Anda di halaman 1dari 16

a. r.

Sebagian besar perubahan pada tubuh seorang wanita hamil bersifat


temporer dan kebanyakan dipengaruhi oleh kerja hormonal.
Menurut (Marrimbi Hanum.2011.)

1.1 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi kehamilan ?
1.2.2 Bagaimana fisiologi pada kehamilan ?
1.2.3 Bagaimana tanda-tanda pada kehamilan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertain Kehamilan


Kehamilan adalah suatu proses dimana sebuah sel mani membuahi telur
menjadi satu sel di sepertiga bagian distal saluran telur, kemudian membelah
menjadi beberapa sel disebut morula dan selanjutnya sebagai blasokist
melakukan implantasi pada dinding rahim dimulai dengan perkembangan dan
pertumbuhan mudigah sampai janin cukup bulan yang berlangsung selama 9
bulan (±4 minggu). Selama masa tersebut dalam tubuh ibu terjadi perubahan
dalam rangka menyiapkan zat nutrisi dan hormonal dalam menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin. Fisiologi kehamilan adalah seluruh
proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan
pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita
adalah alat pembuahan atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium,
tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ reproduksi eksterna wanita adalah alat
pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi mons veneris, labia

(Fisiologi Kehamilan) 1
mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar
bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di
bawah kulit dan di atas otot dada.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang
disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi
perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis.
Kehamilan adalah proses yang dimulai dengan konsep (pertumbuhan) dan
berakhir dengan permulaan persalinan (Syaifuddin, Abdul Bari 2000:73).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Saifuddin AB, 2002:89).

2.2 Fisiologi kehamilan


2.2.1 Terjadinya Kehamilan
Prinsif pada terjadinya kehamilan:
a. Pembuahan:bertemunya sel telur /ovum wanita dengan sel
benih/spermatozoa pria.
b. pembelahan sel zigot hasil pembuahan terebut
c. Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran
reproduksi(pada keadaan normal implantasi pada lapisan
endometeriumkavum uteri)
d. pertumbuhan dan perkembangan zigot embrio janin menjadi bakal
individu baru.
Kehamilan di pengaruhi berbagai hormon estrogen, porogesteron,
human chorionik gonadotropin, prolaktin, dsb.
Human chorionic gonadotropin adalah hormon aktif khusus yang berperan
selama kehamilan.terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ
sistem reproduksi dan organ sistem tubuh lainya yang di pengaruhi terutama
oleh perubahan keseimbangan hormonal. (Marrimbi Hanum.2011.)

(Fisiologi Kehamilan) 2
2.2.2 Perubahan Pada Organ Sistem Reproduksi
Sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar
setelah terjadi kehamilan, sehingga dapat menunjang perkembangan
dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya
mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen dan progesterone
yang menyebabkan perubahan pada :

a. Vagina/vulva

1) Vaskularisasi vagina

(Fisiologi Kehamilan) 3
2) meningkat sampai terjadi perubahan warna kebiru-biruan (tanda
chadwicks)
3) Jaringan ikat vagina mengalami retensi air dan elektrolit
sehingga longgar.
4) Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan.
5) Mukosa vagina makin menebal.
6) Otot polos hipertropi
7) Ph vagina 3-6; merupakan hasil dari peningkatan produksi asam
laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi
lactobacillus. Sekresi vagina meningkat berwarna keputihan
sehingga dapat mengubah keseimbangan asam basah.
Sering terjadi kandidiasis, tanda-tandannya; leokoria bergumpal,
gatal dan tampak kandida albikans. ( Sumiati. 2011 )

b. Cerviks

Karena vaskularisasi daerah pelvis meningkat saat hamil, maka


terjadi :
1) Edema, hyperplasia dan hipertropi kelenjar cerviks
2) Vaskularisasi meningkat, sampai terjadi perubahan warna
menjadi kebiruan ( Sumiati. 2011 )

(Fisiologi Kehamilan) 4
c. Uterus

Tumbuh memebesar primer, maupun sekunder akibat


pertumbuhan isi konsepsi nutrauteri estrogen menyebabkan hipeplasi

(Fisiologi Kehamilan) 5
jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas /kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perubahan tinggi fundus:
1) Tidak hamil/normal: sebesar telur ayam
2) Kehamilan 8 minggu :telur bebek
3) Kehamilan 12 minggu : telur angsa
4) Kehamilan 16 minggu:pertengahan simfisis pusat
5) Kehamilan 20 minggu:pinggir bawah pusat
6) Kehamilan 24 minggu:sepertiga pusat xyphoid
7) Kehamilan 32 minggu:pertengahan pusat xyphoid
8) 36-42 minggu:3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri bagian serviks,batas anatomik menjadi sulit di
tentukan,pada kehamilan trimester 1 memanjang dan lebih kuat pada
kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus,dan pada
kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah
uterus.vaskularisasi sedikit,lapis maskular tipis,midah
ruptur,mengancam nyawa janin dan ibu.
Servik uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulalisasi
estrogen dan pelunakan akibat progesteron,sekresi lenndir servik
meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan. (Marrimbi
Hanum.2011)
d. Endometrium
Lapisan bagian dalam uterus (endometrium) akan menjadi lebih
tebal dan lebih dan lebih vascular (kaya pembuluh darah) setelah
hasil konsepsi tertanam,di bandingkan dengan endometrium yang
tidak hamil. Kelenjar-kelenjar menjadi lebih vaskuler. Perubahan ini
dipengaruhi oleh estrogen, progesterone, dan relaksin. ( Sumiati.
2011 )
e. Miometrium
Dinding otot uterus menjadi lebih tipis, karena peregangan uterus.
Peningkatan kadar estrogen akan merangsang kontraksi miometrium
terjadi dari minggu ke-8 sampai minggu berikutnya (kontraksi
Braxton-Hicks) untuk mempersiapkan otot uterus agar bisa bekerja

(Fisiologi Kehamilan) 6
dengan baik selama persalinan. Dan juga menyebabkan penekanan
plasenta sehingga dapat mengalir darah ke tubuh fetus. ( Sumiati.
2011 )
f. Peritonium
Bertumbuh dengan kecepatan yang sesuai dengan pertambahan besar
uterus dan tetap melapis uterus tersebut secara halus dan merata.
( Sumiati. 2011 )

g. Ovarium

Korpus luteum dipertahankan selama kehamilan sampai umur 16


minggu. Puncak fungsi luteum pada minggu ke 6-7 dan selanjutnya
menurun. Hilangnya korpus luteum sebelum minggu ke 7
menyebabkan oburtus spontan. Fertilisasi dan implantasi membuat
berhentinya maturasi volikel dan ovulasi. Dalam perjalanan
kehamilan terjadi perubahan; fungsi plasenta meningkat dan fungsi
ovarium menurun. ( Menurut Sumiati. 2011 )

(Fisiologi Kehamilan) 7
h. Tuba fallopi
Mengalami hipertropi, dan Selnya mendatar, seolah-olah membentuk
desidua karena pengaruh estrogen dan progesteron. ( Sumiati. 2011 )

2.3.3 Perubahan Pada Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus jaringan


interstisial payudara Hormon laktogenik plasenta menyebabkan
hipertropi dan pertumbuhan sel sel asinus payudara ,serta meningkatkan
produksi zat kasein,laktoalbumin,sel lemak,kolostrum,mamame
membesar dan tegang,menjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertropi

(Fisiologi Kehamilan) 8
kelenjer montgomery,terutama daerah areola dan papila akibat
pengaruh melanofor puting susu membesar dan menonjol beberapa
kepustakaan tidak memasukan payudara dalam sistem reproduksi
wanita yang di pelajari dalam ginekologi. (Marrimbi Hanum.2011)

Umur Kehamilan (minggu) Perubahan


3-4 minggu Rasa penuh pada payudara
6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit
nyeri
8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena
disekitar mammae
12 minggu Kelenjar montgomery mulai
tampak
16 minggu Penggelapan disekitar areola
dan putting
Colostrum sudah mulai
dikeluarkan

2.3 Tanda-Tanda Kehamilan


Perubahan endrokronologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai
kehamilan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya
kehamilan. Gejala dan tanda tersebut diklasiikasikan menjadi 3 kelompok :
Tanda persumtif ( tidak pasti ), tanda-tanda kemungkinan, dan tanda-tanda
positif kehamilan. . (Elisabet M.F. Lalita. 2013 )
2.3.1 Bukti Persumatif Kehamilan ( Tanda Tidak Pasti Hamil )
Bukti persumatif kehamilan umumnya di dasarkan pada gejala-gejala
subjektif berupa :
a. Mual dengan atau tanpa muntah
Kehamilan sering di tandai oleh sistem pencernaan, yang
terutama bermanifestasi sebagai mual dan muntah. Apa yang di
sebut sebagai morning sicness yang biasanya timbul pada pagi hari.

(Fisiologi Kehamilan) 9
Gjela ini timbul biasanya 6 minggu setelah hari pertama menstruasi
terakhir dan sepontan 6 sampai 12 minggu kemudian. Penebab
kelainan ini tidak di ketahui tetapi tampaknya berkaitan dengan
tingginya kadar bentuk-bentuk tertentu HCG (yang mengalami
variasi dalam glikosilasi) dengan kapasitas perangsangan-tiroid
terbesar. Ganaotropin karionik, terutama bentuk-bentuk iso dengan
jumlah asam siliat yang lebih rendah, bekerja melalui reseptor
tiroid stimulating hormon (TSH) untuk mempercepat penyerapan
yodium
b. Gangguan berkemih
Selama trimester pertama, uterus yang membesar, yang
menekan kandung kemih dapat menyebabkan peningkatan
frekuensi berkemih. Seiring dengan kemajuan kehamilan, rekuensi
berkemih secara bertahap berkurang. Seiring dengan kemajuan
kehamilan, frekuensi berkemih secara bertahap berkurangseiring
dengan naiknya uterus ke dalam abdomen. Namun gejala sering
berkemih muncul kembali menjelang akhir kehamilan saat kepala
janin turun ke dasar panggul ibu, memberi dampak pada kapasitas
kandng kemih
c. Fatigue
Fatigue ( rasa muah lelah ) merupakan gejala yang sangat
sering terjadi pada awal kehamilan sehingga merupakan tanda
diagnostik yang penting
d. Persepsi adanya gerakan janin
Kadang- kadang pada usia kehamilan antara 16 dan 20
minggu, wanita hamil mulai menyadari adanya gerakan berdenut
ringan di perutnya, dan intersitas gerakan ini semakin meningkat
secara bertahap. Sensasi ini di sebabkan oleh herakan janin, dan
hari ketika gerakan tersebut di sadari oleh wanita di sebut
quickening atau munculnya persepsi kehidupan.
Yang termasuk tanda persumatif ( tidak pasti ) adalah
a. Terhentinya menstruasi

(Fisiologi Kehamilan) 10
Terhentina menstruasi secara mendadak pada wanita sehat usia
subur yang sebelumnya mengalami menstruasi yang mengalami
menstruasi yang spontan, berkala, dan teratur merupakan isarat
kuat adanya kehamilan. Di antara para wanita terdapat variasi yang
cukup besar pada lamanya siklus ovarium dengan (demikian juga
siklus menstruasi), bahkan pada wanita ang sama. Dengan
demikian, baru 10 hari atau lebih dari waktu perkiraan awitan
menstruasi, berhentinya menstruasi dapat menjadi indikator
kehamilan yang handal. Apabila menstruasi berikutnya tidak
datang, probalitas kehamilan yang jauh lebih besar. Terhentinya
menstruasi dapat di sebabkan oleh sejumlah keadaan selain
kehamilan. Penyebab tersering terlambanya perkiraan priode
menstruasi berikutnya ( selain kehamilan ) adalah anovulasi.
Anovulasi dapat merupakan konsekwansi dari jumlah aktor yang
mencakup sakit berat dan kelainan fisiologis akibat gangguan
emosi, termasuk kecemasan akan kehamilan. Tertundanya
menstruasi dapat di sebabkan oleh menetapnya fungsi korpus
luteumtetapi bukti adanya entitas semacam ini belum meakinkan.
Perubahan pada paudara
Secara umum perubahan anatomis pada paudara yang
menyertai kehamilan pada primipara cukup hkas, pada multipara,
yang paudara mengkin masih mengandung sejumlah zat kecil zat
susu atau kolostrum selama beberapa bulan atau bahkan beberapa
tahun setelah kelahiran anak terakhir mereka, perubahan ini kurang
mencolok, apabila di jum
pai pada wanita dengan tumor hipoisis penghasil prolaktin atau
pada wanita yang mengkonsumsi obat anti-antisietas yang
mencetuskan hiperprolaktinemia.
b. Perubahan warna mukosa vagina
Selama kehamilan, mukosa vagina biasanya tampak gelap
kebiruan atau merah keunguan dan mengalami kongetasi.
Gambaran ini merupakan bukti persumati kehamilan dan tidak

(Fisiologi Kehamilan) 11
bersifat konklusif. Perubahan serupa pada mukosa vagina dapat
ditimbulkan oleh semua keadaan yang menyebabkan kongesti
hebat dari organ-organ panggul.
c. Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae abdomen
Manifestasi kulit sering di jumpai tapi tidak bernilai
diagnosis untuk kehamilan. Maniestasi ini mungkin tidak di jumpai
pada kehamilan. Sebainya perubahan ini terjadi pada penggunaan
kontrasepsi estrogen-progresteron oral.
(Elisabet M.F. Lalita. 2013 )

2.3.2 Bukti Kemungkinan Hamil


Tanda-tanda kemungkinan kehamilan mencakup :
a. Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu uterus biasana teraba di didinding
abdomen sebagai sebuah penonjolan tepat di atas simpisis, setalah itu
ukuran uterus membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
Kemuadia pembesaran amdomen pada wanita usia subur merupakan
isyarat kuat kehamilan. (Elisabet M.F. Lalita. 2013 )
b. Perubahan bentuk, ukuran, dan konsistensi uterus
Pada minggu pertama kehamilan, meningkatnya uterus terutama
terbatas pada diameter anteroposterior, tapi pada masa gestasi
selanjutnya, korpus uterus hampir membulat, garis tengah uterus rata-
rata 8 cm dicapai pada minggu ke 12. Pada pemeriksaan bimanual,
korpus uterus selama kehamilan teraba lihat atau elastis dan kadang-
kadang sangat lunak. Pada sekitar 6 sampai 8 minggu setelah hari
pertama menstruasi terakhir, tanda hegar mulai tampak. Dengan satu
tangan pemeriksa di atas abomen dan dua jari tangan lain di masukan
ke dalam vagina, dapat diraba serviks yang keras, dengan korpus

(Fisiologi Kehamilan) 12
uterus yang elastis diatas ismus yang lunak bila ditekan, yang terletak
diatas bagian tersebut. Kadang-kadang ismus sedemikian lunaknya
sehingga serviks dan korpus uterus seolah-olah merupakan dua bagian
yang terpisah. Pada tahap kehamilan ini, pemeriksa yang kurang
pengalaman dapat salah mengira bahwa serviks adalah uterus yang
kecil dan fundus uteri yang lunak adalah satu adneksa. (Elisabet M.F.
Lalita. 2013 )
c. Perubahan pada serviks
Pada minggu ke 6-8 serviks biasanya sudah cukup lunak. Pada
primigravida, konsistensi jaringan serviks yang mengelilingi os terus
eksternus lebih mirip dengan mulut bibir pada tulang rawan idung
yang khas untuk serviks pada wanita tidak hamil. (Elisabet M.F.
Lalita. 2013 )
d. Ballottement
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksip yang biasanya
dapat diraba tetapi tidak nyeri dengan interval yang ireguler sejak
masa awal kehamilan. Kontraksi ini disebut kontraksi brakton hicks,
dapat mengalami peningkatan frekuensi apabila uterus di massase.
Namun kontraksi ini bukan karna positif kehamilan karena kontraksi
serupa kadang-kadang dijumpai pada wanita dengan hematometra
atau mioma lunak, namun, deteksi kontraksi braton hicks dapat
membantu menyingkirkan adanya kehamilan etofik kehamilan.
(Elisabet M.F. Lalita. 2013 )
e. Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil di banding
volume cairan amnion. Karena itu, tekanan mendadak paa uterus
dapat menyebabkan janin tenggelam dalam cairan amnion dan
kumudian memantul ke posisi semula, benturan yang di timbulkan
dapat di rasakan oleh jari-jari tangan pemeriksa. (Elisabet M.F. Lalita.
2013 )
f. Konstur Fisik janin

(Fisiologi Kehamilan) 13
Pada parus kedua kehamilan, konstur tubuh janin dapat di palpasi
melalui dining abomen ibu, dan semakin mendekati masa ini konstur
janin semakin jelas. Kaang-kadang, mioma subserosa memiliki ukuran
dan bentuk sedemikian sehingga menyerupai kepala janin, bagian-
bagian tubuh janin, atau keduanya, sehingga terjadi kesalahan
diagnosis positif kehamilan tidak dapat di tegakkan hanya karena
tanda ini. (Elisabet M.F. Lalita. 2013 )
g. Deteksi Gonaotropin
Adanya gonadotropin kironik (Hcg) di dalam plasma ibu dan
eksresikannya diurin merupakan dasar bagi uji enokrin untuk
kehamilan. Hormon ini dapat di temukan di dalam cairan tubuh
dengan salah satu dari berbagai teknik biossay atau immunossay.
Gonadotropin korionik penting bagi pengenalan kehamilan oleh ibu
karena hormon ini bekerja menelamatkan konpus luteum, tempat
utama pembentukan progesteron selama 6 minggu pertama. Hormon
ini mencegah involusi korpus luteum. (Elisabet M.F. Lalita. 2013 )

2.3.3 Bukti Positif Kehamilan (Pasti Hamil)


Tiga tanda positif kehamilan :
a. Kerja jantung janin
Menengar atau mengamati denyut jantung janin dapat memastikan
diagnosis kehamilan. Kotraksi jantung janin dapat diientifikasi dengan
auskultasi dengan fetoskop khusus ultrasonografi engan prinsip
dopler, dan sonografi. Denyut jantung janin dapat di deteksi dengan
auskultasi menggunakan stetoskop pada usia kehamilan 17 minggu;
pada usia kehamilan 19 minggu, denyut jantung janin dapat di deteksi
pada hampir semua wanita hamil yang tida kegemuka. Frekuensi
denyut jantung janin pada tahap ini dan sesudahna berkisar antara
120-160 dpmdan terdengar sebagai bunyi ganda mirip detak jam di
bawa bantal. . (Elisabet M.F. Lalita. 2013 )
b. Persepsi Gerakan Janin

(Fisiologi Kehamilan) 14
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan
20 minggu. Gerakan janin memperlihatkan intensitas yang bervariasi
dari gerakan halus pada awal kehamilan sampai gerakan nyata pada
periode selanjutnya; yang kadang-kadang juga dapat dilihat selain
dapat di raba. . (Elisabet M.F. Lalita. 2013 )
c. Deteksi kehamilan secara ultrasonografik
Pemakaian sonografik trasvaginal telah menimbulkan revolusi
dalampencitraan kehamilan tahap awal dan perkembangannya.
Dengan sografi abdomen, kantong gestasi dapat dilihat hanya setelah
usia kehamilan 4-5 minggu puncak menstruasi terakhir. (Elisabet M.F.
Lalita. 2013 )

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang
disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi
perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis
3.2 Saran
Alhamdulillah, makalah mengenai “fisiologi kehamilan” ini dapat
penulis selesaikan tanpa ada halangan suatu apapun. Penulis sadari dalam
penyusunanmasih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.

(Fisiologi Kehamilan) 15
DAFTAR PUSTAKA

Elisabet M.F. Lalita. 2013. Asuhan Kebianan Kehamilan. Jakarta: In Media


Marrimbi Hanum.2011.Biologi reproduksi.Yogyakarta: Nuha Medika
Lia Dewi Vivian Lani. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Sumiati. 2011. Biologi Reproduksi Untuk Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info
Media

(Fisiologi Kehamilan) 16

Anda mungkin juga menyukai