Evaluasi A T1 - Synthatrisma Utami 2 Sebelum Revisi
Evaluasi A T1 - Synthatrisma Utami 2 Sebelum Revisi
Kelompok : 2 (Dua)
Tugas : 1
MAKALAH INDIVIDU
PENGEMBANGAN EVALUASI DAN PROSES
PEMBELAJARAN FISIKA
OLEH :
SYNTHATRISMA UTAMI (17175029)
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Hj. Festiyed, M.S.
Dr. Hj. Djusmaini djamas, M.Si
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama......................................................................... 3
B. Landasan Yuridis......................................................................... 5
C. Penilaian/ Assessment, Pengukuran, dan Testing......................... 11
D. Bentuk dan Jenis Assessment.......................................................
.................................................................................................18
E. Fungsi Penilaian.......................................................................... 19
F. Validitas dan Reliabilitas................................................................ 20
G. Bias dan Standard Error Measurement........................................ 23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 26
B. Saran............................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Proses penilaian meliputi
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses penilaian dilakukan
melalui banyak cara, baik secara tes maupun non tes.
Seorang pendidik harus bisa menggunakan alat evaluasi yang tepat untuk
menilai dan mengevaluasi pembelajaran peserta didiknya. Alat evaluasi
tersebut haruslah memenuhi kriteria sebagai alat ukur yang sesuai dengan
yang telah ditetapkan pemerintah. Instrumen evaluasi yang baik adalah yang
valid, reliabel, dan mempunyai indeks daya beda yang baik. Guru harus
mampu membuat dan mengembangkan alat evauluasi tersebut sebagai salah
satu kompetensi yang harus dimilikinya. Kompetensi ini sejalan dengan tugas
dan tanggungjawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi
pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai
penialaian/assessment, evaluasi, pengukuran, tes, validitas dan reliabilitas
instrumen evaluasi serta perbandingannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka perumusan
masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian/ assessment, pengukuran, dan
testing?
2. Apa saja bentuk dan jenis dari assessment ?
3. Apa fungsi dari penilaian?
4. Apa yang dimaksud dengan validitas dan reliabilitas?
5. Apa yang dimaksud dengan bias dan standard error measurement?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penilaian/ assessment, pengukuran dan testing.
2. Untuk mengetahui bentuk dan jenis assessment.
2
3. Untuk mengetahui fungsi penilaian.
4. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.
5. Untuk mengetahui bias, dan standard error measurement.
2
2
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama
Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan
dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.
QS. An-Naml ayat 40
Artinya: Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala
Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
3
4
QS. Al-Baqarah: 44
﴿َ ب ۚ َ َأبفببل َتبتلعكقللوُبن ك أبتبألمروبن َالننَاَ ك ك
س َباَل بب َبوتبنَبسلوُبن َأبنَلفبسلكلم َبوأبنَتللم َتب لتتتللوُبن َالكبتاَ ب
ب لل
٢:٤٤﴾َ َ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
QS. Al-Ahzaab: 11
١١َ :٣٣﴿َ َ َ﴾لهبنَاَلكبكاَبلتتللكي َاللملؤكملنَوُبن َبولزلكزلوُا َكزلبزادل َبشكديِددا
ب
Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan
goncangan yang sangat.
QS. Al-Maidah: 48
َۖ ب َبولمبهليكمدنَاَ َبعلبليكه
ي َيِبديِلكه َكمن َالككبتاَ ك
ب ب َكباَللببق َلم ب
صبددقاَ َلببماَ َببت ل ب ب
وأبنَزلبنَاَ َإكلبي ب ك
ك َالكبتاَ ب بب ل
بفاَلحلكم َببلتيتنَبتلهم َك بباَ َأبنَبزبل َاللنهل ۖ َ َبوبل َتبتتنبكلع َأبلهبوُاءبلهلم َبعنماَ َبجاَءببك َكمبن َاللببق ۚ َ َلكلكلل
بجبعلبنَاَ َكمنَلكلم َكشلربعدة َبوكملنَتبهاَدجاَ ۚ َ َبولبلوُ َبشاَبء َاللنله َبلببعلبلكلم َألنمدة َبواكحبددة َبوللبككن َلببليبتلبوُلكلم
جيدعاَ َفبتيلتنَببئللكم َك بباَ َلكنَتللم َكفيكه
ت ۚ َ َإكبل َاللنكه َمركجعلكم َ بك
بل ل ل
كف َماَ َآبتاَلكم ۖ َ َبفاَستببكلقوُا َالليترا ك
بل ب ل ل ب
٤٨َ :٥﴿َ َ﴾بتلتبلكلفوُبن
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
B. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5
g. Pasal 64 ayat (1) bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh
pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
kriterium, yaitu membandingkan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Penilaian dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan. Penilaian
oleh pendidik bukan merupakan bagian terpisah dari proses pembelajaran,
sehingga proses penilaian dilakukan sepanjang rentang proses pembelajaran.
Apabila peserta didik telah mencapai standar, maka dapat dinyatakan lulus
dalam mata pelajaran tertentu, tetapi bila belum mencapai standar, maka
harus mnegikuti pengajaran remidi sampai dapat mencapai standar
kompetensi minimal yang dipersyaratkan.
Hasil penilaian digunakan untuk menentukan tindak lanjut. Tindakan
lanjutan dari penilaian dapat berupa perbaikan proses pembelajaran program
remidi bagi peserta didik yang tingkat pencapaian hasil belajarnya berada di
bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah mencapai kriteria ketuntasan. Penilaian harus sesuai dengan
pengalaman belajar yang ditempuh dengan proses pembelajaran. Hal ini
terkait erat dengan pemahaman bahwa penialaian tidak dipisahkan dari
kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
2. Pengukuran
Pengukuran adalah sebagai kegiatan membandingkan suatu hal
dengan satuan ukuran tertentu untuk memperoleh besaran kuantitatif dari
suatu obyek tertentu. Pengukuran dalam bahasa Inggris disebut
measurement merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dalam
arti memberi angka terhadap suatu yang disebut objek pengukuran atau
objek ukur. Berikut ini pengertian lebih rinci dari para ahli mengenai konsep
pengukuran:
a. Menurut Sudijono (2009: 4), mengatakan bahwa pengukuran sebagai
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu yang pada hakikatnya
membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.
b. Menurut Arifin (2012:4) pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan
untuk menentukan kuantitas sesuatu.
c. Menurut Zainal dan Nasution menyatakan pengukuran adalah pemberian
angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh
seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan
formulasi yang jelas.
Berdasarkan pengertian pengukuran yang telah dikemukakan,
disimpulkan bahwa pengukuran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
12
mengukur obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang
jelas serta bersifat kuantitatif.
Pengukuran memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya
dengan penilaian. Karakteristik dari pengukuran, antara lain:
a. Perbandingan antara atribut yang di ukur dengan alat ukurnya,
maksudnya apa yang di ukur adalah atribut atau dimensi dari sesuatu,
bukan sesuatu itu sendiri;
b. Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif artinya, hasil pengukuran
berwujud angka;
c. Hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya hanya sebatas memberikan
angka yang tidak diinterpretasikan lebih jauh.
3. Testing
b. Menurut Putra (2012: 110), tes adalah salah satu jenis instrument atau
alat yang dapat digunakan untuk menilai, mengukur, dan mengetahui
kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang diajarkan
13
3) Tes sikap
4) Tes kepribadian
5) Tes hasil belajar
c. Berdasarkan banyak orang yang mengikuti tes, tes dibedakan menjadi:
1) Tes individual
2) Tes kelompok
d. Berdasarkan waktu yang disediakan, tes dibedakan menjadi:
1) Power test
2) Speed test
e. Berdasarkan bentuk respon, tes dibedakan menjadi:
1) Verbal test
2) Nonverbal test
f. Berdasarkan cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan
jawaban, tes dibedakan menjadi:
1) Tes tertulis
2) Tes lisan
Berdasarkan jenis tes yang telah dikemukakan, disimpulkan bahwa
penggolongan tes yang dapat digunakan dalam pembelajaran terdiri dari
enam penggolongan, yaitu (a) berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur
perkembangan/ kemajuan belajar peserta didik; (b) berdasarkan aspek psikis
yang ingin diungkapkan; (c) berdasarkan banyak orang yang mengikuti tes;
(d) berdasarkan waktu yang disediakan; (e) berdasarkan bentuk responnya;
(f) berdasarkan cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawaban.
Tes yang baik digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan
karakteristik. Karakteristik tes yang baik Menurut ialah:
a. Memiliki validitas
b. Memiliki reliabilitas
c. Memiliki obyektivitas
d. Praktikalitas
e. Ekonomis
langkah yang harus ditempuh dalam menyusun tes hasil atau prestasi belajar
yang baku seperti berikut ini :
Tes yang ditulis sesuai dengan karakteristik materi. Tes yang ditulis
dapat berupa tes lisan, salah benar, menjodohkan, pilihan ganda , uraian
objektif, bentuk uraian non objektif, bentuk jawaban singkat, unjuk
kerja dan portofolio.
c. Mentelaah tes
Kinerja yang digunakan untuk melakukan telaah butir tes mengikuti
pedoman penyusan tes. Telaah dilakukan terhadap kebenaran konsep,
teknik penulisan bahasa yang digunakan.
d. Melakukan ujicoba tes
Sebelum soal digunakan dalam tes yang sesungguhnya, uji coba perlu
dilakukan untuk semakin memperbaiki kualitas soal. Uji coba ini dapat
digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat
kebaikan soal yang telah disusun. Melalui uji coba diperoleh data
tentang reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektif
pengecoh, daya beda dan lan-lain.
e. Menganalisis butir tes
Analisis butir soal dilakukan setelah tes digunakan, yaitu dengan
mencakup informasi seperti : tingkat kesulitan, daya beda dan indek
keandalan.
f. Memperbaiki tes
Setelah uji coba dilakukan kemudian dianalisis, maka langkah
berikutnya adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian ssoal
yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
g. Merakit tes
Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya
adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan.
Keseluruhan butir perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan soal
tes yang terpadu.
h. Melaksanakan tes
16
Kompilasi tes adalah menyusun kembali butir setelah uji coba dengan
membuang butir yang jelek dan menata butir yang baik. Butir kompilasi
17
b. Assessment Alternatif
c. Assessment Otentik
d. Assessment Kinerja
2. Jenis-jenis Assessment
E. Fungsi Assessment
Ada beberapa fungsi dari dilaksanakannya penilaian diantaranya yaitu:
1. Penilaian Berfungsi Selektif
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan
sebagainya.
2. Penilaian Berfungsi Diagnostik
a. Guru akan mengetahui kelemahan siswa. Jadi dengan mengadakan
penilaian, sebenarnya guru melakukan diagnosis kepada siswa tentang
kebaikan dan kelemahannya.
b. Menemukan kesulitan belajar dan prestasi yang bisa dikembangkan serta
sebagai alat diagnosis perlu tidak siswa mengikuti remedial atau program
pengayaan.
c. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah
dilakukan ataupun yang sedang berlangsung.
3. Penilaian Berfungsi Sebagai Penempatan
a. Penempatan disini lebih bersifat pada pengajaran secara berkelompok.
19
Keterangan:
k = Kappa menunjukkan validitas produk
P = Proporsi yang terealisasi, dihitung dengan cara jumlah nilai yang
diberikan oleh validator dibagi jumlah nilai maksimal
Pe = Proporsi yang tidak terealisasi, dihitung dengan cara jumlah nilai
maksimal dikurangi dengan jumlah nilai tabel yang diberi validator
dibagi jumlah nilai maksimal
Interval Kategori
< 0.61 Tidak Valid
0.61 – 1.00 Valid
( Anthony,dkk,2005)
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi keajengan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Pengertian reliabilitas menurut para ahli dapat dikemukakan
sebagai berikut.
a. Azwar (2001: 176) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri
atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik.
21
dengan hasil ukur melalui item yang lain maka pengukuran dengan tes
(alat ukur) sebagai suatu kesatuan itu tidak dapat dipercaya.
Koefisien reliabilitas konsistensi gabungan item dapat dihitung
dengan menggunakan 3 rumus (Jaali: 2008), yakni:
1) Rumus Kuder-Richardson, yaitu KR-20 dan KR-21.
2) Rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach.
3) Rumus reliabilitas Hoyt, yang menggunakan analisis varian.
e. Personal Errors
Kesalahan yang terjadi berkaitan dengan subjektivitas seseorang
f. Constant Errors
Kesalahan yang muncul karena perbedaan antara “internal qualities” dan
“internal abilities”.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penilaian/ Assessment adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data menggunakan tes maupun nontes dan bersifat kualitatif.
2. Pengukuran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur obyek
tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas serta bersifat
kuantitatif.
3. Tes merupakan instrument yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk tulisan, lisan,
maupun dalam bentuk perbuatan.
4. Validitas merupakan kemampuan suatu tes unrtuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
5. Reliabilitas merupakan ketetapan suatu instrumen dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek
yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek
yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
6. Bias adalah suatu keadaan dimana perkiraan pengukuran untuk suatu studi
populasi secara sistematis berbeda dari nilai parameter yang diharapkan.
7. Standard error measurement adalah perbedaan antara nilai sesungguhnya
dari suatu pekerjaan seseorang dan nilai yang diperoleh oleh orang
tersebut.
B. Saran
Pendidik sebaiknya dapat membedakan istilah-istilah penilaian/
assessment, pengukuran, tes, validitas dan reliabilitas, serta bias dan standard
error measurement serta menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
Pendidik juga dapat diharapkan dapat mengembangkan tes yang baik
3
DAFTAR PUSTAKA