PENDAHULUAN
desak ruang (space occupying lession atau space taking lession) yang timbul di
infratentorial. 1,2
Registry of United State angka kejadian tumor otak adalah 14,8 per 100.000
populasi per tahun, dimana wanita lebih banyak (15,1) dibandingkan dengan
berkisar antara 7-13 per 100.000 populasi per tahun (Jepang 9 per 100.000
populasi per tahun, Swedia 4 per 100.000 per tahun). Di Indonesia dijumpai
frekuensi tumor otak sebanyak 200-220 kasus/tahun dimana 10% darinya adalah
kelompok umur penderita. Angka insidens ini mulai cenderung meningkat sejak
pada kelompok usia 70 tahun untuk selanjutnya menurun lagi. Insiden per tahun
10.000 penduduk, setiap tahun terdapat kurang lehih satu penderita baru tumor
1
9%. Data terdahulu dari bagian bedah saraf, tumor sekunder otak menempati 10-
15% dari pasien tumor otak, namun bagian terbesar pasien tumor metastatik
apalagi membedakan yang benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang
dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa
tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi
dari jaringan otak. Walaupun demikian ada beberapa jenis tumor yang
tumor otak. Dengan pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi hampir pasti
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Otak
terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang, yaitu cranium (tengkorak),
yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada orang
dewasa. Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih
100 triliun neuron atau dapat diibaratkan sejumlah bintang di langit. Masing-
masing neuron mempunyai 1000 sampai 10.000 korteks sinaps dengan sel saraf
mencapai 100 triliun.1 Gambar penampang otak dapat dilihat pada gambar 2.1.
adalah kulit kepala, tulang tengkorak, meningens (selaput otak), dan likuor
3
cranial terluar), arakhnoid (lapisan tengah antara duramater dan piamater), dan
satu dan lainnya) yang ditandai dengan celah-celah yang disebut sulkus dan birai-
birai yang dikenal dengan nama girus. Dengan adanya sulkus di atas, serebrum dapat
dibagi menjadi beberapa lobus ; (1) Lobus frontalis di fosa anterior; pusat fungsi
perilaku, pengambilan keputusan, dan control emosi; (2) Lobus temporalis di fosa
di belakang dan di atas tentorium; pusat penglihatan dan asosiasi; (4) Lobus
parietalis di antara ketiganya; pusat evaluasi sensorik umum dan rasa kecap.1
B. Definisi
desak ruang (space occupying lession atau space taking lession) yang timbul di
serta tumor metastasis dari bagian tubuh lainnya. Tumor otak dapat bersifat
maligna ataupun benigna. Tumor otak dapat menekan jaringan otak normal ke
4
tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila
berasal dari organ –organ lain, disebut tumor otak metastase. 1,2
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali
faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada
yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi
3. Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami
5
terjadinya suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah
4. Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses
antara infeksi virus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
5. Substansi-substansi Karsinogenik
sel tumor. Gen ini mengkode factor pertumbuhan dan reseptornya, protein
second messenger, yang mempengaruhi control siklus sel, apoptosis dan nekrosis,
factor transkripsi dan protein memediasi angiogenesis dan interaksi antara tumor
6
Gambar 2.2 Deskripsi genetic molekuler pathogenesis kanker5
dipelopori oleh Bailey dan Cushing berdasarkan histogenesis sel tumor dari sel
seperti: lokasi tumor, efek radiasi, usia penderita, dan tindakan operasi yang
tahap yang lebih primitif, tumbuh lebih cepat daripada tumor yang sel-selnya
lebih matang. 1
a. Glioma
Astrositoma
7
Astrositoma merupakan tumor susunan saraf pusat otak primer dengan
frekuensi kasus 17-30% dari semua glioma dan 11-13% dari seluruh tumor
otak.Tumor ini berasal dari sel astrosit yang merupakan bagian dari jaringan
bintang.
piloid, gemistositik dan difusl; namun system gradai yang popular adalah
anaplastik.
Astrositoma serebri dapat terjadi pada semua golongan umur dengan usia
baik cenderung pada kelompok usia yang lebih muda; sedangkan yang
anaplastik lebih sering kelompok usia menengah. Predileksi jenis kelamin kasus
II: 11 bulan. Walaupun sakit kepala dan muntah bukanlah merupakan keluhan
dimana 11% diantaranya cenderung melibatkan nyeri sebelah saja (75% darinya
awal yang sering adalah kejang (40-75%), baik kejang umum maupun
8
menimbulkan elektrik yang berlebihan.19% penderita menunjukkan gejala
paresis atau paralisa, 55% parese fasial dan 41% parese tungkai.
Gambaran histopatologi pada low grade astrocytoma adalah memiliki
akurasi 100% pada low grade astrocytoma tergambar lesi yang hipodens dengan
Gradasi Astrositoma :
a. Grade I (Astrositoma Pilositik)
Tumor ini tumbuh secara lambat dan sering berkista.Tumor ini sering
dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda.Tumor ini merupakan tumor glial
yang tersering pada anak, sekitar 10% melibatkan bagian serebral dan 85%
9
mengenai serebellum. Lokasi yang paling sering dijumpai, pada: nervus optikus,
otak di dekatnya.Sekitar 35% tumor otak astrositik adalah jenis ini. Biasanya
mengenai orang-orang usia dewasa muda dan cenderung untuk menjadi ganas ke
arah astrositoma anaplastik da glioblastoma. Lokasi tumor ini bisa di mana saja,
Multiforme)
Termasuk astrositoma maligna.Biasanya muncul secara sporadik tanpa
keduanya dapat menjadi faktor penyulit pada beberapa kelainan genetic seperti
buruk, dan juiga seringkali terlihat sel tumor astrosit pleomorfik dengan nukleus
10
Penanganan astrositoma ditujukan untuk menegakkan diagnose pasti dan
banyak peneliti yang mengemukakan adanya harapan hidup yang lebih panjang
b. Meningioma
11
Tumor jinak yang berasal dari selaput yang membungkus otak
meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui
40% dan 80% dari meningioma berisi kromosom 22 yang abnormal pada lokus
usia bisa menyebabkan hilang ingatan dan kesulitan dalam berfikir, mirip
Gejala pada pasien meningioma dapat pula spesifik terhadap lokasi tumor :
Meningioma fossa posterior : nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan
12
Meningioma Intraorbital : penurunan visus, penonjolan bola mata
untuk tumor ini, peranan radiasi untuk meningioma yang tidak berhasil diangkat
relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak, dilaporkan survival rate lima
tahun adalah 75%. Pada anak-anak lebih agresif, perubahan menjadi keganasan
lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. Pada penyelidikan pengarang-
pengarang barat lebih dari 10% meningioma akan mengalami keganasan dan
kekambuhannya tinggi.
13
Skema penentuan derajat keganasan tumor yang umum digunakan adalah
nekrosis.
didasari oleh morfologi sitologi tumor dan konsekuensi klinis yang berkaitan
dengan tingkah laku biologis. Sifat-sifat keganasan otak secara klasik didasari
menunjukkan batas yang jelas, tidak infiltratif dan hanya mendesak organ-
struktur sel yang regular, pertumbuhan lambat tanpa mitosis, densitas sel
yang rendah dengan diferensiasi struktur yang jelas parenkhim, stroma yang
14
2. Maligna (ganas), ditandai oleh tampilan makroskopis yang infiltrative atau
ekspansi destruktif tanpa batas yang jelas, tumbuh cepat serta cenderung
susunan sel dan jaringannya masih baik, diferensiasi sel kurang begitu
sel-sel raksasa, tumbuh cepat dengan mitosis yang banyak, area nekrosis,
gangguan pada nukleus spesifik tertentu atau serabut traktus pada tingkat
kali dapat mengarahkan perkiraan kemungkinan lokasi tumor otak. Secara umum
persentasi klinis pada kebanyakan kasus tumor otak merupakan manifestasi dari
Trias gejala klasik dari sindroma tekanan tinggi intrakranial adalah: nyeri
kepala, muntah proyekil, dan papiledema. Keluhan nyeri kepala disini cenderung
bersifat intermittent, tumpul, berdenyut dan tidak begitu hebat terutama di pagi
15
mengakibatkan peningkatan CBF (Cerebral Blood Flow) dan dengan demikian
sekitar daerah frontal atau oksipital. Penderita sering kali disertai muntah yang
“menyemprot” (proyektil) dan tidak didahului oleh mual. Hal ini terjadi oleh
karena tekanan Intrakranial yang menjadi lebih tinggi selama tidur malam, akibat
PCO2 serebral meningkat. Tumor otak pada bayi yang menyumbat aliran likuor
progresif dan ubun-ubun besar yang menonjol; sedangkan pada anak-anak yang
lebih besar di mana suturanya relative sudah merapat, biasanya gejala papiledema
terjadi lebih menonjol. Papiledema dapat timbul pada tekanan intrakranial yang
meninggi atau akibat penekanan pada nervus optikus oleh tumor secara langsung.
liquor cerebrospinalis,
2. Adanya massa tumor yang membesar, padahal kapasitas tengkorak
“papiloma plexus”.
b. Kejang
16
Gejala kejang pada tumor otak khususnya di daerah supratentorial dapat
berupa kejang umum, psikomotor ataupun kejang fokal. Kejang dapat merupakan
gejala awal yang tunggal dari neoplasma hemisfer otak dan menetap untuk
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien
glioblastoma.
c. Perdarahan Intrakranial
Bukanlah suatu hal yang jarang bahwa tumor otak diawali dengan
fungsi intelektual yang tak begitu hebat sampai dengan koma. Penyebab umum
dari disfungsi serebral ini adalah tekanan intrakranial yang meninggi dan
pergeseran otak akibat gumpalan tumor dan edema perifokal di sekitarnya atau
17
Perubahan personalitas atau gangguan mental biasanya menyertai tumor-
tumor yang terletak di daerah frontal, temporal, dan hipotalamus, sehingga sering
fungsionil. Gejala afasia agak jarang dijumpai, terutama pada tumor yang berada
yang berkaitan dengan gangguan sensorik serta kadang ada efek visual
merupakan refleksi kerusakan yang melibatkan kapsula interna atau korteks yang
terkait. Ataksia trukal adalah pertanda suatu tumor fosa posterior yang terletak di
hipotalamus-hipofise. 1,4
anatomis dan struktur tumor makroskopis. Dalam hal ini dapat diketahui secara
terperinci letak lokasi tumor dan pengaruhnya terhadap jaringan sekitarnya, bahkan
18
pada kasus-kasus tertentu dapat pula diduga jenisnya dengan akurasi yang hampir
dengan kendala fasilitas pemeriksaan mutakhir di atas tidak ada atau sebagai
I. Penatalaksanaan
Modalitas penanganan terhadap tumor otak mencakup tindakan-tindakan:1
a. Terapi operatif
pasti dan dekompresi internal mengingat bahwa obat-obatan antiedema otak tidak
penanganan operatif terhadap tumor otak. Khusus pada kasus-kasus dengan gejala
terjadinya herniasi otak pada waktu mulai dilakukan induksi anestesi. Kadangkala
operasi. Ada berbagai jenis insisi kulit yang dilakukan dimana hal ini disesuaikan
dengan lokasi tumornya dan perlu dipertimbangkan untuk memelihara salah satu
arteri tetap intak untuk pemilihan luka operasi pada kulit. Kranioplasti osteoplastic
tampaknya lebih terpilih disbanding free bone flap. Penggunaan kauuter bipolar
19
sangat bermanfaat untuk mengatasi perdarahan pada jaringan otak maupun
duramater.1
riwayat klinis dan temuan pada pemeriksaan, radiografik, keuntungan dan risiko
lokasi, ukuran, jumlah, vaskularitas, status neurologis dan performance state dan
sudah ditetapkan, perencanaan yang hati-hati harus dilakukan. Hal ini termasuk
20
Gambar 2.7 Insisi pada operasi pasien dengan tumor otak
- Radioterapi
menggunakan sinar X dan sinar gamma disamping juga radiasi lainnya seperti:
proton, partikel alfa, neutron, dan pimeson. Kedua sinar atas (sinar X dan
sifat-sifat fisik yang sama dan dapat menimbulkan efek biologis yang
dihantarkan melalui produksi bangkitan ion dan radikal bebas pada target. Basis
21
biologis terapi radiasi merupakan hal yang cukup rumit. Tujuan dari terapi ini
adalah menghancurkan tumor dengan dosis yang masih dapat ditoleransi oleh
kilovoltase seperti penetrasi yang lebih dalam dan absorbs pada tulang, kulit, dan
- Kemoterapi
mempunyai nilai keberhasilan yang bermakna sekali. Saat ini yang menjadi titik
pusat perhatian modalitas terapi ini adalah tumor-tumor otak jenis astrocytoma
(grade III dan IV) glioblastoma dan astrocytoma anaplastic beserta variannya.
Ada beberapa kemoterapi untuk tumor ganas otak yang saat ini beredar di
sebagainya.1
- Immunoterapi
suatu tumor disebabkan oleh adanya gangguan fungsi imunologi tubuh sehingga
22
pertumbuhan tumor. Walaupun peranannya secara bermakna masih belum
system imunnya menurun) yang mempunyai survival yang panjang atau tidak
menjalani tindakan terapi lainnya. Adapun jenis-jenis obat yang sering digunakan
J. Prognosis
Prognosis tumor otak berkaitan erat dengan jenis patologiknya, tumor jinak
dioperasi umumnya dapat sembuh, tumor ganas melalui operasi dan terapi
Diagnosis dini, terapi dini dan pemakaian metode terapi yang rasional merupakan
BAB III
PENUTUP
Tumor otak atau tumor intrakranial merupakan neoplasma atau proses desak
ruang (space occupying lession atau space taking lession) mencakup tumor-tumor
primer pada korteks, meningens, vascular, kelenjar hipofise, epifisis, saraf otak,
Etiologi pasti tumor otak terutama yang bersifat primer tidak diketahui
dengan pasti. Namun terdapat beberapa hal yang diduga berkaitan dengan terjadinya
tumor otak antara lain genetik/herediter, Sel-sel embrional asal, radiasi, infeksi virus
23
Penegakan diagnosis didasarkan pada anamnesis yang biasanya didapatkan
fisik dapat atau tidak ditemukan deficit neurologis. Pemeriksaan penunjang berupa
radioterapi dan imunoterapi. Pembedahan merupakan hal yang sangat penting pada
DAFTAR PUSTAKA
editor. Edisi ke-tiga. Jakarta: Gramedia pustaka utama; 1980. hal. 115; 126;
207 – 49.
3. Desen, W. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2008.
klinis dasar. Jakarta: PT. Dian Rakyat; 2008. hal. 390 – 402.
24
5. Kaye, AH, Laws, ER, Brain Tumor: An Encyclopedic Approach Third
25