Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AKUIFER
Akuifer adalah lapisan air di bawah tanah yang terdiri dari batuan berpori
yang mudah dilalui air atau bahan-bahan lain seperti kerikil, pasir dan lumpur.
Lapisan air tersebut yang merupakan sumber air pada sumur bor yang bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Studi mengenai aliran air dalam
akuifer dan karakteristiknya disebut dengan hidrogeologi. Istilah lain yang
berhubungan adalah akuitard yang merupakan lapisan yang memiliki
permeabilitas rendah (susah dilewati air) di sepanjang akuifer dan istilah lain yang
terkait adalah akuiklud (aquiklud) yang merupakan lapisan padat dan kedap air
yang terletak di dasar dan di atas akuifer. Jika area kedap air menutupi akuifer,
maka bisa menjadikannya akuifer tertekan.

Gambar 2.1 Groundwater occurrence (Kashef, 1986)


Akuifer terletak di berbagai kedalaman. Akuifer yang terletak dekat
kepermukaan cenderung digunakan sebagai sumber air sumur dangkal (sumur
galian) dan sumur irigasi. Akuifer ini cenderug diisi oleh resapan air hujan.
Beberapa daerah gurun yang merupakan daerah perbukitan kapur atau
pegunungan, memiliki akuifer dangkal, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber daya air tanah. Contohnya di Pegunungan Atlas di Afrika utara, Lebanon,
Suriah, Israel, Jebel Akhdar di Oman, Sierra Nevada, memiliki akuifer dangkal
yang sudah dieksploitasi sebagai sumber air. Over eksploitasi dapat menyebabkan
kekurangan pasokain air; karena lebih banyak air yang keluar (dimanfaatkan)
daripada pengisian ulangnya (oleh air hujan). Di sepanjang garis pantai di negara-
negara tertentu seperti Libya dan Israel, pertumbuhan penduduknya telah
berdampak pada penggunaan air yang berlebihan, sehingga menyebabkan
penurunan muka air dan terjadi kontaminasi pada air tanah yang menjadi asin
karena adanya intrusi air laut.

2
3

menurut Kruseman dan deRieder, 1994. Berdasarkan sifat fisik dan kedudukannya
dalam kerak bumi, akifer dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu akuifer bebas,
semi tertekan dan tertekan.

2.2 AKUIFER SEMI TERKEKANG

Akuifer semi tertekan (semi confined/leaky akuifer ) adalah akuifer yang


jenuh air yang dibatasi oleh lapisan yang berupa aquitard (semi kedap air) dan
lapisan bawahnya merupakan akuiklud. Pada lapisan pembatas di bagian atasnya
karena bersifataquitard masih ada air yang mengalir ke akuifer tersebut (influx ),
walaupun hidraulik konduktivitasnya jauh lebih kecil dibandingkan hidraulik
konduktivitas akuifer. Tekanan airnya pada akuifer lebih besar dari tekanan
atmosfir.

Permukaan tanah

Permukaan air

K’=0

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
. . . . . . D. . . . . . . . . K

.. . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 2.2. Akuifer Semi Tertekan

dengan lapisan atas dan lapisan bawah adalah lapisan impermeable.

D = tebal aquifer

K = K’ = harga kelulusan

akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan yang


berupa aquitard (semi kedap air) dan lapisan bawahnya merupakan akuiklud. Pada
lapisan pembatas di bagian atasnya karena bersifat aquitard masih ada air yang
mengalir ke akuifer tersebut (influx) walaupun hidraulik konduktivitasnya jauh
lebih kecil dibandingkan hidraulik konduktivitas akuifer. Tekanan airnya pada
akuifer lebih besar dari tekanan atmosfir.
4

2.2.1 Aliran Tunak Radial (Steady Radial Flow)


Aliran tunak sering sekali terjadi, terutama pada sekitar daerah sumur
pompa yang melakukan pemompaan secara terus menerus dimana aliran air tanah
menuju ke satu titik (titik pompa) sehingga merupakan aliran radial.

Gambar 2.3. Aliran Tunak Radial pada Sumur

2.2.2 Aliran Radial Pada Akuifer Semi Tertekan

Apabila pemompaan dilakukan pada alapisan atas akan menyebabkan


muka air tanah pada lapisan tersebut akan mengalami penurunan.

Akibatnya sumur-sumur penduduk akan menjadi kering.

Oleh karena itu sebaiknya pemompaan dilakukan dari lapisan di bawahnya (di
bawah lapisan setengah kedap air) sehingga di lapisan atas muka airtanah hanya
turun sedikit, tetapi meliputi daerah yang luas.

Gambar 2.4. Aliran Tunak Radial pada Lapisan Semi Tertekan


5

Persamaan dasar akuifer setengah terkekang :


 2 1    H1   H 2
   0
r 2 r r KDC1 KDC2

Untuk kebocoran dari satu arah saja amaka persamaan dasar menjadi :

 2 1    H1
  0
r 2 r r KDC

Pers. ini dapat dibawa menjadi pers. penurunan muka air :

Misal :

S  H1     KDC

Jika diambil r = x., dimana S dan X adalah variabel baru maka :


r x 1
x 
 r 
dimana :
s   2 2s  1 
 dan    
r r r 2 x 2   2 

Sehingga bila pers di atas dimasukkan ke dalam pers dasar akan menjadi :
2s 1 1 s  s
   0
x   r x  2
2 2

Jika disederhanakan menjadi :

 2 s 1 s
 S 0
x 2 x x
Pers tersebut berupa pers diffrensial orde dua, maka penyelesaiannya dapat ditulis
sebagai :
S  A  I o ( x)  B  K o ( x)

dimana :
A dan B : Konstanta integrasi
Io(x) dan Ko(x) : Fungsi-fungsi baru*)

*) selanjutnya disebut dengan Modified Fungsi Bessel orde nol. Io(x) jenis
pertama dan Ko(x) jenis kedua. (dapat dilihat di Tabel)

Anda mungkin juga menyukai