Anda di halaman 1dari 23

TUGAS I MAKALAH

AKHLAK
KEPADA RASULULLAH
Dosen: Drs. H. Suhardi, M. Ag
Kelompok IV
Khalid Zamri, NPM : 17.10.002.22201.043
Sesmita Yanti, NPM : 17.10.002.22201.085
Merisa Octari, NPM : 16.10.002.22201.033
Yanti Gumala, NPM : 16.10.002.22201.058
Ahmad Muttaqin, NPM : 17.10.002.21201.002
Rahmad Ilahi NPM : 16.10.002.21201.

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Bukittinggi
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang Maha Agung,

atas segala rahmat nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan tugas I Makalah Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan ini dengan baik. Penulisan Makalah berjudul

”Akhlak Kepada Rasulullah” merupakan salah satu tugas mata kuliah

Al-Islam dan Kemuhammadiyah III Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

Pada tugas ini, penulis di bimbing oleh dosen pembimbing mata

kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan III yaitu Bapak Drs. H. Suhardi,

M. Ag.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih

memiliki kekurangan, oleh karena itu saran, masukan dan kritikan dari

pembaca sangat penulis harapkan demi pengembangan yang lebih baik.

Wassalam.

Bukittingi, Otober 2017

Penulis
Kelompok IV

2
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR............................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Latar Belakang ................................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN

A. Akkhlak Kepada Rasullulah ............................................................... 5

B. Kewajiban Mencintai Rasullulah ....................................................... 6

C. Taat ..................................................................................................... 7

D. Menghidupkan Sunnah ....................................................................... 7

E. Membaca Shalawat dan Salam ........................................................... 13

F. Mencintai Keluarga Nabi ................................................................... 16

G. Berziarah Ke Makam Rasullulah ....................................................... 17

H. Contoh Implementasi Nyata Akhlak Kepada Rasullulah ................... 20

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 21

B. Saran ................................................................................................... 21

3
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai seorang muslim kita harus berakhlak kepada Rasulullah SAW,

meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya, namun

keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya,

sebagaimana keimanan kita kepada Allah, membuat kita harus berakhlak baik

kepada-Nya. Pada dasarnya Rasulullah SAW adalah manusia yang tidak berbeda

dengan manusia pada umumnya. Namun, terkait dengan status “Rasul” yang

disandangkan Allah atas dirinya, maka terdapat pula ketentuan khusus dalam

bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita terhadap

orang lain pada umumny

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa kita wajib mencintai dan taat kepada ajaran Rasulullah Saw?

2. Bagaimana cara berakhlak kepada Rasulullah Saw ?

3. Bagaimana contoh kasus nyata implementasi akhlak terhadap Rasulullah ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Agar kita tahu alasan mengapa kita wajib mencintai dan taat kepada ajaran

yang dibawakan Rasulullah Saw. Paham dan dapat mengimplementasikan cara

berakhlak kepada Rasulullah sebagai wujud rasa cinta dan ketaatan kita terhadap

Rasulullah. Mengetahui beberapa contoh kasus nyata implementasi akhlak

terhadap Rasulullah sehingga kita dapat mengambil pelajarannya.

4
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
BAB 2. PEMBAHASAN

A. Akhlak Kepada Rasulullah

Allah berfirman :

ٌ ‫سو ٌل ِم ْن أ ُ ْنفُ ِس ُك ْم َع ِزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َع ِنتُّ ْم َح ِر‬


ُ ‫يص َعلَ ْي ُك ْم ِبا‬ ُ ‫ف َّر ِح ْي ٌم ْل ُمؤْ ِم ِن ْي لَقَدْ َجا َء ُك ْم َر‬
ٌ ‫نَ َر ُء ْو‬

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat rasa

olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan

keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang – orang yang

beriman.” (Q.S. at-taubah : 128)

Iman kepada para nabi merupakan salah satu butir dalam rukun iman.

Sebagai umat islam, tentu kita wajib beriman kepada Rasulullah saw. beserta

risalah yang dibawanya. Untuk memupuk keimanan ini, kita perlu mengetahui dan

mempelajari sejarah hidup beliau, sehingga dari situ kita dapat memetik banyak

pelajaran dan hikmah.

Rasulullah adalah penutup para nabi dan rasul, serta utusan Allah kepada

seluruh umat manusia. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, dan rasul

yang tidak boleh didustakan. Beliau adalah sebaik-baik makhluk, makhluk paling

mulia dihadapan Allah, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat

oleh Allah.

Beliau diutus kepada manusia dan jin dengan membawa kebenaran dan

petunjuk, yang diutus oleh Allah sebagi rahmat bagi alam semesta.

5
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Sebagaimana firman Allah :

‫س ْلنَكَ أِالَّ َرحْ َمةً ِل ْلعَلَ ِميْنَ َو َمآ أَ ْر‬


َ

“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi

rahmad bagi seluruh alam” (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 107).

Allah menurunkan kitab-Nya kepadanya mengamanahkan kepadanya atas

agama-Nya, dan menugaskannya untuk menyampaikan risalah-Nya. Allah telah

melindunginya dari kesalahan dalam menyampaikan risalah itu. Allah ta’ala

mendukung nabi-Nya dengan mukzizat-mukzizat yang nyata dan ayat-ayat yang

jelas, memperbanyak makan untuk beliau, memperbanyak air. Dan beliau

mengabarkan sebagian perkara ghaib.

B. Kewajiban Mencintai Rasulullah

Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman, semua

orang islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya.

Makna mengimani ajaran Rasulullah Saw adalah menjalankan ajarannya, menaati

perintahnya dan berhukum dengan ketetapannya.

Ahlus sunah mencintai Rasulullah Saw dan mengagungkannya sebagaimana

para sahabat beliau mencintai beliau lebih dari mecintai mereka kepada diri

mereka sendiri dan keluarga mereka, sebagaimana sabda Rasulullah :

‫اليؤمن أحدكم حتى اكون أحب اليه من نفسه ووا ِلده وولَده والناس أجمعين‬.

Artinya: Tidak beriman salah seorang diantaramu, sehingga aku lebih dicintai

olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia

semuanya. (H.R. Bukhari Muslim).

6
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Allah swt berfirman:

‫قُ ْل إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُت ُ ِِحُّب ُّْونَ َهللاَ َفَاُت َّ ُِّبعُ ْونِى يُِحْ ُّبِ ُّْب ُك ُم َهللاُ َويَ ْْغ ِف ْرلَ ُك ْم ذُنُ ْو َب ُك ْم َوَهللاُ َغفُ ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم‬

Katakanlah (Muhammad): “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,

niscayaAllah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha

Pengampunlagi Maha Penyayang (QS 3:31).

C. Taat

Kita wajib menaati nabi Muhammad Saw dengan menjalankan apa yang

diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan

konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah rasul (utusan Allah).

Dalam banyak ayat al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk menaati nabi

Muhammad Saw. diantaranya ada yang diiringi dengan perintah taat kepada Allah

sebagaimana firman-Nya :

‫سو ُل‬ َّ ْ‫َّللاُ َوأَ ِط ْيعُوا‬


ُ ‫الر‬ َّ ْ‫…يَـأيُّ َها اْلَ ِذيْنَ َءا َمنُواْ أَ ِط ْيعُوا‬

“Wahai orang-orang yang beriman ‘taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Muhammad)’…..” (Q.S. Annisa : 59).

Allah SWT menyeru hamba-hamba-Nya yang beriman dengan seruan “Hai

orang-orang yg beriman” sebagai suatu pemuliaan bagi mereka karena merekalah

yg siap menerima perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dengan

seruan iman merekapun menjadi semakin siap menyambut tiap seruan Allah

SWT. Kewajiban taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya adalah dengan

melaksanakan perintah-perintah -Nya serta larangan-larangan -Nya.

7
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Jika seseorang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir ia akan taat

kepada Allah dan Rasul-Nya karena ia mengimani benar bahwa Allah SWT

sesungguhnya Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang nampak maupun yang

tersembunyi

Terkadang pula Allah mengancam orang yang mendurhakai Rasulullah,

sebagaimana firman-Nya :

…‫ص ْي َُّب ُه ْم َِفتْنَةٌ أَ ْويُص‬


ِ ُ ‫أ َ ْن ُت‬،ِ‫ي َُّب ُه ْم َعذَابٌ أ َ ِل ْي ٌمَِِفَ ْل َيِحْ ذَ ِرالَّ ِذيْنَ يُخَا ِلفُ ْونَ َع ْن أ َ ْم ِره‬

“… Maka hendaklah orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan

mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (Q.S. An-Nur : 63).

Artinya hendaknya mereka takut jika hatinya ditimpa fitnah kekufuran,

nifaq, bid’ah, atau siksa pedih didunia. Allah telah menjadikan ketaatan dan

mengikuti Rasulullah sebagai sebab hamba mendapatkan kecintaan Allah dan

ampunan atas dosa-dosanya, sebagai petunjuk dan mendurhakainya sebagai suatu

kesesatan.

Kunci kemuliaan seorang mukmin terletak pada ketaatannya kepada Allah

dan rasul-Nya, karena itu para sahabat ingin menjaga citra kemuliaannya dengan

mencontohkan kepada kita ketaatan yang luar biasa kepada apa yang ditentukan

Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kepada Rasul sama kedudukannya dengan taat

kepada Allah, karena itu bila manusia tidak mau taat kepada Allah dan Rasul-

Nya, maka Rasulullah tidak akan pernah memberikan jaminan pemeliharaan dari

azab dan siksa Allah swt, di dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

َ‫س ْلنَاك‬
َ ‫ع َهللاَ َو َم ْن ُت ََولَّى َفَ َما أَ ْر‬ َ َ‫س ْو َل َفَقَدْ أ‬
َ ‫طا‬ ُ ‫الر‬ ً ‫َعلَ ْي ِه ْم َح ِف ْي‬
َّ ِ‫ظا َم ْن ي ُِّطع‬

8
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
“Barang siapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia mentaati Allah.

Danbarangsiapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutusmu untuk

menjadipemelihara bagi mereka (QS 4:80).

Manakala seorang muslim telah mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia

akan memperoleh kenikmatan sebagaimana yang telah diberikan kepada para

Nabi, orang yang jujur, orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh, bahkan

mereka adalah sebaik-baik teman yang harus kita miliki.

Oleh karena itu, ketaatan kepada Rasulullah saw juga menjadi salah satu

kunci untuk bisa masuk ke dalam surga. Adapun orang yang tidak mau mengikuti

Rasul dengan apa yang dibawanya, yakni ajaran Islam dianggap sebagai orang

yang tidak beriman.

D. Menghidupkan Sunnah

Bagi seorang muslim, mengikuti sunah atau tidak bukan merupakan suatu

pilihan, tetapi kewajiban. Sebab, mengenalkan ajaran Islam sesuai denagn

ketentuan Allah dan Rasul-Nya adalah kewajiban yang harus diaati. Mengenai

kewajiban mengikuti Nabi dan menaati sunnahnya serta mengikuti petunjuknya,

Allah berfirman :

َّ ْ‫واُتَّقُوا‬،
َّ ‫َّللاَ ِإ َّن‬
‫َّللاَ شَد‬ َ ْ‫َهثوا‬
ْ ‫ِو َما نَ َه ُك ْم َع ْنهُ َفَاْنَت‬
َ ِ ُ‫س ُل َفَ ُخذُوه‬ َّ ‫ب َو َمآ َءائَـى ُك ُم‬
ُ ‫الر‬ ِ ‫… ْيد ُ ال ِعقَا‬

“… Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang

dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah.

Sungguh, Allah sangat keras hukum-Nya.” (Q.S. al-Hasyr : 7).

9
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Secara umum bid’ah adalah sesat karena berada diluar perintah Allah Swt

dan Rasul-Nya, akan tetapi banyak hal yang membuktikan, bahwa Nabi

membenarkan banyak persoalan yang sebelumnya belum pernah beliau lakukan.

Kemudian dapat disimpulkan bahwa semua bentuk amalan, baik itu dijalankan

atau tidak pada masa Rasulullah, selama tiak melanggar syari’at dan mempunyai

tujuan , niat mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ridho-Nya, serta

untuk mengingat Allah serta Rasul-Nya adalah sebagian dari agama dan itu

dperbolehkan dan diterima.

Sebagaimana nabi bersabda :

“Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada niat dan setaiap manusia akan

mendapat sekedar paa yang diniatkan, siapa yang hijrahnya (tujuannya) itu

adalah karena Alah dan Rasul-Nya, hijrahnya (tujuan) itu adalah berhasil.”

(H.R. Bukhari)

Banyak sekali orang yang memfonis bid’ah dengan berdalil pada sabda

Rasulullah :

“setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat”.

Juga hadis Rasulullah :

“barang siapa yang didalam agama kami mengadakan sesuatu yang tidak dari

agama ia ditolak”.

Mereka tidak memperhatikan terlebih dahulu apakah yang baru diakukan itu

membawa kebaikan dan yang dikehendaki oleh agama atau tidak. Jika ilmu agama

sedangkal itu orang tidak perlu bersusah payah memperoleh kebaikan.

10
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Ditambah lagi tuduhan golongan orang ingkar mengenai suatu amalan

adalah kata-kata sebagai berikut : Rasulullah tidak pernah memerintah dan

mencontohkannya. Begitu pula para sahabat tidak ada satupun diatara mereka

yang mengerjakannya. Dan jikalau perbuatan itu baik kenapa tidak dilakukan oleh

Rasulullah, jika mereka tidak melakukan kenapa harus kita yang melakukannya.

Bahkan dengan hal itu mereka menyebutkan bahwa hal baru seperti tahlilan atau

berzikir bersama adalah bid’ah, dan itu adalah sesat.

Dimana harus kita fahami macam-macam sunnah, antara lain adalah :

a. Sunnah Qauliyyah : sunnah dimana Rasulullah saw sendiri menganjurkan

atau menyarankan suatu amalan, tapi tidak ditemukan bahwa rasulullah

tidak pernah mengerjakannya secara langsung. Jadi sunnah ini adalah

sunnah Rasulullah yang dalilnya sampai kepada kita bukan dengan cara

dicontohkan, melainkan hanya diucapkan saja oleh beliau. Contohnya

adalah hadis Rasulullah yang menganjurkan orang untuk belajar berenang,

tetapi kita belum pernah mendengar Rasulullah atau para sahabat belajar

berenang.

b. Sunnah Fi’liyah : Sunah yang ada dalilnya dan pernah dilakukan langsung

oleh Rasulullah. Misalkan sunnah puasa senin kamis, makan dengan

tangan kanan, dan lain-lain.

c. Sunnah Taqriyyah : Sunah dimana Rasulullah tidak pernah melakukan

secara langsung dan tidak pula pernah memerintahkannya. Melainkan

hanya mendiamkannya saja. Contohnya adalah beberapa amalan para

sahabat yang saat dilakukan Rasulullah mendiamkannya saja.

11
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Begitu juga dengan amalan ibadah yang belum pernah dilakukan nabi dan

para sahabat juga tidak pernah disampaikan dan tidak pula didiamkan oleh beliau,

yaitu yang dilakukan oleh para ulama. Misalkan mengadakan majlis maulidin

Nabi Saw dan yasinan. Tidak lain para ulama yang melakukan ini adalah

mengambil dalil-dalil dari kitabullah yang menganjurkan agar manusia selalu

berbuat kebaikan atau dalil tentang pahala bacaan dan amal ibadah. Dan berbuat

kebaikan ini banyak caranya asalkan tidak bertentangan dengan Islam.

Mari kita rujuk ayat al-qur’an berikut :

ِ ‫َّللاَ َش ِد ْيدُ ال ِعقَا‬


‫ب‬ َّ ْ‫واُتَّقُوا‬،
َّ ‫َّللاَ ِإ َّن‬ َ ْ‫َهثوا‬
ْ ‫س ُل َفَ ُخذُوهُ َو َما َن َه ُك ْم َع ْنهُ َفَاْنَت‬ َّ ‫… َو َمآ َءائ َـى ُك ُم‬
ُ ‫الر‬

“… Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah.dan apa yang

dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah.

Sungguh, Allah sangat keras hukum-Nya.” (Q.S. al-Hasyr : 7).

Dalam ayat ini jelas bahwa perintah untuk tidak melakukan segala sesuatu

jika telah tegas dan jelas larangannya.

Dan dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh bukhari :

“Jika aku menyuruhmu melakukan sesuatu, maka lakukanlah semampumu dan

jika aku melarangmu melakukan sesuatu, maka jauhilah.”.

Maka para ulama mengambil kesimpulan bahwa bid’ah yang dianggap sesat

adalah menghalalkan sebagian dari agama yang tidak diizinkan oleh Allah. Serta

bertentangan dengan yang telah disyari’atkan oleh Islam. Contoh bid’ah sesat

yang mudah adalah sengaja shalat tidak menhadap kiblat, mengerjakan shalat

dengan satu sujud, atau yang lebih banyak terjadi adalah bagi masyarakat keraton

yaitu mendo’akan orang yang telah meninggal dengan sesaji serta memohon

12
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
kepada Allah dan berdzikir menggunakan sesaji. Itulah yang dianggap sesat karna

sesaji tidak ada dalam Islam dan itu menyimpang dari syari’at Islam.

Dengan demikian, menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat

penting sehingga begitu ditekankan oleh Rasulullah Saw.

Contoh-contoh sunnah Rasulullah adalah :

a. Istighfar setiap waktu

b. Menjaga wudhu

c. Bersedekah

d. Shalat dhuha

e. Puasa Muharram dan shalat tahajud :

Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : “ Rasulullah Saw bersabda :

‫صال‬ َ َ‫َّللاِ ال ُم َِح َّر ُم َوأ‬


َّ ‫ض ُل ال‬ َّ ‫ش ْه ُر‬
َ َ‫ضان‬
َ ‫الص َي ِام َب ْعدَ َر َم‬ َ ‫صالَة ُ اللَّ ْي ِل َِأ َ َْف‬
ِ ‫ض ُل‬ َ ‫ِة َب ْعدَالفَ ِر ْي‬
َ ‫ضة‬

“Seutama-utama puasa sesudah Ramadhan adalah puasa dibulan

Muharram dan seutama-utama shalat sesudah shalat fardu ialah shalat

malam.” ( H.R. Muslim no.1163).

E. Membaca Shalawat Dan Salam

Diantara hak Nabi Saw yang disyariatkan Allah atas umatnya adalah agar

mereka mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Allah Swt dan para

malaikat-Nya telah bershalawat kepada beliau dan Allah memerintahkan kepada

para hamba-Nya agar mengucapkan shalawat dan taslim kepada beliau.

Allah berfirman :

13
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
‫ يـآيُّها َ الَّ ِذيْنَ َءا َمن‬,ِ‫صلُّونَ َعلَى النَّ ُِّبي‬ َ ‫صلُّواْ َعلَ ْي ِه َو‬
َّ ‫س ِل ُمواُْت َ ْس ِل ْي ًما ُِ ِإ َّن‬
َ ُ‫ ي‬,ُ‫َّللاَ َو َمل ِئ َكتَه‬ َ ْ ‫وا‬

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Saw.

‘Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan

ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.’” (Q.S. Al-Ahzab :

56).

Al-Mubarrad berpendapat bahwa akar kata bershalawat berarti

memohonkan rahmat dengan demikian shalawat berarti rahmad dari Allah sedang

shalawat malaikat berarti pengagungan dan permohonan rahmad Allah untuknya.

Jika bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw hendaklah seseorang

menghimpunnya dengan salam untuk beliau. Karena itu, hendaklah tidak

membatasi dengan salah satunya saja. Misalnya dengan

mengucapkan“Shallallaahu ‘alaih (semoga shalawat dilimpahkan untuknya).”

Atau hanya mengucapkan ‘alaihissalam (semoga dilimpahkan untuknya

keselamatan)”. Jadi digabung : “washshalaatu wassalaamu ‘ala Rasulillah, atau

Allahumma shalli wa sallim ‘ala Nabiyyina Muhammad, atau shallallahu ‘alaihi

wa sallam.”. hal itu karena Allah memerintahkan untuk mengucapkan keduanya.

Mengucapkan shalawat untuk Nabi Saw, diperintakan oleh syari’at pada

waktu-waktu yang dipentingkan, baik yang hukumnya wajib dan sunnah

muakaddah. Diantara waktu itu adalah ketika shalat diakhir tassyahud, diakhir

qunud, saat khutbah seperti khutbah jum’at dan khutbah hari raya, setelah

menjawab mu’adzin, ketika berdo’a, ketika masuk dan keluar masjid, juga ketika

menyebut nama beliau.

14
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kaum muslimin tentang tata cara

mengucapkan shalawat. Rasulullah menyarankan agar memperbanyak shalawat

kepadanya pada hari jum’at, sebangaimana sabdanya :

‫ع ْش ًرا‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ِ‫َّللا‬ َ ً‫صالَة‬ َّ َ‫عل‬
َ ‫ي‬ َ ‫ َفَ َم ْن‬،‫ي َي ْو َم ْال ُج ُم َع ِة‬
َ ‫ص لى‬ َّ ‫أ َ ْك ِثي ُْر ال‬
َّ َ‫صالَة َ َعل‬

“Perbanyaklah kalian membaca shalawat untukku pada hari dan malam jum’at,

barang siapa yang bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat

untuknya 10 kali.”

Kemudian ibnul qayyim menyebutkan beberapa manfaat dari membaca

shalawat kepada Nabi, diantaranya adalah :

a. Shalawat merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah.

b. Mendapatkan 10 kali shalawat dari Allah bai yang bershalawat sekali

untuk beliau.

c. Diharapkan dikabulkannya do’a apabila didahului dengan shalawat.

d. Shalawat merupakan sebab mendapatkan syafaat dari Nabi, diiringi

permohonan kepada Allah agar memberikan wasilah (kedudukan yang

tinggi) kepada beliau pada hari kiamat.

e. Sebab diampuninya dosa-dosa.

f. Shalawat adalah sebab sehingga nabi menjawab orang yang mengucapkan

shalawt dan salam kepadanya.

F. Mencintai Keluarga Nabi

Mengikuti kerabat rasulullah Saw yang mulia dan berlepas diri dari musuh

mereka, adalah masalah penting yang telah diwajibkan oleh islam dan telah

15
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
dianggapnya sebagai bagian dari cabang agama. Rasulullah menggambarkan ahlil

baitnya sebagai suatu benda yang berat dan berharga, sebanding dengan al-qur’an

dan benda berharga lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia sesungguhnya aku tinggalkan

dua perkara yang besar untuk kalian, yang pertama adalah Kitabullah(Al-Quran)

dan yang kedua adalah Ithrati(Keturunan) Ahlul baitku. Barang siapa yang

berpegang teguh kepada keduanya, maka tidak akan tersesat selamanya hingga

bertemu denganku ditelaga al-Haudh.” (HR. Muslim dalam Kitabnya Sahih juz.2,

Tirmidzi).

Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi

tidakmewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya Nabi hanya

mewariskanilmu kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya,

berarti telah mengambil bagian yang besar”. (HR. Abu daud dan Tirmidzi).

Karena ulama disebut sebagai pewaris Nabi, maka orang yang disebut

ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang beluk beluk agama Islam, tapi

juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan oleh

Nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang

dianggap ulama karena pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak

mencerminkan pribadi Nabi, maka orang seperti itu bukanlah ulama yang

sesungguhnya dan berarti tidak ada kewajiban bagi kita untuk menghormatinya.

16
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Rasulullah menyebut keluarga sucinya sebagai jalan kebebasan, pintu

keselamatan, dan cahaya petunjuk. Rasulullah juga mewajibkan kita untuk

mencintai dan menaati mereka.

Dari abi dzarr ia berkata, ‘saya mendengar Rasulullah Saw

bersabda’:“Jadikanlah ahlul baitku bagimu tidak ubahnya seperti kepala bagi

tubuh dan tidak ubahnya dua mata bagi kepala. Karena sesungguhnya tubuh

tidak akan memperoleh petunjuk kecuali dengan kepala, dan begitu juga kepala

tidak akan memperoleh petunjuk kecuali dengan kedua mata.”.

Kecintaan kepada kerabat Rasulullah Saw yang di istilahkan sebagai ahlul

bait manfaatnya kembali kepada orang yang melakukannya. Rasulullah

mengatakan bahwa kecintaan ini merupakan upah dari Allah Swt atas risalah yang

disampaikannya. Sebagaimana firman Allah, “katakanlah, Aku tidak meminta

kepadamu sesuatu upah apapun atas seruanku, kecintaan kepada keluargaku”

(Q.S. Asy-syura : 23).

Kecintaan yang disebutkan disini bukanlah kecintaan biasa, melainkan

kecintaan yang mendorong manusia kepada maqam kedekatan ilahi, dan mampu

memasuki pintu kebahagiaan abadi.

G. Berziarah Ke Makam Rasulullah

Berkunjung kemakam Rasulullah merupakan amalan sunnah, yakni amalan

yang sangat mulia dan sangat dianjurkan. Ibn Umar mengatakan bahwa Nabi

Muhammad bersabda yang arinya : “Barang siapa berziarah kemakamku, maka

ia dijamin akan mendapat syafaatku.”.

17
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Saat melaksanakan haji merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk

melaksanakan ibadah sebanyak-banyaknya. Beribadah di Haramain (Makkah dan

Madinah) mempunyai keutaman yang lebih dari tempat-tempat lainnya. Maka

para jamaah haji menyempatkan diri berziarah ke makah Rasulullah

SAW.Berziarah ke makam Rasulullah SAW adalah sunnah hukumnya.

Dari Ibn ‘Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang

melaksanakan ibadah haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal

dunia, maka ia seperti orang yang berziarah kepadaku ketika aku masih

hidup.” (HR Darul Quthni)

Atas dasar ini, pengarang kitab I’anatut Thalibin menyatakan: ”Berziarah

ke makam Nabi Muhammad merupakan salah satu qurbah (ibadah) yang paling

mulia, karena itu, sudah selayaknya untuk diperhatikan oleh seluruh umat Islam”.

Dan hendaklah waspada, jangan sampai tidak berziarah padahal dia telah

diberi kemampuan oleh Allah SWT, lebih-Iebih bagi mereka yang telah

melaksanakan ibadah haji. Karena hak Nabi Muhammad SAW yang harus

diberikan oleh umatnya sangat besar.

Bahkan jika salah seorang di antara mereka datang dengan kepala dijadikan

kaki dari ujung bumi yang terjauh hanya untuk berziarah ke Rasullullah SAW

maka itu tidak akan cukup untuk memenuhi hak yang harus diterima oleh Nabi

SAW dari umatnya.

Mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan Rasullullah SAW kepada

kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan.

18
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Lalu, bagaimana dengan kekhawatiran Rasulullah SAW yang melarang

umat Islam menjadikan makam beliau sebagai tempat berpesta, atau sebagai

berhala yang disembah.. Yakni dalam hadits Rasulullah SAW:

“Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah

kamu jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kamu jadikan

rumahmu sebagai kuburan. Maka bacalah shalawat kepadaku. Karena shalawat

yang kamu baca akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada.” (Musnad

Ahmad bin Hanbal: 8449).

Menjawab kekhawatiran Nabi SAW ini, Sayyid Muhammad bin Alawi

Maliki al-Hasani menukil dari beberapa ulama, lalu berkomentar : “Sebagian

ulama ada yang memahami bahwa yang dimaksud (oleh hadits itu adalah)

larangan untuk berbuat tidak sopan ketika berziarah ke makam Rasulullah SAW

yakni dengan memainkan alat musik atau permainan lainnya, sebagaimana yang

biasa dilakukan ketika ada perayaan. (Yang seharusnya dilakukan adalah) umat

Islam berziarah ke makam Rasul hanya untuk menyampaikan salam kepada

Rasul, berdoa di sisinya, mengharap berkah melihat makam Rasul, mendoakan

serta menjawab salam Rasulullah SAW.

Maka, berziarah ke makam Rasulullah SAW tidak bertentangan dengan

ajaran Islam. Bahkan sangat dianjurkan karena akan mengingatkan kita akan jasa

dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi salah satu bukti

mengguratnya kecintaan kita kepada beliau.

19
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
H. Contoh Kasus Nyata Implementasi Akhlak Terhadap Rasulullah

Seiring berkembangya di dunia hiburan terutama dibidang musik, banyak

bermunculan entertainer-entertainer baru yang turut meramaikan dunia

permusikan di Indonesia. Namun ada beberapa orang yang sudah lama bergelut di

dunia hiburan, justru meninggalkan hingar bingar gemerlapnya dunia untuk lebih

serius mengabdi kepada Allah dan taat kepada Rasulnya.

Di dunia hiburan, yang notabene kehidupan orang-orang di dalamnya

menghambur-hamburkan uang, gaya hidup yang hedonis. Lain halnya yang

dilakukan oleh Sakti, personel/gitaris dari band Sheila On Seven. Dia

meninggalkan bandnya untuk lebih serius menjadi muslim yang sebenarnya.

Namun dia tidak serta merta meninggalkan dunia musik yang digemarinya. Hanya

saja dia lebih sering membawakan lagu-lagu religi. Sama halnya dengan Teguh

personel/vokalis Vagetoz dan masih banyak lagi orang-orang yang lebih

memprioritaskan kepentingan akhiratnya kelak.

20
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berakhlak kepada rasul adalah sikap dan perilaku terhadap Nabi

Muhammad sebagai Rasulullah, yang membawa ajaran islam dimuka bumi ini.

Beraklak dengan rasul dapat di lakukan dengan cara mencintai dan

memuliakan Rasul Allah, mengikuti dan mentaati perintahnya, mengucapkan

shalawat dan salam

Kita wajib mencintai dan mentaati apa yang diajarkan Rasulullah sebagai

wujud kecintaan dan pengabdian kita sebagai hamba Allah Swt. Apabila kita

benar-benar mencintai Allah sudah semestinya kita juga mencintai Rasulullah,

karena beliau merupakan kekasih beserta utusan Allah untuk dijadikan uswatun

khasanah bagi setiap ummatnya. Bentuk kita mencintai dan mentaati Rasulullah

dengan cara, mengikuti dan mengerjakan hal-hal yang diajarkan Rasulllah,

menghidupkan sunnah-sunnahnya, membaca shalawat serta salam yang ditujukan

kepada beliau, mencintai keluarga dan sahabat-sahabat Nabi, serta berziarah ke

makam Rasulullah.

B. Saran

Setelah dilakukannya diskusi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami

lebih dalam tentang akhlak terhadap rasul dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari

21
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
Selain itu, dalam penyusunan makalah ini maupun dalam penyajiannya

kami selaku manusia biasa menyadari adanya beberapa kesalahan. Oleh karena itu

kami mengharapkan kritik maupun saran bagi kami yang bersifat membantu agar

kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang

selanjutnya dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

22
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV
REFERENSI

Elmubarok, Zaim dkk. (2013). Islam Rahmatan Lil’alamin. Semarang : UNNES Press.

Usamah, Abu Masykur. cetakan pertama (Juni 2006/Februari 2007). Aku Cinta Rosul

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penerbit: Darul Ilmi, Yogyakarta.

Yulie, Indah. (2015). Akhlak Kepada Rasulullah. Online]. Tersedia :

http://bk14071.blogspot.co.id/2015/07/akhlak-kepada-rasulullah.html [diakses Juli

2015].

23
Akhlak Kepada Rasul Kelompok IV

Anda mungkin juga menyukai