PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gempa bumi merupakan suatu goncangan pada permukaan bumi yang disebabkan oleh
pemecahan dan pergeseran batu karang dibawah tanah. Kebanyakan goncangan bumi tidak dapat
dirasakan oleh manusia, tetapi dapat diketahui melalui pencatatan alat seismograp yang dibuat
untuk mencatat pergerakan muka bumi. Kadang – kadang goncangan itu dapat dirasakan
manusia, akan tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Kadang – kadang gempa bumi dapat
merusak bangunan dan mengakibatkan perubahan – perubahan pada permukaan bumi. Pada
umumnya gomcangan gempa bumi hanya dapat dirasakan sejauh 50 km dari pusat gempa, tetapi
goncanganyang besar dapat dirasakan sejauh 800 sampai 1.000 km dari asal goncangan.
Kebanyakan gempa bumi desebabkan karena pergeseran secara tiba – tiba dari lapisan
sebelah bawah oermukaan bumi, sebagai akibat strain dan stress. Gempa bumi seperti ini disebut
gempa tektonik. Pergerakan tersebut terjadi berdasarkan isostasy, yaitu terganggunya
kesetimbangan antara bagian – bagian pada permukaanbumi. Gaya gravitasi bumi menyebabkan
terganggunya kesetimbangan, karena gaya ini menarik semua bagian bumi kearah pusat bumi.
Terdapat juga pendapat bahwa gunung yang tinggi dan dataran yang rendah menyebabkan
terjadinya ketidaksetimbangan, mengakibatkan terjadinya kehancuran didalam batu karang.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan pergerakan yang mendadak sekitar celah yang telah ada
didalam batu karang. Batu karang sekitar celah itu menekan lobang dari segala arah dengan suatu
gaya yang besar. Oleh karena karang – karang itu saling tekan menekan dan dengan adanya gaya
gesekan, maka balok dari karang tersebut tidak dapat begerak denga bebas kedalam lubang.
Karang – karang itu saling terikat. Gaya strain bertambah lama bertambah besar disekitar lobang
dan jika batas elastis atau titik pecah tercapai ( breaking point), maka batu itu bergeser secara
mendadak kedalam lobang dengan menimbulkan suatu ledakan yang kerasyang mengakibatkan
terjadinya gempa bumi. Tempat dimana batu karang tersebut bergerak disebut pusat (focus)
gempa bumi. Tempat pada permukaan bumi yang langsung diatas pusat gempadisebut epicenter.
Pusat gempa telah dapat ditentukan mulai dari permukaan bumi sampai kekedalaman kira – kira
800 km.
1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian dari gempa bumi?
2. Bagaimana gempa bumi berdasarkan penyebabnya?
3. Bagaimana gempa bumi berdasarkan kedalamannya?
4. Bagaimana gempa bumi berdasarkan gelombang atau getarannya?
5. Bagaimana kecepatan dari gelombang primer dan sekunder?
6. Bagaimana prinsip kerja dari seismograp?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian gempa bumi.
2. Mengetahui gempa bumi berdasarkan penyebabnya.
3. Mengetahui gempa bumi berdasarkan kedalamannya.
4. Mengetahui gempa bumi berdasarkan gelombang atau getarannya.
5. Mengetahui kecepatan gelombang primer dan sekunder
6. Mengetahui prinsip kerja dari seismograp.
D. Manfaat penulisan
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu memperluas pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa dalam memahami pembahasan mengenai pengertian gempa bumi, gempa bumi
berdasarkan penyebabnya, gempa bumi berdasarkan kedalamannya, gempa bumi berdasarkan
gelombang atau getarannya, kecepatan gelombang primer dan sekunder, serta prinsip kerja dari
seismograp..
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Kegiatan tektonik
Semua gempa bumi yang memiliki efek yang cukup besar berasal dari kegiatan tektonik.
Gaya-gaya tektonik biasa disebabkan oleh proses pembentukan gunung, pembentukan patahan,
gerakan-gerakan patahan lempeng bumi, dan tarikan atau tekanan bagian-bagian benua yang
besar. Gempa ini merupakan gempa yang umumnya berkekuatan lebih dari 5 skala Richter.
Dari berbagai teori yang telah dikemukan, maka teori lempeng tektonik inilah yang
dianggap paling tepat. Teori ini menyatakan bahwa bumi diselimuti oleh beberapa lempeng kaku
keras (lapisan litosfer) yang berada di atas lapisan yang lebih lunak dari litosfer dan lempemg-
lempeng tersebut terus bergerak dengan kecepatan 8 km per tahun sampai 12 km per tahun.
Pergerakan lempengan-lempengan tektonik ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi
secara perlahan-lahan. Gempa tektonik kemudian terjadi karena adanya pelepasan energi yang
telah lama tertimbun tersebut. Daerah yang paling rawan gempa umumnya berada pada
pertemuan lempeng-lempeng tersebut. Pertemuan dua buah lempeng tektonik akan menyebabkan
pergeseran relatif pada batas lempeng tersebut, yaitu:
1. Subduction, yaitu peristiwa dimana salah satu lempeng mengalah dan dipaksa turun ke
bawah. Peristiwa inilah yang paling banyak menyebabkan gempa bumi.
2. Extrusion, yaitu penarikan satu lempeng terhadap lempeng yang lain.
3. Transcursion, yaitu terjadi gerakan vertikal satu lempeng terhadap yang lainnya.
4. Accretion, yaitu tabrakan lambat yang terjadi antara lempeng lautan dan lempeng
benua.
Gempa bumi yang mempunyai efek sangat besar sebenarnya berasal dari kegiatan tektonik
yaitu mencakup 90% dari seluruh kegiatan gempa bumi. Gempa bumi ini berhubungan dengan
kegiatan gaya-gaya tektonik yang telah terus berlangsung dalam proses pembentukan gunung-
gunung terjadinya patahan-patahan (faults) dan tarikan atau tekanan dari pergerakan lempeng-
lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Proses dan jalur pusat-pusat gempa bumi tektonik di seluruh dunia dapat dijelaskan dengan
teori tektonik lempeng. Bagian-bagian paling aktif sepanjang jalur pusat gempa bumi terletak
sepanjang busur kepulauan (island arc) dan tepi benua atau continental margin.
4
b. Gempa bumi vulkanik (Gunung Api)
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung
api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan
yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
5
c. Gempa Bumi tumbukan
Gempa bumi tumbukan diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroit yang jatuh kebumi,
jenis gempa bumi tumbukan jarang terjadi. Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam
susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran
mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-
kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika
massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali
terjadi. Kejadian ini sangat jarang terjadi dan pengaruhnya juga tidak terlalu besar.
6
c. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentromnya berada kurang dari 60 km
dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
7
Gambar 2.2 Rambatan gelombang primer (P) dan sekunder (S)
pada interior bumi..
Pada gambar 2.2 sebagaimana dinyatakan oleh Noor Djauhari (2009) bahwa, “Rambatan
gelombang primer di dalam interior bumi yang berasal dari suatu sumber gempa. Sifat dari
rambat gelombang seismik di dalam bumi diperlihatkan oleh gelombang primer yang merambat
baik pada inti bagian luar maupun inti bagian dalam”. Berdasarkan sifat rambat gelombang
primer tersebut, maka gelombang primer itu dapat merambat pada inti bumi bagian luar yang
berfasa cair dan inti bumi bagian dalam berupa padatan.
Pada gambar 2.3 menurut Noor Djauhari (2009) bahwa “kecepatan rambat gelombang primer
dan gelombang sekunder kea rah interior bumi. Gelombang P tetap menjalar pada bagian luar
inti bumi yang berfasa cair, namun terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang primer dari
bagian mantel bumi kea rah inti bumi bagian luar menjadi lambat”. Dari gambar tersebut antara
kulit bumi dengan mantel luar dibatasi oleh suatu material yang berfase semi-plastis yang saat ini
8
dikenal sebagai tempat di mana kerak bumi yang saling bergerak. Dengan demikian, bahwa
gelombang primer dapat merambat pada interior bumi baik yang berfasa padat maupun berfasa
cair.
Sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 2.2 bahwa untuk sifat rambatan dari
gelombang gempa di dalam bumi berupa gelombang sekunder tidak merambat pada inti bumi
bagian luar. Jadi untuk gelombang sekunder hanya merambat pada bagian mantel dari interior
bumi. Kemudian untuk kecepatan rambat gelombang sekunder yang diperlihatkan pada gambar
2.3 menunjukan bahwa gelombang sekunder tidak menjalar pada bagian inti bumi bagian luar
yang berfasa cair (liquid).
E. Kecepatan gelombang primer (P) dan kecepatan gelombang sekunder (S)
9
Jika sebuah medium/benda padat berada dalam keadaan setimbang dipengaruhi gaya-gaya
yang berusaha menarik, menggeser, atau menekannya maka bentuk benda tersebut akan berubah
(terdeformasi). Jika benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya dihilangkan maka benda
dikatakan elastik. Hubungan antara gaya dan deformasinya dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep tegangan (stress), regangan (strain), hukum Hooke dan konstanta
elastiknya.
F. Seismograf
Sesmograf atau Seismometer (bahasa Yunani : seismos: gempa bumi dan metero: mengukur)
adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau
getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Alat ini dapat
juga menentukan tempat sumber gempa, walaupun gempa ini terjadi ribuan km jaraknya dan
dilalui gelombang. Cara mengetahuai tempat atau sumber gempa pada sesmograf adalah dengan
menggunakan perhitungan, yaitu perhitungan dari waktu kapan tercatatnya gempa pada
sesmograf dibeberpa titik. Dengan begitu dapat diketahui tempat sember gempa.
Pada dasarnya seismograp terdiri dari sebuah pendulum. Pada salah satu ujung pendulum
tergantung sebuah bola pemberat yang dapat bergerak dengan bebas dan ujung yang lain
diikatkan pada alat penyongkong. Sebuah pena pencatat dilekatkan pada bola, sedemikian rupa
sehingga ujung pena mengenai kertas yang dapat diputar. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip
hukum kekekalan enersia yaitu apabila suatu benda dalam keadaan diam, ia akan terus diam dan
apabila benda itu dalam keadaan bergerak, ia kan terus bergerak kecuali dipengaruhi gaya luar.
Apabila goncangan gempa melalui seismograp, enersia dari bola pada ujung pendulum tetap
tidak berubah, walaupun penyongkong dan bumi bergerak. Pergerakan dari bumi dicatat oleh
pena pada suatu kertas yang berputar atau pada tape magnit. Untuk menghindarkan gesekan,
pena pencatat dapat diganti dengan suatu berkas sinar yang jatuh diatas kertas photograp.
Sebuah seismograf dapat mencatat gempa berbentuk vertical dan gempa berbentuk horizontal.
Ketika terjadi gempa, getaran yang terekam adalah gelombang primer, karena kecepatan
rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman gelombang sekunder yang memiliki kecepatan
rambat lebih rendah dari gelombang primer. Gelombang permukaan datangnya paling akhir
karena memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan
kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat sensitif terhadap
10
gelombang seismik yang ditimbulkan karena gempa bumi, ledakan nuklir dan sumber gelombang
seismik lainnya.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala Mercalli,
Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala Richter adalah yang paling popular untuk
mengukur kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M). Berdasarkan skala-skala
ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada akhirnya berguna untuk mengantisipasi
seperti desain konstruksi bangunan dan jalan raya.
11
Gaya pemulih yang bekerja pada bandul yaitu -mg sin θ. Sehingga persamaannya dapat
ditulis sbb :
F = – mg sin θ
Tanda negatif diatas menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan dengan
simpangan sudut θ. Karena gaya pemulih F berbanding lurus dengan sin θ bukan dengan θ, maka
gerakan tersebut bukan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Jika sudut θ kecil, maka
panjang busur x (x = L kali θ) hampir sama dengan panjang L sin θ. Dengan demikian untuk
sudut yang kecil, menggunakan pendekatan :
Sin θ ≈ θ
maka persamaan diatas menjadi persamaan yang sama seperti dengan hukum Hooke :
F = -kx
12
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi getaran pendulum
sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi
bernilai tetap, maka periode sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali (L). Dengan kata
lain, periode dan frekuensi pendulum tidak bergantung pada massa beban alias bola pendulum.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Gempa bumi berdasarkan penyebabnya yaitu gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik
(Gunung Api), gempa bumi tumbukan, gempa bumi runtuhan, dan gempa bumi buatan.
Gempa bumi berdasarkan kedalamannya yaitu gempa bumi dalam, gempa bumi menengah,
dan gempa bumi dangkal.
Gempa berdasarkan gelombang atau getaran gempa yaitu gempa gelombang primer dan
gempa gelombang sekunder .
Kecepatan gelombang primer dan gelombang sekunder yaitu jika sebuah medium/benda
padat berada dalam keadaan setimbang dipengaruhi gaya-gaya yang berusaha menarik,
menggeser, atau menekannya maka bentuk benda tersebut akan berubah (terdeformasi). Jika
benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya dihilangkan maka benda dikatakan elastik.
Prinsip kerja dari seismograf yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. Ketika
mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan
bergetar dan merekam datanya seperti grafik.
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah yang membahas tentang “Gempa Bumi” ini dapat
menambah wawasan pembaca dan memberi pemahaman,. Adapun kritik dan saran sangat
diharapkan dapat memberikan dampak yang membangun agar makalah sederhana ini dapat lebih
bermakna serta bermanfaat secara optimal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Joenoes, Alim. 1988. Fisika Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
15