JARINGAN KOMPUTER
1.1 TUJUAN
a. Mahasiswa/i dapat membuat Jaringan komputer dari komputer ke router.
b. Mahasiswa/i dapat membuat mengonfigurasi IP router.
Cara kerja router dapat dilihat pada gambar diatas. Pada gambar
diatas terdapat dua buah network yang terhubung pada sebuah router.
Network yang berada pada sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router
mempunyai alamat 192.168.1.0 serta pada network yang sebelah kanan
yang terhubung ke port 2 router mempunyai alamat 192.155.2.0.
Berikut cara kerja gambar di atas :
a. Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan
meneruskan data tersebut ke network lain.
b. Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan
meneruskan paket data ke network lain.
c. Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka
router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B.
1.2.3 ROUTING
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan
dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-
routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah
perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.
Konsep dasar routing hahwa dalam jaringan WAN sering
mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/
Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat
sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas
masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman
paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam
pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.
Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan
fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :
a. Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat item yang
akan dirouting
b. Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang
dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
c. Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil
sampai ke tujuan.
d. Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke
tujuan.
e. Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai
ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi
routing lansung dan routing tidak langsung.
A. Routing langung
Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara
langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh:
sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke
komputer dengan alamat 192.168.1.3.
B. Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket
secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang
remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya.
Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur
keluar.
C. Routing Dinamis
Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan
untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada
router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis
dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses
di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
B. Rute Dinamik
Rute secara Dinamik dipelajari oleh router setelah seorang
administrator mengkonfigurasi sebuah protokol routing yang
membantu menentukan rute. Tidak seperti rute Statik, pada rute
Dinamik, sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute
Dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate secara otomatis
oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan topologi jaringan
yang diterima dari “internetwork” .
BAB II
PEMBAHASAN
Langkah-langkah :
1. Klik End Devices yang sudah ditandai
2. Lalu akan muncul beberapa devices, Klik PC-PT dan seret ke atas
sesuai gambar di atas dan akan muncul keterangan PC-PT (PC0) dan
PC-PT (PC1), bisa dilihat pada (gambar 2.3)
3. Dan juga memasukan Router dengan cara klik Routers, lalu akan
muncul beberapa jenis router, klik/pilih model 1841, dan seret ke atas
sesuai gambar dan akan muncul keterangan 1841 (Router0), bisa dilihat
dilihat pada (gambar 2.4)
Gambar 2.3 Jaringan komputer ke router
4. Memberikan IP Address, subnet mask dan default gateway pada PC0 dan
PC1
Langkah-langkah :
1. Double klik pada PC0
2. Setelah itu maka akan muncul beberapa menu pilihan yaitu Physical,
Config, Desktop dan Custom Interface. Pilih menu Desktop, maka akan
muncul beberapa menu daru Desktop, pilih IP Configuration dengan
mengkliknya, setelah mngklik IP Configuration maka akan tampak
seperti pada gambar 2.12
2. Setelah itu maka akan muncul beberepa pilihan yaitu Physical, Config
dan CLI. Pilih menu CLI maka akan muncul seperti pada gambar 2.16
Keterangan :
Pada baris pertama, merupakan perintah untuk masuk privileged
Pada baris kedua, merupakan perintah untuk masuk ke global
konfigurasi
Pada baris ketiga, merupakan perintah untuk mengaktifkan
interface fa 0/0
Pada baris keempat, merupakan perintah untuk
mengkonfigurasi/memberikan ip addres dan subnet mask pada interface
Pada baris kelima, merupakan perintah untuk menghidupkan
interface secara administrative
Pada baris keenam, merupakan perintah untuk keluar dari mode
interface/kembali ke mode sebelumnya
Pada baris ketujuh, merupakan perintah untuk keluar dari mode
global konfigurasi dan kembali ke mode privileged
Pada baris kedelapan, merupakan perintah untuk mengkopi
konfigurasi running ke NVRAM untuk perubahan permanen, sama
dengan perintah copy running-config startup-config
6. Setelah selesai, selanjutnya melakukan pengetesan mengirimkan data
dengan cara PING melalui Command Prompt dari PC0 ke PC1
Langkah-langkah:
1. Double klik pada PC0
2. Setelah itu maka akan muncul beberapa menu pilihan yaitu Physical,
Config, Desktop dan Custom Interface. Lalu pilih menu Desktop
dengan meng-kliknya maka akan muncul lagi beberapa menu dari
Desktop dan pilih Command Prompt dengan meng-klinya, setelah
meng-klik Command Prompt maka akan terbuka jendela Command
Prompt seperti pada gambar 2.19
Keterangan :
Pesan tersebut komputer yang digunakan untuk melakukan PING
dari PC0 ke PC1 dengan statistik tanpa ada paket data yang hilang
(dikirim 4 diterima juga 4) perkiraan perjalanan paket dalam mili
second, lama waktu perjalanan paket paling cepat 0 ms, paling lama 0
ms, dan rata-ratanya = 0 + 0 + 0 + 0 = 0 dibagi 4 = 0 ms, dalam
perhitungan sistem Windows dijadikan 0 ms.
3. Setelah mengklik PC0 maka akan muncul pilihan yaitu RS 232 dan
FastEthernet0, pilih FastEthernet0 dengan mengkliknya
3. Memberikan IP Address, subnet mask dan default gateway pada PC0 dan
PC1
Langkah-langkah :
1. Double klik pada pada PC0
2. Setelah itu maka akan muncul beberapa menu pilihan yaitu Physical,
Config, Desktop dan Custom Interface. Pilih menu Desktop, maka akan
muncul beberapa menu daru Desktop, pilih IP Configuration dengan
mengkliknya, setelah mngklik IP Configuration maka akan tampak
seperti pada gambar 2.32
2. Setelah itu maka akan muncul beberepa pilihan yaitu Physical, Config
dan CLI. Pilih menu CLI maka akan muncul seperti pada gambar 2.36
Keterangan :
Pada baris pertama, merupakan perintah untuk masuk privileged
Pada baris kedua, merupakan perintah untuk masuk ke global
konfigurasi
Pada baris ketiga, merupakan perintah untuk mengaktifkan
interface fa 0/0
Pada baris keempat, merupakan perintah untuk
mengkonfigurasi/memberikan ip addres dan subnet mask pada interface
dengan IP Address 192.168.1.20 dan subnet mask 255.255.255.0
Pada baris kelima, merupakan perintah untuk menghidupkan
interface secara administrative
Pada baris keenam, merupakan perintah untuk keluar dari mode
interface/kembali ke mode sebelumnya
Pada baris ketujuh, merupakan perintah untuk mengaktifkan
interface fa 0/1
Pada baris kedelapan, merupakan perintah untuk
mengkonfigurasi/memberikan ip addres dan subnet mask pada interface
dengan IP Address 172.16.10.1 dan subnet mask 255.255.255.252
Pada baris kesembilan, merupakan perintah untuk menghidupkan
interface secara administrative
Pada baris kesepuluh, merupakan perintah untuk keluar dari mode
interface/kembali ke mode sebelumnya
Pada baris kesebelas, merupakan perintah untuk keluar dari mode
global konfigurasi dan kembali ke mode privileged
Pada baris keduabelas, merupakan perintah untuk mengkopi
konfigurasi running ke NVRAM untuk perubahan permanen, sama
dengan perintah copy running-config startup-config
Keterangan :
Pada baris pertama, merupakan perintah untuk masuk privileged
Pada baris kedua, merupakan perintah untuk masuk ke global
konfigurasi
Pada baris ketiga, merupakan perintah untuk mengaktifkan
interface fa 0/0
Pada baris keempat, merupakan perintah untuk
mengkonfigurasi/memberikan ip addres dan subnet mask pada interface
dengan IP Address 192.168.2.20 dan subnet mask 255.255.255.0
Pada baris kelima, merupakan perintah untuk menghidupkan
interface secara administrative
Pada baris keenam, merupakan perintah untuk keluar dari mode
interface/kembali ke mode sebelumnya
Pada baris ketujuh, merupakan perintah untuk mengaktifkan
interface fa 0/1
Pada baris kedelapan, merupakan perintah untuk
mengkonfigurasi/memberikan ip addres dan subnet mask pada interface
dengan IP Address 172.16.10.2 dan subnet mask 255.255.255.252
Pada baris kesembilan, merupakan perintah untuk menghidupkan
interface secara administrative
Pada baris kesepuluh, merupakan perintah untuk keluar dari mode
interface/kembali ke mode sebelumnya
Pada baris kesebelas, merupakan perintah untuk keluar dari mode
global konfigurasi dan kembali ke mode privileged
Pada baris keduabelas, merupakan perintah untuk mengkopi
konfigurasi running ke NVRAM untuk perubahan permanen, sama
dengan perintah copy running-config startup-config
5. Pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan, namun, hal ini
tidak serta merta PC0 dan PC1 langsung terhubung setelah melakukan
PING, setiap komputer belum bisa connect namun sudah reply dari router
sehingga keterangan resmi dari PC02 adalah destination host unreachable.
Bisa dilihat pada gambar 2.38
Gambar 2.37 Setelah dilakukan konfigurasi IP address pada Router0 dan
Router1
Keterangan :
Pada baris pertama, merupakan perintah untuk masuk privileged
Pada baris kedua, merupakan perintah untuk masuk ke global
konfigurasi
Pada baris ketiga, dengan memberikan perintah ip route pada CLI.
IP route berfungsi menambah alamat IP, subnet mask dan IP route itu
sendiri
Pada baris keempat, merupakan perintah untuk keluar dari mode
global konfigurasi dan kembali ke mode privileged
Pada baris kelima, merupakan perintah untuk Pada baris
keduabelas, merupakan perintah untuk mengkopi konfigurasi running
ke NVRAM untuk perubahan permanen, sama dengan perintah copy
running-config startup-config
Keterangan :
Pada baris pertama, merupakan perintah untuk masuk privileged
Pada baris kedua, merupakan perintah untuk masuk ke global
konfigurasi
Pada baris ketiga, dengan memberikan perintah ip route pada CLI.
IP route berfungsi menambah alamat IP, subnet mask dan IP route itu
sendiri
Pada baris keempat, merupakan perintah untuk keluar dari mode
global konfigurasi dan kembali ke mode privileged
Pada baris kelima, merupakan perintah untuk Pada baris
keduabelas, merupakan perintah untuk mengkopi konfigurasi running
ke NVRAM untuk perubahan permanen, sama dengan perintah copy
running-config startup-config
7. Selanjutnya setelah melakukan setting IP Route pada Router0 dan Router1,
lakukan PING lagi dari PC1 ke PC0, hasilnya sebagai berikut.
Persada, Fahmi. Mengenal Perintah Dasar Konfigurasi Router Cisco (CLI Cisco
IOS). http://fahmpress.blogspot.co.id/2014/01/mengenal-perintah-dasar-
konfigurasi.html. Diakses pada tanggal 20 April 2018.
Yovi, Muhammad. 2015. Pengertian Router, Fungsi Router, dan Cara Kerja
Router. http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-router-fungsi-
router-dan-cara-kerja-router.html. Diakses pada tanggal 20 April 2018.
BAB V
LAMPIRAN
Gambar 5.19 Menghubungkan PC0 ke Router0 dengan kabel (cross) pada masing-
masing port fastEthernet
Gambar 5.20 Menghubungkan PC0 ke Router0 dengan kabel (cross) pada masing-
masing port fastEthernet
Gambar 5.21 Menghubungkan PC0 dan PC1 ke Router0 menggunakan kabel yang
sesuai (cross)
Gambar 5.25 Pemberian alamat IP address, subnet mask dan default gateway pada
PC0
Gambar 5.26 Pemberian alamat IP address, subnet mask dan default gateway pada
PC1
Gambar 5.27 Mengatur konfigurasi IP Address pada Router0
Gambar 5.29 Melakuan pengetesan dengan mengirmkan data dengan cara PING
melalui Command Prompt
Gambar 5.36 Menghubungkan PC0 ke Router0 dengan kabel (cross) pada masing-
masing port fastethernet
Gambar 5.37 Menghubungkan PC0 ke Router0 dengan kabel (cross) pada masing-
masing port fastethernet
Gambar 5.38 Menghubungkan PC0 ke Router0 dengan kabel (cross) pada masing-
masing port fastethernet
Gambar 5.42 Pemberian alamat IP address, subnet mask dan default gateway pada
PC0
Gambar 5.43 Pemberian alamat IP address, subnet mask dan default gateway pada
PC1
Gambar 5.44 Mengatur konfigurasi IP Address dan subnet mask pada Router0
Gambar 5.45 Setelah dilakukan konfigurasi IP address pada Router0 dan Router1