Anda di halaman 1dari 7

https://gorontalo.antaranews.

com/berita/36340/bpbd-gorontalo-siaga-bencana-hingga-
agustus-2017

Bab 1

Latar belakang

Vulkanologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


kegunungapian baik proses terbentuknya maupun hal-hal lain dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan batuan beku serta kandungan meneral-
mineralnya.

Dalam kegiatan pembelajaran vulkanologi, tidak cukup hanya sampai pada


teori semata. Namun juga diperlukan adanyanya praktikum lapangan
sebagai cara untuk memahami dan mendalami tentang proses atau kejadian
mengenai vulkanologi.

Dalam kegiatan pratikum lapangan diperlukan penentukan lokasi yang


stategis. Hal yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi pratikum yaitu
suatu daerah yang memiliki informasi atau kejadian alam yang berkaitan
dengan vulkanologi baik yang sedang terjadi ataupun yang pernah terjadi.

Oleh karena itu, setelah mempertimbangkan hal tersebut di atas, maka


dipilihlah daerah leato sebagai lokasi pratikum vulkanologi. Daerah tersebut
sangat straegis dan memiliki banyak informasi mengenai aktivitas vulkanologi
yang pernah terjadi.

Bab 2
Geomorfologi kota gorontalo
Danau Limboto, Sungai Bone, Sungai Ongkang Dumoga. Depresi memanjang ini
disebut sebagai Zona Limboto.
Zona Pegunungan Selatan umumnya terdiri dari formasi-formasi batuan
sedimenter gunung api berumur sangat tua di Gorontalo, yaitu Eosen – Oligosen
(kira-kira 50 juta hingga 30 juta tahun yang lalu) dan intrusi-intrusi diorit,
granodiorit, dan granit berumur Pliosen. Zona ini terbentang dari Bone Bolango,
Bone Pantai, Tilamuta, dan Gunung Pani.
Zona Perbukitan Bergelombang terutama dijumpai di daerah selatan dan di sekitar
Tolotio. Satuan ini umumnya menunjukan bentuk puncak membulat dengan
lereng relativ landai dan berjulang kurang dari 200 m. Zona ini ditempati oleh
batuan gunungapi dan batuan sedimen berumur Tersier hingga Kuarter.
Zona terakhir adalah zona yang relatif terbatas di Dataran Pantai Pohuwato.
Dataran yang terbentang dari Marisa di timur hingga Torosiaje dan perbatasan
dengan Provinsi Sulawesi Tengah di barat, merupakan aluvial pantai yang
sebagain besar tadinya merupakan daerah rawa dan zona pasang-surut. Dengan
demikian, lokasi penelitian berada di Zona Pegunungan Selatan.

Stratigrafi regional gorontalo

Daerah pratikum secara regional disusun oleh beberapa kelompok batuan


berdasarkan peta geologi bersistem Indonesia skala 1 : 250.000 yang
diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, daerah
penelitian termasuk ke dalam peta geologi Lembar Kotamobagu (Apandi dan
Bachri, 1997), urutan batuan dari tua ke muda di daerah pratikum yaitu Batuan
gunungapi bilungala, Diorit Bone, Batuan Gunungapi Pinogu, Aluvium dan
Endapan pantai. Batuan gungungapi bilungala tersusun tas breksi, tuf dan lava
bersusunan andesit, dasit dan riolit. Tuf umumnya bersifat dasiran, agak
kompak dan berlapis buruk di beberapa temapt. Tebal satuan diperkirakam
lebih dai 1000 meter, sedang umurnya berdasarkan kandungan fosil dalam
sisipan batugamping adalah miosen bawah-akhir.
Diorit bone tersusun atas diorit kuarsa, diorit, granodiorit, granit. Satuan ini
menerobos batuan gunungapi bilungala maupun formasi tinombo umur satuan
ini sekitar miosen akhir.
Batuan gunungapi pinogu tersusun atas tuf, tuf lapili, breksi dan lava. Satuan
ini secara umum termampatkan lemah sampai sedang. Tuf dan tuf lapili di
sekitar S. Bone bersusunan dasitan. Umurnya diduga pliosen-plistosen.
Aluvium dan endapan danau tersusun atas pasir, lempung, lumpur, kerikil, dan
kerakal.

Stuktur Geologi Regional gorontalo

Pulau sulawesi merupakan pusat pertemuan tiga lempeng konvergen, karena


interaksi tiga kerak bumi utama (lempeng) di masa Neogen (Simandjuntak,
1992). Konvergensi ini menimbulkan pengembangan semua jenis struktur di
semua skala, termasuk subduksi dan zona tumbukan, sesar dan thrust.

Subduksi Sulawesi Utara (North Sulawesi Trench) diinterpretasikan merupakan


zona subduksi konvergen antara Laut Sulawesi dan Lengan Utara Sulawesi. Zona
subduksi Sulawesi Utara termasuk kedalam sistim penunjaman yang relatif tua
(dying subduction) yang robekannya berkembang ke arah timur sepanjang tepian
utara Sulawesi. Penunjaman Sulawesi Utara menyusup dengan sudut kemiringan
sekitar 14º dan benioff zone menunjam sampai kedalaman 170-180 km, dengan
sudut kemiringan sekitar 45º. Magnitudo maksimum (Mmax) gempa bumi di
zona Subduksi Sulawesi Utara mencapai 8,0 dengan periode ulang gempa bumi
sekitar 234 tahun (Kertapati, 2006).
Pada bagian utara Pulau Sulawesi, secara morfologi akan terlihat kenampakan
empat segmen sesar (Hall and Wilson, 2000). Bagian tengah dari utara Pulau
Sulawesi terbagi kedalam tiga block yang kecil. Pada bagian timur dari lengan
utara Pulau Sulawesi diberi nama Block Manado, yang bebas dari pengaruh
North Sula Block. Sehingga secara geologi jelas terlihat pemisahan yang
diakibatkan adanya Sesar Gorontalo.

Sumber daya geologi gorontalo


Gorntalo memiliki beberapa produk unggulan yang memiliki nilai ekonimis cukup
tinggi. Sebut saja seperti emas, perak, tembaga, batu gamping, toseki, batu
granit, sirtu, zeolit, kaolin, pasir kuarsa, felsdspar, fosil kayu, serta lempung.

Bahan tambang emas, perak, dan tembaga saat ini menjadi komoditas utama
masyarakat utama karena sebagian masih merupakan tamabang rakyat. Sumber
daya lain bermanfaat untuk bahan industri seperti zeolit untuk penghilang
polutan kimia, batu gamping sebagai bahan kapur.

fosil kayu Gorontalo memiliki kualitas yang bagus sebagai batu mulia
(gemstones). Karena memiliki estetika yang indah dari warna dan corak dari serat
kayunya terlebih lagi tembus cahaya (translusent) dan memiliki kekerasan
(hardness) mencapai 7 Skala Mohs. Untuk itu fosil kayu Gorontalo diharapkan
jangan dijual dalam bahan mentah namun dalam berbagai desain bentuk mulai
dari perhiasan (batu akik), plakat maupun bonsai.

Kebencanaan gorontalo
Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Gorontalo terus siaga guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, apalagi
kondisi iklim di Sulawesi yang akan mengalami anomali sampai bulan Agustus 2017.

"BPBD saat ini tengah siap siaga mengantisipasi terjadinya bencana, terutama akibat
kondisi hidroklimatologi yang tidak menentu saat ini," kata Kepala BPBD Provinsi
Gorontalo, Mohammad Nadjamuddin

Memang sesuai rilis dari BMKG bahwa kondisi iklim di Sulawesi akan mengalami
anomali sampai Agustus, terutama curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan
banjir, seperti terjadi di beberapa daerah di Gorontalo.

Sesuai data yang dihimpun sejak awal Januari hingga pertengan Maret 2017, telah
terjadi kurang lebih 20 kali bencana banjir serta longsor di beberapa titik di
Gorontalo, baik di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, Bone Bolango serta Kota
Gorontalo.

Kebencanaan yang sering terjadi di gorontalo yaitu berupa banjir dan tanah longsor.
Bencana banjir sering terjadi di daerah sekitaran danau limboto karena derah ini
merupkan daerah cekungan gorontalo. Untuk bencana tanah lonsor menurut data
dari BNPB menyatakan bahwa bencana tanah longsor terparah yang terjadi
selama Januari hingga Desember 2015 adalah yang terjadi di Dusun Manano,
Dusun Monas, dan Dusun Tudi, Kecamatan Manano, Kabupaten Gorontalo
Utara, Provinsi Gorontalo. Kejadian longsor ini terjadi pada tanggal 6 Februari
2015 pada pukul 17:30 yang mengakibatkan 600 KK terdampak bencana tanah
longsor.

Dilihat dari aspek geologinya daerah pratikum termaksud ke dalam daerah


yang rawan longsor atau terjadi jatuhan batuan dikarenakan struktur baruan
pada lokasi pratikum tidak kompak.

Bab 3
Metode

Alat dan bahan


GPS
GPS berfungsi sebagai penunjuk arah, penentuan lokas penelitian, dan
sebagai informasi kordinat stasiun penelitian.

3.1.2.Kompas Geologi Kompas berfungsi sebagai penunjuk arah dan


mengukur struktur geologi daerah telitian yang bekerja berdasarkan gaya
medan magnet.

3.1.3.Lup Lup digunakan untuk melihat komposisi mineral yang terkandung di


batuan yang ditemukan di daerah paraktikum

3.1.4.Peta Peta digunakan untuk penentuan lokasi yang layak dijadikan


sebagai daerah praktikum dan sebagai referensi awal dari kondisi lokasi
praktikum.

11 3.1.5.Palu Geologi Palu Geologi digunakan untuk pengambilan sampel


batuan yang ada di daerah praktikum.

3.1.6.Kantong sampel Kantong sampel digunakan sebagai wadah dari sampel


batuan yang ditemukan di daerah praktikum.

3.1.7.Alat tulis geologi Alat tulis geologi digunakan untuk mencatat segala
informasi yang di dapatkan di daerah praktikum.

3.1.8.Kamera Kamera digunakan untuk mendokmentasikan kegiatan


praktikum dan mendokumentasikan kondisi daerah praktikum.

Bahan
Hcl untuk menegetahui kandungan semen yang karbonatan

Prosedur kerja
Tahap persiapanTahap persiapan ini meliputi studi literatur yaitu berupa
kajian awal tentang geologi regional daerah penelitian dan teori-teori tentang
petrologi batuan beku dan sedimen. Persiapan selanjutnya berupa
pengurusan segala administrasi menyangkut surat-menyurat dan penyediaan
dana untuk keperluan penelitian baik transportasi maupun konsumsi.
Persiapan selanjutnya adalah penyediaan segala peralatan dan bahan yanbg
diperlukan selama penelitian.

3.2.2.Tahap praktikum Pada tahap praktikum kali ini yang dilakukan meliputi
penentuan lokasi praktikum setelah itu dilakukan pengambilan data lapangan
kemudian pengambilan sampel batuan yang ditemukan di lapangan dan
mendokumentasikan kegiatan selama melakukan praktikum lapangan.

3.2.3.Tahap analis data lapangan Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah
mendeskripsikan geomorfolagi yang diamati di lokasi praktikum,
mendeskripsikan stratigrafi lokasi praktikum, mendeskripsikan struktur geologi
yang ditemukan di lokasi praktikum, dan mendeskripsikan sejarah geologi
daerah praktikum

3.2.4.Tahap akhir praktikum Pada tahap akhir praktikum yang dilakukan


meliputi pembuatan peta stasiun, peta lokasi, peta geomorfologi, dan kolom
stratigrafi berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan serta
pembuatan laporan akhir sebagai hasil akhir dari kegiatan praktikm kali ini.

Tahap Persiapan

Studi Pustaka Persiapan Alat


Dan Bahan

Tahap penelitian

Penentuan lokasi Pengamatan Pengumpulan


singkapan data

Deskripsi Deskripsi Litologi Deskripsi Struktur Deskripsi Sejarah


Geomorfologi Geologi Geologi

Tahap Analisis Data

Tahap Penyusunan Data


Dalam Bentuk Laporan
Bab 4

Geomorfologi
Berdasarkan fisiografisnya, daerah pratikum termaksud kedalam
zona pegunungan selatan. Zona ini memiliki tingkat kelerengan
yang sedang sampai curam. Kontrol Tektonik ssangat
berhubungan erat dengan terbentuknya geomorfologi di daerah
tersebut.

Berdasarkan interpretasi peta topografi daerah pratikum di dapati


bahwa daerah pratikum terbagi menjadi 2 satuan geomorfologi,
yaitu satuan bentangan pedataran dan satuan bentangalam
perbukitan.

Satuan brntangan alam pedatan memiliki ciri2 yang relatif datar


dengan kemiringan yang rendah. Kenampakan pada peta topografi
yaitu dicirikan dengan kontur yang renggang dan interval kontur
sekitar 3 meter. Poses morfogenesa dari morfologi ini dipengaruhi
oleh aktivitas sungai (fluvial), aktivitas laut (marine), dan aktivitas
danau (lakustrin).

Satuan bentangalam perbukitan di interpretasi melalui peta


topografi daerah pratikum dicirikan dengan kontur yang agak
rapat dan lereng yang agak curam. Kenampakan di lapangan
terlihat kenampakan perbukitan yang lebih tinggi perbukitan yang
berlereng curam.

Selain bentangalam, terdapat juga satuan bentukan lahan yang


lebih spesifik yang dintrpretasi langsung di lapangan dan di dukung
oleh kenampakan pada peta topografi. Bentuklahan tersebut yaitu
bentuklahan struktural, vulkanik, dan denudasional.

Bentuklahan struktural terbentuk akibat aktivitas struktur. Pada


lapangan akan terlihat gejala struktur seperti kekar, namun sulit
untuk di daptkan pada singkapan batuan dikarenakan kondisi
singkapannya yag sudah mengalami pelapukan. Sehingga kekar
dan rekahan tertutupi oleh material hasil pelapukan batuan. Pada
peta topografi dicirikan dengan pola kontur yang agak rapat.
Bentuklahan struktural ini tidak lepas oleh kontrol tektonik yang
bekerja di daerah tersebut.

Bentuklahan vulkanik terbentuk oleh aktivitas vulkanik atau


material hasil dari proses vulkanik. Dilapangan didapatisingkapan
yang tebentuk dari hasil vulkani yaitu berupa batuan aglomerat,
tuf, dan tuf lapili.

Bentukalahan

Stratigrafi
`1`

Anda mungkin juga menyukai