Anda di halaman 1dari 7

STATUS PASIEN KULIT

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Suku bangsa : Sunda
Alamat : kramat jati, Jakarta
No CM : 23 01 12

II. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 16 Mei 2008, pukul 11.00

KELUHAN UTAMA : Timbul bercak-bercak merah di seluruh tubuh

KELUHAN TAMBAHAN : Gatal ringan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pasien datang ke poliklinik kulit RSPAD dengan keluhan timbul bercak-bercak
merah sejak 1 minggu yang lalu. Pada awalnya bercak timbul hanya 1 buah saja di
punggung pasien. Bercak tersebut muncul secara tiba-tiba, berwarna merah,
berbentuk oval dan berukuran lebih dari uang logam 500 rupiah, dengan sisik-
sisik halus dipinggirnya, namun beberapa hari kemudian timbul bercak-bercak
serupa disekitarnya, yang berukuran lebih kecil dan menyebar hingga ke badan,
kedua lengan, paha dan tungkai pasien, tetapi tidak ditemukan di daerah lipatan
kulit. Menurut pasien, saat pertama muncul, bercak-bercak tersebut berwarna
merah, namun lama-kelamaan bercak-bercak tersebut akan terlihat agak pucat,
tidak semerah pertama kali muncul. Pasien juga mengeluh terkadang bercak-

1
bercak tersebut dirasakan agak sedikit gatal. Keluhan gatal tidak bertambah berat
jika pasien berkeringat.
Pasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini. Pasien telah berobat ke
puskesmas, diberikan salep dan antibiotik tetapi pasien lupa nama obatnya, namun
pasien merasakan tidak ada perubahan, bahkan bercak-bercak merah tersebut
makin bertambah banyak, hingga akhirnya pasien pun memutuskan untuk berobat
ke RSPAD.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :


Tidak pernah menderita penyakit yang serupa sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :


Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit yang serupa.

III. PEMERIKSAAN
STATUS INTERNUS
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos mentis
 BB : 62 kg
 TB : 160 cm
 Tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : afebris
 Limfonodi : Tidak teraba pembesaran KGB
 Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)
 Abdomen : Datar, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-)
 Hepar : Tidak teraba pembesaran
 Lien : Tidak teraba pembesaran
 Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema

2
STATUS DERMATOLOGIS
 Lokalisasi : e.r dorsum.
 Efloresensi : terdapat makula eritem berbentuk oval, diameter 3 cm,
berbatas tegas, dengan skuama halus di pinggirnya 
herald patch.

 Lokalisasi : e.r abdomen, e.r brachii dextra dan sinistra, e.r femoris
dextra dan sinistra, e.r cruris dextra dan sinistra.
 Efloresensi : terdapat lesi multiple makula eritem berbentuk oval, dengan
ukuran terkecil 0,5 cm dan ukuran terbesar 2 cm, berbatas
tegas, dengan skuma halus di pinggirnya.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%

3
V. RESUME
Anamnesa
Pasien laki-laki, usia 35 tahun, datang dengan keluhan timbul bercak-bercak
merah sejak 1 minggu yang lalu. Pada awalnya bercak timbul hanya 1 buah di
punggung, berbentuk oval dengan sisik-sisik halus di pinggirnya, beberapa hari
kemudian timbul bercak-bercak serupa di sekitarnya, yang berukuran lebih kecil dan
menyebar hingga ke badan, kedua lengan, paha, dan tungkai pasien, tetapi tidak ada
pada lipatan kulit. Pasien juga mengeluh terkadang bercak-bercak tersebut dirasakan
agak sedikit gatal, namun gatal tidak bertambah berat jika pasien berkeringat. Pasen
baru pertama kali mengalami hal seperti ini. Pasien telah berobat ke puskesmas tetapi
tidak ada perubahan.

Pemeriksaan
Status internus : Dalam batas normal.
Status dermatologis :
 Lokalisasi : e.r dorsum.
 Efloresensi : terdapat makula eritem berbentuk oval, diameter 3 cm,
berbatas tegas, dengan skuama halus di pinggirnya  herald
patch.

 Lokalisasi : e.r abdomen, e.r brachii dextra dan sinistra, e.r femoris dextra
dan sinistra, e.r cruris dextra dan sinistra.
 Efloresensi : terdapat lesi multiple makula eritem berbentuk oval, dengan
ukuran terkecil 0,5 cm dan ukuran terbesar 2 cm, berbatas
tegas, dengan skuma halus di pinggirnya.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%

VI. DIAGNOSIS KERJA


Pitiriasis Rosea

4
VII. DIAGNOSIS BANDING
Tinea korporis

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


Tidak ada

IX. TERAPI
 Non medikamentosa
1. Jelaskan pada pasien bahwa penyakit sembuh spontan biasanya dalam
waktu 3-8 minggu.
2. Yakinkan pasien bahwa ruam tidak akan menulari orang lain.
3. Pajanan sinar matahari akan mengurangi rasa gatal.

 Medikamentosa
Sistemik : Antihistamin : CTM 3x4mg/hari jika diperlukan
Topikal : Bedak asam salisilat + menthol ½-1 % 2x sehari
Kortikosteroid : Inerson cream 2x sehari, oleskan tipis-tipis

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

5
PRESENTASI KASUS

PITIRIASIS ROSEA

DISUSUN OLEH :
DEWI PERMATASARI
110.2001.067
FK YARSI

PEMBIMBING :
dr.WIDYO ATMOKO, Sp.KK

DEPARTEMEN KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT

6
GATOT SUBROTO
JAKARTA 2008

Anda mungkin juga menyukai