Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Hari/ Tanggal : Senin/19 April 2018

Peralatan Industri Pertanian Gol/Kel : P2/5


Dosen : Dr. Ir. Ade Iskandar, M.Si
Asisten :
1. Silva Latisya F34140045
2. Widodo Silo W F34140047
3. Faiz Ahmad G F34140103

DRYING EQUIPMENT

Oleh :

Dwi Yanti F34160045


Rohmat Dwi H F34160047
Syifa Amalia F34160063

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI


PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengeringan hasil panen pertanian merupakan masalah utama yang sering dihadapi oleh
petani tradisional. Kadar air awal yang cukup tinggi dan cuaca yang tidak mendukung sering
menjadi kendala yang sangat sulit dihadapi. Dalam kehidupan sehari-hari proses pengeringan
sering kita jumpai terutama dalam pengeringan produk pangan hasil pertanian, contohnya adalah
petani yang mengeringkan gabah saat panen padi yang dilakukan petani konvensional di pedesaan.

Proses pengeringan yang banyak dilakukan secara konvensional adalah menjemur produk
yang akan dikeringkan dibawah sinar terik matahari. Cara ini memerlukan waktu yang lama dan
apabila digunakan untuk mengeringkan bahan pangan, tingkat kehigienisannya kurang terjamin
karena kemungkinan terkontaminasi oleh polutan. Agar hasil pertanian tetap bertahan dalam
jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan pengeringan dengan menggunakan teknologi
sehingga tidak bergantung lagi pada cuaca. Pada industri yang mengolah hasil pertanian, proses
pengeringan menjadi suatu proses yang penting.

Pengeringan merupakan upaya untuk mengurangi kandungan air pada bahan hingga
tercapainya kadar air yang seimbang dengan lingkungan sekitar. Tujuan proses pengeringan adalah
untuk mengurangi kadar air sehingga memperlambat laju kerusakan bahan oleh mikroorganisme.
Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeringan antara lain suhu,tekanan,
dan mekanisme perpindahan bahan. Alat pengering dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan
jenis bahan yang dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan pasta, seperti pengering rak,
pengering konveyor, pengering rotary, pengering flash, pengering beku, dan pengering fluidized
bed; pengering bahan cair, seperti spray dryer dan drum dryer.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari berbagai jenis mesin pengering seperti tray
dryer,spray dryer dan drum dryer yang meliputi penampakan mesin dan spesifikasi masing –
masing mesin, membedakan masing – masing mesin sesuai dengan fungsi, kapasitas dan
karakteristik bahan yang dapat ditangani oleh mesin tersebut dan mempelajari cara pengoperasian
mesin dan aplikasinya dalam industry.
METODOLOGI

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spray dryer, tray dryer, drum dryer,
oven dan pisau. Sedangakan bahan yang digunakan adalah singkong dan maltodekstrin.

Metode

spray dryer

Larutan maltodekstrin

Larutan maltodekstrin dibuat


homogen dengan pengadukan

Larutan dikeringkan dengan alat


spray dryer

Serbuk bahan terbagi menjadi dua


yang halus dan kasar

Kedua hasil bahan ditimbang dan


dicatat
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
[Terlampir]
Pembahasan

Pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap
air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini kandungan uap air udara lebih
sedikit atau udara mempunyai kelembaban nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan
(Adawyah, 2014).
Menurut Rohman (2008), pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari
material. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara
pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material biasanya dikontakkan dengan udara
kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material ke udara pengering. Tujuan
pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan mikroorganisme dan
kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bahkan terhenti sama sekali.
Dengan demikian, bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama (Adawyah,
2014).
Dalam dunia industri dikenal alat pengering produk yang disebut Dryer .Dryer berbeda
dengan Evaporator. Macam-macam dryer adalah Tray Dryer (Cabinet Dryer) merupakan salah
satu alat pengeringan yang tersusun dari beberapa buah tray di dalam satu rak. Tray dryer sangat
besar manfaatnya bila produksinya kecil, karena bahan yang akan dikeringkan berkontak langsung
dengan udara panas. Namun alat ini membutuhkan tenaga kerja dalam proses produksinya, biaya
operasi yang agak mahal, sehingga alat ini sering digunakan pada pengeringan bahan - bahan yang
bernilai tinggi. Tray dryer termasuk kedalam system pengering konveksi menggunakan aliran
udara panas untuk mengeringkan produk. Proses pengeringan terjadi saat aliran udara panas ini
bersinggungan langsung dengan permukaan produk yang akan dikeringkan. Produk ditempatkan
pada setiap rak yang tersusun sedemikan rupa agar dapat dikeringkan degan sempurna. Udara
panas sebagai fluida kerja bagi model ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar, panas matahari
atau listrik. Kelembaban relatif udara yang mana sebagi faktor pembatas kemampuan 9 udara
menguapkan air dari produk sangat diperhatikan dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran
udara dari alat pengering ini melalui sebuah alat pengalir. Penggunaannya cocok untuk bahan yang
berbentuk padat dan butiran, dan sering digunakan untuk produk yang jumlahnya tidak terlalu
besar. Waktu pengeringan yang dibutuhkan (1-6 jam) tergantung dari dimensi alat yang digunakan
dan banyaknya bahan yang dikeringkan, sumber panas dapat berasal dari steam boiler. Pengering
tray ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan tak langsung. Uap dari zat padat
dikeluarkan dengan
ejector atau pompa vakum. Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat
memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu 4-8 jamper tumpak. Selain
itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis karena pemendekan siklus
pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja yang diperlukan untuk setiap tumpak. Pada
tray dryer, yang juga disebut rak, ruang, atau pengering kompertement, bahan dapat berupa
padatan kental atau padatan pasta, disebarkan merata pada tray logam yang dapat dipindahkan di
dalam ruang (cabinet). Uap panas disirkulasi melewati permukaan tray secara sejajar, panas listrik
juga digunakan khususnya untuk menurunkan muatan panassekitar 10-20 % udara yang melewati
atas tray adalah udara murni, sisanya menjadi udara sirkulasi. Setelah pengeringan, ruang atau
kabinet dibuka dan tray diganti dengan pengering tumpak (batch) tray. Modifikasi tipe ini adalah
tipe tray truck yang ditolak ke dalam pengering. Pada kasus bahan granular (butiran), bahan bisa
dimasukkan dalam kawat pada bagian bawah tiap-tiap tray, kemudian melalui sirkulasi pengering,
uap panas melewati bed permeabel memberikan waktu pengeringan yang lebih singkat disebabkan
oleh luas permukaan yang lebih besar kena udara (Feriyanto 2014).
Pengeringan semprot (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan bahan pangan
cair seperti susu dan kopi (dikeringkan dalam bentuk larutan ekstrak kopi). Cairan yang akan
dikeringkan dilewatkan pada suatu nozzle (semacam saringan bertekanan) sehingga keluar dalam
bentuk butiran (droplet) cairan yang sangat halus. Butiran ini selanjutnya masuk kedalam ruang
pengering yang dilewati oleh aliran udara panas. Evaporasi air akan berlangsung dalam hitungan
detik, meninggalkan bagian padatan produk dalam bentuk tepung. Kapasitasnya dapat beberapa
kg per jam hingga 50 ton per jam penguapan (20000 pengering semprot) dan umpan yang
diatomisasi dalam bentuk percikan disentuhkan dengan udara panas yang dirancang dengan baik.
Seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiranbutiran air dengan
cara diuapkan menggunakan atomizer. Air daribahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut
kemudian di kontakandengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air
dalambentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses
pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukandengan cyclone atau penyaring. Setelah di
pisahkan, serbuk kemudiankembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi. Pada
prinsipnya cairan disemprotkan melalui sebuah alat penyemprot 11 (sprayer) ke dalam ruangan
yang panas. Dengan demikian air akan dapatmenguap sehingga bahan dapat kering menjadi bubuk
atau powder. Tetesan yang terbentuk tadi selanjutnya diumpankan dengan spraynozel atau cakram
spray dengan kecepatan tinggi yang berputar di dalamkamar-kamar slinder. Hal ini dapat
menjamin bahwa tetesan-tetesan air dan partikel padatan basah tidak bercampur dan permukan
padatan tidak kaku sebelum sampai ke tempat pengeringan, setelah itu baru digunakan chamber
yang besar. Padatan kering akan keluar dibawah chamber melalui screw conveyer. Kemudian gas
dialirkan dengan cyclone sparator agar proses dapatberlangsung dengan baik. Produknya berupa
partikel ringan dan berporos. Contohnya susu bubuk kering yang dihasilkan dari pengeringan susu
cair dengan spray dryer(Feriyanto 2014).
Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-zat berbentuk cairan, misalnya susu atau
air buah. Alatnya terdiri dari pipa silinder yang besar, adayang hanya satu ada yang dua, bagian
dalamnya berfungsi menampung dan mengalirkan uap panas. Pengeringan dengan drum secara
luas digunakan dalam pengeringan komersial di industri pangan untuk berbagai jenis produk
makanan berpati, makanan bayi, maltodekstrin, suspensi dan pasta dengan viskositas tinggi (heavy
pastes), dan dikenal sebagai metode pengeringan yang paling hemat energi untuk jenis produk
tersebut. Karena terpapar pada suhu tinggi hanya dalam beberapa detik, drum drying sangat cocok
untuk kebanyakan produk yang sensitif terhadap panas. Dan drum dryer dalam pembuatan bubuk
melibatkan system kominusi. Dalam operasional pengeringan, cairan, bubur, atau materi yang
dihaluskan diletakan sebagai lapisan tipis pada permukaan luar drum berputar yang dipanaskan
oleh uap. Setelah sekitar tiga perempat dari titik putaran, produk 7 sudah kering dan dipindahkan
dengan pisau statis. Produk kering kemudian ditumbuk menjadi serpih atau bubuk. Pengeringan
drum adalah salah satu metode pengeringan yang paling hemat energi dan khususnya efektif untuk
mengeringkan cairan dengan viskositas tinggi atau bubur makanan. Perbedaan penggunaan drum
dryer jika dibandingkan dengan oven dalampengolahan pangan yang mengadung pati adalah tidak
merusak bahan karena suhuyang digunakan berkisar antara 80 oC dalam waktu yang cepat, yaitu:
hanya sekaliputaran drum. sedangkan penggunaan oven dalam pengeringan adalah dapat merusak
bahan karena suhu yang dugunakan tinggi dalam waktu yang relatif lama. Bagian drum berfungsi
sebagai suatu evaporator. Beberapa variasi dari jenis drum tunggal adalah dua drum yang berputar
dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut. Terdiri dari
gulunganlogam panas yang berputar. Pada bagian luar terjadi penguapan lapisantipis zat cair atau
lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering dikeluarkandari gulungan yang putarannya lebih
diperlambat. Drum dryer memiliki mekanisme kerja yaitu: cairan yang akan dikeringkan
disiramkan pada silinder pengeringtersebut dan akan keluar secara teratur dan selanjutnya
menempel padapermukaan luar silinder yang panas sehingga mengering, dan karenasilinder
tersebut berputar dan di bagian atas terdapat pisau pengerik (skraper) maka tepung- tepung yang
menempel akan terkerik danberjatuhan masuk ke dalam penampung, sehingga didapat tepung sari
hasil tanaman yang kering dan memuaskan . Pengering Drum diklasifikasikan menjadi 3, yaitu
single drum dryer, double drum dyer, dan twin drum dryer. Double drum dyer memiliki dua drum
yang berputar terhadap satu sama lain pada bagian atas. Gap antara dua drum akan mengontrol
ketebalan lapisan bahan yang diletakan pada permukaan drum. Twin drum dryer juga memiliki
dua drum, tetapi berputar berlawan satu sama lain pada bagian atas. Diantara tiga jenis drum dryer,
single dan double drum dryer paling sering digunakan untuk buah-buahan dan sayuran. Misalnya
untuk keripik kentang 8 (single drumdryer) dan pasta tomat (double drum dryer). Sedangkan twin
drum dryer digunakan untuk pengeringan bahan yang menghasilkan produk berupa butiran/debu.
Untuk bahan yang sensitif terhadap panas, modifikasi dengan vacum drum dryer dapat digunakan
untuk mengurangi suhu/panas pengeringan. Vacum drum dryer pada prinsipnya mirip dengan
drum dryer, hanya drum tertutup dalam ruang kedap udara(Mujumdar 2000).
Flash dryer adalah sebuah instalasi alat pengering yang digunakan untuk mengeringkan
adonan basah melalui desintegrasi dengan mengalirkan udara panas secara berkelanjutan. Proses
pengeringan yang terjadi di flash dryer berlangsung dengan sangat cepat dalam hitungan milisekon
(Anonim, 2010).prinsip kerja alat ini adalah melewatkan produk pada kolom dan biasanya
berbendtuk huruf “U” agar kontak antara produk yang akan dikeringkan dengan media pemanas
lebih lama . Flash artinya kilat dengan maksud bahwa produk dikeringkan dengan sangat cepat
dan pneumatic artinya gas bertekanan sehingga bisa menggerakkan fluida biasanya berupa blower.
Media pemanas bisa berupa steam, udara panas dll yang bisa dilewatkan secara co – current atau
counter current tergantung kebutuhan (Feriyanto 2014).
Fluidized Bed Drying adalah proses pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas
dengan kecepatan tertentu yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan
tersebut memiliki sifat seperti fluida (Kunii dan Levenspiel, 1977). Metode pengeringan fluidisasi
digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering.
Pengeringan ini banyak digunakan untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran, baik
untuk industri kimia, pangan, keramik, farmasi, pertanian, polimer dan limbah (Mujumdar, 2000).
Proses pengeringan dipercepat dengan cara meningkatkan kecepatan aliran udara panas sampai
bahan terfluidisasi. Dalam kondisi ini terjadi penghembusan bahan sehingga memperbesar luas
kontak pengeringan, peningkatan koefisien perpindahan kalor konveksi, dan peningkatan laju
difusi uap air. Kecepatan minimum fluidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara terendah
dimana bahan yang dikeringkan masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedangkan kecepatan udara
maksimum adalah tingkat kecepatan tertinggi dimana pada tingkat kecepatan ini bahan terhembus
ke luar ruang pengering (Feriyanto 2014).
Mesin vacuum adalah mesin yang berfungsi untuk mengeringkan atau menurunkan
kandungan air pada suatu produk dan dilakukan pada suhu rendah secara constant (suhu bisa diatur
sesuai kondisi). Prinsip kerja mesin ini adalah dengan memanaskan produk pada suhu tertentu
(sistem oven/ kering) yang bisa diatur dan konstan disertai dengan proses pemvakuman uap air
yang dihasilkan dari pemanasan produk atau bahan tersebut tanpa menggunakan media tertentu,
lain halnya dengan vacuum frying yang menggunakan media minyak goreng
(penggorengan).Produk makanan ataupun lainnya diletakkan pad rak/ Loyang pada mesin Vacuum
Drying ini (Berbentuk Lemari Rak). Rak ini biasanya berupa rak vorporasi (lubang-lubang). Besar
kecilnya vorporasi rak tergantung dengan ukuran produk yang akan dikeringkan(Feriyanto 2014).
Alat pengering yang digunakan pada praktikum terdapat tiga alat yaitu tray dryer, spray
dryer, dan rotary dayer. Spray dryer merupakan alat atau mesin yang menggunakan metode
pengeringan cairan kental atau pasta dengan cara mengontakkan butiran-butiran cairan dengan
arah yang berlawanan atau searah dengan udara panas. Pengeringan ini sangat cocok digunakan
untuk pengeringan bahan cair dengan sistem continue cairan yang akan dikeringkan dilewatkan
pada duatu nozzle (semacam saringan bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran cairan
yang sangat halus. Butiran ini selanjutnya masuk ke dalam ruang pengering yang dilewati oleh
aliran udara panas. Evaporasi air akan berlangsung dalam hitungan detik meninggalkan bagian
padatan produk dalam bentuk tepung. Alat ini terdiri dari bagian dua alat utama yaitu nozzle dan
tangki pengering. Nozzle terbuat dari kuningan dengan diameter 0,5 mm yang digunakan untuk
menghamburkan extrak zat warna sehingga membentuk butiran-butiran partikel kecil. Selanjutnya
ada tangki pengering yang terbuat dari plat galvanis yang memiliki diameter 40 cm, tinggi 220 cm,
volume maksimal 600 liter, dan volume efektif 500 liter. Alat pendukung lainnya berupa
kompresor, blower, kompor, dan belt conveyor. Spray dryer menggunakan panas udara dengan
kelembaban udara yang tinggi sehingga membutuhkan energi yang sangat besar. (Maulina et al
2013).

Mesin selanjutnya adalah rotary dryer, mesin kerja dari mesin ini adalah tipe rotasi yang
digunakan untuk mengeringkan produk yang umumnya berbentuk granula atau padatan di dalam
silinder horizontal berputar yang dialiri udara panas untuk menguapkan air produk. Penggunaan
silinder ini bertujuan untuk memungkinkan aliran udara mengalir secara merata melalui
permukaan produk yang dikeringkan. Pada bagian silinder ini diberi sirip (flight) untuk
memudahkanproduk terbuka terhadap aliran udara pengering. Untuk memudahkan pergerakkan
produk yang dikeringkan dalam bahan ke bagian pengeluaran, maka silinder pengering disusun
membentuk sudut tertentu sehingga bagian yang dimasuki bahan akan lebih tinggi dari bagian
pengeluaran. Besarnya sudut yang dibentuk menentukan kecepatan aliran bahan di dalam silinder,
sebagai sumber panas pengering menggunakan panas yang berasal steam. Pemanasan dilakukan
dengan kontak langsung dengan udara panas yang mengalir secara berlawanan arah dengan aliran
zat padat. Alat ini memiliki beberapa keunggulan yaitu instalasi yang mudah, menggunakan daya
listrik yang sedikit, dan dapat mengeringkan baik lapisan dalam ataupun luar dari suatu bahan.
Sedangkan kekurangnnya yaitu daoat menyebabkan reduksi ukuran karena erosi, efesiensi yang
rendah, perawatan alat yang susah, dan tidak ada pemisahan debu yang jelas ( Brooker et al 1992).

Alat tray dryer adalah suatu alat yang dioperasikan pada tekanan yang lebih rendah dari 1
atm. Pengering ini dipakai apabila mengeringkan bahan seacra cepat dan tempretar bahan tetap
dipertahankan rendah. Alat ini terdiri dari penutup (sheel) yang terbuat dari besi tuang, biasanya
penampangnya berbentuk persegi empat dan didalamnya terdapat sejumlah tray untuk meletakkan
bahan yang akan dikerignkan. Tray ini didalamnnya berongga dan selama operasi diisi dengan
media pemanas yaitu uap air atau uap panas. Pada bagian depan dryer pada kedua sisinya terdapat
dua kipas serta satu pipa pendek yang mengubungkan satu pipa digunakan untuk memasukkan
media pemanas uap air, sedangkan pipa lainnya untuk menampung kondensat yang terjadi dan
mengeluarkan gas-gas yang tidak dapat mengembun. Pengering ini baik digunakan untuk
mengeringkan bahan secara cepat dan temperature bahan tetap. Alat pengering ini digunakan untuk
bahan yang tidak tahan terhadap temperatur tinggi seperti buah waluh (Purmudono et al 1988).
Pada mesin rotary dryer memiliki beberapa keuntungan yakni dapat mengeringkan baik
lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan, penanganan bahan yang baik sehingga menghidari
terjadinya atrisiri, proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses
pengeringan bahan yang seragam /merata, effisiensi panas tinggi, operasi sinambung, instalasi
yang mudah, dan menggunakan daya listrik yang sedikit. Sedangkan kekurangan dari penggunaan
mesin ini adalah dapat tersumbatnya walaupun rantai dan pemukul dapat mengurangi hal itu dapat
menyebabkan reduksi ukuran karena erosi atau pemecahan, karakteristik produk kering
inkonsisten, efisiensi energi rendah (kehilangan besar di unit yang miring), perawatan alat yang
susah, banyak komponen yang dipakai, dan tidak ada pemisahan debu yang jelas. Pada mesin spray
dryer memiliki beberapa keuntungan yakni kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan
terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Kapasitas pengeringan mencapai 100 ton/jam, tidak terjadi
kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma), cocok untuk produk yang tidak tahan
pemanasan (tinggi protein), memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan
air serta sifat-sifat lain yang dapat dikontrol sesuai yang diinginkan, mempunyai kapasitas
produksi yang besar dan merupakan system kontinyu yang dapat dikontrol secara manual maupun
otomatis. Sedangkan untuk kekurangannya yakni memerlukan biaya yang cukup tinggi, hanya
dapat digunakan pada produk cair dengan tingkat kekentalan tertentu, dan tidak dapat
diaplikasikan pada produk yang memiliki sifat lengket karena akan menyebabkan penggumpalan
dan penempelan pada permukaan alat. Sederhana dan biaya instalasi rendah. Pada msin tray dryer
memiliki keuntungan yaitu biaya opersional rendah. Sedangkan kelemahannya adalah
kecenderungan tray terbawah panas dan tray ka atas kurang panas dan efesiensi rendah.
Metode pengeringan juga banyak digunakan pada industri. Contohnya, pada pengeringan
semprot (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan bahan pangan cair seperti susu dan
kopi. Hasil dari pengeringan tersebut biasanya dalam berbentuk serbuk (powder).
Pada praktikum ini, alat yang diamati adalah Spray Dryer. Prinsip kerja dari alat ini adalah
seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan
cara diuapkan menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut
kemudian di kontakandengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air
dalambentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses
pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukandengan cyclone atau penyaring. Setelah di
pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi. Pada
prinsipnya cairan disemprotkan melalui sebuah alat penyemprot (sprayer) ke dalam ruangan yang
panas. Dengan demikian air akan dapat menguap sehingga bahan dapat kering menjadi bubuk atau
powder.
Mekanisme kerja alat ini adalah pada proses dengan menggunakan spray dryer liquid atau
larutan slurry disemprotkan ke dalam tempat yang dialirkan gas-gas panas berupatitik-titik
berkabut, air dengan cepat diuapkan dari dropplet menuju partikel padat yang disemprotkan
kepada aliran gas panas tadi. Aliran gasdan cairan di dalam spray yang dialirkan secara co-counter,
counter-current dan kombinasi keduanya (Ranganna 1977). Tetesan yang terbentuk tadi
selanjutnya diumpankan dengan spray nozzle atau cakram spray dengan kecepatan tinggi yang
berputar di dalam kamar-kamar slinder. Hal ini dapat menjamin bahwa tetesan-tetesan air dan
partikel padatan basah tidak bercampur dan permukan padatan tidak kaku sebelum sampai ke
tempat pengeringan, setelah itu baru digunakan chamber yang besar. Padatan kering akan keluar
dibawah chamber melalui screw conveyer. Kemudian gas dialirkan dengan cyclone separator agar
proses dapat berlangsung dengan baik. Produknya berupa partikel ringan dan berporos. Contohnya
susu bubuk kering yang dihasilkan dari pengeringan susu cair dengan spray drayer.
Alat ini mempunyai daya operasi 2900 watt. Kemudian alat ini diamati dengan
menggunakan larutan cairan yang mengandung maltaodekstrin. Larutan cair tersebut dibagi
menjadi dua konsentrasi yaitu 30% dan 45% dimana beratnya masing-masing 60 gram dan 90
gram. Setelah dilakukan percobaan, hasil yang didapati adalah 12,6 gram untuk konsentrasi 30%
dan 13,1 gram untuk 45%. Dari hasi tersebut, dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi bahan
daripada airnya maka hasilnya akan lebih banyak. Namun, pada alat ini konsentrasi yang dapat
digunakan maksimal hanya 50%. Karena alat ini tidak bisa memakai bahan cair yang terlalu pekat.
PENUTUP

Simpulan

Menurut Rohman (2008), pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari
material. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara
pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material biasanya dikontakkan dengan udara
kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material ke udara pengering. Tujuan
pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan mikroorganisme dan
kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bahkan terhenti sama sekali.
Dengan demikian, bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama.
Alat pengering dikelompokkan menjadi memiliki beberapa tipe, berdasarkan jenis bahan
yang digunakan pengeringan dibagi menjadi menjadi dua yaitu bahan padan dengan bahan cairan.
Mesin yang digunakan adalah rotary dryer, spray drayer, dan tray dryer. Setiap mesin yang ada
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mesin ini seringkali dijumpai pada industri
pengolahan pangan seperti gula, garam, terigu dan pangan lainnya.

Saran

Praktikum ini sudah berjalan dengan baik dan cukup kondusif, materi yang disampaikan
sangat baik dan menarik. Akan tetapi masih adanya kekurangan yaitu tempatnya yang tidak cukup
luas dan penggunaan alat yang bising sehingga menggangu praktikan dalam menyimak materi.
Diharapkan selanjutnya praktikum dapat berjalan dengan baik dan kondusif lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, Robiatul.2014. Pegolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Brooker DB, Bakker-Arkema FW, Hal CW.1992. Drying and Storage of Grains and Oil Seed.
Van Nostrad (USA) : 4th edition.
Febriyanto.2014.Macam-macam alat pengering (Dryer).
https://www.caesarvery.com/2014/08/macam-macam-alat-pengering-dryer.html[diunduh
2014].

Kunii D, Levenspiel O.1977.Fluidization Engineering, Original Edition. New York.


(NY):Krieger Publishing Co.
Maulana CA, Rosarrah A, Djaeni M. 2011. Aplikasi spray drer pengeringan larutan garam
ammonium peroklorat sebagai bahan propelan.Jurnal Teknologi Kimia. 2(4):84-92.
Mujumdar Ed. 2000. Handbook of Industrial Drying, 2nd Ed., Marcel Dekker: New York(NY):
Krieger Publishing Co.
Purmudono, Bambang IR.1988. Humadifikasi dan Pengeringan. Yogyakarta (ID):Universitas
Gadjah Mada.

Ranganna, S, 1986, "Handbook of Analysis and Quality Control for Fruit and Vegetable
Products", 2nd edition, Tata Mc.Graw Hill Publishing Company, New Delhi

Rohman.2008. Tepung. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

LEMBAR JOBDESK

NAMA Pembagian TTD

Dwi Yanti  Metodologi


 Konten 2
 Penutup
 Lampiran gambar
 Editing

Rohmat Dwi H  Pendahuluan(Latar


belakang dan tujuan
 Konten 4
 Konten 5

Syifa Amalia  Konten 1


 Konten 3

Anda mungkin juga menyukai