Dosen Pengajar :
Zalmi Zubir, S.E., MBA
Disusun Oleh :
Winda Firstiarina 1520522008
Winda Amelia 1520522028
PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Sejak
Juni 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute
Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini dicabut dua tahun kemudian. Setahun
sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari
IATA yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan
internasional. Garuda masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti
memiliki kinerja dan pelayanan yang bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada 2012,
Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai
kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan
maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani
perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno,
Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM
Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja
Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena
pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah
sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik
ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (Aku adalah
Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas
kepulauanmu).
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden
Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran–Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden
Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang
diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang
melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3. Pada
tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama
maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung
Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini
didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 Dollar Malaya
yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi
terhadap Belanda berakhir.Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari
Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische
Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia Belanda. Garuda pada
awalnya adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda,
Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki
51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena paksaan
nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1953 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh
karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda
menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma. Pada mulanya, Garuda
memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai kelanjutan
dari KNILM. Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di Asia. Pada
tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat.Tahun 1956 mereka mengangkut jamaah haji dan
membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Pada tanggal 11 Februari 2011.Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa
saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan
mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia
memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT
Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp. 620 per lembar dengan
total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp. 395 per lembar,
tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp. 750 per lembar.
1. Apakah menurut anda visi dan misi PT Garuda Indonesia Tbk sebaiknya diubah?
Visi : A strong distinguished airline through providing quality services to serve people
and goods around the world with Indonesian hospitality.
(Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang
berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia)
Misi : The flag carrier of Indonesia that promotes Indonesia to the world supporting
national economic development by delivering professional air travel services.
(Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi
nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional)
Perubahan visi dan misi suatu perusahaan bergantung kepada jika perusahaan tersebut
mengalami pergantian kepemimpinan atau kepemilikan yang kemudian berimbas kepada
adanya perubahan visi dan misi jika diperlukan. Menurut sejarah 5 tahun terakhir
perusahaan Garuda Indonesia Tbk, tidak banyak yang berubah dalam kepemimpinan atau
kepemilikan sehingga tidak perlu diadakan perubahan visi dan misi. Namun visi dan misi
ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 23 April 2009 serta
dievaluasi oleh Dewan Komisaris secara periodik setiap 3 (tiga) tahun.
Adapun pengembangan visi dan misi dari PT. Garuda Indonesia Tbk adalah sebagai
berikut :
- Customers
Yang menjadi pelanggan Garuda Indonesia adalah pelanggan kalangan menegah ke
atas.
- Products or services
Garuda Indonesia merupakan perusahaan jasa yang menawarkan layanan yang
berkualitas, professional, full services, dan merupakan layanan yang berkelas
Internasional. Hal ini didukung dengan adanya “Garuda Experience”.
- Markets
Garuda Indonesia bersaing dalam perusahaan penerbangan domestik maupun
Internasional yang menargetkan pada konsumen kalangan menengah atas.
- Technology
Garuda Indonesia memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan
bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan
dengan TI tercanggih di Indonesia.
- Concern for survival, growth, and profitability
Untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kemampuan untuk mengahsilkan laba
(profitabilitas) Garuda Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya
adalah PT. Aerowisata, PT. Abacus DSI, PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia
dan PT. Aero System Indonesia.
- Philosophy
Garuda Indonesia sudah mempunyai kepercayaan yang baik di mata konsumen, ini
dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diraih oleh Garuda Indonesia.
- Self-concept
Dilihat dari keunggulan Garuda Indonesia yaitu maskapai penerbangan dengan full
services pertama di Indonesia yang memiliki image dan prestasi yang baik di mata
Internasional, maskapai penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational
Safety Audit.
- Concern for public image
Garuda Indonesia melakukan berbagai program kerjasama yang dapat menigkatkan
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program-program CSR yang
disebut Garuda Indonesia Cares, upaya pemberdayaan masyarakat dan menjaga
lingkungan itu akan terus menjadi bagian dari kerja keras untuk memajukan
perusahaan.
- Concern for employees
Bagi Garuda Indonesia, para karyawan merupakan asset yang berharga. Ini
dibuktikan dengan perekrutan yang dilakukan berdasarkan strategi dan tujuan Garuda
Indonesia. Dalam pandangan Garuda Indonesia, karyawan dapat dilihat sebagai
modal manusia, menyiratkan bahwa karyawan Garuda Indonesia memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja potensial yang dapat mendukung
produktivitas perusahaan. Agar menjadi modal berharga dengan kontribusi yang kuat
untuk organisasi, setiap karyawan harus memiliki semangat kerja yang sehat dan
karenanya akan cukup kompeten untuk organisasi.
- Jika dilihat dari Financial Ratios, pada tahun 2014 nilai Return on Equity perusahaan
sebesar (40,58%) yang berarti tidak terjadi pertumbuhan laba bersih pada tahun
tersebut. Selanjutnya perusahaan mengestimasikan pada tahun 2024 nilai ROE yang
dicapai sebesar 36,66% berarti perusahaan dalam kondisi OK dan persentase laba
terhadap ekuitas sebagai imbas balik hasil terhadap investor saham perusahaan
meningkat. Selain itu, dilihat dari Debt Ratio pada tahun 2024 terjadi penurunan
hampir 50% yakni 0,42 yang berarti kemampuan perusahaan didalam membayar
hutang juga meningkat jika dibanding dengan tahun 2014 0,70. Total Asset pada tahun
2024 adalah 2,57 berarti terjadi peningkat jumlah asset perusahaan yang bisa saja
terjadi akibat dari peningkatan jumlah jam terbang (Flight Kilometer) sehingga
perusahaan membutuhkan penambahan maskapai penerbangan.
4. Berapa nilai wajar saham PT Garuda Indonesia Tbk pada akhir tahun 2015?
Metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai perkiraan harga wajar saham
perusahaan untuk akhir tahun 2015 adalah dengan menggunakan PBV atau PER. Tetapi
prediksi perubahan harga saham dengan menggunakan PER sedikit lebih akurat
dibanding dengan menggunakan PBV. Nilai laba bersih lebih mencerminkan kinerja yang
sesungguhnya dari sebuah perusahaan dibanding nilai ekuitas. Peningkatan ekuitas bisa
saja diperoleh dari tambahan modal disetor, right issue, atau apapun yang intinya bukan
berasal dari kinerja perusahaan. Sedangkan laba bersih, hampir pasti merupakan hasil
dari kinerja perusahaan.
PER (Price Earning Ratio) dan EPS (Earning Per Share)
Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham
secara fundamental. PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih
perusahaan (EPS) dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih
yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Mengambil dari data laporan pada
Mandiri Sekuritas (MOST), PER untuk tahun 2015 adalah Rp. 8,68 dan EPS sebesar Rp.
40,78 sehingga didapat PER sebesar Rp. 354. Namun pada tahun 2015 tersebut harga
saham di pasar adalah Rp. 309. Bisa dikatakan bahwa harga saham di pasar lebih kecil
dari harga saham yang sebenarnya. Sehinga bisa ditarik kesimpulan bahwa nilai wajar
saham PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2015 seharusnya adalah Rp. 354, bukan Rp. 309.
Sebagai perbandingan untuk mengetahui apakah harga saham GIAA ini termasuk wajar,
murah atau mahal, berdasarkan data di aplikasi Mandiri Sekuritas (MOST) dilihat dari
sektor yang sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk, diambil contoh perusahaan yang lain
yaitu Buana Listya Tama Tbk (BULL), perhitungan EPS dan PER untuk December
2015nya adalah Rp. 56,76 dan Rp. 2,24 sehingga harga saham wajarnya adalah Rp. 127
sedangkan close price-nya di pasar adalah Rp. 66. Dengan membandingkan PER GIAA
dan BULL didapat bahwa PER dari PT Garuda Indonesia Tbk relatif mahal karena
walaupun kedua perusahaan berada dalam satu sektor infrastruktur tetapi PT Garuda
Indonesia Tbk adalah perusahaan penerbangan sehingga wajar memiliki PER yang relatif
tinggi. Berikut adalah lampiran gambar yang diambil dari aplikasi Mandiri Sekuritas
(MOST) berisikan data PER dan EPS untuk PT Garuda Indonesia Tbk dan Buana Listya
Tama Tbk.
5. Jelaskan asumsi-asumsi yang anda gunakan untuk mendapatkan nilai perusahaan
pada butir 4 di atas.
Asumsi yang digunakan untuk mendapatkan nilai pasar perusahaan adalah Market Value
Added (MVA). MVA menghitung menggunakan harga saham yang dikalikan dengan
outstanding share.
Keterangan 2015
Jumlah Saham Yang Beredar (lembar) 25.868.926.632
Harga Saham Akhir/close price (Rp) 309
Equity Market/MVE* (Rp) 7.993.498.329.288
Nilai Nominal Saham (Rp) 459
Equity Book Value/BVE** (Rp) 11.873.837.324.088
MVA = MVE – BVE (Rp) (3.880.338.994.800)
*saham beredar dikali harga saham akhir
**saham beredar dikali nilai nominal saham
MVA yang positif berarti menunjukkan perusahaan telah mampu meningkatkan kekayaan
pemegang saham dan MVA yang negatif mengakibatkan berkurangnya nilai modal
pemegang saham, jika MVA sama dengan 0 maka perusahaan tidak meningkatkan
kekayaan bagi pemegang saham. Sehingga memaksimalkan nilai MVA seharusnya
menjadi tujuan utama perusahaan dalam meningkatkan kekayaan pemegang saham. Bisa
dilihat di atas bahwa MVA PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2015 adalah minus
3.880.338.994.800 yang mencerminkan bahwa perusahaan tidak berhasil menciptakan
nilai tambah.
PENUTUP
Nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi. Oleh karena
itu perusahaan perlu merumuskan visi dan misi yang jelas untuk kelangsungan
perusahaan kedepan. Nilai perusahaan adalah nilai pasar dari hutang dan ekuitas. Nilai
perusahaan dapat memperlihatkan keuntungan perusahaan melalui nilai-nilai asset,
hutang dan modal. Hal terpenting yang memberikan nilai bagi suatu asset adalah adanya
prospek pendapatan yang bisa dihasilkan oleh asset tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering
dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga
tinggi, nilai perusahaan adalah nilai yang diterima atas investasi biasanya dalam bentuk
kas yang diharapkan memberikan hasil bagi para pemilik modal.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.garuda-indonesia.com/files/pdf/investor-relations/financial-
report/GIA_per_31_Desember_2015_Final.pdf
http://rahmatcorp9.blogspot.co.id/2015/03/metode-penilaian-harga-saham.html
https://id.linkedin.com/pulse/bagaimana-hubungan-harga-saham-dengan-capital-
structure-zalmi-zubir
http://www.teguhhidayat.com/2010/05/price-earning-ratio-dan-price-to-book.html
http://akuntan-si.blogspot.co.id/2013/06/cara-menghitunga-mva-market-value-added.html
http://akuntan-si.blogspot.co.id/2013/06/definisi-market-value-added-mva.html
http://www.sahamok.com/emiten/sektor-infrastruktur-utilitas-transportasi/sub-sektor-
transportasi/
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-harga-saham-jenis-macam.html