Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI

Corporate Social Responsibility (CSR)

Disusun oleh :
Nama : Rindi fitriyani
Npm : 2016340033
Kelas : 3 PMP

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya,


sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul Penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR).Didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun juga menyadari bahwa makalah yang disusun masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, segala masukan, kritik, dan saran yang membangun dari
berbagai pihak, sangat diharapkan penyusun guna memperbaiki makalah. Akhir
kata, penyusun berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi seluruh pihak
yang membutuhkan.

Jakarta, 28 Januari 2018


Penulis

Rindi fitriyani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..........i

DAFTAR ISI ….………………………………………………………………………….ii

BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ................................................... 3
B. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)......................................................... 4
C. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR) .............................................. 5
D. Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Bisnis ............................ 6
E. Prinsip – Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan Corporate Social
Responsibility (CSR)....................................................................................................... 7
F. Indikator Keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR) ................................ 7
G. Perusahaan yang menerapkan CSR ............................................................................ 8
1. Pt. Pertamina ......................................................................................................... 8
2. Pt Aqua ................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

CSR kepanjangan dari Corporate Social Responsibility ini merupakan


komitmen pelaku dunia usaha untuk memiliki peran dan fungsi terhadap
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar bisnisnya. Dengan kata lain
CSR merupakan upaya sungguh-sungguh identitas bisnis untuk meminimumkan
dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasi perusahaan terhadap
seluruh pemangku kepentingan dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan
untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian, perusahaan seharusnya mengetahui secara mendetail


dampak operasinya terhadap semua pemangku kepentingannya dan seluruh
regulasi pemerintah yang relevan sebagai batas kinerja minimum, dan berupaya
sedapat mungkin untuk melampauinya berlandaskan norma etika berlomba
menjadi yang terbaik.

Di Indonesia, praktik CSR belum menjadi perilaku umum, karena banyak


perusahaan yang menganggap sebagai cost center. Namun, di era informasi dan
teknologi serta desakan globalisasi, tuntutan menjalankan CSR semakin besar.
Selain itu, pelaksanaan CSR merupakan bagian dari good corporate
governance (GCG), yakni fairness, transparan, akuntabilitas, dan responsibilitas,
termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan fisik dan sosial, yang mestinya
didorong melalui pendekatan etika pelaku ekonomi. Oleh karena itu, di dalam
praktik, penerapan CSR selalu disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan
kebutuhan masyarakat. Idealnya terlebih dahulu dirumuskan bersama tiga pilar
yakni dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat, dan kemudian dilaksanakan
sendiri oleh perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?


2. Bagaimana sejarah dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
3. Bagaimana dasar hukum dari Corporate Social Responsibility (CSR) ?
4. Bagaimana hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan bisnis ?
5. Apa saja prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan Corporate
Social Responsibility (CSR) ?
6. Apa saja indikator keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR) ?
7. Perusahaan apa saja yang telah menerapkan corporate sosial responsibility
(CSR)?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan memberikan


wawasan yang utuh, komprehensif dan mendalam tentang Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam berbisnis dan untuk menyelesaikan tugas manajeman
perusahaan industri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana


perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka
dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip
kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana, 2005). Menurut Zadek, Fostator, Rapnas,
CSR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang
yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik. CSR (Program
Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang
Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam
sidang paripurna DPR.

Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan


lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA,
ayat 2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3
mengenai sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-
Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan
bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan”. Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan
belum mengatur secara tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja
kedua ketentuan undang-undang tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan
terutama pelaku usaha swasta lokal. Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang
terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik. Pro dan kontra terhadap
ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang. Kalangan pelaku bisnis
yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang
sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.

3
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar
kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah
baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan
berarti perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan
dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.

B. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)

Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of


the Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen
ini menjawab keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena
bisa jadi penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran
masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di cap sebagai pemburu uang yang tidak
peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Kendati sederhana,
istilah CSR amat marketable melalui CSR pengusaha tidak perlu diganggu
perasaan bersalah.

CSR merupakan tanggung jawab aktivitas sosial kemasyarakatan yang


tidak berorientasi profit. John Elkington dalam buku ”Triple Bottom Line” dengan
3P tipe yaitu:

 Profit à Mendukung laba perusahaan


 People à Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
 Planet à meningkatkan kualitas lingkungan

Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara
finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik,
melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan
bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate
philanthropy, corporate community relations, dan community development.

4
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau
pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate
philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations
bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa
pemberdayaan.

Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an
dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The
Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni
economic growth, environmental protection, dan social equity yang digagas the
World Commission on Environment and Development (WCED) dalam
Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P
(profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu
keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).

C. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR)

Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam:

UU No. 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya


melakukan CSR. Direksi yang bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum
yang menyangkut perusahaan & CSR. Penjelasan pasal 15 huruf b UU
Penanaman Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab
sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan
penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Pasal 1 angka 3 UUPT , tangung jawab sosial dan lingkungan adalah


komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

5
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat
pada umumnya.

D. Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Bisnis

Hasil Survey “The Millenium Poll on CSR” (1999) yang dilakukan oleh
Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of
Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23
negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60%
mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap
lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand
image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang
mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial,
ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen. Lebih lanjut, sikap
konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin
“menghukum” (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang
bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan
tersebut.

6
E. Prinsip – Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan Corporate
Social Responsibility (CSR)

Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability. Ini bukan


berarti perusahaan akan terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat.
Tetapi, program yang dirancang harus memiliki dampak yang berkelanjutan. CSR
berbeda dengan donasi bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat
di prediksi. Itu menjadi aktivitas kedermawanan dan bagus.

Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan mesti


menyadari bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari
lingkungan di sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah wujud
pemeliharaan relasi yang baik dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas sesaat
untuk mendongkrak popularitas atau mengejar profit.

Perinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik


secara ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR
mesti peduli dan mempertimbangkan sampai kedampaknya.

Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke


dalam cost structure perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada
akhirnya akan ditransformasikan ke harga jual produk. “CSR yang benar tidak
membebani konsumen.

F. Indikator Keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR)

Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan


masyarakat. Dari sisi perusahaan, citranya harus semakin baik di mata
masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada peningkatan kualitas
hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur
keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Satu hal
yang perlu diingat, “Salah satu ukuran penting keberhasilan CSR adalah jika

7
masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada pertolong
orang lain.

G. Perusahaan yang menerapkan CSR

1. Pt. Pertamina

Progam Pertamina Dan Pendidikan

Sebagai komitmen perusahaan untuk turut meningkatkan kesejahteraan


masyarakat melalui pendidikan dan untuk peningkatan akses komunitas terhadap
pendidikan di tanah air, CSR Pertamina bidang Pendidikan melaksanakan
sejumlah program antara lain meliputi:

 Olimpiade Sains Tingkat Perguruan Tinggi (OSN-PTI) 2011

Merupakan program yang memiliki potensi dan kontribusi dalam peningkatan


kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Program ini untuk mendorong mahasiswa
yang mendalami bidang matematikan, fisika, kimia dan biologi agar lebih serius
dan kompeten dibidangnya. OSN-PTI 2011 yang diprakarsai oleh Pertamina ini
merupakan salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap pendidikan di
Indonesia melalui program corporate social responsibility (CSR).

 Pertamina Scholarship (Beasiswa)

Diberikan kepada 1.450 Siswa di Jabodetabek, 300 mahasiswa diploma di


Padang, Palembang, dan Solo, Beasiswa S-2 untuk 25 PNS Non-Dosen, dan 25
pegawai DESDM, Beasiswa 10 Siswa terbaik untuk menempuh pendidikan tinggi
di ITB, S2 Luar Negeri, dan Beasiswa untuk 100 Siswa Madrasah.

 Pertamina Youth Program – PYP (Edukasi Stakeholder muda)

8
Program edukasi dan pengenalan bisnis migas sekaligus motivasi generasi
muda untuk peningkatan awareness yang baik terhadap energy, cinta produk dan
asset bangsa, serta bisnis akrab lingkungan yang berkelanjutan. PYP 2009
dilaksanakan di Cilacap, Balikpapan dan Manado.

 Pertamina Goes To Campus – PGTC (Edukasi kalangan akademis)

Program edukasi dan pendekatan perusahaan terhadap lingkungan civitas


akademika di Indonesia dalam rangka meningkatkan hubungan sinergis dan untuk
mendukung penciptaan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing,
sebagai bibit tenaga professional migas di tanah air. Pada tahun 2009 PGTC
dilaksanakan di Universitas Riau dan Universitas Lampung.

Progam Pertamina And Society

CSR Pertamina juga fokus dalam pemberdayaan masyarakat melalui


peningkatan infrastruktur dan Program Pertamina Peduli Bencana Alam. Dalam
pembangunan infrastruktur dilakukan perbaikan terhadap sarana umum seperti
jalan, jembatan, MCK dan sarana air bersih.

Pada tahun 2009 bidang infrastruktur melaksanakan program antara lain:

 Renovasi Taman Pintar Jogjakarta


 Revitalisasi Taman Pejambon Jakarta
 Peningkatan infrastruktur di Bau-bau
 Peningkatan infrastruktur di wilayah sekitar unit operasi Pertamina di
Indonesia.
 Perbaikan saran air bersih di Sampang, Makasar, Sibayak, Balikpapan,
Semarang, dan Karang Rejo

Sedangkan sebagai kepedulian terhadap masyarakat yang terkena musibah


bencana alam, CSR Pertamina melakukan sejumlah program disaster. Mulai
dari kegiatan pra bencana seperti pelatihan dan workshop, kegiatan tanggap
darurat, sampai dengan kegiatan pasca bencana yang meliputi:
pemulihan/rehabilitasi (recovery).

9
Pertamina Perduli telah melakukan aksi penanggulangan keadaan tanggap darurat
dengan memberikan bantuan bagi para korban serta pertolongan medis pada
sejumlah musibah bencana nasional di tanah air tahun 2009, antara lain:

 Pertamina Peduli Gempa Padang dan Kerinci


 Pertamina Peduli Gempa Jabar
 Pertamina Peduli Gempa Bima (Mataram)
 Pertamina Peduli Situ Gintung
 Pertamina Peduli Longsor Sumbar
 Pertamina Peduli Banjir Cepu
 Pertamina Peduli Banjir Lamongan
 Pertamina Peduli Banjir Palopo (Sulsel)
 Pertamina Peduli Bencana Manokwari
 Pertamina Peduli Korban KM Teratai Prima

Progam Pertamina Dan Kesehatan

 Pertamina (Persero) secara konstan selalu menggaris bawahi pentingnya


isu kesehatan anak dalam setiap program-program CSRnya. Komitmen ini
diwujudkan dalam bentuk Program Operasi Anak Penderita Cacat Wajah.
Untuk mengimplementasikannya, Pertamina bekerjasama dengan yayasan
sosial yang khusus bergerak menangani anak penderita cacat wajah dan
kasus bibir sumbing. Pertamina percaya bahwa dukungan layak diberikan
kepada anak-anak ini sehingga mereka bisa hidup normal dan mampu
menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya. Pada tahun 2010, 38 anak
penderita bibir sumbing telah sukses dioperasi di salah satu Rumah sakit
swasta di Jakarta. Para penerima manfaat program ini adalah anak-anak
yang berasal dari daerah DKI Jakarta Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung,
Bengkulu, dan Maluku.

 Pertamina Sehati

10
PT Pertamina (Persero) melalui kegiatan Pertamina Sehati sejak tahun 2004
telah mewujudkan kepeduliannya terhadap isu kesehatan masyarakat, khususnya
kesehatan anak dan ibu. Kegiatan Pertamina Sehati merupakan bagian dari
komitmen perusahaan dalam mengatasi masalah sosial global seperti yang
ditargetkan dalam Millenium Development Goals (MDGs). Pada tahun 2009
program Pertamina Sehati menjangkau 29 area di seluruh Indonesia dengan
cakupan sekitar 15,000 penerima manfaat. Sedangkan pada tahun 2010, Pertamina
Sehati telah berhasil melaksanakan lebih dari 3,800 kegiatan yang tersebar di
seluruh Indonesia yang berupa pelatihan kader-kader, program pengendalian berat
badan, pelatihan ibu hamil, serta pengenalan mengenai asupan makanan sehat dan
bernutrisi. Lewat kegiatan tersebut, Pertamina Sehati berhasil mencapai jumlah
penerima manfaat sebesar lebih dari 63,000 orang.

 Bright With Pertamina

Pertamina berkeinginan kuat dalam menginvestasikan sumber dayanya untuk


generasi muda Indonesia. Keinginan kuat ini dimanifestasikan dalam berbagai
bentuk. Salah satu contohnya adalah dengan digulirkannya Program Bright With
Pertamina. Program Bright With Pertamina bertujuan untuk memperbaiki kualitas
penglihatan para generasi muda melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan mata dan
melalui pemberian kacamata baca. Pertamina percaya bahwa pemakaian kacamata
baca bisa membantu para siswa yang membutuhkan dalam memenuhi haknya
untuk mendapatkan pendidikan. Pada tahun 2009, Program Bright with Pertamina
telah membagikan 11,000 kacamata baca kepada pelajar yang membutuhkan.
Distribusi kacamata mencakup wilayah Medan, Palembang, Plaju, Prabumulih,
Bekasi, Indramayu, Cilacap, Surabaya, Malang, Makasar dan Tomohon. Bright
with pertamina untuk tahun 2011 jumlah penerimanya adalah 20.000 siswa.
Jumlah 20.000 ini didapat setelah tim Pertamina memeriksa lebih dari 144.651
siswa dari 501 sekolah di 33 kota Indonesia.

 Clino Gigi Sehat

11
Berdasarkan survey*, anak-anak Indonesia masih belum memiliki pengetahuan
dan informasi yang cukup mengenai kesehatan gigi dan mulut. Mengunjungi
dokter gigi setiap enam bulan sekali juga belum menjadi kebiasaan bagi sebagian
besar masyarakat Indonesia. Pertamina yang menaruh perhatian pada
permasalahan ini mendedikasikan sebuah program CSR yang bernama Clino Gigi
Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah pada
kesehatan gigi. Clino Gigi Sehat merupakan program kombinasi pemeriksaan dan
perawatan gigi serta telinga. Tujuannya adalah untuk mendeteksi masalah di gigi-
mulut dan telinga sehingga dokter bisa segera menanganinya dengan tepat.
Deteksi dini ini perlu dilakukan sehingga bisa mengurangi faktor pengganggu
proses belajar siswa di sekolah.

 Program Operasi Jantung Anak

Sejak tahun 2010 PT. Pertamina (Persero) turut serta dalam mengurangi jumlah
anak dengan kelainan jantung bawaan yang tak tertolong. Melalui program
Operasi Jantung Anak Indonesia penderita mendapat akses operasi jantung gratis.
Bantuan PT. Pertamina (Persero) telah berhasil menyelamatkan nyawa 65 anak
penderita kelainan jantung hingga hari ini. Penerima manfaat program ini adalah
anak – anak dari keluarga tidak mampu yang tinggal di sekitar wilayah
operasional PT. Pertamina (Persero) mencakup daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur serta Lampung dan Daerah Istimewa Aceh.

Pertamina Dan Lingkungan

Program CSR Pertamina di bidang Lingkungan ditujukan sebagai


komitmen manajemen dalam rangka tanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan hidup dan pelestarian alam. Program CSR Bidang Lingkungan tahun
2009 mencakup sejumlah program antara lain:

12
 Green Planet

Program penanaman pohon dan konservasi mangrove yang dilaksanakan


melalui aksi langsung penanaman, pembagian bibit pohon kepada warga dalam
sejumlah kegiatan masyarakat dan kampanye lingkungan. Pada tahun 2009 telah
didistribusikan sekitar 100.000 pohon, di Jakarta dan di wilayah-wilayah operasi
Pertamina di Indonesia.Pertamina menanam pohon-pohon tersebut di berbagai
area, termasuk lahan kritis dan perkotaan. Jenis tanaman bervariasi, dari pohon
produktif seperti mangga, rambutan, belimbing, juga mangroove dan pohon
pelindung seperti akasia dan jati.

 Green and Clean

Dalam mendukung kebersihan dan paru-paru kota, tahun 2009 ini Pertamina
juga melaksanakan rehabilitasi taman kota di Bandung dan pembagian 21 unit
sepeda motor sampah di Kota Medan.

 Green Festival

Langkah Pertamina untuk Selamatkan Bumi juga dilaksanakan melalui Green


Festival 2009, suatu kegiatan tahunan yang mengangkat isu pemanasan global
(global warming). Program ini bertujuan mengedukasi dan mengajak masyarakat
untuk melakukan aksi menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global.
Dalam Green Festival 2009, terdapat lima green area, yaitu area listrik, sampah,
kendaraan, air dan pohon. Di green area, pengunjung diperlihatkan apa saja yang
bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global. Mulai
dengan menghemat dan mengelola air sebagai sumber kehidupan, mengelola
sampah dengan 5R (reused, reduce, recycle, rethink, replace), mengerti makna
pohon dan fungsinya bagi kehidupan manusia, sampai bagaimana cara
meminimalisasi polusi dengan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
Pada Green Festival 2009 juga diadakan green competition, yaitu, lomba yang
mengasah pengetahuan seputar pemanasan global dan lingkungan secara umum
yang diikuti oleh ratusan sekolah di Jakarta.

13
 Biopori

Pada tahun 2009 Pertamina juga memberikan 12.300 unit Bor Biopori, di Jakarta,
Jawa Tengah, DIY, dan Tangerang. Bor Biopori merupakan suatu alat untuk
membuat lubang biopori, yang berguna untuk membantu percepatan resapan air
dan penginvestasian air di dalam tanah. Dengan membuat lubang biopori di
masing-masing rumah, cadangan air tanah akan bertambah karena luas resapan air
diperbanyak. Lubang biopori juga berguna untuk penimbunan sampah organik
sehingga membantu proses penyuburan tanah.

 Uji Emisi Gas Buang

Perhatian terhadap kualitas udara yang lebih baik merupakan salah satu fokus
Pertamina terhadap lingkungan. Untuk terus menginternalisasikan wawasan dan
sikap pro lingkungan bagi stakeholders internal Pertamina, khususnya di
lingkungan Kantor Pusat Pertamina, dan secara kongkrit menunjukkan sikap
peduli lingkungan sekaligus patuh pada peraturan-peraturan lingkungan,
Pertamina melaksanakan uji emisi gas buang kepada kendaraan yang berada di
lingkungan kantor pusat Pertamina.

Uji emisi gas buang ini mengacu Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dan Peraturan
Gubernur DKI Jakarta Nomor 92 Tahun 2007 tentang Uji Emisi Kendaraan
Bermotor, dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008 tentang
Baku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor. Uji Emisi selama 3 hari menjangkau
sedikitnya 700 kendaraan Perusahaan dan Pekerja Pertamina berbahan bakar
bensin dan solar yang sehari-hari beroperasi di lingkungan Kantor Pusat
Pertamina.

14
2. Pt Aqua

CSR yang diterapkan Pt. Aqua meliputi:

1. Konservasi Lingkungan

Perseroan turut berkontribusi dalam inisiatif-inisiatif konservasi


lingkungan. Fokus kegiatan konservasi yang dilakukan Perseroan pada saat ini
adalah pembibitan pohon keras dan pohon buah, yang merupakan langkah awal
dari kegiatan konservasi di hutan dan daerah tangkapan air. Program yang
dinamakan “Hutan Sekolah” dirancang untuk melibatkan sekolah-sekolah supaya
ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Selama Tahun 2008, sudah 3
sekolah yang terlibat, yakni SDN Babakan Pari 2, SDN Dukuh dan Madrasah Al
Barokah. Murid dan guru dari ketiga sekolah dengan pendampingan Perseroan
dan Kebun Raya Bogor, mengembangkan pembibitan pohon keras dan buah di
lingkungan sekolah.

Selain itu, dilakukan juga penanaman pohon di daerah sekitar daerah


sumber dan pembagian pohon manggis sebanyak 4.000 buah yang dilakukan
dalam dua tahap kepada 1.665 Kepala Keluarga di Desa Tangkil, Kecamatan
Ciawi sebagai lanjutan dari program tahun lalu di Desa Babakan Pari. Pada tahun
ini, Perseroan juga mulai bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al- Amin dalam
program pembibitan Pohon Puspa dan Albasia yang nantinya digunakan untuk
program konservasi Gunung Salak.

2. Air Bersih Hidup Sehat

Program Air Bersih Hidup Sehat merupakan program yang dirancang oleh
Perseroan untuk berkontribusi dalam upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan kesehatan lingkungan. Pada tahun 2008, Perseroan
mengimplementasikan program tersebut di Kampung Darmaga, Babakan Pari,
yang lokasinya berdekatan dengan Sumber Air Kubang. Sebelum program

15
tersebut dilaksanakan, masyarakat menggunakan air yang berasal dari rembesan
sawah yang disalurkan ke kolam penampungan air. Air tersebut digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci, masak, wudhu dan kebutuhan lainnya.
Di dalam program ini, kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan instalasi
pompa, penampungan air, MCK umum, dan tempat wudhu yang dapat
dimanfaatkan oleh sekitar 320 orang yang merupakan penduduk Rt 4 – Rw 2,
Desa Babakan Pari. Pada pelaksanaan Program Air Bersih Hidup Sehat ini,
Perseroan bekerja sama dengan Panitia Sarana Air Bersih yang dibentuk secara
mandiri oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ditunjukkan dengan keterlibatan
yang aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan fasilitas yang telah
terbangun. Kontribusi Perseroan dalam program ini berbentuk bantuan teknis,
peralatan dan material bangunan, pompa, listrik, serta pemipaan. Selain
pembangunan sarana-sarana tersebut, Perseroan merencanakan untuk melanjutkan
program ini dengan pelatihan dan penyuluhan perilaku hidup bersih bagi
masyarakat.

3. Pendidikan

Sejak akhir tahun 2007 Perseroan berpartisipasi dalam mengembangkan


program pendidikan di sekitar lokasi Pabrik Perseroan. Program pendidikan yang
telah dikembangkan, mengutamakan pola transparansi dan kemitraan, baik
melalui capacity building (perencanaan, pelaksananaan, pelaporan) dan
pendanaan. Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, baik dari sisi kebijakan
pemerintah maupun Perseroan maka disusunlah Program Bantuan Sekolah
(Supporting School Program). Program ini bertujuan untuk memperkaya dalam
bentuk dukungan pendidikan dari Perseroan.

Secara rutin, Perseroan mulai memberikan kontribusi tersebut kepada 25


SD/MI sekitar lokasi pabrik berupa pengembangan infrastruktur maupun
kelengkapan lain yang terkait dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah-
sekolah tersebut.

16
Di samping itu, Perseroan juga turut mengembangkankampanye
lingkungan hidup bagi murid-murid sekolah melalui RAMSAR Game. Pendidikan
tentang lingkungan hidup yang disampaikan melalui permainan ini, dapat
dimainkan di dalam kelas. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan
kecintaan anak-anak sebagai generasi penerus akan arti pentingnya pelestarian
lingkungan.

4. Bantuan Sosial

Selain tiga program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga


ditunjukkan dengan melakukan bantuan-bantuan sosial, antara lain:

 Khitanan masal dan pembagian hewan kurban setiap tahun di sekitar pabrik
 Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari bekerja sama dengan
Bulan Sabit Merah Indonesia Cabang Sukabumi.
 Perbaikan saluran air untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik Citeureup.

Perseroan tetap terus melaksanakan program-program tanggung jawab sosialnya


secara bertahap, dan berkesinambungan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan. Pengeluaran Perseroan dalam program sosial pada tahun 2008
sejumlah Rp. 1,5 milyar yang dialokasikan untuk program-program dan bantuan
sosial untuk masyarakat di sekitar pabrik-pabrik milik Perseroan.

Program-program CSR Aqua berada dalam suatu payung besar yang


dinamakan AQUA LESTARI. Di dalam AQUA LESTARI ini, terdapat empat
program utama yaitu:

 Konservasi dan pendidikan lingkungan


 Pertanian organik dan manajemen sumber daya air berkelanjutan
 Pemantauan dan pengurangan emisi karbon serta
 Akses air bersih dan penyehatan lingkungan yang biasa disebut sebagai WASH.

17
PENUTUP

Corporate social responsibility (csr) merupakan bentuk kontrobusi


perusahaan untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitarnya, baik secara
sosial ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Tujuan CSR untuk menciptakan dan
memelihara hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar lokasi produksi dan
berkerja sama dengan stakholder untuk memberikan manfaat besar bagi
masyarakat sekitar dan merupakan visi dan misi perusahaan untuk memberi
manfaat bagi lingkungan.

18
DAFTAR PUSTAKA

 Rudy. 2010, corporate sosial responsibilities (csr) tanggungjawab sosial


perusahaan:https://www.scribd.com/doc/39325003/Makalah-
CSR[28januarari 2018].
 2015. Contoh perusahaan yang melakukan CSR dan yang tidak
melakukancsr;https://bayuxenz.wordpress.com/2015/01/05/contohperusah
aan-yang-melakukan-csr-dan-yang-tidak-melakukan-csr/.[28Januari 2018].
 Pusat makalah. 2013. Tanggungjawab sosial perusahaan; http://i-
makalah.blogspot.co.id/2013/02/tanggung-jawab-sosial-perusahaan. [28
januari 2018]

19

Anda mungkin juga menyukai