Rancangan Bujur Sangkar Latin Dan Rancangan Bujur Sangkar Graeco - Latin
Rancangan Bujur Sangkar Latin Dan Rancangan Bujur Sangkar Graeco - Latin
Disusun Oleh:
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2007
1. PENDAHULUAN
1
Pada suatu percobaan atau penelitian, analisis hanya akan bersifat eksak apabila
semua asumsi, umumnya mengenai bentuk distribusi, dapat dipenuhi. Tetapi terkadang
pemenuhan asumsi tersebut sukar dilakukan, sehingga dalam banyak hal sering
bergantung pada kecakapan dalam pemilihan metode analisis yang tepat, termasuk cara-
cara perencanaan yang tepat untuk memperoleh data yang diperlukan.
Untuk memaksimalkan kegunaan data dalam suatu analisis, dibutuhkan
perencanaan ilmiah, yang lebih dikenal dengan rancangan percobaan. Dalam rancangan
percobaan memuat semua langkah lengkap yang perlu diambil sebelum melakukan
percobaan supaya data yang diperlukan dapat diperoleh dan digunakan secara optimal.
Hal ini nantinya akan membawa kepada suatu analisis objektif serta dapat ditarik
kesimpulan untuk persoalan yang sedang dibahas.
Dalam sebuah percobaan bila unit-unit percobaan relatif heterogen, maka
dibutuhkan suatu rancangan percobaan yang dapat mengendalikan variasi yang terjadi
pada percobaan tersebut. Untuk menghilangkan dua jenis variasi digunakan Rancangan
Bujur Sangkar Latin (RBSL) yaitu percobaan dengan cara melaksanakan pemblokan dua
arah dan apabila diinginkan untuk menghilangkan tiga variasi, maka digunakan
Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin (RBSGL). Dalam makalah ini akan dijelaskan
tentang RBSL dan RBSGL serta contoh aplikasi disertai dengan penyelesaiannya.
2
Ingin diselidiki sebuah percobaan dengan perlakuan sebanyak 6 buah perlakuan.
Sehingga banyaknya taraf perlakuan (p) = taraf kolom = taraf baris = 6.
Tiap huruf latin (A – F) hanya boleh muncul tepat 1 kali dalam tiap baris dan
kolom.
Bentuk RBSL dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
A B C D E F
B C D E F A
C D E F A B
Bujur Sangkar Latin Standar
D E F A B C
E F A B C D
F A B C D E
RBSL di atas dinamakan Bujur Sangkar Latin Standar karena baris dan kolom
pertama mempunyai abjad yang urut mulai dari A – F.
Model statistik untuk rancangan bujur sangkar Latin
Yijk = + i + j + k + ijk
dengan
i = 1,2,3,…,p
j = 1,2,3,…,p p = banyaknya taraf perlakuan
k =1,2,3,…,p
Yijk : hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, kolom ke-k dan
perlakuan ke-j
: rata-rata keseluruhan
i : efek baris ke-i
j : efek perlakuan ke-j
k : efek kolom ke-k
ijk : sesatan random dengan ijk ~ DNI(0,2)
Model di atas diartikan bahwa besarnya hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i,
kolom ke-k dan perlakuan ke-j dipengaruhi oleh rata-rata keseluruhan, efek baris
ke-i, efek perlakuan ke-j, efek kolom ke-k dan besarnya sesatan random.
Apabila tidak terdapat interaksi antara baris, kolom dan perlakuan maka model
disebut model aditif sempurna.
3
2.2.1 Langkah-langkah analisis statistik
1) Menentukan hipotesis.
Model efek tetap
H0 : 1 = 2 = … = a
( Semua perlakuan memberikan hasil yang sama terhadap
respon)
H1: paling sedikit i j untuk sebuah i j
(Paling sedikit dua buah perlakuan memberikan hasil yang
berbeda terhadap respon)
atau
H0: 1 = 2 = … = a = 0
( Perlakuan tidak mempengaruhi respon)
H1: paling sedikit terdapat sebuah i 0
(Perlakuan mempengaruhi respon)
Model efek random
H0: 2 = 0
( Tidak terdapat variabilitas diantara perlakuan)
H1: 2 0
(Terdapat variabilitas diantara perlakuan)
2) Menentukan .
3) Menentukan daerah kritis
H0 ditolak jika F0 > F(, ( p – 1), (p – 2) (p – 1)).
RKperlakuan
4) Menentukan statistik uji yaitu F0 =
RKS
5) Menarik kesimpulan.
Y..2k Y ...2
p
JK Kolom = ; db = p – 1
k 1 p N
4
p Y. 2j .
Y ...2
JK Perlakuan = j 1 p
N
; db = p –1
p 1
Kolom p-1 JKK JKK/p-1 p k2
2 k
p 1
Sesatan (p-2)(p- JKS JKS/(p-2)(p- 2
1) 1)
Total P2-1 JKT
5
Rancangan bujur Sangkar Graeco-Latin (RBSGL) bertujuan untuk
menghilangkan tiga jenis variasi. RBSGL digunakan apabila ditemui suatu
keadaan dimana respon dipengaruhi oleh tiga sumber variasi selain perlakuan.
Alasan disebut RBSGL yaitu
1) Terdapat 4 buah faktor yaitu faktor baris, kolom, huruf-huruf Latin dan huruf-
huruf Greek.
2) Keempat faktor mempunyai taraf yang sama.
3) Setiap perlakuan hanya muncul sekali di setiap baris, kolom dan huruf Greek.
Model Statistik untuk Analisis RBSGL
Yijkl = + i + j + k + l+ ijkl
dengan
i = 1,2,3,…,p
j = 1,2,3,…,p
k = 1,2,3,…,p p = banyaknya taraf perlakuan
l = 1,2,3,…,p
Yijkl : hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, huruf Greek ke-k, kolom ke-l
dan perlakuan ke-j
: rata-rata keseluruhan
i : efek baris ke-i
j : efek huruf Latin ke-j
k : efek huruf Greek ke-k
l : efek kolom ke-l
ijkl : sesatan random dengan ijkl ~ DNI(0,2)
Model di atas diartikan bahwa besarnya hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i,
perlakuan ke-j, huruf Greek ke-k, dan kolom ke-l dipengaruhi oleh rata-rata
keseluruhan, efek baris ke-i, efek huruf Latin ke-j, efek huruf Greek ke-k, efek
kolom ke-l dan besarnya sesatan random.
Keempat faktor tidak boleh berinteraksi dikarenakan RBSGL adalah percobaan
faktor tunggal sehingga apabila ada interaksi dari keempat faktor akan menjadi
percobaan faktorial.
6
1 2 3 4
1 A B C D
2 B A D C
3 C D A B
4 D C B A
7
p p p p
Y ....2
; db = p2 – 1
2
JKT = Yijkl
i j k l N
Yi...2 Y ....2
p
JK Baris = ; db = p – 1
i 1 p N
p
Y...2l Y ....2
JK Kolom =
l 1 p
N
; db = p – 1
Y..2k . Y ....2
p
JK Greek = ; db = p – 1
k 1 p N
p Y. 2j .. Y ....2
JK Perlakuan/Latin = j 1 p
N
; db = p –1
p 2j F0 =
Perlakuan p-1 JKP JKP/p-1 2
j
RKP
p 1 RKS
p i2
Baris p-1 JKB JKB/p-1 2 i
p 1
p k2
Kolom p-1 JKK JKK/p-1 2 l
p 1
Huruf JKGreek/(p- p k2
p-1 JKGreek 2 k
Greek 1) p 1
(p-3)(p- JKS/(p-3)(p-
Sesatan JKS 2
1) 1)
Total P2-1 JKT
4. CONTOH APLIKASI
4.1 Rancangan Bujur Sangkar Latin
8
Contoh pada kasus ini diambil dari http://digilib. brawijaya.ac.id/ virtual_
library/mlg _warintel/pdf. Ingin diketahui pengaruh penggunaan bungkil biji kapuk
tanpa dan dengan pemanasan oven suhu 1460 oC selama 30 menit terhadap jumlah
protozoa rumen sapi perah peranakan friesian holstein (PFH) jantan berfistula.
Penelitian menggunakan unit percobaan 3 ekor sapi PFH jantan berfistula rumen
dengan rataan berat badan 452±15,72 Kg, yang berumur sekitar 3 tahun yang
ditempatkan secara acak pada kandang tersendiri. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Bujur Sangkar Latin 3x3, terdiri dari 3 perlakuan ransum dan 3 periode.
Setiap periode penelitian terdiri dari 3 minggu. Perlakuan yang diberikan adalah
A : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 23%, pollard 45%, bungkil kedelai
15%, bungkil kelapa 15%, mineral 2%).
B : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 23%, pollard 45%, bungkil biji
kapuk tanpa panas 30%, mineral 2%).
C : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 23%, pollard 45%, bungkil biji
kapuk dengan pemanasan oven 1460oC selama 30 menit 30%, mineral 2%).
Berikut ini adalah hasil penelitian dari pengambilan cairan rumen pada sapi yang
dilakukan pada hari terakhir setiap periode yang menghasilkan jumlah protozoa
(x105 /ml).
Periode
Sapi
1 2 3
1 B = 2,82 A = 1,95 C = 2,73
2 C = 3,17 B = 2,89 A = 3,33
3 A = 3,12 C = 2,06 B = 2,17
Uji Hipotesis
9
1) H0 : Tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap
jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan.
H1 : Terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah
protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan.
2) = 5%
3) Daerah Kritis H0 ditolak jika Fhitung > F(0,05;2;2)
Fhitung > 19
4) Statistik Uji
p p p
Y ...2
Y
2
JKT = ijk
i j k N
(24,24) 2
= (2,822+1,952+2,732+…+3,122+2,062+2,172) -
9
= 67,37 – 65,29
= 2,08
p
Yi..2 Y ...2
JK Baris =
i 1 p
N
p
Y..2k Y ...2
JK Kolom =
k 1 p
N
p Y. 2j . Y ...2
JK Perlakuan =
j 1 p
N
10
(8,4) 2 (7,88) 2 (7,96) 2 (24,24) 2
= -
3 9
= 65,34 – 65,29
= 0,05
Tabel anava
Sumber Db JK RK F
Variasi
Perlakuan 2 0,05 0,025 RKP
0,14
Baris 2 0,86 0,43 RKS
5) Kesimpulan
Karena Fhitung = 0,14 < 19 maka H0 tidak ditolak yang artinya tidak terdapat
pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen
sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal rumen
tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk sebanyak 30% dalam
konsentrat tidak mengganggu proses fermentasi pakan yang optimal dalam
rumen.
11
p < 0,05
4) Statistik uji
Output program minitab
12
1) Asumsi normal dipenuhi apabila Normal probability plot of the residuals
membentuk atau mendekati garis lurus.
2) Asumsi homogenitas dipenuhi jika:
Residuals versus perlakuan
Residuals versus sapi (baris)
Residuals versus periode (kolom)
Residuals versus the Fitted Values
tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak.
3) Independensi dipenuhi bila Residual versus the order of the data tidak
membentuk suatu pola tertentu atau acak.
Hasil Output dari Minitab
1
Normal Score
-1
-0,3 -0,2 -0,1 0,0 0,1 0,2
Residual
13
Residuals Versus Perlakua
(response is Cairan R)
0,2
0,1
Residual 0,0
-0,1
-0,2
-0,3
1 2 3
Perlakua
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
-0,3
1 2 3
Sapi
14
0,2
0,1
Homogenitas dipenuhi karena Residuals versus the fitted values tidak
Residuals versus periode(kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak.
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
-0,3
2,0 2,5 3,0 3,5
Fitted Value
Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak
Karena
15
Residuals versus perlakuan tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak.
Residuals versus sapi (baris) tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak.
Residuals versus periode (kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu
atau acak.
Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu
atau acak.
maka homogenitas dipenuhi.
0.2
0.1
Residual
0.0
-0.1
-0.2
-0.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Observation Order
Independensi dipenuhi karena Residual versus the order of the data tidak
membentuk suatu pola tertentu atau acak.
Kesimpulan
Karena semua asumsi dipenuhi maka tidak terdapat ketidakcocokan model atau
model sesuai dengan data.
16
Misalkan data pada periode ke-2 dan sapi ke-2 pada contoh aplikasi dalam
RBSL di atas hilang,
Periode Yi..
Sapi
1 2 3
1 B = 2,82 A = 1,95 C = 2,73 7,5
2 C = 3,17 B =?? A = 3,33 6,5
3 A = 3,12 C = 2,06 B = 2,17 7,35
Y..k 9,11 4,01 8,23 Y…= 21,35
17
Fhitung > 199,50
4) Statistik Uji
p p p
Y ...2
Yijk
2
JKT =
i j k N
(23,25) 2
= (2,822+1,952+2,732+…+3,122+2,062+2,172) -
9
= 62,64 – 60,06
= 2,58
Yi..2 Y ...2
p
JK Baris =
i 1 p N
Tabel anava
18
Sumber db JK RK F
Variasi
Perlakuan 2 0,4 0,2 RKP
1,43
Baris 2 0,22 0,11 RKS
5) Kesimpulan
Karena Fhitung = 1,43 < 199,50 maka H0 tidak ditolak yang artinya tidak
terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa
cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk sebanyak
30% dalam konsentrat tidak mengganggu proses fermentasi pakan yang
optimal dalam rumen.
Hasil penelitian dengan Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin sebagai berikut
19
Periode
Sapi Yi…
1 2 3 4
1 Aα = 3,33 Bβ = 2,82 Cγ = 2,73 Dδ = 2,80 11,68
2 Bγ = 2,89 Aδ = 2,18 Dα = 2,51 Cβ = 3,17 10,75
3 Cδ = 2,03 Dγ = 2,02 Aβ = 1,95 Bα = 2,82 8,82
4 Dβ = 3,03 Cα = 2,06 Bδ = 3,01 Aγ = 3,12 11,22
Y…l 11,28 9,08 10,20 11,91 Y….=
42,47
Uji Hipotesis
1) H0 : Tidak terdapat pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap
jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan.
H1 : Terdapat pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap jumlah
protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan.
2) = 0,05
3) Daerah kritis H0 ditolak jika Fhitung > F0,05;3;3 = 9,28
4) Statistik uji
p p p p
Y ....2
2
JKT = Yijkl
i j k l N
(42,47) 2
= (3,33 2 2,82 2 2,73 2 ... 2,06 2 3,012 3,12 2 ) -
16
= 115,96 – 112,73
= 3,23
20
p
Yi...2 Y ....2
JK Baris =
i 1 p
N
21
Tabel Anava
Sumber Variasi db JK RK F
Perlakuan 3 0,33 0,11 RKP
= 0,79
Baris 3 1,19 0,4 RKS
5) Kesimpulan
Karena Fhitung = 0,79 < 9,28 maka H0 tidak ditolak artinya tidak terdapat
pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan
rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal
rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk dalam konsentrasi
tidak mengganggu fermentasi pakan yang optimal dalam rumen.
22
4) Statistik Uji
Output program minitab
23
Residuals versus Greek
Residuals versus the Fitted Values
tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak.
6) Independensi dipenuhi bila Residual versus the order of the data tidak
membentuk suatu pola tertentu atau acak.
1
Normal Score
-1
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
1 2 3 4
G reek
Residual versus Greek tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak.
24
Residuals Versus Periode
(response is Cairan R)
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
1 2 3 4
Periode
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
1 2 3 4
Sapi
Residuals versus sapi (baris) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak.
25
Residuals Versus Perlakua
(response is Cairan R)
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
1 2 3 4
Perlakua
Residuals versus perlakuan tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak.
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
Fitted Value
Residuals versus the fitted values tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak.
Karena
Residuals versus perlakuan tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak.
Residuals versus sapi (baris) tidak membentuk suatu pola tertentu atau
acak.
26
Residuals versus periode (kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu
atau acak.
Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu
atau acak.
Maka homogenitas dipenuhi.
0,2
0,1
Residual
0,0
-0,1
-0,2
2 4 6 8 10 12 14 16
Observation Order
Independensi dipenuhi karena Residual versus the order of the data tidak
membentuk suatu pola tertentu atau acak.
Kesimpulan
Karena semua asumsi dipenuhi maka tidak terdapat ketidakcocokan model atau
model sesuai dengan data.
5. PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai
berikut
5. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) bertujuan untuk menghilangkan dua jenis
variasi dengan melakukan pemblokan dua arah, sedangkan Rancangan Bujur
Sangkar Graeco Latin (RBSGL) bertujuan untuk menghilangkan tiga variasi.
27
6. Model Statistik RBSL
Yijk = μ + αi + τj + βk + εijk
dengan i = 1, 2, ……….., p
j = 1, 2, ………., p
k = 1, 2, ………., p
Yijk : hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, kolom ke-k dan perlakuan ke-j.
μ : rata-rata keseluruhan
αi : efek baris ke-i
τj : efek perlakuan ke-j
βk : efek kolom ke-k
εijk : sesatan random dengan εijk ~ DNI (0, σ2)
Model Statistik RBSGL
Yijkl = μ + θi + τj + ωk + φl + εijkl
dengan i = 1, 2, ………, p k = 1, 2, ……….., p
j = 1, 2, ………, p l = 1, 2, ……….., p
Yijk : hasil observasi dalam baris ke-i, kolom ke-l, huruf Latin ke-j dan huruf
Greek ke-k.
μ : rata-rata keseluruhan
θi : efek baris ke-i
τj : efek huruf Latin ke-j
ωk : efek huruf Greek ke-k
φl : efek kolom ke-l
εijk : sesatan random dengan εijk ~ DNI (0, σ2)
28
DAFTAR PUSTAKA
[2] Montgomery, D. C. (1991). Design and Analysis of Experiments. John Wiley & Sons,
Inc.: New York.
[3] Widasari, S. (1998). Materi Pokok Rancangan Percobaan. Karunia UT: Jakarta.
29