.20 4 0.8 Ketersediaan fasilitas dan
perlengkapan medis yang ada peralatan yang memadai akan
di dalam Rumah Sakit X ini mendukung kualitas layanan
memadai rumah sakit
Suasana yang tenang, nyaman, 0.20 4 0.8 Lingkungan yang kondusif
aman dan udara yang bersih di mendukung untuk proses
dalam kawasan Rumah Sakit penyembuhan dan
X peristirahatan pasien
Memiliki ruang rapat (komite 0.15 3 0.45 Koordinasi yang efektif dapat
medik) digunakan untuk membantu rumah sakit untuk
melakukan koordinasi antar mencapai tujuannya
unit, berbagi pengalaman dan
ilmu untuk pengembangan
Rumah Sakit X

Kelemahan (Weakness)

Dokter spesialis yang masih 0.05 1 0.05 Rumah Sakit X belum


tidak tetap memenuhi syarat yang
diberikan oleh pemerintah
Proporsi D3 keperawatan 0.05 2 0.10 Akan terjadi ketimpangan
dibanding S1 keperawatan dalam pelaksanaan kerja
belum seimbang
Total 1.00 3.6
13

3.2 Tahap Analisis


Tahap analisis akan dibahas dengan menggunakan Matriks Internal dan Eksternal.
1. GROWTH 2. GROWTH 3. RETRENCHEMNENT

(penciutan)

TINGGI

4. STABILITY 5. GROWTH 6. RETRENCHEMNENT

(penciutan)

MENENGAH STABILISASI

7. GROWTH 8. GROWTH 9. LIKUIDASI

RENDAH

Gambar 3. Internal Eksternal Matriks

Keterangan :
a. Growth Strategy, (sel 1,2,5) yang merupakan pertumbuhan organisasi itu sendiri,
atau upaya diversifikasi (sel 7,8).
b. Stability Strategy, (sel 5), yakni strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah
strategi yang telah ditetapkan.
c. Retrenchmnent Strategy, (sel 3,6,9), adalah usaha memperkecil atau mengurangi
usaha yang dilakuan organisasi.
14

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, serta IE matriks,


kesimpulan yang didapat adalah Rumah Sakit X berada pada kuadran 1, yaitu pada
posisi Growth. Rumah Sakit X penting untuk meningkatkan upaya dan strategi
pertumbuhan. Strategi yang dapat dilakukan dengan cara mengembangkan mutu
pelayanan, dengan menambah kualitas dan meningkatkan promosi baik melalui media
elektronik, media cetak, maupun melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi
masyarakat

3.3 Tahap Pengambilan Keputusan


Setelah mengetahui posisi melalui IE matriks, langkah selanjutnya yaitu
mengembangkan 4 tipe pilihan strategi: SO, WO, ST dan WT.

Penentuan alternative ini berdasarkan analisis TOWS matriks.


IFAS Strengths: Weakness:

 Adanya Visi, Misi, dan  Dokter spesialis yang


falsafah dari Rumah Sakit masih tidak tetap
X  Proporsi D3 keperawatan
Fasilitas, peralatan, dan dibanding S1 keperawatan
perlengkapan medis yang belum seimbang
ada di dalam Rumah Sakit
X ini memadai.
 Memiliki ruang rapat
(komite medik) digunakan
untuk melakukan
koordinasi antar unit,
berbagi pengalaman dan
ilmu untuk pengembangan
Rumah Sakit X.

EFAS  Suasana yang tenang,


15

nyaman, aman dan udara


yang bersih dari adanya
taman di dalam kawasan
Rumah Sakit X
 Rumah Sakit X Meraih
ISO 9001:2008 dari NQA
Opportunities: STRATEGI SO : STRATEGI WO

 Kerjasama dengan Lakukan pelayanan secara Selalu koordinasikan


institusi pendidikan tinggi optimal sesuai standar dengan tim, baik dari tim
kesehatan yang sudah dimiliki Rumah medis maupun manajemen
 Lokasi yang cukup Sakit X dengan untuk mencapai tujuan
strategis, berada di tengah menggunakan fasilitas dan yang dinginkan oleh
kota Jember sarana yang sudah Rumah Sakit X
 Kerjasama dengan jasa memadai
raharja
 Mendapatkan
penghargaan berupa silver
award dari International
Human Resources
Development Program
(IHRDP) untuk kategori
the appreciation of
dedication the best and
leade

Threats: STRATEGI ST STRATEGI WT


 Banyaknya rumah sakit
pemerintah dan rumah sakit
swasta di Kabupaten Pelatihan dan koordinasi Melakukan kerjasama
Jember. pada setiap lini sesuai dengan institusi pendidikan
 Klasifikasi Rumah Sakit kemampuannya dapat untuk memberikan
16

X bertipe C mengurangi adanya pelatihan maupun


dipermasalahkan kesalahan pada setiap memberikan beasiswa
 Penerapan peraturan layanan yang diberikan untuk studi lanjutan bagi
Menteri Kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada
undang-undang yang di Rumah Sakit X
mengatur rumah sakit yang
menetapkan Rumah sakit
bertipe C harus memiliki
standar minimal empat
dokter spesialis tetap,
sementara untuk tipe D
harus memiliki minimal
dua dokter spesialis tetap.
 Undang-undang
perlindungan konsumen
17

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit
juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik
Analisis lingkungan bagi rumah sakit penting dilakukan untuk melihat
bagaimana kondisi rumah sakit itu sendiri. Dengan melihat kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki maka rumah sakit dapat menghadapi peluang dan ancaman yang berasal
dari luar lingkungan rumah sakit sehingga pihak rumah sakit dapat mengambil
keputusan yang tepat.

4.2 Saran

Perkembangan yang terjadi di dunia ini menuntut rumah sakit untuk melakukan
strategi-strategi yang tepat untuk mengatasi terjadinya kelemahan dan ancaman yang
muncul.
18

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, F. & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Presiden RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
Pearce, John. 2008. Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian
Ed. 10. Jakarta : Salemba
Simamora, Roymond H. 2010. Manajemen Keperawatan. Jember : Dasar Keperawatan
Keperawatan Dasar Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
19
20

Anda mungkin juga menyukai