PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benangsari. Pada
umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-
hari, buah diartikas sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci
mulut” (desserts), misalnya mangga, pepaya, pisang, dan sebagainya. Sayuran dan
buah-buahan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan tingkat kematangan
juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan sayur yang sering
diamati meliputi parameter antara lain : warna,aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan
kekerasan, umumnya diamati secara subyektif.Komposisi setiap macam sayuran
dan buah-buahan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, dan
kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi
yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam rendah kadar protein dan lemak
(Karta. S, 1994).
Buah yang dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah
seperti ini tidak mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya
dengan penuh. Oleh karena itu, petani yang baik akan memetik buah-buahannya
pada waktu yang paling tepat dan baik untuk dimakan. Meskipun buah sama-sama
berasal dari satu pohon, waktu masaknya berbeda-beda. Petani yang baik hanya
akan memetik buah yang sudah masak di pohon dan membiarkan yang masih
belum cukup umur (Gunawan, 2001).
Buah-buahan mengalami transpirasi dan tetap melanjutkan respirasi setelah
dipanen. Oleh karena itu semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk distribusi
buah-buahan tersebut dari lahan sampai dengan konsumen maka nilai gizinya
akan semakin menurun. Karena alasan tersebut, penulis sarankan untuk membeli
buah-buahan lokal dibandingkan dengan buah-buahan impor karena nutrisi yang
terkandung di dalamnya relatif masih banyak karena waktu tempuh mulai lahan
sampai dengan konsumen lebih pendek (Zainudin, 2011).
BAB III
1. Bentuk
Menggunakan indera penglihatan untuk melihat bentuk bahan,
bandingkan dengan bentuk acuan yang tersedia.
Memoto bentuk bahan yang utuh dari bahan yang tersedia.
Membandingkan bahan yang diamati literatur.
2. Ukuran
Mengukur panjang, lebar dan tinggi/tebal masing-masing bahan
dengan menggunakan penggaris dan jangka sorong.
Melakukan sebanyak 3 kali ulangan.
3. Berat
Menimbang berat masing-masing bahan yang telah disediakan
dengan timbangan analitik.
Mencatat berat masing-masing bahan.
4. Berat jenis
Menimbang berat masing-masing bahan yang telah disediakan
dengan timbangan analitik
Mencatat berat masing-masing bahan
Mengisi gelas ukur dengan air sebanyak setengah dari ukur.
Kemudian memasukan bahan kedalam gelas ukur. Volume bahan
adalah selisih antara volume air pada saat sebelum dan sesudah
bahan dimasukan.
Berat jenis bahan dinyatakan dalam gram per milimeter bahan (
BJ+ berat bahan/volume bahan)
5. Tekstur
Melakukan pengamatan subjektif terhadap kekerasan bahan dengan
memijit bahan dengan menggunakan jari tangan
Pengamatan secara objektif dilakukan dengan menggunakan
penetrometer. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali, kemudian
tekan tuas pada alat. Kekerasan bahan dinyatakan dalam satuan
milimeter/10 detik, dengan beban tertentu dalam satuan gram.
6. Struktur
Melakukan pengirisan secara melintang dan membujur
Memfoto hasil pengirisan melintang dan membujur, menyebutkan
bagian-bagian struktur bahan.
7. Keasaman (pH)
Menimbang bahan sebanyak 100 gram, lalu melumutkan
menggunakan alat penggerus.
Mengukur pH bahan dengan menggunakan pH meter.
Mengamati pH sebanyak 3 kali, menghitung rata-rata nya dan
mencatat.
8. Kadar Air
Menghaluskan bahan dengan menggunakan alat penggerus.
Kemudian mengambil sampel bahan yang telah dihaluskan
Menimbang wadah ( dari alumunium foil) untuk tempat sampel
bahan yang telah dihaluskan
Menimbang bahan beserta wadah. Berat bahan akan diperoleh :
Berat bahan awal = (berat bahan+wadah)-berat
wadah
Masukkan bahan kedalam oven dengan suhu 100oC selama 24 jam
atau hingga mencapai berat yang konstan (berat bahan akhir)
Menghitung kadar air pada bahan dengan menggunakan rumus :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Kadar air = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙
HASIL PENGAMATAN
Bentuk Bahan
Pengamatan Bahan Masak Mentah
Ujung Tengah Pangkal Ujung Tengah Pangkal
SF
Bentuk(foto)
Stuktur membujur
(foto)
SK Keasaman (pH) 7 5
SO Rasa Manis Kelat / Sepat
Aroma Khas Pisang Khas pisang
Warna Putih Kuning Putih sedikit kuning
Bagian yang
dilmakan (%):
Berat keseluruhan 50 gram 120 gram
Berat bag dimakan 40 gram 70 gram
BDM 10 gram 50 gram
Daging 40 gram 70 gram
kulit 10 gram 50 gram
B. Pengamatan pada buah pepaya ( masak dan mentah )
Bentuk Bahan
Pengamatan Bahan Mentah Masak
Ujung Tengah Pangkal Ujung Tengah Pangkal
SF
Bentuk(foto)
Stuktur membujur
(foto)
SK Keasaman (pH) 5 6
Bentuk Bahan
Pengamatan Bahan Masak Mentah
Ujung Tengah Pangkal Ujung Tengah Pangkal
SF
Bentuk(foto)
Stuktur membujur
(foto)
SK Keasaman (pH) 4 4
Kadar Air 26%
SO Rasa Asam Lebih Asam
Aroma Khas Tomat Khas Tomat Setengah Masak
Warna Orange Kemerahan Kuning Kehijauan
Bagian yang
dilmakan (%):
Berat keseluruhan 70,014 gram 115,124 gr
Berat bag dimakan 184 gram 113,983 gr
BDM 1,141 gram 6,993 gr
D. Pengamatan pada buah wortel
Bentuk Bahan
Pengamatan Bahan Masak
Ujung Tengah Pangkal
SF
Bentuk(foto)
Stuktur membujur
(foto)
SK Keasaman (pH) 6
Kadar Air 5,889%
SO Rasa Manis langu
Aroma Khas wortel
Warna Orange
Bagian yang 81,238%
dilmakan (%):
Berat keseluruhan 102,858 gram
Berat bag dimakan 83,560 gram
BDM 19,298 gram
D .Pengamatan pada toge
Bentuk Bahan
Pengamatan Bahan Masak
Ujung Tengah Pangkal
SF
Bentuk(foto)
Stuktur membujur
(foto)
SK Keasaman (pH) 6
Kadar air 1,98%
SO Rasa renyah
Aroma Khas toge
Warna Putih
Bagian yang
dilmakan (%):
Berat keseluruhan 450 gr
Berat bag dimakan 355 gr
BDM 0,70 gr
BAB V
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
.
DAFTAR PUSTAKA
1. Evaluasi
Apakah ada perbedaan tekstur pada buah muda dan buah masak?dan
antara jenis buah? Perbedaan buah masak dan buah mentah adalah?
2. Tugas
Bandingkan gambar tekstur yang kamu amati dengan gambar tekstur dari
literatur, sebutkan baian-bagian sesuai dengan literatur!
Jawab: