Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

SIKLUS PROSES BISNIS MANUFAKTUR

OLEH: 

KELOMPOK 6

1.   Putu Krisna Mirahnda Sari 1707612001

2.   Ni Putu Eka Sarastini 1707612010

3.   David Lee 1707612017

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

2018

SIKLUS PROSES BISNIS MANUFAKTUR

A.  Review atas Proses Bisnis Utama dalam Perusahaan Manufaktur

Aktivitas bisnis utama yang dilaksanakan dalam perusahaan manufaktur terdiri atas

tiga siklus utama, yaitu:

1) Pembelian dan Pengeluaran Kas
Siklus   pengeluaran   (expenditure   cycle)   adalah   rangkaian   kegiatan   bisnis   dan

operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran

barang dan jasa. Tujuan utama dari aktivitas siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan

total   biaya  perolehan  persediaan,  memelihara   persediaan,   perlengkapan  dan  beragam  jasa

lainnya yang harus dilakukan perusahaan.
Siklus pengeluaran terdiri atas beberapa aktivitas dasar bisnis diantaranya adalah:
a. Memesan   barang,   persediaan,   dan   jasa   (ordering   materials,   supplies   and

services).  Tahapan   ini   melibatkan   penentuan   atas   apa,   kapan   dan   berapa

banyak   barang/perlengkapan/jasayang   dibeli   dan   selanjutnya   memilih

pemasok.
b. Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa (receiving materials,

supplies   and   services).   Departemen   penerimaan   yang   bertanggungjawab

dalam   menerima   barang   yang   dikirim   oleh   pelanggan.   Departemen

penyimpanan   barang,   yang   juga   bertanggungjawab   pada   manajer   gudang,

bertanggungjawab atas penyimpanan barang.
c. Memberikan persetujuan atas tagihan pemasok (approving supplier invoices).

Ketika   tagihan   diterima,   departemen   utang   harus   mencocokkannya   dengan

pesanan pembelian dan laporan penerimaan barang.
d. Pengeluaran   kas   (cash   disbursement).   Aktivitas   terakhir   dari   siklus

pengeluaran adalah melakukan pembayaran kas kepada pemasok. Kasir, yang
melaporkan   ke   bendahara,   bertanggungjawab   untuk   membayar   kepada

pemasok.
2) Produksi
Siklus produksi merupakan suatu rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan

data terkait yang terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Sistem informasi siklus

pengeluaran memberikan informasi bagi sistem informasi siklus produksi mengenai bahan

baku yang diperoleh dan pengeluaran lain yang termasuk di dalam overhead produksi. Sistem

informasi  siklus  produksi  selanjutnya  mengirim  informasi  kepada  sistem  informasi  siklus

pendapatan mengenai barang jadi yang telah diproduksi dan yang tersedia untuk dijual.
Siklus produksi terdiri atas empat aktivitas utama yang dilakukan yaitu:
a. Perancangan   produksi   (production   design).   Tujuannya   adalah   untuk

menciptakan produk yang mampu memenuhi keinginan pelanggan.
b. Perencanaan dan penjadwalan (planning and scheduling). Tujuannya adalah

untuk mengembangkan suatu perencanaan produksi seefisien mungkin untuk

memenuhi pesanan­pesanan yang ada dan mengantisipasi lonjakan permintaan

jangka pendek.
c. Operasi   produksi   (production   operation).   Cara   bagaimana   perusahaan

menjalankan produksinya sangat beragam, tergantung pada jenis produk yang

akan   dihasilkan   dan   tingkat   otomatisasi   yang   digunakan   dalam   proses

produksinya.
d. Akuntansi biaya (cost accounting). Tahapan terakhir dari siklus produksi ini

bertujuan   untuk   mengevaluasi   operasi   produksi   dan   menghitung   nilai

persediaan, nilai beban pokok penjualan yang akan dimunculkan di laporan

keuangan.
3) Penjualan dan Penerimaan Kas
Siklus   pendapatan   (revenue   cycle)   adalah   rangkaian   aktivitas   bisnis   dan   kegiatan

pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke

para   pelanggan   dan   menagih   kas   sebagai   pembayaran   dari   penjualan­penjualan   tersebut.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat yang

tepat, waktu yang tepat, dan dengan harga yang tepat.
Aktivitas utama dalam siklus pendapatan adalah sebagai berikut:
a. Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry). Proses ini terdiri atas tiga

tahap,   yaitu   menerima   pesanan   pelanggan,   memeriksa   dan   menyetujui

permohonan kredit dari pelanggan, dan mengecek ketersediaan barang.
b. Mengirim pesanan (shipping). Proses ini terdiri atas memilih dan pengemasan

pesanan, dan mengirim barang yang dipesan.
c. Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable). Proses yang

dilakukan pada aktivitas ini adalah menagih pelanggan dan memutakhirkan

data piutang.
d. Menerima pembayaran kas (cash collection). Proses terakhir adalah menerima

dan memperoleh pembayaran dari para pelanggan.

B.  Mengidentifikasi  Major Threat  dalam Aktivitas Bisnis di Atas dan Mengevaluasi

Kecukupan Pengendalian Internal

Ancaman   utama   (Major   Threats)   adalah   ancaman   yang   kemungkinan   terjadinya

tinggi dan dampaknya besar. Cara mengidentifikasi major threat dalam aktivitas bisnis untuk

pengendalian internal :

a. Memahami sistem pengendalian

b. Memperkirakan risiko pengendalian yang direncanakan

c. Mengevaluasi pengujian atas pengendalian

d. Menyusun pengujian atas pengendalian

e. Menyusun pengujian substantif.

Tujuan pengendalian yang dapat terpenuhi dengan memberikan pengendalian yang

memadai, yaitu:

a. Semua transaksi telah diotorisasi dengan tepat
b. Semua transaksi yang dicatat adalah benar
c. Semua transaksiyang benar dan sah telah tercatat
d. Aset­aset telah dilindungi dari kemungkinan kehilangan atau pencurian
e. Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan efektif
f. Perusahaan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku 
g. Semua informasi diungkapkan dengan penuh dan wajar
Masalah   umum   yang   terjadi   pada   siklus   pendapatan,   siklus   pengeluaran,   maupun

siklus produksi secara keseluruhan terdiri atas:

a. Master data yang tidak akurat atau tidak valid
b. Pengungkapan yang tidaksah atas informasi sensitif
c. Kehilangan atau kerusakan data
d. Kinerja yang buruk (kecuali pada siklus produksi)

Berikut ini adalah ancaman dan pengendalian internal setiap aktivitas atau tahapan

yang ada pada setiap siklus bisnis perusahaan.

1) Pengendalian internal pada siklus pendapatan
Ancaman pada siklus ini dapat terjadi di setiap tahapannya yang perlu dikelola dengan

pengendalian yang memadai. 
Salah   satu   contohnya   adalah   pada   aktivitas   umum   di   siklus   pendapatan   secara

keseluruhan, beberapa ancamannya yaitu:
a. Kehilangan atau perusakan data, sehingga pengendalian yang dapat dilakukan

yaitu dengan adanya prosedur cadangan data dan pemulihan data
b. Akun­akun piutang yang tidak dapat ditagih, sehingga pengendalian yangdapat

dilakukan yaitu dengan otorisasi khusus untuk persetujuan atas penjualan kepada

para pelanggan baru atau penjualan melebihi batas kreditnya
c. Kehilangan pelanggan, sehingga pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan

sistem CRM, sistem help­website, dan evaluasi yang tepat atas peringkat layanan

oleh pelanggan
2) Pengendalian internal pada siklus pengeluaran
Dalam pengendalian ini beberapa ancaman yang terjadi dalam aktivitas atau tahapan

pengeluaran kas yaitu :
a. Pencurian   kas,   sehingga   pengendalian   yang   dapat   diterapkan   yaitu   dengan

mengharuskan adanya dua tanda tangan di setiap cek untuk pembayaran/pengeluaran

yang melebihi jumlah tertentu.
b. Kickback   (gratifikasi),   sehingga   pengendalian   yang   dapat   diterapkan   yaitu

perusahaan harus untuk mengharuskan para agen penjualan untuk mengungkapkan

kepentingan keuangan maupun pribadi dengan para pemasoknya
c. Mengubah   cek,   sehingga   pengendalian   yang   dapat   diterapkan   yaitu   dengan

menggunakan mesin perlindungan cek dan menggunakan mekanisme “positive pay”

dengan bank
3) Pengendalian internal pada siklus produksi
Pada   pengendalian   siklus   produksi   beberapa   ancaman   yang   terjadi   pada

aktivitas/tahapan akuntansi biaya, yaitu:
a. Alokasi   biaya   overhead   yang   tidak   tepat,   sehingga   pengendalian   yang

seharusnya diterapkan yaitu dengan akuntansi biaya berbasis aktivitas yang dipicu

oleh waktu (time­driven ABC).
b. Rancangan produk yang buruk yang mengakibatkan pembengkakan biaya,

sehingga   pengendalian   yang   bisa   diterapkan   yaitu   dengan   melakukan   analisis

biaya garansi serta perbaikan, dan melakukan analisis akuntansi biaya yang timbul

dari setiap pilihan rancangan produk
c. Pencurian persediaan, sehingga pengendalian yang bisa diterapkan yaitu dengan

melakukan   pengendalian   akses   fisik,   pembatasan   akses   terhadap   master   data

persediaan,   dokumentasi   atas   semua   perpindahan   persediaan,   pemisahan   tugas

antara   bagian   penyimpanan   aset   dari   pencatatan   dan   otorisasi   penghapusan,

melkukan perhitungan fisik persediaan secara berkala dan rekonsiliasi atas hasil

perhitungan fisik tersebut dengan kuantitas yang tercatat

.
DAFTAR REFERENSI:

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Jakarta:
Ikatan Akuntan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai