Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

PT. GARUDA INDONESIA TBK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah


Perencanaan Strategi Keuangan
Program Studi Magister Manajemen

Dosen Pengajar :
Zalmi Zubir, S.E., MBA

Disusun Oleh :
Winda Firstiarina 1520522008
Winda Amelia 1520522028

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Sejak
Juni 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute
Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini dicabut dua tahun kemudian. Setahun
sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari
IATA yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan
internasional. Garuda masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti
memiliki kinerja dan pelayanan yang bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada 2012,
Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai
kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan
maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani
perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno,
Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM
Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja
Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena
pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah
sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik
ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (Aku adalah
Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas
kepulauanmu).
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden
Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran–Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden
Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang
diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang
melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3. Pada
tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama
maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung
Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini
didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 Dollar Malaya
yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi
terhadap Belanda berakhir.Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari
Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische
Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia Belanda. Garuda pada
awalnya adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda,
Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki
51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena paksaan
nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1953 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh
karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda
menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma. Pada mulanya, Garuda
memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai kelanjutan
dari KNILM. Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di Asia. Pada
tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat.Tahun 1956 mereka mengangkut jamaah haji dan
membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Pada tanggal 11 Februari 2011.Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa
saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan
mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia
memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT
Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp. 620 per lembar dengan
total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp. 395 per lembar,
tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp. 750 per lembar.

1. Apakah menurut anda visi dan misi PT Garuda Indonesia Tbk sebaiknya diubah?

Visi : A strong distinguished airline through providing quality services to serve people
and goods around the world with Indonesian hospitality.
(Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang
berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia)
Misi : The flag carrier of Indonesia that promotes Indonesia to the world supporting
national economic development by delivering professional air travel services.
(Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi
nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional)

Perubahan visi dan misi suatu perusahaan bergantung kepada jika perusahaan tersebut
mengalami pergantian kepemimpinan atau kepemilikan yang kemudian berimbas kepada
adanya perubahan visi dan misi jika diperlukan. Menurut sejarah 5 tahun terakhir
perusahaan Garuda Indonesia Tbk, tidak banyak yang berubah dalam kepemimpinan atau
kepemilikan sehingga tidak perlu diadakan perubahan visi dan misi. Namun visi dan misi
ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 23 April 2009 serta
dievaluasi oleh Dewan Komisaris secara periodik setiap 3 (tiga) tahun.

Adapun pengembangan visi dan misi dari PT. Garuda Indonesia Tbk adalah sebagai
berikut :
- Customers
Yang menjadi pelanggan Garuda Indonesia adalah pelanggan kalangan menegah ke
atas.
- Products or services
Garuda Indonesia merupakan perusahaan jasa yang menawarkan layanan yang
berkualitas, professional, full services, dan merupakan layanan yang berkelas
Internasional. Hal ini didukung dengan adanya “Garuda Experience”.
- Markets
Garuda Indonesia bersaing dalam perusahaan penerbangan domestik maupun
Internasional yang menargetkan pada konsumen kalangan menengah atas.
- Technology
Garuda Indonesia memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan
bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan
dengan TI tercanggih di Indonesia.
- Concern for survival, growth, and profitability
Untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kemampuan untuk mengahsilkan laba
(profitabilitas) Garuda Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya
adalah PT. Aerowisata, PT. Abacus DSI, PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia
dan PT. Aero System Indonesia.
- Philosophy
Garuda Indonesia sudah mempunyai kepercayaan yang baik di mata konsumen, ini
dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diraih oleh Garuda Indonesia.
- Self-concept
Dilihat dari keunggulan Garuda Indonesia yaitu maskapai penerbangan dengan full
services pertama di Indonesia yang memiliki image dan prestasi yang baik di mata
Internasional, maskapai penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational
Safety Audit.
- Concern for public image
Garuda Indonesia melakukan berbagai program kerjasama yang dapat menigkatkan
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program-program CSR yang
disebut Garuda Indonesia Cares, upaya pemberdayaan masyarakat dan menjaga
lingkungan itu akan terus menjadi bagian dari kerja keras untuk memajukan
perusahaan.
- Concern for employees
Bagi Garuda Indonesia, para karyawan merupakan asset yang berharga. Ini
dibuktikan dengan perekrutan yang dilakukan berdasarkan strategi dan tujuan Garuda
Indonesia. Dalam pandangan Garuda Indonesia, karyawan dapat dilihat sebagai
modal manusia, menyiratkan bahwa karyawan Garuda Indonesia memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja potensial yang dapat mendukung
produktivitas perusahaan. Agar menjadi modal berharga dengan kontribusi yang kuat
untuk organisasi, setiap karyawan harus memiliki semangat kerja yang sehat dan
karenanya akan cukup kompeten untuk organisasi.

2. Diskusikan strategic issues PT Garuda Indonesia Tbk 10 tahun ke depan.


Strategi Spesifik, Tujuan Jangka Panjang dan Spesifikasi Rekomendasi ke depan.
a. Strategi Spesifik :
- Strategi spesifik Garuda yang pertama dapat dilihat dari persentase angka Flight
Kilometer atau jarak tempuh pada “Assumption For Projected Income Statement”
yaitu 24% setiap tahunnya, yang berarti bahwa Garuda mengharapkan setiap
tahunnya terjadi peningkatan sebesar 24% untuk total jarak tempuh dari tahun
sebelumnya. Peningkatan jarak tempuh ini berarti Garuda melebarkan pangsa
pasarnya sehingga akan berpengaruh terhadap jumlah pendapatan dari penumpang
yang dibawa (Passenger Carried). Pada PLAssumption, dapat dilihat juga perusahaan
mengasumsikan peningkatan Passenger Carried dan Revenue Passenger juga sebesar
24% setiap tahunnya.
- Garuda mengestimasikan peningkatan biaya operasional (operating expenses) setiap
tahunnya kurang dari 1% yakni 0,8%, sehingga jika dihitung secara umum,
perusahaan menginginkan jumlah pendapatan (total revenue) sebesar 22 – 23% per
tahun.

b. Tujuan Jangka Panjang :


- Berdasarkan program simulasi Garuda Indonesia, estimasi net income yang akan
diterima pada tahun 2024 sebesar Rp. 2.778.421.620,- , jika dibandingkan dengan
pendapatan tahun 2015 Rp. 165.199.243,- setiap tahunnya terjadi peningkatan lebih
dari 75%. Namun demikian, perusahaan juga tetap memperhitungkan kemungkinan
penurunan pendapatan yang terjadi, pada Projected Income Statement terlihat pada
tahun 2023 terjadi penurunan total Net Income sebanyak Rp. 658.438.926,-. Hal ini
disebabkan oleh penurunan jumlah operating profit sebesar Rp. 751.711.592,-.

- Jika dilihat dari Financial Ratios, pada tahun 2014 nilai Return on Equity perusahaan
sebesar (40,58%) yang berarti tidak terjadi pertumbuhan laba bersih pada tahun
tersebut. Selanjutnya perusahaan mengestimasikan pada tahun 2024 nilai ROE yang
dicapai sebesar 36,66% berarti perusahaan dalam kondisi OK dan persentase laba
terhadap ekuitas sebagai imbas balik hasil terhadap investor saham perusahaan
meningkat. Selain itu, dilihat dari Debt Ratio pada tahun 2024 terjadi penurunan
hampir 50% yakni 0,42 yang berarti kemampuan perusahaan didalam membayar
hutang juga meningkat jika dibanding dengan tahun 2014 0,70. Total Asset pada tahun
2024 adalah 2,57 berarti terjadi peningkat jumlah asset perusahaan yang bisa saja
terjadi akibat dari peningkatan jumlah jam terbang (Flight Kilometer) sehingga
perusahaan membutuhkan penambahan maskapai penerbangan.

c. Spesifikasi Rekomendasi Dapat Diterapkan dan Memperoleh Hasil yang


Diinginkan :
- Untuk meningkatkan standar layanan kelas dunia, Garuda Indonesia harus memiliki
nilai-nilai dasar yaitu tepat waktu dan aman (tentang produk), cepat dan tepat (tentang
proses), bersih dan nyaman (tentang pembangunan), serta andal, professional, dan
siap membantu (tentang staf).
- Untuk meluncurkan berbagai inisiatif dalam memperluas network coverage yaitu
dengan mendatangkan pesawat-pesawat baru dan membuka rute-rute penerbangan
baru.
- Garuda Indonesia berusaha melakukan penerbangan dengan tepat waktu. Artinya,
penerbangan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

3. Program-program apa yang harus dijalankan oleh PT Garuda Indonesia Tbk


dalam 10 tahun ke depan?
a. Program Kemitraan Global
Program yang melingkupi komitmen hotel-hotel Accor untuk menyediakan
akomodasi dan layanan terbaik bagi para awak serta penumpang di berbagai kota-
kota di Indonesia atau di luar negeri, yang merupakan tujuan perjalanan Garuda
Indonesia.
b. Program Transformasi Pengembangan Armada
Program yang akan mengoperasikan lebih banyak pesawat dalam memberikan
pelayanan terbaik di berbagai lokasi eksotis di Indonesia dan destinasi lainnya di
seluruh dunia.
c. Program Efisiensi
Program yang dilakukan oleh manajemen untuk menurunkan biaya operasi melalui
penerapan strategi jangka pendek Quick Wins Program yang terdiri dari 3 strategi
utama, yaitu: peningkatan “revenue generator”, restrukturisasi “cost driver” dan
kegiatan “reprofiling debt”.
d. Program Pengembangan Jaringan International
Program yang terhubung lebih dari 1.064 destinasi di 178 negara yang dilayani oleh
seluruh maskapai penerbangan anggota SkyTeam dengan total penerbangan lebih
15.700 per hari.
e. Program Management Trainee
Program yang melatih calon penerbang, awak kabin reguler dan pegawai darat sesuai
dengan kebutuhan perseroan dalam rangka mengekspasi armada maupun produksi.
Serangkaian program guna membangun calon penerbang, tim awak kabin dan
pegawai darat yang handal dan professional.
f. Program Pengembangan Karir
Program yang dilaksanakan melalui pemberian penugasan yang menantang dengan
memprioritaskan karyawan yang memiliki potensi tinggi untuk pengembangan diri
maupun persiapan menghadapi tantangan bisnis di masa kini dan masa mendatang.
g. Program Innovation Award
Program yang mendorong tumbuhnya ide-ide dan inovasi dari karyawan untuk
menemukan solusi yang berdampak terhadap kinerja perusahaan, meningkatkan
kualitas dan produktivitas, menciptakan hal-hal yang berbeda, cepat atau tepat waktu
dan mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam pekerjaan.
h. Program Pengembangan Teknologi Informasi
Program yang dilakukan untuk mendukung strategi bisnis yang dijalankan untuk
jangka waktu 2016-2020 yaitu, pembentukan IT program management dan
pembentukan IT service delivery. Pembentukan IT program management memastikan
tersedianya pengelolaan dan monitoring implementasi IT project portofolio dalam
setiap pelaksanaan proyek dan transisi implementasi TI sesuai dengan tata kelola
perusahaan yang baik/GCG. Pembentukan IT service delivery memastikan
ketersedianya layanan TI dengan evaluasi kinerja yang menyeluruh serta memastikan
penyelesaian setiap permasalahan yang terjadi dan memantau SLA guna mendukung
pencapaian target bisnis perseroan sesuai GCG. Pertumbuhan bisnis melalui program
Sky Beyond memerlukan dukungan penuh TI untuk dapat menjalankan proses bisnis
dengan cepat, tepat dan akurat.
i. Program IOSA
Program yang dirancang oleh IATA sebagai standar acuan dalam mengevaluasi
kepatuhan maskapai penerbangan terhadap kualitas penerbangan dan standar
keamanan. Program ini mencerminkan komitmen anggota IATA terhadap aspek
keselamtan dan menunjukkan kualitas para anggota IATA. Menerapkan safety
management system yang meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan
meningkatkan kinerja pesawat melalui perbaikan kualitas pelatihan.
j. Program Loyalitas Pelanggan
Program yang ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada penumpang setia dengan
memberikan keuntungan dan keistimewaan eksklusif seperti konter check-in khusus,
kuota bagasi tambahan, prioritas baggage handling, prioritas waiting-list untuk
reservasi tiket, akses untuk airport lounge dan penawaran menarik dari mitra Garuda
Indonesia di seluruh dunia.
k. Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham
Program yang terdiri dari opsi saham melalui penerbitan saham sebagai transaksi
ekuitas yang nilai wajarnya ditentukan pada tanggal pemberian opsi pembayaran
saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dicatat sebagai beban dengan
metode garis lurus sepanjang periode vesting.

4. Berapa nilai wajar saham PT Garuda Indonesia Tbk pada akhir tahun 2015?
Metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai perkiraan harga wajar saham
perusahaan untuk akhir tahun 2015 adalah dengan menggunakan PBV atau PER. Tetapi
prediksi perubahan harga saham dengan menggunakan PER sedikit lebih akurat
dibanding dengan menggunakan PBV. Nilai laba bersih lebih mencerminkan kinerja yang
sesungguhnya dari sebuah perusahaan dibanding nilai ekuitas. Peningkatan ekuitas bisa
saja diperoleh dari tambahan modal disetor, right issue, atau apapun yang intinya bukan
berasal dari kinerja perusahaan. Sedangkan laba bersih, hampir pasti merupakan hasil
dari kinerja perusahaan.
PER (Price Earning Ratio) dan EPS (Earning Per Share)
Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham
secara fundamental. PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih
perusahaan (EPS) dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih
yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Mengambil dari data laporan pada
Mandiri Sekuritas (MOST), PER untuk tahun 2015 adalah Rp. 8,68 dan EPS sebesar Rp.
40,78 sehingga didapat PER sebesar Rp. 354. Namun pada tahun 2015 tersebut harga
saham di pasar adalah Rp. 309. Bisa dikatakan bahwa harga saham di pasar lebih kecil
dari harga saham yang sebenarnya. Sehinga bisa ditarik kesimpulan bahwa nilai wajar
saham PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2015 seharusnya adalah Rp. 354, bukan Rp. 309.
Sebagai perbandingan untuk mengetahui apakah harga saham GIAA ini termasuk wajar,
murah atau mahal, berdasarkan data di aplikasi Mandiri Sekuritas (MOST) dilihat dari
sektor yang sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk, diambil contoh perusahaan yang lain
yaitu Buana Listya Tama Tbk (BULL), perhitungan EPS dan PER untuk December
2015nya adalah Rp. 56,76 dan Rp. 2,24 sehingga harga saham wajarnya adalah Rp. 127
sedangkan close price-nya di pasar adalah Rp. 66. Dengan membandingkan PER GIAA
dan BULL didapat bahwa PER dari PT Garuda Indonesia Tbk relatif mahal karena
walaupun kedua perusahaan berada dalam satu sektor infrastruktur tetapi PT Garuda
Indonesia Tbk adalah perusahaan penerbangan sehingga wajar memiliki PER yang relatif
tinggi. Berikut adalah lampiran gambar yang diambil dari aplikasi Mandiri Sekuritas
(MOST) berisikan data PER dan EPS untuk PT Garuda Indonesia Tbk dan Buana Listya
Tama Tbk.
5. Jelaskan asumsi-asumsi yang anda gunakan untuk mendapatkan nilai perusahaan
pada butir 4 di atas.
Asumsi yang digunakan untuk mendapatkan nilai pasar perusahaan adalah Market Value
Added (MVA). MVA menghitung menggunakan harga saham yang dikalikan dengan
outstanding share.
Keterangan 2015
Jumlah Saham Yang Beredar (lembar) 25.868.926.632
Harga Saham Akhir/close price (Rp) 309
Equity Market/MVE* (Rp) 7.993.498.329.288
Nilai Nominal Saham (Rp) 459
Equity Book Value/BVE** (Rp) 11.873.837.324.088
MVA = MVE – BVE (Rp) (3.880.338.994.800)
*saham beredar dikali harga saham akhir
**saham beredar dikali nilai nominal saham
MVA yang positif berarti menunjukkan perusahaan telah mampu meningkatkan kekayaan
pemegang saham dan MVA yang negatif mengakibatkan berkurangnya nilai modal
pemegang saham, jika MVA sama dengan 0 maka perusahaan tidak meningkatkan
kekayaan bagi pemegang saham. Sehingga memaksimalkan nilai MVA seharusnya
menjadi tujuan utama perusahaan dalam meningkatkan kekayaan pemegang saham. Bisa
dilihat di atas bahwa MVA PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2015 adalah minus
3.880.338.994.800 yang mencerminkan bahwa perusahaan tidak berhasil menciptakan
nilai tambah.

PENUTUP

Nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi. Oleh karena
itu perusahaan perlu merumuskan visi dan misi yang jelas untuk kelangsungan
perusahaan kedepan. Nilai perusahaan adalah nilai pasar dari hutang dan ekuitas. Nilai
perusahaan dapat memperlihatkan keuntungan perusahaan melalui nilai-nilai asset,
hutang dan modal. Hal terpenting yang memberikan nilai bagi suatu asset adalah adanya
prospek pendapatan yang bisa dihasilkan oleh asset tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering
dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga
tinggi, nilai perusahaan adalah nilai yang diterima atas investasi biasanya dalam bentuk
kas yang diharapkan memberikan hasil bagi para pemilik modal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.garuda-indonesia.com/files/pdf/investor-relations/financial-
report/GIA_per_31_Desember_2015_Final.pdf
http://rahmatcorp9.blogspot.co.id/2015/03/metode-penilaian-harga-saham.html
https://id.linkedin.com/pulse/bagaimana-hubungan-harga-saham-dengan-capital-
structure-zalmi-zubir
http://www.teguhhidayat.com/2010/05/price-earning-ratio-dan-price-to-book.html
http://akuntan-si.blogspot.co.id/2013/06/cara-menghitunga-mva-market-value-added.html
http://akuntan-si.blogspot.co.id/2013/06/definisi-market-value-added-mva.html
http://www.sahamok.com/emiten/sektor-infrastruktur-utilitas-transportasi/sub-sektor-
transportasi/
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-harga-saham-jenis-macam.html

Anda mungkin juga menyukai