Anda di halaman 1dari 5

DEFTONES

Modul Rekomendasi
SDN Tenggak 02, Tenggak, Sidoharjo
Oleh : Riza Noviantika P
1/1/1900

Dokter MUda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia


LATAR BELAKANG

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku


yang dilaksanakan atas dasar kesadaran dan dari hasil pembelajaran yang menjadikan
mereka dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Dinkes,
2008). Melaksanakan perilaku hbs dapat mencegah dan melindungi dari penyakit
(Depkes RI, 2002).

PHBS merupakan upaya membuat individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat serta menjaga dan juga
meningkatkan kesehatannya melalui sebuah informasi dan edukasi, hal ini
diharapakan agar bagian dari individu, keluarga, maupun kelompok. Untuk
menciptakan sebuah kebiasaan memanglah tidak mudah, untuk itu program PHBS ini
memperluas melalui edukasi ataukan berupa penyuluhan yang diharapkan dapat
diulang-ulang agara bisa menjadi suatu kebiasaan khususnya kebiasan sehat dan
bersih.

Berdasarkan Promkes Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan Republik


Indonesia (2012), indikator PHBS di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Menyuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun.


2. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4. Olahraga yang teratur dan terukur.
5. Memberantas jentik nyamuk.
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
8. Membuang sampah pada tempatnya.

Sekolah menjadi salah satu sasaran PHBS dengan alasan, usia dari anak sekolah
merupakan usia yang rentan terhadap penyakit dan perilaku anak sekolah yang masih
sulit dikendalikan. Selain itu kurangnya PHBS juga dapat menyebabkan konsentrasi
dan prestasi yang menurun terhadap kegiatan di sekolah. Berdasarkan data dari WHO
pada tahun 2007 angka kematian anak mencapai 100.000 yang diakibatkan oleh diare,
angka cacingan mencapai 40-60% (Depkes, 2005) yang dimana angka tersebut dapat
dikendalikan dengan program PHBS yang dijalankan secara rutin.
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap beberapa pihak yang terkait,
seperti dokter puskesmas, bidan desa, penanggungjawan kesling dan di sekolah,
kepala sekola, guru dan murid kami mendapatkan beberapa hal, seperti kurangnya
ketersediaan fasilitas untuk menunjang berjalannya PHBS.

Hal yang mejadikan kendala dalam berjalannya perilaku hidup bersih dan
sehat ini akan dijabarkan dalam belum table agar lebih mudah dibaca dan lebih
mudah untuk mengetahui mana saja indicator yang belum berjalan serta bagaimana
caranya mengatasi.

Hasil observasi di SDN Tengak 02 berdasarkan 8 indikator PHBS sekolah dasar

Indikator Fasilitas kendala solusi


Sekolah
Mencuci tangan Tempat cuci - Tidak - Pembuatan sarana
dengan sabun tangan yang tersedianya prasana yang
dan air bersih disediakan tempat untuk sesuai untuk cuci
yang mengalir sekolah cuci tangan tangan
berupa yang sesuai (air - Disediakannya
ember atau mengalir) sabun.
baskom - Tempat cuci
kecil yang tangan yang
berisi air ada tidak
yang tersedia sabun
diletakkan di
depan kelas
Mengkonsumsi Sekolah - Kantin masih - Melakukan
jajanan sehat di memiliki menjajakan sosialisasi kepada
kantin sekolah kantin jajanan instan penjual agar lebih
memperhatikan
sederhana
kebersihan dan
kesehatan
makanan yang
dijual
- Melakukan
kerjasama
terhadap pihak
puskesmas untuk
gizi yang tepatt
bagi siswa.
Menggunakan Sekolah - Kurangnya - Pembangunan
jamban yang memiliki 1 jumlah jamban jamban yang sehat
bersih dan sehat jamban - Di kamar - Disediakan sabun
mandi tidak -
tersedia sabun

Melakukan Senam 2 kali - Halaman - Membagi jadwal


olahraga yang dalam 1 sekolah yang senam, agar tidak
teratur dan minggu kurang besar terlalu ramai dan
terukur Jadwal dapat bebas
olahraga bergerak
dari masing-
masing kelas
1 kali
seminggu
Memberntas Menguras - Tidak ada sikat - Pengadaan
jentik nyamuk kamar dan detergen fasilitas untuk
mandi 1x / untuk menguras menguras seperti
minggu - Kamar mandi sabun dan sikat
lembab
Tidak merokok Larangan - Pengawasan - Menempelkan
di sekolah lisan tentang terbatas saat slogan dilarang
tidak boelh jam sekolah merokok di
dinding sekolah
merokok di
lingkungan
sekolah
Menimbang Berat badan - Timbangan - Kerjasama dengan
berat badan dan dan tinggi tidak di puskesmas untuk
mengukur badan kalibrasi melakukan
kalibrasi
tinggi badan diukur -
timbangan
setiap bulan 1x/tahun - Kerjasama dengan
puskesmas untuk
memantau hasil
pengukuran
Membuang Tersedia - Kesadaran - Member
sampah pada tempat siswa masih himbauan atau
tempatnya sampah di kurang untuk memberikan
setiap kelas membuang denda kepada
sampah pada siswa yang masih
buang sampah
tempatnya
sembarangan

Dari indicator-indikator diatas sudah dijabarkan satu persatu sehingga


ditemukan kendala-kendala agar tercapainya perilaku hidup bersih dan sehat
disekolah. Dari pembahasan kendala diatas tidak seluruhnya masalah dapat diatasi
oleh penulis oleh karena keterbatasan. Untuk itu penulis menuliskan rincian
permasalahan dan saran atau solusi. Dimana saran atau solusi ini diharapkan dapat
membantu evaluasi perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dan untuk nantinya
bisa dilakukan perbaikan agar tercapainya sekolah sehat dan perilaku bersih dan
sehat.

Demikian rekomendasi ini dibuat untuk dapat menjadi acuan kedepannya


yang lebih baik agar tercipta individu yang sehat. Dengan ini diharpakn dapat
menjadi kerjasama yang lebih baik lagi dan bisa memberikan contoh bagi iinstansi
lain agar menerapkan hal yang sama. Perlu dilakukan perbaharuan informasi
mengenai indicator dan cara menanganinya. Dapat dilakukan berbagi cara atau solusi
dengan instansi lain yang sudah lebih dahulu menerapkan PHBS agar semakin
bertambah wawasannya dan upada perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai