BAB 1 PENDAHULUAN
RM / BM : C6H12O6 / 198,17
Pemerian :.Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau
…………………………… ..butiran putih, tidak berbau, rasa manis
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
…………………………….. .dalam air mendidih, agak sukar larut
…………………………… .dalam etanol (95) P. Mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
8. Natrium Hidroksida
Nama resmi :.NATRII HYDROXYDUM
Sinonim :.Natrium Hidroksida
Rumus molekul :.NaOH
Berat molekul :..40,00
Rumus struktur :..Na – O – H
Pemerian :..Bentuk batang, butiran, massa hablur atau
keping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur; putih, mudah
meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif.
Segera menyerap Karbondioksida
Penyimpanan :..Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan :..Zat tambahan
9. Perak Nitrat
Nama resmi : ARGENTI NITRAS
Nama lain : Perak Nitrat
RM/BM : AgNO3 / 169,87
Rumus struktur : O -
+
Ag N
O O
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur
berwarna putih, tidak mengendap kena cahaya
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol
(95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol
semprot, gegep kayu, lampu spritus, pipet tetes, rak tabung, dan
tabung reaksi.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
Aquadest, AgNO3, Fehling A dan Fehling B, larutan Amilum, larutan
Benedict, larutan Glukosa, larutan HCl pekat, larutan Sukrosa, larutan
Yodium, dan NH4OH.
3.3 Cara Kerja
1. Monosakarida
a. Reaksi glukosa dengan larutan Perak Beramoniak
1. Diisi tabung reaksi dengan 1 ml larutan AgNO3 0,1 M
2. Ditambahkan NH4OH sampai endapan yang terbentuk
tepat melarut lagi
3. Dimasukkan 1 ml larutan glukosa 10 % kedalam tabung
reaksi
4. Dikocok lalu dipanaskan dengan lampu spritus selama
beberapa menit
5. Diamati perubahannya yang terjadi
b. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 1 ml larutan Fehling A
dan 1 ml Fehling B, lalu dikocok
2. ditambahkan sebanyak 1 ml larutan glukosa kedalam
tabung reaksi
3. dipanaskan dengan lampu spritus selama 1 manit
4. diamati perubahan yang terjadi
c. Uji Benedict
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan benedict
2. Ditambahkan 1 ml larutan glukosa 10%
3. Dipanas dengan lampu spritus selama 5 manit
4. Didinginkan,amati perubahan yang terjadi
2. Disakarida
a. Reaksi sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3
0,1 M
2. Ditambahkan dengan NH4OH beberapa tetes,sambil
dikocok sampai endapan yang terbentuk dapat melarut
lagi
3. Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 ml
sukrosa 10 %
4. Dikocok lalu dipanaskan dengan lampu spritus selama
beberapa menit
5. Diamati perubahan yang terjadi
b. Uji Benedict
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan Benedict
2. Ditambahkan 1 ml larutan sukrosa 10 %
3. Dipanaskan tabung reaksi dengan lampu spritus selama 5
menit
4. Didinginkan lalu amati perubahan yang terjadi.
3. Polisakarida
a. Reaksi amilum dengan yodium
1. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan amilum
2%
2. Ditambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M
3. Diamati perubahan yang terjadi
DISAKARIDA
1. Reaksi sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak:
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan perak beramoniak coklat
2. Uji Benedict
Zat- zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Benedict + sukrosa hijau kebiruan merah bata
POLISAKARIDA
1. Reaksi Amilum dengan yodium :
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Amilum + iodium Biru gelap
2. Hidrolisis Amilulm
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Hidrolisis amilum Larutan biru
4.2 Pembahasan
Karbohidrat merupakan senyawa – senyawa aldehida atau
keton yang mempunyai gugus hidroksil.Senyawa – seyawa ini
menyusun sebagian besar bahan organic di dunia karena peran
multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Karbohidrat bertindak
sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme.
Contoh : pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan adalah
polisakarida yang dapat dimobilisasi untuk menghasilkan glukosa
(bahan bakar utama untuk pembentukan energi). Gula ribosa dan
deoksi ribosa pembentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA.
Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan dan
ekspresi informasi genetika.
Pada percobaan ini, akan dilihat reaksi dari masing-masing
reaksi dari penggolongan karbohidrat dengan pereaksinya, seperti
pereaksi Tollens (perak beramoniak), pereaksi Fehling, pereaksi
Benedict, reaksi dengan iodium, dan hidrolisis polisakarida.
Pada percobaan pertama yaitu pada monosakarida untuk
mengetahui reaksi glukosa dengan larutan fehling , Glukosa
direaksikan dengan larutan fehling A dan Fehling B dan menghasilkan
larutan berwarna merah bata yang awalnya larutan warna biru tua
ketika fehling A dan fehling B direaksikan. Namun setelah dipanaskan
lagi terbentuk endapan merah bata. Hal ini disebabkan karena larutan
Fehling yang terdiri dari campuran cupri sulfat, Na-kalium tartrat dan
natrium hidroksida dengan gula reduksi yang dipanaskan akan
membentuk endapan yang berwarna hijau, kuning orange atau merah,
tergantung dari macam gula reduksinya. Ketika glukosa direaksikan
dengan Benedict dan menghasilkan larutan berwarna biru sebelum
disimpan dalam gelas kimia yang berisi air panas sedangkan larutan
menjadi warna merah bata dan membentuk endapan merah bata
setelah disimpan di dalam gelas kimia yang berisi air panas. Hal ini
disebabkan karena Benedict dengan gula reduksi akan terjadi reaksi
oksidasi dan dihasilkan endapan merah dari kupro oksida.
Pada percobaan kedua yaitu pada disakarida seharusnya
untuk mengetahui Sukrosa yang direaksikan dengan sukrosa dan
NH4OH terbentuk endapan cermin perak, tapi selama percobaan tidak
terbentuk endapan cermin perak melainkan larutan berwarna coklat.
Pada percobaan ketiga yaitu pada polisakarida untuk
mengetahui Amilum direaksikan dengan larutan iodium dihasilkan
larutan biru gelap. Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan literatur/teori
yang ada bahwa karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan
reaksi dengan larutan iodium dan memberikan warna spesifik
bergantung pada jenis karbohidratnya, yaitu amilosa dengan iodium
akan menghasilkan larutan berwarna biru, amilopeptin akan berwarna
merah violet, dan glikogen maupun dextrin akan menghasilkan warna
coklat. Pada reaksi hidrolisa amilum akan menghasilkan warna merah
bata tetapi pada percobaan tidak terbentuk larutan merah bata
melainkan larutan biru karena kurang penambahan natrium hidroksida.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakulan percobaan ini maka diperoleh kesimpulan
1. Pada monosakarida, glukosa bereaksi positif dengan pereaksi
Fehling menghasilkan endapan merah bata sedangkan dengan
pereaksi benedict menghasilkan larutan coklat, dengan pereaksi
Tollens menghasilkan endapan cermin perak larutan hijau
kecoklatan.
2. Pada disakarida, sukrosa tidak bereaksi dengan AgNO3 sehingga
tidak membentuk endapan cermin perak. Pada uji benedict
menghasilkan endapan merah bata.
3. Pada polisakarida , amilum bereaksi positif dengan iodium
menghasilkan larutan biru dan pada pengujian hidrolisis amilum
menghasilkan larutan biru.
5.2 Saran
Diharapkan komunikasi antara praktikan dan asisten selalu
terjalin dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran