Disusun oleh :
15154013709013
Waktu : 40 menit
1. Latar Belakang
Insidensi pneumonia dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade
terakhir ini di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia. Pneumonia
merupakan penyakit penyebab kematian dengan urutan atas atau angka
kematian (mortalitas) tinggi, angka kejadian penyakit (morbiditas), diagnosis
dan terapi yang cukup lama
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan peserta mampu
memahami cara perawatan dan pencegahan pneumonia
b. Tujuan khusus
Setelah diberikan penjelasan dan pemaparan materi diharapkan
klien/keluarga dapat :
1) Pengertian pneumonia
2) Penyebab pneumonia
3) Tanda dan gejala pneumonia
4) Klasifikasi pneumonia
5) Komplikasi pneumonia
6) Pencegahan pneumonia
3. Pokok Pembahasan dan Sub Pokok Bahasan
Penyebab pneumonia
Komplikasi pneumonia
Pencegahan pneumonia
4. Metode
Ceramah, Demonstrasi dan Tanya jawab
5. Media
Leaflet, alat peraga (boneka)
6. Strategi pelaksanaan
7. Evaluasi
a. Apa itu pneumonia pada anak?
b. Apa saja tanda dan gejala terjadinya pneumonia pada anak?
c. Komplikasi apa yang terjadi jika pneumonia pada anak?
d. Bagaimana penanganan awal yang dilakukan pada anak pneumonia ?
8. Sumber
a. Buku Ilmu Kebidanan 2010 edisi 3,Jakarta Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
b. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan
kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
9. Lampiran materi
a. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah
yang mengenai parenkim paru. Menurut anatomis, pneumonia pada
anak dibedakan menjadi pneumonia lobaris, pneumonia interstisialis,
dan bronkopneumonia. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 )
b. Penyebab
1) Bakteri : pneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia
2) Virus : virus adeno, vuirus parainfluenza, virus influenza, virus
respiratori sinsial
3) Jamur : candida, histoplasma, koksidioides
4) Protozoa : pneumokistis karinii
5) Bahan kimia :
a) Aspirasi makanan/ susu/ isi lambung
b) Keracunan hidrokarbon ( minyak tanah, bensin dan sbg)
Bagi bayi yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa kerumah
sakit. Pada anak umur 2 bulan sampai < 5 tahun yaitu :
f. Pencegahan icterus
1) Biasakan anak dijemur dibawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 –
jam 8 pagi setiap hari selama 15 menit dengan membuka
pakaiannya.
2) Berikan ASI eklusif lebih sering
PENUTUP
Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat
penumpukan bilirubin. Sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan
konsentrasi bilirubin serum yang menjurus kearah terjadinya kernikterus atau
ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin yang tidak dikendalikan.
Penanganan ikterus neonatorum sangat tergantung pada saat terjadinya
ikterus, intensitas ikterus (kadar bilirubin serum) jenis bilirubin, dan sebab
terjadinya ikterus. Untuk mendapatkan penangan yang baik, pengobatan dan
pemeriksaan-pemeriksaan yang perlu dilakukan didasarkan pada timbulnya
ikterus naiknya kadar bilirubin serum.
Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan tentang penanganan ikterus
neonaterum masyarakat mampu melakukan penanganan ikterus.