Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah

Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika
dikelola dengan prosedur yangbenar.(Panji Nugroho, 2013).
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka
sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. (Gelbert dkk, 1996)
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka
ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar,
sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan,
sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :

1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan


hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-
sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga
banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran,
buah-buahan dan lain-lain. (Gelbert dkk, 1996)
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah
kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar
anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan
kaleng, (Gelbert dkk, 1996).

Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah
yaitu : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian,
air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban
bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll. (Gelbert dkk, 1996)

Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat


teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan
sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil
bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan
secara ekonomi tidak ada harganya. (Gelbert dkk, 1996)

2.2 Aliran Sungai


Aliran air sungai merupakan suatu proses yang cukup kompleks. Air bergerak
turun melalui kanal sungai karena pengaruhgayagravitasi. Kecepatan aliran
meningkat sesuai dengan kelerengan atau kemiringan sungai. Aliran air tidak saja
lurus tetapi dapat pula acak (turbulent). Energi sungai meningkat sejalan dengan
peningkatan kemiringan dan volume air karenanya mampu membawa muatan
sedimen. Aliran sungai sangat fluktuatif dari waktu ke waktu dan dari tempat ke
tempat. Beberapa variabel penting dalam dinamika sungai adalah: (1) debit air
(discharge), (2) kecepatan (velocity), (3) gradient, (4) Muatan sedimen (sediment
load), dan (5) base level (level terendah sungai). (Hamblin & Christiansen, 1995)

1. Debit (discharge)
Debit adalah jumlah air yang melalui suatu titik tertentu dengan interval
waktu tertentu. Biasanya diukur dalam satuan meter kubik per detik. Debit aliran
sangat bermanfaat untuk mengetahui perubahan pasokan air ke tubuh sungai utama
dengan melakukan pengamatan sehingga diketahui datangnya air ke tubuh sungai
apakah dari aliran permukaan atau dari rembesan airtanah yang masuk kedalam kanal
sungai. Air tanah sangat penting karena menjamin kelangsungan air sungai sepanjang
tahun yang disebut sebagai sungai permanen (permanent streams). Jika pasokan air
sungai tergantung dari musim, maka sungai kadangkala kering dan kadangkala terisi
air sehingga disebut sungai tidak permanen (intermittent streams). (Hamblin &
Christiansen, 1995)

2. Kecepatan
Kecepatan aliran tidak sama sepanjang tubuh kanal sungai hal ini tergantung
dari bentuk, kekasaran kanal sungai dan pola sungai. Kecepatan terbesar terletak pada
bagian tengah kanal dan bagian atas dari bagian terdalam kanal yang jauh dari seretan
friksional pada bagian dinding dan dasar kanal (Hamblin & Christiansen, 1995)
Pada sungai berkelok, zona kecepatan maksimum berada pada bagian luar
kelokan dan zona kecepatan minimum berada pada bagian dalam kelokan. Pola ini
sebagai penyebab penting terjadinya erosi secara lateral pada kanal sungai dan
migrasi pola sungai (Hamblin & Christiansen, 1995)
Kecepatan air mengalir secara proporsional terhadap kemiringan kanal sungai.
Tingkat kelerengan yang besar menghasilkan aliran yang lebih cepat dimana biasa
terjadi pada sungai di daerah pegunungan. Lereng yang sangat curam mendorong
berkembangnya air terjun dimana air bergerak jatuh bebas. Pada kelerengan landai,
menghasilkan kecepatan lambat bahkan mendekati nol. Aliran juga tergantung dari
volume air. Volume semakin besar, maka aliran menjadi lebih cepat. (Hamblin &
Christiansen, 1995)
3. Tingkat kelerengan sungai (stream gradient)
Tingkat kelerengan sungai yang lebih curam biasa dijumpai di daerah hulu,
sedangkan tingkat kelerengan sungai yang landai biasa dijumpai pada daerah hilir.
Penampang longitudinal dari sungai dapat memperlihatkan kenampakan yang mulus,
cekung, cembung yang kemudian menjadi sangat datar pada bagian akhir sungai.
Contoh sungai yang berada di pegunungan Rocky memiliki tingkat kelerengan
50m/km sedangkan pada bagian hilir di sungaiMississippitingkat kelerengannya
hanya 1 atau 2 cm/km. (Hamblin & Christiansen, 1995)

4. Muatan sedimen (sediment load)


Air yang mengalir secara alamiah membawa material menuju ke lautan.
Kapasitas aliran sungai untuk mengangkut sedimen meningkat 3 hingga 4 kali dari
kekuatan kecepatan aliran semula. Air mengalir merupakan penyebab utama erosi
tidak saja mampu mengabrasi dan mengerosi kanal tetapi berkemampuan besar
membawa sedimen urai hasil pelapukan. Didalam sistem sungai, sedimen terangkut
dalam tiga cara yaitu:

1. Partikel halus terbawa dalam suspensi.


2. Partikel kasar terbawa melalui traksi (traction) seperti rolling, sliding dan
saltation.
3. Material terlarut terbawa dalam larutan (dissolved load)
5. Base level (level terendah sungai)
Base level adalah batasan terendah sungai mampu mengerosi hingga dasar
kanalnya. Ini adalah salah satu kunci didalam kajian aktivitas sungai. Base level perlu
dievaluasi pada daerah muara sungai dimana sungai masuk ke laut, danau atau
lainnya. Percabangan sungai tidak bisa mengerosi lebih rendah dari base level.
(Hamblin & Christiansen, 1995)
Base level sesungguhnya adalah permukaan air laut (sea level) karena
sesungguhnya energi sungai akan tereduksi hingga nol ketika memasuki laut. Ketika
permukaan laut yang tenang dapat berubah, maka permukaan air laut dan base level
akan berubah sehingga penampang longitudinal berubah karena sungai menyesuaikan
dengan kondisi yang baru. (Hamblin & Christiansen, 1995)

2.3 Kincir Air

Kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada poros
yang berputar. Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi
mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yang setidaknya
haruslah pembaca ketahui bersama, salah satu diantaranya ialah Kincir air overshot,
dimana untuk kincir air ini sendiri bekerja bilamana air yang mengalir jatuh ke dalam
bagian sudu-sudu daripada sisi bagian atas, dan karena hal tersebut disebabkan oleh
gaya berat air pada suatu roda kincir berputar.
( http://www.indonesiastudents.com,2018)

Pada hakekatnya untuk suatu prinsip kerja daripada listrik tenaga air ini
adalah mengupayakan atau mengubah energi yang terdapat pada air yang mengalir di
dalam sungai atau laut menjadi energi mekanik dimana kemudian energi mekanik
inilah mampu diubah menjadi suatu bentuk pada energi listrik. Alat utama yang selalu
dibutkan dalam pembuatan kincir air adalah turbin dan juga generator. Kedua alat
turbin dan juga generator ini tidak boleh dilupakan dalam pembuatan kincir air.
( http://www.indonesiastudents.com,2018)

Deskripsi Cara Kerja ini membutukan suatu bentuk Alat utama pada
pembangkit listrik tenaga air adalah berupa turbin dan generator lalu air yang telah
mampu ditampung di dalam bendungan dan kemudian dialirkan melalui dasar
bendungan sehingga membentuk air terjun yang dapat dikelola dengan pembuatan
Kincir Air dalam PLTA.( http://www.indonesiastudents.com,2018)

Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air
akan menabrak suatu bagian daripada sudut – sudut baling-baling turbin sehingga
kemudian membuat turbin tersebut menjadi berputar-putar dengan sangat keras atau
kencang. Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin
bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak
berputar.( http://www.indonesiastudents.com,2018)

Anda mungkin juga menyukai

  • GERINDA
    GERINDA
    Dokumen21 halaman
    GERINDA
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Lingkungan
    Lingkungan
    Dokumen2 halaman
    Lingkungan
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Jenis Jenis Motor DC
    Jenis Jenis Motor DC
    Dokumen7 halaman
    Jenis Jenis Motor DC
    Chandroyen Sinaga
    Belum ada peringkat