Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kelainan metobolisme
pada sel Beta Pangkreas yang berfungsi sebagai pengahsil insulin. Insulin diketahui sebagai
hormonn yang rsponsibel terhadap produksi gula darah dalam tubuh. Secara umum DM
diakibatkan defesiensi insulin yang disebut dengan hiperglikimia (Barky, dkk., 2017).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal
dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya
berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL
pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat
lainnya. Menurut WHO, 2010 penyakit DM memiliki memiliki 3 Tipe, yaitu 1) Diabetes tipe 1
yang diakibatkan oleh rusaknya sel beta pancreas, 2) Diabetes tipe 2 yang diakibatkan oleh
defesiensi sekresi insulin, 3). Diabetes gestasional yang berhubungan dengan teoreansi terhadap
glukosa dalam darah.
Dewasa ini, telah dilakukan penelitian sebagai upaya untuk menyembuhkan penyakit
diabetes miletus, yaitu dengan memanfaatkan biota laut sebagai precursor anti diabetes. Biota
laut yang banyak dimanfaatkan, yaitu Teripang. Penelitian yang telah dilakukan oleh Wresdiyati,
dkk., 2015 menunjukkan bahwa teripang mengandung Hidrosilat protein bioaktif yang dapat
meningkatkan kandungan Cu, Zn-SOD pada jaringan pankreas pada hewan uji yang telah
mengalami penyakit DM.
Protein bioaktif teripang menunjukkan aktivitas biologis yang signifikan yang memiliki
efek treupetik terhadap DM (Barky, dkk., 2017), aktivitas anti oksidan yang tinggi dan
berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas antidiabetes (Barky, dkk., 2016), dan meningkatkan
produktivitas insulin dan mereduksi gula darah sebanyak 20% (Hu, dkk., 2014). Enzim
antioksidan Cu,Zn-SOD pada teripang merupakan enzim endogen yang berperan sebagai
scavengers radikal bebas. Selain Cu,Zn-SOD, enzim yang dapat berperan sebagai scavengers
radikal bebas adalah glutation peroksidase (GPx), katalase (Valko et al., 2007 ), serta antioksidan
eksogen seperti vitamin-C (Girish et al.,2011). Kadar protein tinggi yaitu 82% dengan
kandungan asam amino yang lengkap, dan asam lemak jenuh yang penting untuk kesehatan
jantung. Selain itu teripang juga mengandung phosphor, besi, yodium, natrium, vitamin A dan B
(thiamin, riboflavin dan niacin) (Wibowo, dkk., 1997). Kandungan gizi teripang kering adalah
protein 82%, lemak 1,7%, air 8,9%, abu 8,6% dan karbohidrat 4,8%. Protein Bioaktif dari
teripang, adalah kolagen.
Kolagen diketahui memiliki peranan sebagai peregenerasi sel yang diharapkan dapat
memperbaiki sel beta pangkreas sehingga memperbaiki system metabolism demi mengurangi
atau menyembuhkan penyakit DM. Berdasarka kajian tersebut diatas, maka kami mengangkat
judul makalah “Protein Bioaktif teripang sebagai anti diabetes’’.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Protein Bioaktif?
2. Bagaimana Protein Bioaktif pada teripang dapat dimanfaatkan sebagai obat DM?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan tentang Protein Bioaktif.
2. Menjelaskan Protein bioaktif pada teripang.
Daftar Pustaka
1. EL Barky A. R., Ali E. M., dan Mohamed T.M., 2017. Marine Sea Cucumber Saponins
and Diabetes. Austin Pancreat Disord. 2017; 1(1): 1002.
2. EL Barky A. R., Samy A. H., Abeer A. Alm-Eldeen, Yehia A. Hafez, dan Tarek M.
Mohamed, 2016. Anti-diabetic activity of Holothuria thomasi saponin. Biomedicine
& Pharmacotherapy xxx (2016) xxx – xxx.
3. [WHO] World Health Organization. 2010. Diabetes. NMHFactSheet[Internet]. [diunduh
5 Mei 2018]. Tersedia pada: http:/ /www.who.int/nmh/publications/ fact
sheet_diabetes_en.pdf.
4. Valko M, Leibfritz D, Moncol J, Cronin MTD, dan Mazur M, Telser J. 2007. Review :
Free radicals and antioxidants in normal physiological functions and human disease. Inter
J Biochem & Cell Biol 39: 44-84.
5. Girish BN, Rajesh G, Vaidyanathan K, dan Balakrishnan V. 2011. Assessment of
oxidative status in chronic pancreatitis and its relation with zinc status. Indian J
Gastroenterol 30(2): 84-88.
6. Wresdiyati, T., Ani Karmila, Made Astawan, dan Rahman Karnila, 2015. Teripang Pasir
Meningkatkan Kandungan Antioksidan Superoksida Dismutase pada Pankreas Tikus
Diabetes. Jurnal Veteriner Maret 2015 Vol. 16 No. 1 : 145-151 ISSN : 1411 – 832.
7. Wibowo, S., Yunizal, Setiabudi, E., Erlina, M.D., dan Tazwir. 1997. Teknologi
Penanganan dan Pengolahan Teripang (Holothuroidea). Instalasi Penelitian Perikanan
Laut Slipi Balai Penelitian Perikanan Laut. Puslitbangkan. Jakarta. 37 pp.

Anda mungkin juga menyukai