Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gempa bumi merupakan suatu goncangan pada permukaan bumi yang disebabkan oleh
pemecahan dan pergeseran batu karang dibawah tanah. Kebanyakan goncangan bumi tidak dapat
dirasakan oleh manusia, tetapi dapat diketahui melalui pencatatan alat seismograp yang dibuat
untuk mencatat pergerakan muka bumi. Kadang – kadang goncangan itu dapat dirasakan
manusia, akan tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Kadang – kadang gempa bumi dapat
merusak bangunan dan mengakibatkan perubahan – perubahan pada permukaan bumi. Pada
umumnya gomcangan gempa bumi hanya dapat dirasakan sejauh 50 km dari pusat gempa, tetapi
goncanganyang besar dapat dirasakan sejauh 800 sampai 1.000 km dari asal goncangan.
Kebanyakan gempa bumi desebabkan karena pergeseran secara tiba – tiba dari lapisan
sebelah bawah oermukaan bumi, sebagai akibat strain dan stress. Gempa bumi seperti ini disebut
gempa tektonik. Pergerakan tersebut terjadi berdasarkan isostasy, yaitu terganggunya
kesetimbangan antara bagian – bagian pada permukaanbumi. Gaya gravitasi bumi menyebabkan
terganggunya kesetimbangan, karena gaya ini menarik semua bagian bumi kearah pusat bumi.
Terdapat juga pendapat bahwa gunung yang tinggi dan dataran yang rendah menyebabkan
terjadinya ketidaksetimbangan, mengakibatkan terjadinya kehancuran didalam batu karang.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan pergerakan yang mendadak sekitar celah yang telah ada
didalam batu karang. Batu karang sekitar celah itu menekan lobang dari segala arah dengan suatu
gaya yang besar. Oleh karena karang – karang itu saling tekan menekan dan dengan adanya gaya
gesekan, maka balok dari karang tersebut tidak dapat begerak denga bebas kedalam lubang.
Karang – karang itu saling terikat. Gaya strain bertambah lama bertambah besar disekitar lobang
dan jika batas elastis atau titik pecah tercapai ( breaking point), maka batu itu bergeser secara
mendadak kedalam lobang dengan menimbulkan suatu ledakan yang kerasyang mengakibatkan
terjadinya gempa bumi. Tempat dimana batu karang tersebut bergerak disebut pusat (focus)
gempa bumi. Tempat pada permukaan bumi yang langsung diatas pusat gempadisebut epicenter.
Pusat gempa telah dapat ditentukan mulai dari permukaan bumi sampai kekedalaman kira – kira
800 km.

1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian dari gempa bumi?
2. Bagaimana gempa bumi berdasarkan penyebabnya?
3. Bagaimana gempa bumi berdasarkan kedalamannya?
4. Bagaimana gempa bumi berdasarkan gelombang atau getarannya?
5. Bagaimana kecepatan dari gelombang primer dan sekunder?
6. Bagaimana prinsip kerja dari seismograp?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian gempa bumi.
2. Mengetahui gempa bumi berdasarkan penyebabnya.
3. Mengetahui gempa bumi berdasarkan kedalamannya.
4. Mengetahui gempa bumi berdasarkan gelombang atau getarannya.
5. Mengetahui kecepatan gelombang primer dan sekunder
6. Mengetahui prinsip kerja dari seismograp.

D. Manfaat penulisan
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu memperluas pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa dalam memahami pembahasan mengenai pengertian gempa bumi, gempa bumi
berdasarkan penyebabnya, gempa bumi berdasarkan kedalamannya, gempa bumi berdasarkan
gelombang atau getarannya, kecepatan gelombang primer dan sekunder, serta prinsip kerja dari
seismograp..

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian gempa bumi


Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Dari sumber
lain mengatakan bahwa Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi
di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng
tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

B. Gempa Bumi berdasarkan penyebabnya


a. Gempa Bumi tektonik
Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi,
getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik
seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan
oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate
(lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar
area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut

3
begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Kegiatan tektonik
Semua gempa bumi yang memiliki efek yang cukup besar berasal dari kegiatan tektonik.
Gaya-gaya tektonik biasa disebabkan oleh proses pembentukan gunung, pembentukan patahan,
gerakan-gerakan patahan lempeng bumi, dan tarikan atau tekanan bagian-bagian benua yang
besar. Gempa ini merupakan gempa yang umumnya berkekuatan lebih dari 5 skala Richter.
Dari berbagai teori yang telah dikemukan, maka teori lempeng tektonik inilah yang
dianggap paling tepat. Teori ini menyatakan bahwa bumi diselimuti oleh beberapa lempeng kaku
keras (lapisan litosfer) yang berada di atas lapisan yang lebih lunak dari litosfer dan lempemg-
lempeng tersebut terus bergerak dengan kecepatan 8 km per tahun sampai 12 km per tahun.
Pergerakan lempengan-lempengan tektonik ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi
secara perlahan-lahan. Gempa tektonik kemudian terjadi karena adanya pelepasan energi yang
telah lama tertimbun tersebut. Daerah yang paling rawan gempa umumnya berada pada
pertemuan lempeng-lempeng tersebut. Pertemuan dua buah lempeng tektonik akan menyebabkan
pergeseran relatif pada batas lempeng tersebut, yaitu:
1. Subduction, yaitu peristiwa dimana salah satu lempeng mengalah dan dipaksa turun ke
bawah. Peristiwa inilah yang paling banyak menyebabkan gempa bumi.
2. Extrusion, yaitu penarikan satu lempeng terhadap lempeng yang lain.
3. Transcursion, yaitu terjadi gerakan vertikal satu lempeng terhadap yang lainnya.
4. Accretion, yaitu tabrakan lambat yang terjadi antara lempeng lautan dan lempeng
benua.
Gempa bumi yang mempunyai efek sangat besar sebenarnya berasal dari kegiatan tektonik
yaitu mencakup 90% dari seluruh kegiatan gempa bumi. Gempa bumi ini berhubungan dengan
kegiatan gaya-gaya tektonik yang telah terus berlangsung dalam proses pembentukan gunung-
gunung terjadinya patahan-patahan (faults) dan tarikan atau tekanan dari pergerakan lempeng-
lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Proses dan jalur pusat-pusat gempa bumi tektonik di seluruh dunia dapat dijelaskan dengan
teori tektonik lempeng. Bagian-bagian paling aktif sepanjang jalur pusat gempa bumi terletak
sepanjang busur kepulauan (island arc) dan tepi benua atau continental margin.

4
b. Gempa bumi vulkanik (Gunung Api)
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung
api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan
yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.

Letusan atau Ledakan Gunung Api


Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan gempa yang disebut gempa bumi vulkani. Gempa
bumi ini terjadi baik sebelum,selama, ataupun sesudah letusan gunung api. Penyebab gempa ini
adalah adanya persentuhan antara magma dengan dinding gunung api dan tekanan gas pada
letusan yang sangat kuat, atau perpindahan magma secara tiba-tiba dari dapur magma.
Kekuatan gempa bumi vulkanik sebenarnya sangat lemah dan hanya terjadi di wilayah
sekitar gunungapi yang sedang aktif. Dari seluruh gempa bumi yang terjadi hanya 7% yang
termsuk ke dalam gempa bumi vulkanik, walaupun demikian kerusakannya cukup luas juga,
karena disertai dengan letusan gunung api.

Berdasarkan kedudukan sumber gempanya (posisi kegiatan magma) dapat dibedakan


menjadi empat jenis:
a. Gempa vulkanik dalam, kedalaman sumber gempanya ± 2-30 km. Gempa bumi ini
banyak persamaannya dengan gempa bumi tektonik, terutama mengenai gempa
susulannya. Terjadi pada saat menjelang letusan suatu gunung api, atau sebagai pertanda
bahwa suatu gunung api tengah mulai aktif.
b. Gempa vulkanik dangkal, kedalaman sumber gempa kurang dari 2 km, terjadi pada saat
mendekati terjadinya letusan, saat letusan dan setelah letusan terjadi.
c. Gempa bumi ladakan, terjadi sehubungan dengan tengah berlangsungnya ledakan gunung
api, sumber gempa sangat dangkal kurang dari 1 km.
d. Getaran vulkanik atau tremor, terjadi terus menerus sehingga menciptakan suasana tidak
tenang, sumber gempanya terletak dari kedalaman 30 km sampai permukaan.

5
c. Gempa Bumi tumbukan
Gempa bumi tumbukan diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroit yang jatuh kebumi,
jenis gempa bumi tumbukan jarang terjadi. Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam
susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran
mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-
kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika
massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali
terjadi. Kejadian ini sangat jarang terjadi dan pengaruhnya juga tidak terlalu besar.

d. Gempa bumi runtuhan


Gempa bumi runtuhan biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan. Gempa bumi runtuhan jarang terjadi dan hanya bersifat lokal. Namun,
kenyataannya keruntuhan yng menyebabkan terjadinya gempa bumi tidak pernah terjadi.

e. Gempa bumi buatan


Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktifitas manusia, seperti
peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

C. Gempa Bumi berdasarkan kedalamannya


a. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di
bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

b. Gempa bumi menengah


Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km
sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya
menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya terasa.

6
c. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentromnya berada kurang dari 60 km
dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

D. Gempa Bumi berdasarkan gelombang atau getaran gempa

Berdasarkan gelombang atau getarannya, gempa bumi dibedakan sebagai berikut:

a. Gempa gelombang primer


Gelombang primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat
di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Gelombang longitudinal akan tercatat pertama kali pada seismometer. Gelombang ini memiliki
arah getaran ke depan dan ke belakang sehingga materi yang dilewati sebagai mediumnya
mengalami tekanan dan peragangan spiral. Oleh karena itu, sering disebut sebagai Push-Pull
Wave atau Compressional Wave.
Gelombang primer terjadi karena adanya rambatan dari hiposentrum yang bergerak
melewati lapisan litosfer secara menyebar ke berbagai arah. Gelombang primer dapat merambat
melalui medium padat, cair, gas. Dengan arah rambatan ke depan, maka gelombang primer ini
memiliki kecepatan yang tergolong tinggi, kecepatannya antara 7-14 km per detik dan
mempunyai periode antara 5-7 detik.

Gambar 2.1 Gelombang primer(P-wave)


Gelombang primer akan merambat dengan mudah pada medium padat maupun medium cair.
Pada umumnya semakin padat suatu batuan, maka semakin cepat perambatan gelombang P. Hal
ini menunjukan bahwa adanya perbedaan kecepatan antara bidang batas. Ketika semakin padat
medium yang dilaluinya, maka semakin kecil simpangan kecil simpangan yang terjadi pada
gelombang dan semakin renggang medium yang dilaluinya akan semakin besar simpangannya.

7
Gambar 2.2 Rambatan gelombang primer (P) dan sekunder (S)
pada interior bumi..

Pada gambar 2.2 sebagaimana dinyatakan oleh Noor Djauhari (2009) bahwa, “Rambatan
gelombang primer di dalam interior bumi yang berasal dari suatu sumber gempa. Sifat dari
rambat gelombang seismik di dalam bumi diperlihatkan oleh gelombang primer yang merambat
baik pada inti bagian luar maupun inti bagian dalam”. Berdasarkan sifat rambat gelombang
primer tersebut, maka gelombang primer itu dapat merambat pada inti bumi bagian luar yang
berfasa cair dan inti bumi bagian dalam berupa padatan.

Gambar 2.3 Rambatan gelombang P dan S pada lapisan Bumi

Pada gambar 2.3 menurut Noor Djauhari (2009) bahwa “kecepatan rambat gelombang primer
dan gelombang sekunder kea rah interior bumi. Gelombang P tetap menjalar pada bagian luar
inti bumi yang berfasa cair, namun terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang primer dari
bagian mantel bumi kea rah inti bumi bagian luar menjadi lambat”. Dari gambar tersebut antara
kulit bumi dengan mantel luar dibatasi oleh suatu material yang berfase semi-plastis yang saat ini
8
dikenal sebagai tempat di mana kerak bumi yang saling bergerak. Dengan demikian, bahwa
gelombang primer dapat merambat pada interior bumi baik yang berfasa padat maupun berfasa
cair.

b. Gempa gelombang sekunder


Gelombang sekunder adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang
primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yaitu 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak
dapat merambat melalui lapisan cairan. Gelombang transversal atau gelombang sekunder adalah
gelombang gempa yang bersama-sama dengan gelombang primer dirambatkan dari hiposentrum
ke segala arah dalam lapisan litosfer. Gelombang sekunder memiliki arag getar tegak lurus
terhadap arah rambatnya, gelombang sekunder ini merambat di sela-sela bebatuan yang
mempunyai periode 11-13 detik. Gelombang sekunder hanya dapat merambat melalui medium
padat.
Ketika melewati medium cair atau udara gelombangnya akan teredam sehingga tidak tercatat
oleh seismograf.

Gambar 2.4 Gelombang sekunder (S-wave)

Sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 2.2 bahwa untuk sifat rambatan dari
gelombang gempa di dalam bumi berupa gelombang sekunder tidak merambat pada inti bumi
bagian luar. Jadi untuk gelombang sekunder hanya merambat pada bagian mantel dari interior
bumi. Kemudian untuk kecepatan rambat gelombang sekunder yang diperlihatkan pada gambar
2.3 menunjukan bahwa gelombang sekunder tidak menjalar pada bagian inti bumi bagian luar
yang berfasa cair (liquid).
E. Kecepatan gelombang primer (P) dan kecepatan gelombang sekunder (S)
9
Jika sebuah medium/benda padat berada dalam keadaan setimbang dipengaruhi gaya-gaya
yang berusaha menarik, menggeser, atau menekannya maka bentuk benda tersebut akan berubah
(terdeformasi). Jika benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya dihilangkan maka benda
dikatakan elastik. Hubungan antara gaya dan deformasinya dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep tegangan (stress), regangan (strain), hukum Hooke dan konstanta
elastiknya.

F. Seismograf
Sesmograf atau Seismometer (bahasa Yunani : seismos: gempa bumi dan metero: mengukur)
adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau
getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Alat ini dapat
juga menentukan tempat sumber gempa, walaupun gempa ini terjadi ribuan km jaraknya dan
dilalui gelombang. Cara mengetahuai tempat atau sumber gempa pada sesmograf adalah dengan
menggunakan perhitungan, yaitu perhitungan dari waktu kapan tercatatnya gempa pada
sesmograf dibeberpa titik. Dengan begitu dapat diketahui tempat sember gempa.
Pada dasarnya seismograp terdiri dari sebuah pendulum. Pada salah satu ujung pendulum
tergantung sebuah bola pemberat yang dapat bergerak dengan bebas dan ujung yang lain
diikatkan pada alat penyongkong. Sebuah pena pencatat dilekatkan pada bola, sedemikian rupa
sehingga ujung pena mengenai kertas yang dapat diputar. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip
hukum kekekalan enersia yaitu apabila suatu benda dalam keadaan diam, ia akan terus diam dan
apabila benda itu dalam keadaan bergerak, ia kan terus bergerak kecuali dipengaruhi gaya luar.
Apabila goncangan gempa melalui seismograp, enersia dari bola pada ujung pendulum tetap
tidak berubah, walaupun penyongkong dan bumi bergerak. Pergerakan dari bumi dicatat oleh
pena pada suatu kertas yang berputar atau pada tape magnit. Untuk menghindarkan gesekan,
pena pencatat dapat diganti dengan suatu berkas sinar yang jatuh diatas kertas photograp.

Sebuah seismograf dapat mencatat gempa berbentuk vertical dan gempa berbentuk horizontal.
Ketika terjadi gempa, getaran yang terekam adalah gelombang primer, karena kecepatan
rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman gelombang sekunder yang memiliki kecepatan
rambat lebih rendah dari gelombang primer. Gelombang permukaan datangnya paling akhir
karena memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan
kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat sensitif terhadap

10
gelombang seismik yang ditimbulkan karena gempa bumi, ledakan nuklir dan sumber gelombang
seismik lainnya.

Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala Mercalli,
Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala Richter adalah yang paling popular untuk
mengukur kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M). Berdasarkan skala-skala
ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada akhirnya berguna untuk mengantisipasi
seperti desain konstruksi bangunan dan jalan raya.

Prinsip kerja sismograf


Menurut Andrew Langley menyatakan : “ Prinsip kerja dari alat ini yaitu mengembangkan
kerja dari bandul sederhana. Ketika mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti
gelombang seismik maka bandul akan bergetar dan merekam datanya seperti grafik”.
Pada bandul matematis, berat tali diabaikan dan panjang tali jauh lebih besar dari pada
ukuran geometris dari bandul. Pada posisi setimbang, bandul berada pada titik A. Sedangkan
pada titik B adalah kedudukan pada sudut di simpangan maksimum (θ). Kalau titik B adalah
kedudukan dari simpangan maksimum, maka gerakan bandul dari B ke A lalu ke B’ dan
kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi dinamakan satu ayunan. Waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu ayunan ini disebut periode (T).

f = Komponen w menurut garis singgung pada lintasan bandul


P = Gaya tegang tali
N = Komponen normal dari W = m . g
l = Panjang tali
θ = Sudut simpangan

11
Gaya pemulih yang bekerja pada bandul yaitu -mg sin θ. Sehingga persamaannya dapat
ditulis sbb :
F = – mg sin θ

Tanda negatif diatas menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan dengan
simpangan sudut θ. Karena gaya pemulih F berbanding lurus dengan sin θ bukan dengan θ, maka
gerakan tersebut bukan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Jika sudut θ kecil, maka
panjang busur x (x = L kali θ) hampir sama dengan panjang L sin θ. Dengan demikian untuk
sudut yang kecil, menggunakan pendekatan :
Sin θ ≈ θ

Sehingga persamaan gaya pemulih menjadi :


F = – mg Sin θ ≈ -mg θ
Karena :
x = Lθ

maka persamaan diatas menjadi persamaan yang sama seperti dengan hukum Hooke :
F = -kx

Periode pendulum sederhana dapat kita tentukan menggunakan persamaan :

Konstanta gaya efektif k kita ganti dengan mg/L :

sehingga frekuensi pendulum sederhana

12
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi getaran pendulum
sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi
bernilai tetap, maka periode sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali (L). Dengan kata
lain, periode dan frekuensi pendulum tidak bergantung pada massa beban alias bola pendulum.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Gempa bumi berdasarkan penyebabnya yaitu gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik
(Gunung Api), gempa bumi tumbukan, gempa bumi runtuhan, dan gempa bumi buatan.

Gempa bumi berdasarkan kedalamannya yaitu gempa bumi dalam, gempa bumi menengah,
dan gempa bumi dangkal.

Gempa berdasarkan gelombang atau getaran gempa yaitu gempa gelombang primer dan
gempa gelombang sekunder .

Kecepatan gelombang primer dan gelombang sekunder yaitu jika sebuah medium/benda
padat berada dalam keadaan setimbang dipengaruhi gaya-gaya yang berusaha menarik,
menggeser, atau menekannya maka bentuk benda tersebut akan berubah (terdeformasi). Jika
benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya dihilangkan maka benda dikatakan elastik.

Prinsip kerja dari seismograf yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. Ketika
mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan
bergetar dan merekam datanya seperti grafik.

B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah yang membahas tentang “Gempa Bumi” ini dapat
menambah wawasan pembaca dan memberi pemahaman,. Adapun kritik dan saran sangat
diharapkan dapat memberikan dampak yang membangun agar makalah sederhana ini dapat lebih
bermakna serta bermanfaat secara optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Joenoes, Alim. 1988. Fisika Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.

15

Anda mungkin juga menyukai