Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan
secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan
kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang
bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status
kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan
kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan
kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari
masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang
kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan
dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti
yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya
dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar
pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu
upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa
adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar
sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran
serta masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan
keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu
karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan
ditujukan untuk kepentingan umum. Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa
di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan
74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam
bulan terakhir.

1
Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka
kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil
bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah
titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta
masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam
upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan
wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan
keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya
dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana
anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan
merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu,
dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada
lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada
kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.
Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan terpilih
yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai
pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang
terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun di
luar hari buka Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka
perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader
Posyandu
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan posyandu?
2. Apa saja manfaat posyandu?
3. Sebutkan tujuan posyandu?
4. Apa saja jenis-jenis posyandu?
5. Apa saja kegiatan utama yang dilakukan di posyandu?
6. Siapa pengelola dan sasaran posyandu?
7. Apa dasar pelaksanaan posyandu?
8. Sebutkan apa saja kegiatan posyandu?

2
9. Apa alasan pembentukan dan pendirian posyandu?
10. Bagaimana cara mencapai keberhasilan posyandu?
11. Apa saja faktor–faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di posyandu?
12. Bagaimana sistem informasi posyandu (SIP)?
13. Siapa yang memberikan biaya posyandu?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi posyandu.
2. Untuk mengetahui manfaat posyandu.
3. Untuk mengetahui tujuan posyandu.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis posyandu.
5. Untuk mengetahui kegiatan utama yang dilakukan di posyandu.
6. Untuk mengetahui pengelola dan sasaran posyandu.
7. Untuk mengetahui dasar pelaksanaan posyandu.
8. Untuk mengetahui apa saja kegiatan posyandu.
9. Untuk mengetahui alasan pembentukan dan pendirian posyandu.
10. Untuk mengetahui cara mencapai keberhasilan posyandu.
11. Untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di
posyandu.
12. Untuk mengetahui sistem informasi posyandu (SIP).
13. Untuk mengetahui Siapa yang memberikan biaya posyandu.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari.
2005). Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemmudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006 ).
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan
program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan
dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai
strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam
peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan akibat dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :
1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk
menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai
usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk
membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental
sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.

4
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa
dan negara.
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan
sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan
Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu
dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksosbud.
B. Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat :
a. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
sehingga:
1) Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya.
2) Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG
1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.
3) Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000
SI)
4) Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah
(200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus)
b. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
c. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
d. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
e. Mendukung pelayanan KB.
f. Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.
g. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.
2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat
a. Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.
b. Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.

5
3. Bagi Puskesmas
a. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
S1.
b. Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian
pelayanan secara terpadu.
4. Bagi Sektor Lain
a. Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.
b. Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-
masing.
C. Tujuan Posyandu
Tujuan didirikannya Posyandu Yaitu :
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu
Hamil, melahirkan dan nifas).
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
D. Jenis Posyandu
Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes RI 2006,
Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu :
1. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang
ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta
jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak
terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang
terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat

6
dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta
menambah jumlah kader.
2. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5
orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu
< 50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah
meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai
motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5
(lima) orang atau lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu
menyelenggarakan program tambahan seta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya
masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima)
orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih
dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi
yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga
terjamin kesinambungannya.
E. Kegiatan Utama Posyandu
Kegiatan utama di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh
kembang balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk
mencegah penyakit, penanggulangan diare, pelayanan KB penyuluhan dan
konseling/rujukan konseling bila diperlukan.

7
F. Pengelola dan Sasaran Posyandu
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat/ keluarga, utamanya adalah
bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.
1. Tingkat desa dan kelurahan
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan
Pembinaan mutu Posyandu ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :
a. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
b. Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
c. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim
Penggerak PKK).
d. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
e. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes
2. Pokjanal Posyandu
Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan
terdiri dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam
pembinaan Posyandu yaitu :
a. Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD
(Pembinaan Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
b. Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD,
Bappeda.
c. Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina
petugas Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan
KPD (Kader Pembangunan Desa)
3. Pokjanal Posyandu bertugas :
a. Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
b. Menyiapkan kader.
c. Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
d. Menyusunan rencana.
e. Melakukan pemantauan dan bimbingan.
f. Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.

8
g. Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.
G. Dasar Pelaksanaan Posyandu
Surat keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing
No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang
penyelenggaraan Posyandu yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu
dalam lingkup LKMD dan PKK.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-program
pembangunan masyarakat desa.
3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan
kader pembangunan.
4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/ di daerah masing-masing
dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.
5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara
penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.
H. Kegiatan Posyandu
Beberapa kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan
Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain:
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi,
anak balita dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan
tambahan vitamin dan mineral
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya
d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.

9
2. Keluarga Berencana
a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan
perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena
melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3. Immunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-11
bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT
3 kali dan campak 1 kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A
warna biru (100.000 SI). Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A
warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
4. Peningkatan gizi
a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori
cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun
c. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5. Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh
kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:
a. Kesehatan Ibu dan Anak.
b. Keluarga Berencana.
c. Immunisasi.
d. Peningkatan gizi.
e. Penanggulangan Diare.
f. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan
air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.
g. Penyediaan Obat essensial.
Berdasarkan hal diatas adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam
pelaksanaan Posyandu yaitu :
1. KIA

10
2. KB
3. lmunisasi
4. Gizi.
5. Penanggulangan Diare
I. Alasan Pembentukan dan Pendirian Posyandu
1. Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
a. Pos Penimbangan Balita.
b. Pos Immunisasi
c. Pos Keluarga Berencana Desa.
d. Pos Kesehatan.
e. Pos lainnya yang dibentuk baru.
2. Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
b. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat,
sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam
bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998
J. Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik.
K. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu adalah
sebagai berikut:
1. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
2. Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
3. Pekerjaan iu
4. Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat

11
5. Sarana dan prasarana di posyandu
6. Jarak dari posyandu tersebut
L. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
Sistem informasi Posyandu (SIP) adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan data dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh
kembang anak dan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi
cakupan program, pencapaian program, kontinuitas penimbangan, hasil
penimbangan dan partisipasi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan secara
tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. Oleh sebab itu Sistem
Informasi Posyandu (SIP) merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu
secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan
pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan
merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada
informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih
luas.
Adapun manfaat System Informasi Posyandu (SIP) yaitu sebagai bahan
kader Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan
kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan
informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan posyandu, agar
berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat
menggunakannya untuk membina posyandu demi kepentingan masyarakat.
1. Macam-macam format System Informasi Posyandu (SIP) seperti:
a. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil,
melahirkan nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran posyandu.
b. Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja posyandu. Berisi catatan
pemberian tablet besi, vitamin A, pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan
apabila bayi meninggal, maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal
diwilayah kerja posyandu tersebut.
c. Register WUS dan PUS diwilayah kerja posyandu. Berisi daftar ibu hamil,
catatan umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi,

12
pemeriksaan kehamilan, tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang
hidup dan meninggal, serta data ibu meninggalndi wilayah kerja
posyandu.
d. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja posyandu. Berisi daftar
wanita dan suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan
mempunyai anak ( hamil ).
e. Data posyandu. Berisi catatn jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS,
ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang
hadir (kader posyandu, kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan
sebagainya).
f. Data hasil kegiatan posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang
diperiksa dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta
KB ulang yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang
mempunyai KMS, balita yang timbangannya naik dan di Bawah Garis
Merah (BGM), balita yang mendapatkan vitamin A, KMS yang
dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi
(DPT, Polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita diare.
2. Mekanisme Operagional Sistem Informasi Posyandu (SIP) :
a. Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah Pokjanal
Posyandu di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim
Pembina LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.
b. Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi
Posyandu.
3. Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD
dengan menggunakan instrumen :
a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok
Dasa Wisma (kader PKK) .
b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.

13
d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan
kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
g. Data hasil kegiatan Posyandu.
M. Pembiayaan Posyandu
Adapun beberapa pembiayaan yang didapatkan untuk melakukan
posyandu didapatkan dari:
1. Sumber Daya Masyarakat
a. Iuran Pengguna Posyandu
b. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c. Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat
d. Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb
2. Swasta/ Dunia Usaha
Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat
perusahaan dan bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga
sukarelawan.
3. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya
dapat disumbangkab untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok
Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat Keluarga (TOGA).
4. Pemerintah
Bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan
prasarana Posyandu.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-
upaya yang sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat
menolong diri dan keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting
dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita.
Dapatlah tercapai apa yang kita harapkan yaitu sumber daya manusia yang
berkemampuan dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Namun
kita tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para kader yang sangat
banyak pengorbanannya dalam mangelola Posyandu, baginya tidak lupa perhatian
kita padanya.
B. Saran
Sebagai seorang perawat agar lebih memberikan pelatihan yang
berkualitas bagi kader kadernya dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya dalam hal kesehatan. Bagi para calon kader atau yang telah
menjadi kader agar selalu mengikuti pelatihan kader yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

15

Anda mungkin juga menyukai