Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
disusun untuk memenuhi tugas Gizi dan Diet sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi yang telah
sehingga kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang materi “Gagal
Ginjal Kronik”. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril
dan materil.
kehilafan dalam makalah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi
perbaikan makalah ini kedepan.akhir kata kami berharap makalah ini dapat
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... 1
Kata Pengantar...................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 4
A. Latar Belakang................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 5
C. Tujuan............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 6
A. Konsep Dasar GGK.......................................................................................... 6
B. Diit Penyakit GGK........................................................................................... 9
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 14
A. Kesimpulan...................................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka....................................................................................................... 15
Lampiran...............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler
penyakit gagal ginjal kronik. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan
adalah diagnosis dini dan penceghan yang efektif terhadap penyakit gagal
ginjal kronik.
Kita tak dapat mengetahui dengan tepat prevalensi GGK sebetulnya oleh
karena banyak pasien yang tak bergejala atau dirujuk. Angka yang lebih tepat
adalah banyakanya pasien GGK yang masuk fase terminal oleh karena
memerlukan atau sedang menjalani dialisis. Dari data yang didasarkan atas
kreatinin serum abnormal, saat ini di perkirakan pasien GGK adalah sekitar
2000 per juta penduduk (PJP). Kebanyakan diantara pasien ini tidak
oleh sebab lain. Dibandingkan dengan penyakit jantung koroner, stroke, DM,
dan kanker angka ini jauh lebih kecil, akan tetapi menimbulkan masalah besar
4
Data dan epidemiologis tentang GGK di Indonesia dapat dikatakan tidak
ada. Yang ada tetapi juga langka, adalah study atau data epidemiologis klinis.
pula pola morbidias dan mortalitas. Data klinis yang ada, berasal dari RS
khusus.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar penyakit gagal ginjal kronik ?
2. Bagaimana diit yang tepat pada pasien gagal ginjal kronik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar penyakit gagal ginjal kronik.
2. Untuk mengetahui diit yang tepat pada pasien gagal ginjal kronik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
cukup lanjut.
Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang
6
- Kram otot
- Kehilangan kekuatan otot
- Fraktur tulang
- Foot drop
Integumen
- Warna kulit abu-abu mengkilat
- Kulit kering, bersisik
- Pruritus
- Ekimosis
- Kuku tipis dan rapuh
- Rambut tipis dan kasar
Reproduksi
- Amenore
- Atrofi testis
- Obstruksi saluran kemih
- Penyakit ginjal polikistik
- Gangguan vaskuler
- Lesi herediter
- Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri)
Patofisiologi
Penurunan GFR
Penurunan GFR dapat dideteksi dengan mendapatkan urine 24 jam
ginjal).
Retensi cairan dan natrium
Ginjal kehilangan kemampuan untuk mengonsentrasikan atau
7
Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak
timbal balik, jika salah satunya meningkat yang lain akan turun.
diet diberikan sesuai dengan berat badan pasien. Jenis diet digolongkan
menjadi tiga, yaitu diet rendah protein I : asupan protein 30 g dan diberikan
kepada pasien dengan berat badan 50 kg. Diet rendah protein II : asupan
protein 35 g dan diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg. Diet
protein rendah III : diberikan kepada pasien dengan beat badan 65 kg.
Maknan diberikan dalam bentuk makanan cair atau lunak untuk meringankan
8
Diet rendah protein untuk penyakit gagal ginjal kronik, selain faktor
keturunan, diabetes, hipertensi, infeksi, batu ginjal, gaya hidup dan pola
berakibat pada gagal ginjal. Agar kondisi ginjal tidak semkain parah, perlu
mengurangi toksik azotemia tetapi untuk jangka waktu lama dapat merugikan
glomerulosklerosis.
Terapi diet hanya bersifat membantu memperlambat progresivitas gagal
ginjal kronik. Pemberian suplemen seperti zat besi, asam folat, kalsium dan
dan klorida. Pada pasien-pasien gagal ginjal kronis, fokus terapi gizi adalah
9
b. Asupan kalori dianjurkan sebesar 30-35 kal/kg BB/hari.
c. Pembatasan protein dilakukan berdasarkan berat badan, derajat
Jika hal ini terjadi, bahan makanan yang kaya akan elektrolit tersebut
perlu dihindari, seperti pisang, kacang hijau, air kelapa muda karena
asupan kalsium.
Semua pasien gagal ginjal kronik harus mendapatkan konsultasi gizi
yang disediakan bagi mereka. Pasien yang menjalani dialisis peritoneal dapat
jumlah kalori yang cukup tinggi tetapi memiliki kandungan protein yang
Karena itu biasanya nasi bisa diberikan dengan lebih bebas jika tidak ada
10
c. Makan sekitar 25 gram daging, ikan atau ayam hanya pada saat makan
siang dan malam jika dokter menghendaki Diet Rendah Protein I (20 g
protein/hari).
d. Hindari makanan yang mengandung zat adiktif seperti pewarna,
makanan instan atau makanan kalengan seperti sosis, korned, sirup, saus
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi penyakit gagal ginjal kronik dapat menurunkan fungsi ginjal yang di
menjaga pola hidupnya agar mengurangi rasa sakit pada penderita gagal
yang menyebabkan ginjal menjadi terganggu dan bagi orang yang tidak
terkena sakit ginjal tetap harus menjaga pola makan dan menjaga gaya hidup
12
DAFTAR PUSTAKA
13