Anda di halaman 1dari 14

Skrining Fitokimia

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA 1


SKIRINING FITOKIMIA DAUM JAMBU METE (Annacardium occidendale)
ASAL DESA SIMBANG KECEMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

OLEH :
NAMA : CHAERUNNISA
STAMBUK : 15020150171
KELAS : C-8
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : NI’MAWATI YUNUS

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah


segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan,
termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia
memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk
merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang
menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan
penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan
sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah
suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak
akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka
waktu yang normal untuk defisiensi tersebut.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang paling kaya akan
keanekaragaman hayati dan sumber daya alam dengan beberapa jenis
spesies tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber obat-obatan
dan insektisida. Sumber daya alam hayati dapat berasal dari flora, fauna dan
mikroorganisme. Salah satu sumbangan penting dari kekayaan alam flora
Indonesia adalah tersedianya senyawa-senyawa bioaktif. Metode yang dapat
dipergunakan untuk mencari dan menemukan senyawa bioaktif adalah
pendekatan fitofarkologi (Phytopharmacologic approaches) dan pendekatan
skrining fitokimia (Phytopharmacologic screening approaches)
Perkembangan industri farmasi diindonesia perlu dikaji terutama
dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan mengurangi ketergantungan
impor pemilihan jenis bahan baku obat yang akan dikembangkan perlu
dilakukan dengan saksama apakah lebih memilih obat baru atau obat yang

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

perlindungan patennya sudah kadaluarsa. Sebisa mungkin langka-langkah


pengembangan obat perlu diperhatikan untuk mengejar ketinggalan
indonesia dalam pengembangan bahan baku obat tersebut agar masyarakat
indonesia bisa meningkatkan kemampuan dan reaktivitas dalam mengelola
suatu bahan baku menjadi obat tradisional dan bisa ditingkatkan menjadi
Obat Herbak Terstandar (OHT) dan fitofarmaka.
Perkembangan jamu menjadi fitofarmaka tentu melalui proses yang
sangat panjang seperti uji keamanan pada jamu, uji khasiat, empiris dan
turun-temurun dan pada OHT UJI uji keamanan, Uji khasiat dan uji pre klinis
sedangkan pada fitokimia dilakukan uji klinik pada manusia dengan kriteria
memenuhi syarat ilmiah.
B. Rumusan masalah

Untuk mengetahui dan mengidentifikasi kandungan dan golonga


senyawa kimia yang terkandung pada daun jambu mede (annacardium
occidentale L ) dengan menggunakan metode skrining fitokimia dengan
beberapa pereaksi
C. Maksud praktikum

Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada daun jambu

mede (anacardium occidentale L)

D. Tujuan praktikum

1. Tujuan umum praktikum


Untuk mengetahui golongan senyawa kimia pada daun jambu

mede (anacardium occidentale. L)

2. Tujuan khusus praktikum

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

Untuk mendapatkan golongan senyawa kimia pada daun jambu


mede (anacardium occidentale L) dengan menggunakan beberapa
pereaksi tertentu
E. Manfaat praktikum

1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat menjadi sumber data ilmiah untuk praktikum
selanjutnya mengenai golongan senyawa kimia pada daun jambu mede
(anacardium occidentale L) dengan skrining fitokimia
2. Manfaat praktis
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai golongan senyawa kimia pada daun jambu mede (anacardium
occidentale L )

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian tanaman

Daun jambu mede (anacardium occidentale L )

Klasifikasi (alfan wijaya, 2015)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliphyta

Sub divisio : Angiospernae

Class : Magnolipisida

Ordo : Spindales

Family : Anacardiaceae

Genus : Anacardium

Spesies : Anacardium occidentale L

Nama daaerah

- Bugis : Jampu lase

- Makassar : Jampu mente

Khasiat : Anti radan dan penurun kadar glukosa darah

(hipoglemik) (alfian,2015)

Kandungan kimia : Tanin, Flavonoid, asam anakardiol, asam algat,

metil kardiol (alfian,2015).

Kunci determinasi : 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b,
14a, 15a, 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b,

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

136b, 139b, 140b, 142b, 143b ,146b, 154b,


155b, 156b, 162b, 163b, 167b, 169b, 171b, 177a
,178a.

B. Metode skrining bahan alam

1. Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-

senyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri

dari berbagai macam metabolit sekunder yang berperan dalam

aktivitas biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi

dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan ciri khas setiap

golongan dari metabolit sekunder (harbone,2007)

2. Tujuan skrining dilakukan yaitu untuk mengetahui kandungan bioaktif

yang berguna untuk pengobatan (abraham,2010)

3. Beberapa jenis pereaksi yang dapat digunakan untuk skrining

fitokimia antara lain:

a. Uji Senyawa Fenol dan Flavonoid


Fenol dan flavonoid dapat dideteksi menggunakan larutan
FeCl3 1% dalam etanol. Hasil uji dianggap positif apabila
dihasilkan warna hijau, merah, ungu, biru atau hitam. Uji shinoda
(Mg dan HCl pekat) dapat juga digunakan untuk mendeteksi
flavonoid. Flavonoid akan menunjukkan warna merah ceri yang
sangat kuat jika disemprot dengan pereaksi ini (Harborne, 2007).

b. Uji Kumarin dan Antrakuinon

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

Kumarin dan antrakuinon dapat dideteksi menggunakan pereaksi


semprot NaOH dan KOH 5% dalam alkohol. Setelah
penyemprotan, kumarin akan berfluorosensi hijau-kuning yang
terlihat bila plat KLT yang sudah kering disinari dengan sinar UV.
Antrakuinon dapat dideteksi bila senyawa pada plat KLT yang
semula kuning dan coklat kuning berubah menjadi merah, ungu,
hijau, atau lembayung setelah disemprot (Harborne, 2007).
c. Terpenoid
Pereaksi Lieberman-Burchard adalah pereaksi yang sering
digunakan untuk uji senyawa terpenoida. Pereaksi ini dibuat dari
campuran anhidrid asetat dan H2SO4 pekat. Kebanyakan
triterpena dan sterol memberikan warna hijau biru dengan
pereaksi ini. Cara lain untuk mendeteksi terpena adalah
menyemprot plat KLT dengan larutan KMnO4 0,2% dalam air,
antimon dalam kloroform, H2SO4 pekat atau vanillin-H2SO4.
Setelah penyemprotan, senyawa yang positif mengandung
terpenoid akan menunjukkan perubahan warna (Harborne, 2007).
d. Uji Alkaloid
Alkaloid dapat dideteksi dengan beberapa pereaksi pengendapan.
Pereaksi Mayer mengandung kalium iodida dan merkuri klorida,
dengan pereaksi ini alkaloid akan memberikan endapan berwarna
putih. Peraksi Dragendorf mengandung bismuth nitrat dan merkuri
klorida dalam asam nitrit berair. Senyawa positif mengandung
alkaloid jika setelah penyemprotan dengan pereaksi Dragendrof
membentuk warna jingga (Sastrohamidjojo, 2006).

BAB III

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan

1. Alat

Alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, rak tabung, pipet

tetes,tisu.

2. Bahan

Bahan yang digunakan FeCl3 1 N,KOH 10%, Etanol 95%, HCl


0,5 N, pereaksi mayer, bauchardat, dragendorff, FeCl 3 P, Eter,
Lieberman-burchard, HCl 2 N, HCl P.

B. Prosedur kerja

a. Reaksi identifikasi golongan tanin


1. Rekasi identifikasi terhadap katekol
Sampel dibasahi dengan larutan FeCl 3 1 N, jika mengandung
katekol akan mengasilkan warna hijau
2. Reaksi identifikasiterhadap pirogalotanin
Sampel dibasahi dengan larutan FeCl 3 1 N, jika meghasilkan
warna biru maka mengandung pirogalotanin
b. Reaksi identifikasi golongan dioksiantrakinon
Sedikit sampel dimasukkan dalam tabung reaksi, lalu ditetesi
dengan KIH 10 % P dalam etanol 95% P, jika mengandung
dioksiantrakino maka akan menghasilkan warna merah.
c. Reaksi identifikasi golongan alkaloid
Sampel yang telah di ekstrak dengan methanol dimasukkan
kedalam tiga tabung reaksi kemudian ditetesi :

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

1. HCl 0,5 N dan pereaksi mayer, jika menandung alkaloid akan


menghasilkan warna kuning
2. HCl 0,5 N dan pereaksi Bauchardat jika mengandung alkaloid
akan menghasilkan warna coklat
3. HCl 0,5 N dan pereaksi dragendorff, jika mengandung alkaloid
makan akan menghasilkan warna jingga
d. Reaksi golongan flavonoid
Serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air
panas, kemudiaan didinginkan kemudian kocok selama 10 detik,
terbentuk buih lalu tambahkan HCl 2 N buih tidak hilang maka
mengandung saponin.
e. Reaksi identifikasi golongan flavonoid
Serbuk ditambahkan FeCl3 dan HCl P maka menghasilkan warna
merah menunjukkan adanya flavonoids

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Tabel Pengamatan

N Golongan Pereaksi Sampel


komponen
o kimia 1

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

1 Tannin

a. Katekol Sampel dibasahi dengan FeCl3 +


menghasilkan warna merah
b. pirogalotanin Sampel dibasahi dengan FeCl3 -
menghasilkan warna biru
2 dioksiantrakinon Sampel di tetesi KOH 10%, kocok +
warna merah
3 Alkaloid HCl 0, 5 N dan pereaksi mayer -
menghasilkan warna kuning
(ekstrak methanol)
HCl 0, 5 N dan pereaksi bauchardat +
menghasilkan warna coklat

HCl 0, 5 N dan pereaksi dragendarf +


menghasilkan warna jingga

4 Flavonoid FeCl3 dan HCL P menghasilkan warna -

merah
5 Saponin 10 ml air panas, didinginkan, dikocok +
10 detik, terbentuk Buih ditambahkan
HCL buih tidak hilang

C. PEMBAHASAN

Skrining fitokimia adalah metode analisis untuk menentukan jenis


metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan karena sifatnya
yang dapat bereaksi secara khas dengan pereaksi tertentu. Skrining fitokimia
dilakukan melalui serangkaian pengujian dengan menggunakan pereaksi
tertentu
Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-
senyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas
berbagai macam metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-


pereaksi yang mampu memberikan ciri khas dari setiap golongan dari
metabolit sekunder
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah
segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan,
termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia
memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk
merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang
menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan
penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan
sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah
suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak
akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka
waktu yang normal untuk defisiensi tersebut.
Pada percobaan kali ini dilakukan uji tannin yang terbagi atas reaksi
identifikasi terhadap katekol dan terhadap pirogalotanin, uji dipksiantrakinon,
uji alkaloid, uji flavonoid, dan uji saponin. Pada uji tannin dimana pada uji
katekol Sampel dibasahi dengan FeCl3 menghasilkan warna hijau maka pada
percobaan ini sampel positif mengandung tannin, kemudian pada uji
pirogalotanin dimana Sampel dibasahi dengan FeCl 3 menghasilkan warna
biru pada percobaan ini menunjukkan hasil negative mungkin karena adanya
kesalahan saat melakukan percobaan.
Pada uji dioksiantrakinon Sampel di tetesi KOH 10%, kocok warna
merah maka sampel positif mengandung dioksiantrakinon
Pada uji alkaloid dilakukan dengan menggunakan 3 pereaksi yang
berbeda yaitu mayer, bauchardat dan dragendarff, pada percobaan dilakukan
terlebih dahulu sampel ekstrak methanol kemudian masukkan pada tabung
pertama lalu ditetesi dengan HCl 0, 5 N dan pereaksi mayer menghasilkan

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

warna kuning, tapi pada percobaan tidak berwarna kuning mungkin karena
adanya factor kesalahan, kemudian sampel ekstrak methanol pada tabung
kedua HCl 0, 5 N dan pereaksi bauchardat menghasilkan warna coklat pada
percobaan posotif mengandung alkaloid, kemudian pada tebung ketiga HCl
0, 5 N dan pereaksi dragendarf menghasilkan warna jingga.
Pada percobaan selanjutnya yaitu uji flavonoid yaitu dengan FeCl 3 dan
HCL P menghasilkan tidak menghasilkan warna merah seperti keterangan.
Pada percobaan dengan uji saponin 10 ml air panas, didinginkan, dikocok 10
detik, terbentuk Buih ditambahkan HCL buih tidak hilang.
Pada percobaan mungkin adanya factor kesalahan sehingga hasil
menunjukkan hasil yang negative (-)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sampel positif pada


reaksi identifikas terhadap katekol, tapi tidak pada reaksi terhadap
pirogalotanin. Sampel juga positif pada reaksi identifikasi pada
dioksiantrakinon dan pada uji alkaloid positif pada dragendorff dan
bauchardat dan tidak pada mayer, sampel positif ada saponin dan flavonoid.

B. Saran

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

Sebaiknya alat dan bahan dilaboratorium lebih dilengkapi lagi, asisten

lebih teliti dalam mengawas praktikan sehingga tidak adanya factor

kesalahan pada saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Abraham. 2010.Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Universitas Haluoleo.


Kendari

Alfian wijaya ahmad, dkk. 2015. Serbuk ekstrak daun jambu mete
(anacardium occidentale L)

Harborne, J.B.1967. Metode Fitokimia. ITB. Bandung

Sastrohamdjojo, H. 2006. Sintesis Bahan Alam. UGM. Yogyakarta.

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171
Skrining Fitokimia

LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

CHAERUNNISA NI’MAWATI YUNUS


15020150171

Anda mungkin juga menyukai