PROTOKOL MONTREAL
BALI ROADMAP
“Bali Roadmap” merupakan hasil kesepakatan dari Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC) dalam upaya menyelamatkan bumi. “Bali Roadmap” adalah sebuah jalan untuk
semua negara yang telah menyepakati untuk dapat menjalankan tugasnya dalam
penyelamatan planet bumi ini, dengan langkah-langkah mengurangi emisi CO2. Menyepakati
4 agenda sebagai berikut.
Tercapainya kesepakatan dunia.
Aksi untuk melakukan kegiatan adaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim
(misalnya banjir dan kekeringan).
Adapun Bali Roadmap sendiri terdiri atas lima hal, yaitu komitmen pasca 2012, dana
adaptasi, alih teknologi, REDD (Reducing Emission from Deforestation in Developing
Countries atau dalam bahasa Indonesia mengurangi emisi akibat penggundulan hutan di
negara berkembang), dan CDM (Clean Development Mechanism).
NASIONAL
1. Intervensi Kebijakan untuk Mengatasi Pemicu Deforestasi dan Degradasi Hutan (di 5
landscapes) e.g.
2. Peraturan REDD (Petunjuk REDD dan Komisi REDD) Permenhut No. P 68/2008,
P30/2009. e.g.
3. Metodologi (pembangunan REL Nasional dan sistem MRV) kerjasama Idn – Australia,
4. Kelembagaan (Penyiapan Registrasi Nasional, Pengaturan Distribusi
Insentif/tanggung jawab, peningkatan kapasitas, komunikasi dan
dalam proses,koordinasi para pihak terkait REDD)
5. Analisis (REL, Measurable Reportable Verifiable (MRV), kolateral kerjasama dengan
FCPFbenefit, resiko ,dll)
Propinsi
1. Metodologi (pembangunan REL dan sistem MRV propinsi)
2. Kelembagaan (peningkatan kapasitas, komunikasi dankoordinasi para pihak terkait REDD)
3. Demonstration activity, Voluntary carbon projects Contoh : DA KFCP (kerjasama Idn –
Australia)
Kabupaten
1. Metodologi (pembangunan REL dan sistem MRV kabupaten)
2. Kelembagaan (peningkatan kapasitas, komunikasi dan
koordinasi para pihak terkait REDD)
3. Demonstration activity, Voluntary carbon projects
Contoh : kerjasama Idn – TNC, Idn – Jerman, Idn –ITTO
1. Adaptasi
Negara-negara peserta konferensi bersepakat untuk membiayai proyek adaptasi di negara-
negara berkembang melalui metode clean development mechanism (CDM). CDM ialah
salah satu dari ketiga metode pengurangan emisi CO2 yang ditetapkan dalam Kyoto
Protocol. Proyek ini dilaksanakan oleh Global Environment Facility (GEF). Kesepakatan
ini memastikan adanya dana adaptasi pada tahap awal periode komitmen pertama Kyoto
Protocol (2008-2012). Dana yang tersedia berjumlah sekitar 37 juta euro dan mengingat
banyaknya jumlah proyek CDM, angka ini akan bertambah menjadi sekitar US$ 80-300
juta dalam periode 2008-2012. Beberapa negara peserta konferensi belum menyepakati
pelaksanaan proyek adaptasi ini dikarenakan sulitnya regulasi dan penyatuan kebijakan
nasional. Isu tersebut akan diagendakan untuk dibahas selanjutnya di Bonn (Jerman) pada
tahun 2008.
2. Teknologi
Negara-negara peserta konferensi bersepakat untuk memulai program strategis untuk
memfasilitasi teknologi mitigasi dan adaptasi yang dibutuhkan negara-negara berkembang.
Tujuan program ini adalah untuk memberikan contoh proyek yang konkrit, menciptakan
lingkungan investasi yang menarik, dan juga termasuk memberikan insentif untuk sektor
swasta untuk melakukan alih teknologi. Global Environment Facility (GEF) akan
menyusun program ini bersama dengan lembaga keuangan internasional dan perwakilan-
perwakilan dari sektor keuangan swasta. Negara-negara peserta konferensi juga bersepakat
untuk memperpanjang mandat Expert Group on Technology Transfer selama 5 tahun.
Grup ini diminta memberikan perhatian khusus pada kesenjangan dan hambatan pada
penggunaan dan pengaksesan lembaga-lembaga keuangan.
3. Reducing emissions from deforestation in developing countries (REDD)
Emisi karbon yang disebabkan karena deforestasi hutan merupakan isu utama di Bali.
Negara-negara peserta konferensi bersepakat untuk menyusun sebuah program REDD dan
menurunkan hingga tahapan metodologi. REDD akan memfokuskan diri kepada penilaian
perubahan cakupan hutan dan kaitannya dengan emisi gas rumah kaca, metode
pengurangan emisi dari deforestasi, dan perkiraan jumlah pengurangan emisi dari
deforestasi. Deforestasi dianggap sebagai komponen penting dalam perubahan iklim
sampai 2012.
4. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
6. Negara Miskin
Negara-negara peserta konferensi bersepakat untuk memperpanjang mandat Least
Developed Countries (LDCs) Expert Group. Grup ini akan menyediakan saran kritis bagi
negara miskin dalam menentukan kebutuhan adaptasi. Hal tersebut didasari fakta bahwa
negara-negara miskin memiliki kapasitas adaptasi yang rendah.
Setelah mundurnya jadwal konferensi selama satu hari dan setelah diadakannya perpanjangan
waktu selama 23 jam, delegasi dari 189 negara, termasuk Amerika Serikat, akhirnya dapat
menyepakati Bali Roadmap. Keikutsertaan Amerika Serikat dalam Bali Roadmap memberikan sinyal
positif bagi keberhasilan menyatukan seluruh bangsa dalam satu aksi bersama untuk
menyelamatkan bumi. Seperti yang kita ketahui, Amerika Serikat ialah negara emiten karbon dan
negara industri yang sangat besar dan tanpa keikutsertaan AS dalam Bali Roadmap, upaya
penyelamatan bumi tidak akan maksimal.