Re
A. Pengertian Remote Sensing
Remote Sensing atau yang biasa disebut sebagai penginderaan jauh yaitu penggunaan
sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat
diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985).
Data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara balon udara atau wahana
lainnya. Data-data tersebut berasal rekaman sensor yang memiliki karakteristik berbeda-beda
pada masing-masing tingkat ketinggian yang akhirnya menentukan perbedaan dari data
penginderaan jauh yang di hasilkan (Richards and Jia, 2006).
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan
menggunakan sensor buatan. Untuk itu diperlukan tenaga penghubung yang membawa data
tentang objek ke sensor. Tenaga penghubung diperlukan agar berbagai informasi dalam
berbagai bentuk dapat diterima oleh sensor dengan baik. Tenaga penghubung yang
dimanfaatkan dalam penginderaan jauh berupa tenaga alamiah dan tenaga buatan. Tenaga
penghubung alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif, yaitu yang merekam pantulan
atau pancaran radiasi elektromagnetik dari suatu objek yang biasanya bersumber dari
matahari. Sedangkan sumber tenaga buatan yang digunakan dalam penginderaan jauh system
aktif, yaitu perekaman dengan menggunakan sumber tenaga buatan seperti system RADAR
dan LIDAR. Sistem scanner ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu scanner opto-mekanik
(contohnya Landsat TM) dan scanner penyapu (push broom).
Atmosfer
Sensor
Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan interpretasi secara
visual, dan dapat pula dengan cara numeric atau cara digital yaitu dengan menggunakan
computer. Foto udara pada umumnya diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil
penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara
numerik.
Pengguna Data
Pengguna data (orang, institusi, atau pemerintah) merupakan komponen paling penting
dalam penginderaan jauh karena para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau
tidaknya hasil penginderaan jauh. Data yang dihasilkan mencakup wilayah sumber daya alam
suatu negara, yang merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak,
sehingga data ini penting untuk dijaga penggunaannya.
Citra gelombang mikro dan Citra Radar adalah citra nonfoto yang dibuat dengan
menggunakan spectrum gelombang mikro atau radar. Citra gelombang mikro
menggunakan sumber energi alamiah ( system pasif ), sedangkan citra radar
menggunakan sumber energi buatan ( system aktif ).
Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal dengan saluran lebar.
Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak dengan saluran
sempit yang terdiri dari :
- Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang hasilnya tidak
dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya nonfotografik.
- Citra MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakan spektrum tampak
maupun spektrum inframerah termal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.
Citra Foto: Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor
kamera. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa dasar sebagai berikut.
Berdasarkan spectrum elektromagnetik, citra Foto dibedakan menjadi:
Foto pankromatik adalah citra foto dari udara yang dibuat dengan menggunakan
seluruh spectrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Foto udara
ini sering disebut foto udara konvensional. Ciri foto pankromatik adalah pada
warna objek sama dengan kesamaan mata manusia, sehingga baik untuk
mendeteksi pencemaran air, kerusakan banjir, penyebarab air tanah, dan air
permukaan.
Foto ultraviolet adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Foto ini tidak
menyadap banyak informasi tetapi untuk beberapa objek dari foto ini proses
pengenalannya mudah karena kontras yang besar. Foto ini sangat baik untuk
mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat,
jaringan jalan aspal, dan batuan kapur.
Foto ortokromatik adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Ciri foto
ortokromatik adalah banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk
studi pantai karena memiliki film yang peka terhadap objek di bawah permukaan
air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter, sehingga baik untuk survei vegetasi
karena daun hijau tergambar dengan kontras.
Foto inframerah asli adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer yang dibuat
secara khusus. Ciri foto inframerah asli adalah dapat mencapai bagian dalam
daun, sehingga rona pada foto inframerah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh
sifat jaringannya, sehingga baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman
termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.
Foto inframerah modifikasi adalah citra foto yang dibuat dengan inframerah dekat
dan sebagia spectrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau.
Foto vertikal adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap
permukaan bumi.
Foto condong adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap
garis tegak lurus ke permukaan bumi. Foto condong dibedakan sebagai berikut :
o Foto sangat condong yakni bila pada foto tampak cakrawala
o Foto agak condong yakni bila cakrawala tidak tampak pada foto
Foto berwarna semu (false color) atau foto inframerah berwarna. Pada foto
berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto. Misalnya
vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spectrum tampak
merah, akan tampak merah pada foto.
Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.
E. Tujuan Remote Sensing
F. Manfaat Remote Sensing
G. Adapun beberapa media yang digunakan untuk melakukan penginderaan jauh
Earthexplorer merupakan salah satu situs milik USGS yang menyediakan layanan citra gratis,
salah satunya Citra Landsat 8. Sebelum proses download, sebaiknya di komputer kita telah
diinstalkan program Java. Mendownload citra landsat pada situs ini tidak terlalu sulit, hanya
saja data yang diperoleh memiliki file-file band yang masih terpisah. Untuk mendapatkan
citra landsat 8 tersebut gratis, berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan :
2. Setelah nama kita terdaftar, lakukan ‘Login’ (langkah 1), masukkan username dan
password (langkah 2) dan klik ‘Sign In’ (langkah 3).
3. Tunggu sebentar, akan muncul tampilan layar citra benua amerika (default). Pada
pojok kanan akan tampil username (nomor 1) menandakan bahwa kita telah masuk
dan dapat memanfaatkan fasilitas layanan yang disediakan oleh pengelola web. Klik
tombol ‘Path/Row’ (langkah 2), lalu masukkan kode Path dan Row (langkah 3).
Daftar kode Path and Row wilayah Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah (file
shp Path/Row landsat 8 (WRS-2) seluruh dunia dalam bentuk descending dapat
diunduh di sini). Klik tombol ‘Show’ (langkah 4). Secara otomatis akan muncul citra
pilihan kita pada gambar sebelah kanan. Selanjutnya masukkan rentang tanggal
akuisisi citra landsat yang ingin dimunculkan untuk dipilih yang terbaik (langkah 5).
Klik ‘Data Sets’ (langkah 6).
4. Klik Landsat Archive, lalu berikan check list pada kotak sebelah kiri L8 OLI/TIRS
sebagai tanda bahwa kita menginginkan tampilan landsat 8 (langkah 1). Klik ‘Results’
(langkah 2).
5. Di tengah layar akan muncul daftar pilihan data yang dapat kita download. Jika ingin
data lengkap maka dapat dilakukan check listsemua pilihan. Namun jika hanya ingin
mendownload citra landsat 8 nya saja berikan check list hanya pada sebelah kiri
kalimat ‘Level 1 Product’ (langkah 1). Lalu klik tombol ‘Select Download Option’.
Tunggu dengan sabar, meskipun data telah dikompres, namun data citra landsat 8 ini
memerlukan memori penyimpanan cukup besar, umumnya di atas 700 mb, jadi perlu
waktu lama untuk download. Jika tidak ingin lama menunggu, gunakan jaringan
internet berkecepatan tinggi. Sebagai gambaran, di jaringan internet kampus Unhas
Makassar dengan kecepatan download 500 kb/s – 1.2 Mb/s, penulis memerlukan
waktu sekitar 1 jam untuk mendownload 2 citra landsat 8.
7. Untuk membuat 1 file data gabungan dari 11 band penyusun citra maka ke-11 file
tersebut perlu di-stacking dengan software remote sensing semacam ERDAS Imagine
atau bisa juga dengan ENVI.. Out put dari proses stacking adalah 1 file yang dapat
diatur kombinasi band/kanal yang akan ditampilkan, dapat natural color maupun false
color. Untuk area yang penulis pilih, tampilan citra menggunakan kombinasi band
true color RGB 6-5-3 pada software ERDAS Imagine dangan hasil terlihat seperti
pada gambar di bawah ini.
8. Untuk lebih memperjelas tampilan wilayah, lakukan zoom. Meskipun resolusi
spasialnya masih 30 m, terlihat bahwa tampilan landsat 8 ini memang lebih unggul
dibandingkan landsat-landsat versi sebelumnya. Satu lagi kelebihan tampilan citra ini
adalah tidak adanya striping. Jadi secara umum, kualitas gambar cukup memuaskan,
mulus dan informatif dengan adanya banyak pilihan kanal (11 kanal). Gambar di
bawah ini merupakan hasil tampilan citra 8 bulan April 2013 pada sebagian kawasan
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai wilayah administrasi Kecamatan Lantari
Jaya, Kab. Bombana, Prov. Sulawesi Tenggara menggunakan ENVI, hasilnya seperti
gambar di bawah ini :
1. Persiapkan file data yang akan dilakukan proses stacking. Pada studi kasus ini akan
digunakan citra landsat 8 Path 113 Row 63 (Sulawesi Tenggara). Ekstrak file yang
baru didownload dari EarthExplorer sehingga terbentuk 1 folder berisi 13 file seperti
tampak pada gambar berikut ini :
2. Buka ENVI, Klik menu ‘Basic Tools’, Pilih ‘Layer Stacking’.
3. Lakukan import file (langkah 1), Klik tombol ‘Open’ (langkah 2), Pilih ‘New File’
(langkah 3).
4. Masukkan band 1 sampai 11 dengan menggunakan pilihan ‘New File’.
5. Sorot pilihan pada UTM (langkah 1), gunakan kode zona sesuai dengan lokasi area
citra yang kita download, dalam tutorial ini area citra berada pada zona 51 S (langkah
2).Pilih lokasi penyimpanan out put data dan berikan nama file out put tersebut
(langkah 3). Tekan ‘OK’ (langkah 4).
6. Tunggu sampai proses konversi data berakhir. Terbentuklah satu file hasil proses
stacking.
7. Untuk mengubah format file hasil stacking ke GEOTIF, klik menu ‘File’ (langkah 1),
Pilih ‘Save File As’ (langkah 2) dan pilih format out put TIFF/GEOTIF (langkah 3).
8. Sorot pilihan file gabungan hasil stacking yang akan dirubah formatnya (langkah 1).
Klik ‘OK’ (langkah 2).
9. Pilih lokasi penyimpanan file out put dengan tombol ‘Choose’, lalu beri nama pada
file out put tersebut (langkah 1). Klik ‘OK’ (langkah 2).
Data citra yang telah melalui proses stacking, telah siap dianalisi melalui tahapan di
bawah ini
Sebelumnya perlu diketahui bahwa Klasifikasi multispektral adalah algoritma yang
dirancang untuk menyajikan informasi tematik dengan cara mengelompokkan
fenomena berdasarkan satu kriteria yaitu nilai spektral.
Klasifikasi multispektral diawali dengan menentukan nilai piksel tiap objek sebagai
sampel. Selanjutnya nilai sampel tersebut digunakan sebagai masukan dalam proses
klasifikasi. Perolehan informasi tutupan lahan diperoleh berdasarkan warna pada citra,
analisis statik dan analisis grafis. Analisis statik digunakan untuk memperhatikan nilai
rata – rata, standar deviasi dan varian dari tiap kelas sampel yang diambil guna
menentukan perbedaan sampel. Analisis grafis digunakan untuk melihat sebaran –
sebaran piksel dalam suatu kelas.
Langkah Kerja
1. Klik icon ENVI pada desktop, tunggu loading untuk memunculkan aplikasi dengan
tampilan sebagai berikut
2. Kemudian, klik tool yang bernama File, pilih tulisan yang bernama Open Image File.
3. Pilih citra yang digunakan, seperti gambar dibawah ini:
4. Kemudian, pilih citra smg_raw, lalu, klik Open.
5. Setelah itu akan muncul Available Bands List, seperti gambar dibawah ini.
6. Pilih RGB color, kemudian klik Band 3,2 dan 1 untuk menampilkan citra komposit
true color, seperti gambar dibawah ini:
7. Untuk komposit-komposit RGB seperti 432, 451, 453, 621, dan 235 menggunakan
cara yang sama.
Cara kerja untuk memunculkan citra unsupervise IsoData dan K-Means, sebagai berikut:
2. Pada jendela klasifikasi, pilih jumlah kelas yang diinginkan, misal : 5 kelas
Cara kerja untuk memunculkan citra supervise parallepiped, minimum distance, dan
mahalanobis distance, sebagai berikut:
23. Pada jendela available band list, tampilkan hasil klasifikasi tersebut
24. Lakukan langkah serupa untuk metode klasifikasi yang lain
25. Cermati perbedaaannya dengan menggunakan fasilitas Link Displays
Cara kerja untuk melakukan kegiatan post classification (generalisasi hasil klasifikasi),
sebagai berikut:
1. http://www.info-geospasial.com/2015/12/stacking-landsat-8-dengan-envi.html
2. https://pgsp.big.go.id/cara-melakukan-proses-stacking-dengan-software-envi/
3. https://tnrawku.wordpress.com/2013/06/11/cara-download-landsat-8-gratis-
melalui-earthexplorer-usgs/
4. https://pgsp.big.go.id/cara-download-citra-landsat-8-dan-mengabungkan-file-
menggunakan-envi/
5. https://sites.google.com/site/etojie/home/downloadcitralandsatearthexplorerusgs
6. https://www.academia.edu/22502616/KLASIFIKASI_CITRA_MULTISPEKTRA
L_DENGAN_MENGGUNAKAN_APLIKASI_ENVI