Anda di halaman 1dari 11

BABI

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Selama inidalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan
cukup baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-
syarat yang harus dipenuhidalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat
harus dapat mempunyai kepaduanantara paragraf yang lain. Kepaduan
paragraf dapat terlihat melalui penyusunankalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di tuntut agar mampu
membuat suatu paragraf dengan baik dan benarsesuai dengan kaedah-
kaedahnya.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahuipengertian paragra
2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf
3. Pembagianparagraf menurut jenisnya
4. Mengembangkansuatu paragraf

C. Tujuan Penulisan
1. mengetahui tentang paragraf
2. mengetahui macam-macamparagraf dan dapat mengembangkan suatu
paragraf dengan baik dan benar.

1
BABII
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf (Alenia)


Paragraf(Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih
tinggi dan lebihluas dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide
penulis melaluikalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain
dan hanya memilikisuatu topik atau tema.
Paragraf juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran
yang hendak disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan
susunan yang khas.
Panjangatau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak
sedikitnya gagasanpokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak,
memang layak kalau alenianyasedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit
tentu cukup dengan beberapakalimat saja.

B. Struktur Paragraf
1. Deduktif
Strukturparagraf yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat
inti, kemudian diikutiuraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya.
Dimulai dengan pernyataan (yangtentunya bersifat umum), kemudian
kalimat-kalimat berikutnya berusahamembuktikan pernyataan tadi dengan
menyebutkan hal-hal khusus, ataudetail-detail seperlunya. Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakatIndonesia semakin rendah.
Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya angkapengangguran di
Indonesia.Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentase
angkapengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka
kriminalitas diIndonesia juga semakin membeludak.Dan yang paling
parah banyak masyarakatIndonesia yang tidak mengikuti program
pemerintah 9 tahun. Dilihat dari duarealita ini kita sudah bisa mengukur
SDM masyarakat Indonesia.

2
2. Induktif
Struktur paragraf yang bersifatinduktif adalah pola yang dimuali dengan
kalimat inti, dimulai denganmenyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang
merupakan anak tangga untukmengantarkan pembaca kepada gagasan
pokok yang terdapat pada kalimat intidiakhir alenia. Contoh:
Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam20.00. Sangat tak masuk
akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun takpernah belajar.
Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak adakata susah
didalam pikirannya. Maka dariitu sangart wajar sekali jika Abo tidak
naik kelas.
3. Deduktif dan Induktif
Pola paragaraf ini adalh gabungandari dua pola Deduktif dan Induktif. Di
sini, pada kalimat pertama (sebagaikalimat inti) gagasan pokok telah
dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir,kembali diulang sekali gagasan
pokok tersebut. Contoh:
Dalamrangka menggunakan bahasa yang baik kita harus memperhatikan
faktor-faktorberbahasa. Misalnya tempat berbicara dan tujuanberbicara.
Kita mengetahui bahwa situasi pembicaraan di sekolah berbeda
dengansituasi berbicara di kantor serta berbeda dengan di rumah,
lapangan , gedungpertemuan. Sikap dan cara kita berbicara harus sesuai
dengan tempat. Faktor-faktor tersebut memang berpengaruhdalam
penggunaan bahasa.
4. Deskriptif atau Naratif
Dalam pola ini,gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat
saja. Inti persoalannyaakan didapati pada hampir semua kalimat dalam
paragraf itu, baru dapat memahamigagasan yang hendak disampaikan
oleh pengarangnya.

3
C. Syarat-syaratPembentukan Paragraf
1. Kesatuan
Tiap aleniahanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
Fungsi alenia adalahmengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut.
Oleh karena itu, dalampengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur
yang sama sekali tidak berhubungandengan topik atau gagasan tersebut.
Penyimpangan akan menyulitkan pembaca.Jadi, satu alenia hanya boleh
mengandung satu gagasan pokok atau topik.
Alenia dianggapmempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia
itu tidak terlepas daritopiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua
kalimat terfokus pada topikdan mencegah masuknya hal-hal yang tidak
relevan.
2. Koherensi
Syarat keduayang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau
kepaduan, yakniadanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan
kesatuan kebersamaan antarasatu kalimat dengan kalimat yang lainnya
dalam sebuah alenia.
Alenia yangmemiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca
mengikuti alur pembahasanyang disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam
sebuah alenia akan menyulitkanpembaca untuk menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lainnya.
3. Perkembangan Paragraf
Perkembanganparagraf harus dijaga agar jangan sampai
mengambang kearah yang tidak relevanuntuk menjelaskan gagasan
pokok. Misalnya, alenia dimulai denagn kalimat intiyang menyebutkan
gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannyaharus
menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya,
denganselalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi.
Perkembangan paragrafdiarahkan untuk memperkuat memberikan
argumentasi, atau mengkongkritkanpernyataan atau gagasan pokkok yang
disampaikan dalam kalimat inti di awalalenia.

4
D. Jenis-jenis Paragraf
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembukaberperan sebagai pengantar untuk sampai kepada
masalah yang akan diuraikan.Sebab itu, paragraf pembuka harus dapat
menarik minat dan perhatian pembacaserta sanggup menyiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembukayang pendek jauh lebih baik, karena paragraf yang
panjang hanya akanmenimbulkan kebosanan pembaca. Tetapi, tidak
berarti bahwa makin pendekparagraf pembukanya makin baik, paragraf
pembuka yang terlampau pendek mungkintidak dapat berperan apa-apa
untuk menarik minat pembaca.
Paragraf pembuka(awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya
menarik perhatian pembaca,juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan
dari penulis. Oleh karena itu,penulis harus mampu menyajikan
pembukaan ini denagn kalimat-kalimat yangmenarik dan mudah dicerna
serta tidak berbelit-belit.
2. Paragraf Penghubung
Paragrafpenghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf
pembuka danparagraf penutup. Masalah yang akan diuraikan terdapat
dalam alenia penghubung.Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang
akan dikemukakan. Oleh sebabitu, secara kuantitatif alenia inilah yang
paling panjang dan antara aleniadengan alenia harus saling berhubungan
secara logis.
Sifat paragrafpenghubung tergantung pula dari jenis karangannya. Dalam
karangan yang bersifatdeskriptif, naratif atau biografi dan eksposisi,
alenia penghubung harusdisusun berdasarkan suatu perkembangan yang
logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutupdimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian
karangan. Dengan kata lain,paragraf ini mengandung kesimpulan

5
pendapat dari apa yang telah diuraikan dalamparagraf-paragraf
penghubung.
Seperti halnyadengan kedua paragraf di atas, paragraf penutup berbeda-
beda pula menurut jeniskarangannya. Dalam karangan-karangan yang
diskursif atau kontroversialdikembangkan pikiran-pikiran atau argumen-
argumen yang segar, maka kesimpulanyang paling baik adalah ringkasan
dengan pandangan pribadi penulis. Dalammembicarakan pokok-pokok
ilmiah atau politis, maka ramalan masa depan merupakansuatu konklusi
yang sangat baik. Dalam biografi, penilaian terakhir atas karyadan
pengaruh orang tersebut merupakan kesimpulan yang paling baik.

E. Pengembangan Paragraf
Dalampengembangan paragraf ada dua persoalan utama yaitu:
1. Kemampuan memperinci secara maksimalgagasan utama paragraf ke
dalam gagasan-gagasan bawahan.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasanbawahan ke dalam suatu
urutan teratur. Gagasan utamabiasanya didukung oleh kalimat topik.
Gagasan-gagasan bawahan dapat didukungmasing-masing oleh sebuah
kalimat atau lebih. Adapun juga kemungkinan bahwasemua gagasan
bawahan sudah tercakup dalam kalimat topik. Contoh:
Kerangka Paragraf
GagasanPokok : Keindahan alam di BatuMalang
GagasanPenunjang : - manusiatelah mengubah segala-galanya
hutan,sawah, dan ladang tergusur
pohontidak ada
pagarbunga sudah diganti
gedungmerah dibangun

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf


dalampenulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau
membujuk pembaca. Dalampenulisan argumentasi isi dapat berupa

6
pembuktian, alasan, maupun ulasanobyektif dimana disertakan contoh,
alenia, dan sebab akibat. Contoh:
Mempertahankan kesuburan tanahmerupakan syarat mutlak bagi
tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalamproses menghasilkan,
kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburantanah wajib
diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itusebaik-
baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan
menjagakesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap
petani.
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan
yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan
ataumemberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat,
dan padat. Contoh-contohtulisan eksposisi adalah berita di koran
danpetunjuk penggunaan. Contoh:
Sampai harike-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta
belum merata. Hal ini terlihatdi beberapa wilayah Bantul dan Jetis.
Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saatini, warga Desa Piyungan hanya
makan singkong. Mereka mengambilnya daribeberapa kebun warga. Jika
ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisaberas yang mereka
kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti inimenunjukkan
bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah
tulisan dimanarangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan
urutan awal, tengah,dan akhir. Contoh:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, danmulailah aku
bekerja hingga istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja
membuatpinggangku selalu terasa pegal. Satu jam istirahat aku gunakan
untuk makan,salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku menyudahi
pekerjaanku untukmemburu bus yang akan membawaku pulang.

7
Metode-metode pengembangan paragrafsesuai dengan dasar
pembentukan alenia.
1. Klimaks dan Anti – Klimaks
Perkembangangagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan
mempergunakan dasar klimaks,yaitu suatu gagasan utama diperinci
dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggappaling rendah
kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain
hinggake gagasan yang paling tinngi kedudukannya atau
kepentingannya.
Variasi dariklimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu
gagasan atau temayang dianggap paling tinggi kedudukannya,
kemudian perlahan-lahan menurunmelalui gagasan-gagasan yang
lebih rendah hingga yang paling rendah.
2. Sudut Pandang
Yang dimaksuddengan sudut pandang adalah tempat dari mana
seorang pengarang melihat sesuatu.Sudut pandang mencakup
pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis
terhadapsubjek yang sedang digarapnya. Sudut pandang membantu
merumuskan maksud penulisdan membatasi pokok yang akan
digarapnya.
3. Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksuddengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu
cara seorang pengarangmenunjukkan kesamaan atau perbedaan antara
dua orang, objek, atau gagasandengan bertolak dari segi-segi tertentu.
Segi-segi perbandingan harus disusunsedemikian rupa sehingga kita
dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
4. Analogi
Analogimerupakan perbandingan yang yang sistematis dari dua hal,
maka tetapi denganmemperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal
tersebut sebagai ilustrasi. Analogibiasanya digunakan untuk

8
membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenaldengan
sesuatu yang dikenal baik oleh umum.
5. Proses
Proses merupakansuatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-
perbuatan untuk menciptakanatau menghasilkan sesuatu, atau urutan
dari sesuatu peristiwa atau kejadian.
6. Sebab – Akibat
Pengembanganalenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola
sebab-akibat sebagai dasar.Dalam hal ini sebab bisa bertindaksebagai
gagasan utama, sedangkan akibatsebagai perincian
pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan
gagasan utama sedangkanuntuk memahami sepenuhnya akibat
ituperlu dikemukakan sejumlah sebab sebagaiperinciannya.
7. Umum – Khusus
Caramengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara
teratur terbagi dua.Pertama, gagasan utamanya ditempatkan padaa
awal alenia, danperincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-
kalimat berikutnya. Kedua,dikemukakan perincian-perinciannya,
kemudian pada akhir alenia generalisasinya.Jadi, yang satu bersifat
deduktif, sedangkan yang lainnya bersifat induktif.
8. Klasifikasi
Klasifikasiadalah sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-
gagasan yang dianggapmempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh
sebab itu, klasifikasi tertuju padadua arah yang berlawanan yaitu:
9. Definisi
Definisi dalampembentukan alenia adalah usaha pengarang untuk
memberikan keterangan atau artiterhadap sebuah istilah atau hal.

BABIII

9
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Karangan yang pendek / singkat yangberisi sebuah pikiran dan didukung
himpunan kalimat yang saling berhubunganuntuk membentuk satu gagasan
disebut paragraf/alinea. Untuk dapat membuat suatuparagraf yang baik harus
memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraf dankepaduan paragraf.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam
gagasan-gagasan bawahan;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu
urutan yang teratur.

B. Saran
Mahasiswa di tuntut untuk lebihdalam mempelajari pelajaran Bahasa
Indonesia. Karena dengan itu dapat menambahwawasan kita. Misalnya dalam
pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi.Lebih memahami unsur-unsur
yang menyangkut suatu paragraf.

10
DAFTARPUSTAKA

Arifin, E.Zaenal dan Tasai, S.Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.


Jakarta:Akademi Pressindo.
Faizah,Hasnah. 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru:Cendikia Insani.
Hermandra.2008. Bahasa Indonesia di PerguruanTinggi. Pekanbaru:
Cendikia Insani.

11

Anda mungkin juga menyukai