Anda di halaman 1dari 11

MODUL III

PELABUHAN
PELABUHAN

1.1. Pendahuluan

Pada Modul ini, menjelaskan kepada mahasiswa perlunya pemahaman


tentang pelabuhan dengan baik agar minat mereka meningkat untuk
mempelajari pelabuhan, yang sangat diperlukan untuk pengelolaan
pelabuhan di negara kita ini yang memiliki pantai dan pesisir yang sangat
panjang. Pemahaman yang mendalam mengenai pengertian pelabuhan
sangat diperlukan untuk dapat mengelolah pelabuhan dengan baik.

Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh semua


Negara, terutama Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
Permasalahan yang ada bukan hanya menyangkut transportasi darat, tetapi
juga transportasi laut. Apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah
penduduk, maka kebutuhan manusia juga ikut meningkat. Akan tetapi,
kebutuhan yang ada dalam satu wilayah atau suatu Negara tidak semuanya
dapat tersedia. Dengan adanya transportasi laut ini maka jarak tempuh yang
dibutuhkan akan terasa lebih cepat, terutama bagi perkembangan ekonomi
suatu daerah dimana pusat produksi barang konsumen dapat dipasarkan
dengan cepat dan lancar. Selain itu kebutuhan bagi bidang ekonomi,
pelabuhan yang membawa dampak positif bagi perkembangan suatu
daerah yang terisolisir terutama daerah yang berupa perairan sehingga
hubungan darat sulit dilakukan dengan baik. Sehingga sebagai mahasiswa
Teknik Sipil, kita dituntut untuk dapat merencanakan pelabuhan. Dimana,
untuk dapat merencanakan suatu pelabuhan yang baik, terlebih dahulu kita
harus mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan, serta bagaimana
cara penataannya.
1.2. Sasaran Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa akan:

 Agar mahasiswa mampu memahami pemilihan lokasi pelabuhan.


 Agar mahasiswa mampu memahami parameter penentuan ukuran
pelabuhan.

1.3. Perilaku Awal Mahasiswa

Agar dapat mengikuti pembahasan materi ini dengan baik, mahasiswa


sebaiknya memiliki kemampuan:
 Kesadaran akan arti penting pelabuhan.
 Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kuliah
 Sifat dan sikap disiplin serta menghargai dalam mengkuti proses
perkuliahan.
 Keinginan untuk mendengarkan, memahami dan mencatat materi
dalam proses perkuliahan.
 Kompeten dalam bidang perencanaan atau design skill teknik sipil.
 Mau memberikan respon yang baik dalam proses perkuliahan.
 Sehat jasmani dan rohani

1.4. Petunjuk Belajar


 Kuliah disampaikan oleh dosen.
 Mahasiswa mendengarkan, memahami, mencatat, merespon dan
berdiskusi.
 Dosen merespon pertanyaan mahasiswa.
 Dosen memberikan latihan di kelas, dan atau tugas mandiri.
 Mahasiswa melakukan penyetoran tugas, dan atau melakukan
presentasi tugas mandiri.
 Dosen memberikan nilai (assessment; ujian; presentasi; test; keaktifan di
kelas; kehadiran dan sikap).
2.1. Pemilihan Lokasi Pelabuhan

Pemilihan lokasi rencana pelabuhan dilakukan dengan memperhatikan


kondisi lisik lokasi yang meliputi l) aksesibilitas (kondisi jalan menuju lokasi), 2)
daerah pengaruh (hinlerland), 3) ketersediaan lahan, 4) kondisi Oseanografi.
dan 5) fasilitas pendukung.

 Aksessibilitas

Suatu pelabuhan akan dapat berkembang dengan baik apabila lokasi


tersebut terhubung dengan jaringan jalan atau saluran transportasi air
dengan daerah di sekitarnya, sehingga muatan (barang dan penum- pang)
dapat diangkut ke dan dari pelabuhan dengan mudah dan cepat.

 Daerah Pengaruh

Pelabuhan yang mempunyai daerah pengaruh subur dengan populasi


penduduk cukup padat dan dekat dengan kota-kota besar di sekitarnya
akan dapat berkembang dengan baik.

 Ketersediaan Lahan

Ketersediaan lahan yang cukup luas baik di perairan maupun daratan, akan
dapat menampung fasilitas-fasilitas pendukung pelabuhan. Tinjauan
daerah perairan menyangkut luas perairan yang diperlukan untuk alur
pelayaran, kolam putar (tuming basin), penambatan dan tempat berlabuh.
Daerah daratan juga harus cukup luas untuk bisa mengantisipasi
perkembangan di daerah sekitar pelabuhan, seperti pengembangan
industri dan kegiatan lainnya.

 Hidrooseanografi

Perairan pelabuhan harus tenang terhadap serangan gelombang dan


terhindar dari sedimentasi. Untuk itu sedapat mungkin pelabuhan berada di
perairan yang terlindung secara alami dari pengaruh gelombang seperti di
perairan yang terlindung oleh pulau, di teluk, di muara sungai/estuari.
Namun apabila hal ini tidak memungkinkan, pelabuhan ditempatkan di
pantai terbuka dengan membuat pemecah gelom- bang, dengan
konsekuensi biaya pembangunan menjadi lebih mahal.

 Fasilitas Pendukung

Keberadaan fasilitas pendukung pelabuhan yang telah ada di lokasi


pelanuhan seperti air bersih, listrik dan komunikasi.

Dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan


lokasi pelabuhan tersebut akan dapat diketahui apakah suatu lokasi layak
dibangun suatu pelabuhan. Perlu diketahui kelayakan pelabuhan tersebut
dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini.

 Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan


pelabuhan, termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan.

 Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan


di alur dan kolam pelabuhan.

 Penghasilan dari pelabuhan untuk dapat mengembalikan biaya


investasi yang telah dikeluarkan dan biaya operasional dan
pemeliharaan pelabuhan.

 Manfaat dari pelabuhan tersebut terhadap perkembangan


daerah pengaruh pelabuhan (hinterland).

2.2. Parameter dalam penentuan ukuran Pelabuhan

Untuk dapat merealisir suatu pembangunan pelabuhan, maka minimal ada


tujuh data-data pokok yang dibutukan, yaitu:
1. Asal dan tujuan muatan; jenis muatan
2. Klimatologi, meliputi: angin, pasang surut, sifat air laut
3. Topografi, geologi, struktur tanah
4. Recana pembiayaan, indikator keberhasilan dilihat dari segi investasi
5. Pendayagunaan modal sitinjau dari segi operasional, terutama dalam
penanganan muatan
6. Kaitan pelabuhan dengan jenis kapal yang singgah dan
sarana/prasarana angkutan lain yang menfukung kegiatan pelabuhan
dengan daerah pendukungnya secara keseluruhan
7. Kaitan pelabuhan dengan pelabuhan lainnya dalam rangka lalu-lintas
dan system jaringan guna mendukung perdagangan.
Untuk perencanaan pelabuhan yang baik, ciri-ciri teknik khusus harus
diperhatikan agar rancangan desain pelabuhan dapat memenuhi
persyaratan berikut:
1. Kapal harus dapat dengan mudah ke luar-masuk pelabuhan dan bebas
dari gangguan gelombang dan cuaca, sehingga navigasi kapal dapat
dilakukan
2. Tersedia ruang gerak kapal di dalam kolam dan dalam pelabuhan.
Gerakan memutar kapal untuk mengarah ke luar pelabuhan harus
dimungkinkan sebelum kapal ditambatkan
3. Pengerukan mula dan pemeliharaan pengerukan yang minim
4. Mengusahakan perbedaan pasang-surut yang relatif kecil, tetapi
pengendapan harus dapat diperkecil
5. Kemudahan kapal untuk bertambat
6. Pembuatan dermaga diusahakan sedemikian, agar:
a. Biaya awal dan biaya pemeliharaan yang minim, tetapi kuat memikul
muatan, peralatan, dan tumbukan kapal pada saat menambat
b. Letak dan bentuk tambatan yang mempu menampung berbagai jenis
kapal dengan draft atau penjang kapal yang berlainan
c. Mempunyai ukuran dimensi yang cukup untuk melaksanakan bongkar-
muat, jalan kereta api, jalan raya, gudang pelabuhan, dan alat-alat
transportasi lain yang beroperasi di pelabuhan
d. Bagi barang khusus (curah), maka penanganan bongkar-muat agar
dapat dilakukan secara efisien.
7. Cukup mempunyai tempat-tempat penyimpanan tertutup ataupun
lapangan terbuka untuk menampung muatan
8. Penyediaan peralatan bongkar muat yang memadai
9. Fasilitas prasarana lain yang mendukung, yaitu air bersih, listrik, telepon
dan minyak yang cukup untuk meayani kapal dan muatan
10. Mempunyai jaringan angkutan darat yang mudah dengan daerah
pendukungnya.
11. Muatan diusahakan bebas dari gangguan, misalnya terhadap
pencurian dan bahaya kebakaran
12. Tersedia fasilitas pemeliharaan minimal baik bagi kapalnya maupun
peralatannya
13. Tersedia fasilitas perkantoran untuk para karyawan di pelabuhan
14. Masih dimungkinkannya perluasan atau pengembangan pelabuhan

Dengan demikian, perancangan pelabuhan berkaitan erat dengan fungsi


dan tata letak tiap-tiap bagiannya untuk dihadapkan pada kegiatan
perencanaan, agar investasi mencapai tujuannya.
Selain itu diperhatikan pula:

Tinjauan topografi dan geologi


Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan untuk
membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk pengembangan di
masa mendatang berdasarkan segala kebutuhan pelabuhan kedepan.
Daerah daratan harus cukup luas untuk membangun suatu fasilitas pelabuhan
seperti dermaga, jalan, Gudang dan juga daerah industri. Kondisi geologi juga
perlu ditelit imengenai sulit tidaknya melakukan pengerukan daerah perairan
dan kemungkinan menggunakan hasil pengerukan tersebut dapat menimbun
tempat lain.

Tinjauan pelayaran
Pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan
menggunakannya. Kapal yang berlayar mempengaruhi oleh fakto-faktor
alam seperti, angina gelombang dan arus yang dapat menimbulkan gaya-
gaya yang bekerja pada badan kapal.

Tinjauan sedimentasi
Proses erosi dan sedimentasi tergantung pada sendimen dasar dan pengaruh
hidrodinamika gelombang dan arus. Sedimen yang ada didaerah pantai bisa
berupa pasir atau sedimen suspensi. Sendimen suspense biasanya berasal dari
sungai-sungai yang bermuara di pantai.

Tinjauan kedalaman air


Kedalaman laut sangat berpengaruh pada perencanaan pelabuhan. Di laut
yang mengalami pasang surut variasi muka air kadang-kadang cukup besar.
Menurut pengalaman tinggi pasang surut yang kurang dari 5 m masih dapat
dibuat pelabuhan terbuka. Bila pasang surut lebih dari 5 m, maka terpaksa
dibuat suatu pelabuhan tertutup yang dilengkapi dengan pintu air untuk
memasukan/mengeluarkan kapal.

Ukuran dan Bentuk Pelabuhan


Ukuran pelabuhan ditentukan oleh jumlah dan ukuran kapal-kapal yang akan
menggunakannya serta kondisi lapangan yang ada. Luas minimum
pelabuhan adalah ruang yang diperlukan untuk dermaga ditambah dengan
kolam putar. Ukuran kolam putar tergantung pada ukuran kapal dan
kemudahan gerak berputar kapal, yang dapat dibedakan dalam empat
macam:
 Ukuran ruang optimum untuk dapat berputar dengan mudah
memerlukan diameter empat kali panjang kapal yang
menggunakannya.
 Ukuran menengah ruang putar degan sedikit kesulitan dalam berputar
mempunyai diameter dua kali dari panjang kapal terbesar.
 Ruang putaran kecil yang mempunyai diameter kurang dari dua kali
panjang kapal. Gerakan berputar dapat dilakukan dengan jangkar dan
bantuan kapal tunda.
 Ukuran minimum ruang putaran harus mempunyai diameter 20 % lebih
panjang dari panjang kapal terbesar.

Lokasi dan Lebar Mulut Pelabuhan


Untuk mengurangi tinggi gelombang diperairan pelabuhan, mulut pelabuhan
tidak boleh lebih besar dari yang diperlukan untuk keamanan pelayaran atau
arus berbahaya yang ditimbulkan oleh pasang surut. Tinggi gelombang
dikolam pelabuhan dapat dihitung degan rumus Stevenson, yaitu:
3.1. Tugas Mandiri
Buatlah kajian tentang pemilihan lokasi pelabuhan, dan parameter dalam
penentuan ukuran pelabuhan. Format laporan terdiri dari pendahuluan, isi,
dan penutup.

3.2. Daftar Pustaka

 Bambang Triatmodjo. 2010. Perencanaan Pelabuhan. Beta offset:


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai