PENDAHULUAN
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1997 yaitu 334 per 100.000
Menurut ICD-X dalam WHO tahun 2007, AKI adalah kematian wanita
yang terjadi selama masa hamil, bersalin, dan masa nifas oleh karena hal
yang bertujuan untuk melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia. AKI
kabupaten, atau kota. AKI nasional, dalam hal ini Indonesia, dihitung
terbelakang.
dunia sebesar 420 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut “CIA World
Factbook” di dunia pada tahun 2010, Indonesia menduduki urutan ke-51 dari
183 negara di dunia dengan laju AKI sebesar 220 per 100.000 kelahiran
hidup. Di Asia pada tahun 2010, Indonesia masuk dalam 11 besar negara
Asia yang masih mempunyai AKI tinggi di atas 102 per 100.000 kelahiran
hidup. (WHO,2005)
Berdasarkan SDKI tahun 2007 AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2010 menjadi 220 per 100.000
Millenium Development Goal (MDG) pada tahun 2015, yaitu 115 per 100.000
kelahiran hidup
(12%), eklampsi (25%), abortus (5%), partus lama (5%), emboli obstetrik
(3%), komplikasi masa nifas (8%), dan penyebab lainnya (12%). Komplikasi
kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati trisemester III disebut
juga pada janin yang dikandungnya, dimana usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram. Abortus bisa terjadi
karena kondisi ibu yang lemah, kehamilan yang tidak diinginkan, dan
kehamilan di luar nikah. Selain itu, abortus juga berarti terhentinya proses
kahamilan sebelum fetus mampu hidup di luar kandungan ibunya dengan alat
bantu atau tanpa alat bantu. Menurut SDKI tahun 1997 menunjukkan bahwa
merupakan masalah serius di dunia karena risiko maternal 100-500 kali lebih
tinggi akibat unsafe abortion daripada safe abortion. Abortus ilegal termasuk
unsafe abortion yang dilakukan bukan atas dasar pertimbangan medis yang
pertolongan yang aman dan 40% mendapat pertolongan yang tidak aman.
70.000 wanita meninggal dunia per tahun akibat abortus tidak aman.
Menurut The Lancet tahun 2007, jumlah aborsi di dunia tahun 1995
sebesar 45,6 juta kasus, kemudian di tahun 2003 sebesar 41.6 juta kasus,
dan di tahun 2008 sebesar 43,8 juta kasus. Di negara maju pada tahun 2008
berkembang 37,8 juta kasus. Di Asia, tercatat kasus aborsi sebesar 27,3 juta
kasus.
dalam kurun tiga tahun selama tahun 2008 – 2010 terus terjadi peningkatan
kasus aborsi. Pada tahun 2008 tercatat kasus aborsi sebesar 2 juta kasus,
kemudian pada tahun 2009 terjadi peningkatan menjadi 2,3 juta kasus, dan
tahun 2006 kasus aborsi di Indonesia mencapai 2 juta kasus setiap tahunnya,
kemudian pada tahun 2008 kasus aborsi di Indonesia meningkat menjadi 2,3
juta kasus setiap tahunnya dan dari jumlah itu terjadi aborsi tidak aman
(unsafe abortion) mencapai 55%. Dari jumlah tersebut, angka kematian ibu
yang disebabkan karena aborsi tidak aman sebesar 5%. Berdasarkan profil
sebagian dan sebagian lagi tinggal di dalam rahim. Bila keguguran ini terjadi,
1.2. Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
a. Sebagai bahan masukan untuk pihak institusi terkait agar tetap menjaga
inkompletus.