Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan dalam menjalankan
program kesehatan diharapkan mampu sebagai institusi yang melakukan
promotif,preventif,dan kuratif di wilayah kerjanya. Walaupun puskesmas telah
melaksanakan rangkaian program kesehatan namun belum maksimal karena
puskesmas masih condong berfungsi sebagai media kuratif dibandingkan promotif dan
preventif sehingga masyarakat kurang berperan aktif untuk memelihara dan
mningkatkan kesehatan sendiri.

Aspek strategik dari pembangunan kesehatan di Kecamatan Siantar Timur yaitu


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator :

 Meningkatnya umur harapan hidup


 Menurunnya angka kematian bayi
 Menurunkan angka kematian ibu melahirkan
 Menurunkan angka kematian balita ( AKABA )

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,


mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.
Untuk mengetahui tingkat kinerja puskesmas, perlu diadakan penilaian kinerja.

1.2 Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian


hasil kerja / prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat puskesmas
sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten / kota melakukan
verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan ) atas perhitungan seluruh puskesmas. Berdasarkan
hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama puskesmas dapat
menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten / kota dapat
melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara
lebih mendalam dan terfokus.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas

1.3.1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Tercapaiannya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam


mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.

b. Tujuan Khusus

1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan


peringkat kategori kelompok puskesmas.

3. Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan dinas kesehatan


kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

1.3.2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas:

1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan


dengan target yang harus dicapai.

2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab


dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas ( out put dan out
come )

3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat


urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

1.4 Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil


pelaksanaan pelayana kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan
di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan pemerintah.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

2.1.Bahan dan Pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil /
masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I Tahun 2010.

2.2.. Teknis Pelaksanaan

Teknis Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Tomuan tahun 2017,


sebagaimana berikut dibawah ini :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan


puskesmas tahun 2017 (Januari s/d Desember 2017) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2017.

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan perhitungan


sebagaimana berikut dibawah ini :

a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel ( SV ) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan
target sasaran (T) dikalikan 100 atau

𝐻
𝑆𝑉(%) = 𝑇 𝑥100%

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(∑SV)kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
∑𝑆𝑉
𝑉(%) = 𝑛

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kelompok I (kinerja Baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %


2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81-90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1. Manajemen operasional puskesmas


2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala sebagai


berikut :

 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-


masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom akhir tiap variabel
3. Hasil rata-rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai
akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata-rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5-8,4
Kurang : Nilai < 5
c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
 Baik : Nilai rata-rata > 8,5
 Cukup : Nilai 5,5-8,4
 Kurang : Nilai < 5
BAB III
HASIL KINERJA PUSKESMAS TOMUAN
TAHUN 2016

Hasil kinerja Puskesmas Amplas Tahun 2016 berdasarkan data tahun 2017 dapat kami
sajikan sebagaimana berikut ini :
A.Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Kesehatan Wajib
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Tomuan Tahun
2017
Hasil
Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Tingkat
No Cakupan Keterangan
Wajib kinerja
(%)
1 Upaya promosi kesehatan 83,33 Cukup Baik ≥ 91 %
Upaya kesehatan lingkungan 73.73 Kurang Cukup ≥ 81-
2
90 %
Upaya kesehatan ibu dan anak 79,07 Kurang Kurang ≤ 80
3
%
4 Upaya perbaikan gizi masyarakat 74,98 Kurang
Upaya pencegahan dan pemberantasan 68,17 Kurang
5
penyakit menular
6 Upaya pengobatan 182,09 Baik
Rata-rata kinerja 93,56 Baik

2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Amplas Tahun
2017
Tabel 2
Hasil
Komponen Kegiatan Upaya Tingkat
No Cakupan Keterangan
Kesehatan Pengembangan kinerja
(%)
1 Upaya kesehatan usia lanjut 100 Baik Baik ≥ 91 %
Upaya kesehatan 100 Baik Cukup ≥ 81-
2
mata/pencegahan kebutaan 90 %
Upaya kesehatan 50 Kurang Kurang ≤ 80
3 telinga/pencegahan gangguan %
pendengaran
4 Kesehatan jiwa 100 Baik
Pencegahan dan penanggulangan 97,71 Baik
5
penyakit gigi
6 Perawatan kesehatan masyarakat 100 Baik
Rata-rata kinerja 91,28 Baik

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata-rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian
upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi 2.Jadi nilai kinerja cakupan Puskesmas
Tomuan adalah : 92,42% (Baik)

C. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen


Tabel 3.Hasil pencapaian Kinerja manajemen Puskesmas Tomuan Tahun 2017
Komponen Manajemen Cakupan Tingkat
No Keterangan
Puskesmas Kegiatan Kinerja
Manajemen Operasional 9,57 Baik Baik ≥ 8.5
1
Puskesmas
Manajemen Alat dan Obat 8,20 Baik Cukup ≥
2
5.5-8.4
3 Manajemen Keuangan 10 Baik Kurang <
5.5
4 Manajemen Ketenagaan 8,50 Baik
Rata-rata 9,07 Baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas Tomuan Tahun 2017 adalah 9,07 %
(Baik).

D.Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tomuan Tahun 2017


Tabel 4.Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tomuan
Tahun 2017
No Jenis Kegiatan Nilai Tingkat Kinerja
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 4,00 Kurang
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 7,00 Cukup
3 Penanganan komplikasi obstyetri / rsiko tinggi
4 Kepatuhan terhadap standar ANC 7,00 Kurang
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan Tb 7,00 Cukup
5
Paru
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayan 10,00 Baik
6
puskesmas
Rata-rata nilai 7,00 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Tomuan tahun 2017 adalah : 7,00 (Cukup).
E.Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas Tomuan Tahun 2016
Tabel 5.Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Amplas Tahun 2016
No Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan
1 Pelayanan Kesehatan 92,42 Baik
2 Manajemen 9,07 Baik
3 Mutu 7,00 Cukup
Rata-rata kinerja 8,44 Cukup
BAB IV
ANALISIS HASIL KERJA

4.1 Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan) Puskesmas Tomuan Tahun 2017
Dari tabel di atas beberapa kegiatan belum mencapai 100 % yang termasuk
kurang yaitu : Upaya Promosi Kesehatan (83,33 %), Upaya Kesehatan Lingkungan
(73,73 %), Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (79,07 %), Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat (74,98 %), Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
(68,17 %), Upaya Kesehatan Telinga/Pencegahan Gangguan Pendengaran (50 %) ,
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi (97,71 %)
Kemudian dapat kita jabarkan lagi kedalam pencapaian kinerja per kegiatan.
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk kegiatan Promkes PHBS RT ( 50% ), Institusi
Pendidikan (87,69%), Institusi Sarana Kesehatan (88,03 %), Intitusi TTU ( 35,32
%).Bayi mendapat ASI Eksklusif (77,78 %). Untuk Kegiatan Kesling, Inspeksi sarana air
bersih (56%), Pembinaan tempat pengelolaan makanan (99,17 %). Inspeksi sanitasi
sarana pembuangan sampah dan limbah (56,52 %), Pemeriksaan penyehatan
lingkungan pada perumahan (56,52 %). Untuk kegiatan KIA dan KB pelayanan
kesehatan bagi bumil sesuai standart untuk kunjungan lengkap (80 %), Drop out K4-K1
(83,07 %), Pelayanan persalinan oleh nakes (72,06 %), Pelayanan nifas lengkap
(71,55 %).Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah pada pelayanan deteksi dan
stimulasi dini tumbuh kembang balita (79,98 %), Pelayanan deteksi dini tumbuh
kembang anak pra sekolah (80,01 %). Upaya Kesehatan Anak usia sekolah dan
remaja (98 %).Pelayanan KB aktif di Puskesmas (76,83 %).Untuk upaya perbaikan gizi
masyarakat pada pemberian kapsul Vitamin A pada balita 2x/tahun (88,478%),
pemberian tablet besi pada ibu hamil (95 %), balita bawah garis merah (6,12 %), Balita
yang ditimbang (85 %). Untuk upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit pada
pengobatan Tb Paru BTA positif (13,90 %), pengobatan penderita Tb Paru BTA negatif
rontgen positif (10 %). Untuk pelayanan imunisasi pada imunisasi DPT 1 pada bayi
(99.89 %), Drop out DPT3 Campak (94 %), Imunisasi Hb1<7 hari (95,61 %),, Imunisasi
DT pada anak kelas 1 SD (89,99 %), Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 & 3 (89,99
%). Untuk diare pada penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader (16,39 %),Untuk
angka bebas jentik (88,35 %). Untuk pemeriksaan sputum Tb (3,92 %), Upaya
kesehatan telinga/pencegahan gangguan pendengaran (50 %), Untuk pencegahan dan
penanggulangan penyakit gigi pada murid SD yang mendapat perawatan kesehatan
gigi (84 %).
4.2. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
Kinerja manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional
puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen
ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di Puskesmas
Tomuan Tahun 2017. Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5)
tetapi masih ada yang perlu diperbaiki yaitu manajemen operasional puskesmas untuk
menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas belum
semua ada analisa perumusan. Begitu juga dengan menyusun RPK secara lengkap
dan terinci belum terinci semuanya.Untuk manajemen alat dan obat perlu perbaikan
dikarenakan tidak semua ruangan terdapat daftar inventaris barang, dan updating data
alat tidak rutin dilaksanakan. Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak
ada masalah. Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat
rencana kerja bulanan.
4.3.Hasil kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai cukup (7,00 %).

A.IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan Puskesmas Amplas Tahun
2015 dapat dikategorikan perjenis kegiatan :
1. Kategori Kinerja Baik
 Upaya Pengobatan
a.Upaya kesehatan usia lanjut
b.Upaya kesehatan mata / pencegahan kebutaan
c.Kesehatan Jiwa
d.Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
e.Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup : Upaya Promosi Kesehatan
3. Kategori Kinerja Kurang
a.Upaya kesehatan Lingkungan
b.Upaya KIA
c.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
d.Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
e.Upaya kesehatan telinga/pencegahan gangguan pendengaran
B.Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja Cukup, meliputi :
Upaya Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan dengan nilai 83,33% disebabkan Program PHBS pada Institusi
Tempat-Tempat Umum 35,32 %.
Permasalahan :
1. Adanya lingkungan yang buruk
2. Adanya perilaku yang tidak sehat seperti tidak menggunakan air bersih ,
membuang sampah sembarangan, membiarkan air tergenang, dan
kebiasaan merokok di tempat-tempat umum.
Pemecahan :
1. Membuat suatu kebijakan tentang PHBS di tempat –tempat umum
2. Melakukan sosialisasi PHBS di tempat-tempat umum
3. Menyampaikan pesan PHBS di tempat-tempat umum pada pengunjung tempat-
tempat umum
4. Melakukan pengawasan secara umum tentang penerapan PHBS di tempat-
tempat umum
Penilaian Kinerja Kurang, meliputi :
Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan dengan nilai 73,73 %, disebabkan program
penyehatan air , inspeksi sarana pembuangan sampah dan limbah serta pemeriksaan
penyehatan lingkungan pada perumahan 56%.
Permasalahan :
1. Sungai yang tercemar dengan begitu banyaknya limbah domestik dan industri
yang pembuangannya yang pembuangannya tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan sekitarnya.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal
Pemecahan :
1. Pengelolaan limbah padat :
4. Sampah rumah tangga dibuang dari pemukiman atau dikubur di sana sebelum
sempat menimbulkan ancaman bagi kesehatan.
5. Tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau berbahaya (jarum suntik bekas
pakai, perban–perban kotor, obat–obatan kadaluarsa,dsb) di daerah pemukiman
atau tempat–tempat umum.
6. Dalam batas–batas lokasi setiap pusat pelayanan kesehatan, terdapat tempat
pembakaran limbah padat yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan secara
benar dan aman, dengan lubang abu yang dalam.
7. Terdapat lubang–lubang sampah, keranjang/tong sampah, atau tempat–tempat
khusus untukmembuang sampah di pasar–pasar dan pejagalan, dengan system
pengumpulan sampah secara harian.
8. Tempat pembuangan akhir untuk sampah padat berada dilokasi tertentu
sedemikian rupa sehingga problema–problema kesehatan dan lingkungan hidup
dapat terhindarkan.
9. 2 (dua) drum sampah untuk 80 – 100 orang
Tempat/Lubang Sampah Padat
Masyarakat memiliki cara – cara untuk membuang limbah rumah tangga sehari–
hari secara nyaman dan efektif.

Tolok ukur kunci :

1. Tidak ada satupun rumah/barak yang letaknya lebih dari 15 meter dari sebuah
bak sampah atau lubang sampah keluarga, atau lebih dari 100 meter jaraknya
dar lubang sampah umum.

2. Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100 liter per 10 keluarga bila
limbah rumah tangga sehari–hari tidak dikubur ditempat.

2. Pengelolaan Limbah Cair


Sistem pengeringan
Masyarakat memiliki lingkungan hidup sehari–hari yang cukup bebas dari risiko
pengikisan tanah dan genangan air, termasuk air hujan, air luapan dari sumber–
sumber, limbah cair rumah tangga, dan limbah cair dari prasarana–prasarana
medis. Hal–hal berikut dapat dipakai sebagai ukuran untuk melihat keberhasilan
pengelolaan limbah cair:
1. Tidak terdapat air yang menggenang disekitar titik–titik pengambilan /s umber
air untuk keperluan sehari–hari, didalam maupun di sekitar tempat pemukiman
2. Air hujan dan luapan air/banjir langsung mengalir malalui saluran pembuangan
air.
3. Tempat tinggal, jalan – jalan setapak, serta prasana – prasana pengadaan air
dan sanitasi tidak tergenang air, juga tidak terkikis oleh air. (Sumber: Kepmenkes
No. 1357 /Menkes/SK/XII/2001
BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan :

Puskesmas Tomuan telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2017 dengan hasil
sebagai berikut :

1. Kinerja cakupan Yankes dengan nilai 92,42 % termasuk kategori baik


2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dengan nilai 9,07 % termasuk kategori
baik
3. Kinerja mutu yankes dengan nilai 7,00 % termasuk kategori cukup

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja Puskesmas Tomuan tahun 2017 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :

1. Kategori Kinerja Baik


 Upaya Pengobatan
a.Upaya kesehatan usia lanjut
b.Upaya kesehatan mata / pencegahan kebutaan
c.Kesehatan Jiwa
d.Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
e.Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup : Upaya Promosi kesehatan
3. Kategori Kinerja Kurang
a.Upaya kesehatan Lingkungan
b.Upaya KIA
c.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
d.Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
e.Upaya kesehatan telinga/pencegahan gangguan pendengaran

B. Saran dan Usul

 Monitoring dan evaluasi dari Dinas kesehatan Kota lebih diaktifkan


 Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor sebagai upaya untuk
lebih meningkatkan partisipasi masyarakat
 Diharapkan untuk tahun-tahun ke depan, masing-masing program dapat
meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program-program yang hasil
pencapaiannya masih di bawah target sasaran.

Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak


pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan menghadapi
masalah – masalah yang timbul
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

2.1.Bahan dan Pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil /
masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I Tahun 2010.

2.2.. Teknis Pelaksanaan

Teknis Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Amplas tahun 2015,


sebagaimana berikut dibawah ini :

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkandata hasil kegiatan


puskesmas tahun 2017 ( Januari s/d Desember 2017 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2017

4. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan perhitungan


sebagaimana berikut dibawah ini :

d. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel ( SV ) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)


dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau

𝐻
𝑆𝑉(%) = 𝑇 𝑥100%
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(∑SV)kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

∑𝑆𝑉
𝑉(%) = 𝑛

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
:

4. Kelompok I (kinerja Baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %


5. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81-90 %
6. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
e. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :

5. Manajemen Operasional Puskesmas


6. Manajemen alat dan obat
7. Manajemen keuangan
8. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala sebagai


berikut :

 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan


masing-masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

5. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
6. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom akhir tiap variabel
7. Hasil rata-rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai
akhir manajemen
8. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata-rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5-8,4
Kurang : Nilai < 5,
f. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

5. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
6. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
7. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
8. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
 Baik : Nilai rata-rata > 8,5
 Cukup : Nilai 5,5-8,4
 Kurang : Nilai < 5,
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
2.1..Bahan dan Pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil /
masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I tahun 2010.

2.2.. Teknis Pelaksanaan


Teknis Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Tomuan tahun 2017, sebagaimana
berikut dibawah ini :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkandata hasil kegiatan
puskesmas tahun 2017 ( Januari s/d Desember 2017 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun
2017
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan perhitungan
sebagaimana berikut dibawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel ( SV ) dihitung dengan membagi hasil
pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
𝐻
𝑆𝑉(%) = 𝑇 𝑥100%

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub


variabel (∑SV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

∑𝑆𝑉
𝑉(%) =
𝑛

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1. Kelompok I (kinerja Baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81-90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi
empat kelompok :
c. Manajemen Operasional Puskesmas
d. Manajemen alat dan obat
e. Manajemen keuangan
f. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan
skala sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom akhir tiap variabel
3. Hasil rata-rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata-rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5-8,4
Kurang : Nilai < 5,
5. Penilaian mutu pelayanan
Cara Penilaian :
6. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
7. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap
variabel
8. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai
akhir mutu
9. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
 Baik : Nilai rata-rata > 8,5
 Cukup : Nilai 5,5-8,4
 Kurang : Nilai < 5,
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
2.1.Bahan dan Pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil /
masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I Tahun 2010.

2.2.. Teknis Pelaksanaan

Teknis Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Amplas tahun 2015,


sebagaimana berikut dibawah ini :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkandata hasil kegiatan


puskesmas tahun 2015 ( Januari s/d Desember 2015 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2015

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan perhitungan


sebagaimana berikut dibawah ini :

3. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel ( SV ) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)


target sasaran (T) dikalikan 100 atau

𝐻
𝑆𝑉(%) = 𝑇 𝑥100%
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(∑SV)kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

∑𝑆𝑉
𝑉(%) = 𝑛

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
:

1. Kelompok I (kinerja Baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %


2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81-90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
4. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1. Manajemen Operasional Puskesmas


2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala sebagai


berikut :

 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan


masing-masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom akhir tiap variabel
3. Hasil rata-rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai
akhir manajemen

4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :


Baik : Nilai rata-rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5-8,4
Kurang : Nilai < 5,
5. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
 Baik : Nilai rata-rata > 8,5
 Cukup : Nilai 5,5-8,4
 Kurang : Nilai < 5,

Anda mungkin juga menyukai