TONSILITIS
Disusun oleh:
Kelas : 2B
NIM :A11300918
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAHGOMBONG
2014/2015
Skenario Kasus
“ Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun mengeluh badan panas, nyeri menelan dan
disertai pembesaran kelenjar leher. Keluhan tersebut kumat-kumatan dan diderita sejak
umur 3 tahun. Penderita sudah berobat ke puskesmas setempat beberapa kali, tapi belum
ada perbaikan dan diantara 2 periode terakhir masih terasa sakit waktu menelan,
pembesaran kelenjar leher tidak menghilang, bahkan disertai suara serak.
Pada pemeriksaan : Hidung: mukosa edem, hiperemi, beringus, Telinga: membran
timpani retraksi, Pharynx: pembesaran tonsil T2-T2 fibrosis, cripte melebis abar terdapat
detritus, adenoid tampak menonjol, hiperemi, plika tonsilaris anterior hiperemis, mukosa
faring hiperemis, Larynx: plika vokalis oedem dan hiperemis, Leher: terdapat pembesaran
kelenjar limfe leher, nyeri tekan. Pemeriksaan ASTO = +, lekositosis, LED meningkat.
Pemeriksaan Rontgen nasofaring terlihat adenoid membesar”.
A. Pengkajian
Tanggalmasuk : 03Juni 2015 Jam : 08.30 WIB
Tanggalpengkajian : 04 April 2015 Jam : 07.00 WIB
Ruang : Bougenville
Pengkaji : PerawatNur Mutohharoh
I. Data subyektif
A. Identitaspasien
Nama : An. S
Alamat : Gombong
Umur : 8 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
No.Rekam medis : 2968226
B. Identitaspenanggungjawab
Nama : Tn. P
Alamat : Gombong
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Status : Ayah
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhanutama
Pasien mengeluh badan panas, nyeri menelan, dan disertai pembesaran
kelenjar leher.
2. Riwayatkesehatansekarang
Pasien datang dari ruang IGD dengan menggunakan kursi roda. Pasien
mengeluh badan panas, nyeri menelan dan disertai pembesaran kelenjar leher.
Keluhan tersebut kumat-kumatan dan diderita sejak umur 3 tahun.
3. Riwayatkesehatandahulu
Keluarga pasien mengatakan pasiensudah berobat ke puskesmas setempat
beberapa kali, tapi belum ada perbaikan dan diantara 2 periode terakhir masih
terasa sakit waktu menelan, pembesaran kelenjar leher tidak menghilang, bahkan
disertai suara serak.
4. Riwayatkesehatankeluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular,
menurun dan menahun.
D. Pengkajianfungsional (Virginia Henderson)
a. Pola oksigenasi
Sebelumsakit : Pasien mengatakan bisa bernafas dengannormal.
Saatdikaji : Pasien mengatakan bisa bernafas dengan normal.
b. PolaNutrisi
Sebelumsakit : Pasienmengatakanmakan 3x seharidengannasi, lauk sayur,
minum air putih 6-8 gelas/hari, susuatau teh 2x/hari.
Saatdikaji : Pasien merasa nyeri saatmenelan , serta makan hanya 1/4
porsi , minum teh 1x/hari, susu 1x/hari.
c. PolaIstirahatdantidur
Sebelumsakit :Pasienmengatakan tidur 7-8 jam/hari dengan nyenyak.
Saatdikaji : Pasienmengatakantidak bisa tidurkarenademam.
d. PolaEliminasi
Sebelumsakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali
sehari.
Saatdikaji :Pasienmengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari.
e. Polaaktivitas
Sebelumsakit : Pasienmengatakandapatberaktivitassepertibiasa.
Saatdikaji : PasienmengatakanhanyatiduranditempattidurRS.
f. PolaBerpakaian
Sebelumsakit : Pasienmengatakandapatberpakaiansendiri.
Saatdikaji :Pasienmengatakanmemakaipakaian dengan bantuanoleh
keluarga.
g. PolaMempertahankansuhutubuh
Sebelum sakit
:Pasienmengatakanjikadinginmemakaijaketdanselimut.Jikapanasmemakaipakaia
n tipis dan menggunakan kipas.
Saatdikaji : Pasienmengatakanjika dingin memakai pakaian tipis, dan jika
dingin memakai selimut
h. Pola Personal hygine
Sebelumsakit : Pasienmengatakanmandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali,
gosokgigi setiap hari 2 kali.
Saatdikaji : Pasienmengatakanmandi2xdalamseharidanhanyadisekadengan
air hangat.
i. Pola Rasa amandannyaman
Sebelumsakit :
Pasienmengatakanmerasaamandannyamandirumahdanberkumpuldengankeluarg
a.
Saatdikaji :
Pasienmengatakankurangmerasanyamanwalaupunditemanikeluarga.
j. PolaKomunikasi
Sebelumsakit :
Pasienmengatakanberkomunikasidenganbahasajawadenganbaikdanlancar.
Saatdikaji : Pasienmengatakansusahdalamberkomunikasikarenanyeri
tenggorokan dan suara serak.
k. PolaBeribadah
Sebelumsakit : Pasienmengatakansholat 5 waktu.
Saatdikaji : Pasienmengatakantidak bisa mengerjakan sholat .
l. PolaBekerja
Sebelumsakit :Pasienmengatakandapatberangkatsekolah.
Saatdikji : Pasienmengatakantidakdapatsekolahkarenasakit .
m. PolaRekreasi
Sebelumsakit
:Pasienmengatakanmenontontvdanberkumpuldengankeluargasebagairekreasin
ya.
Saatdikaji : Pasienmengatakanhanyaberbaringditempattidur.
n. PolaBelajar
Sebelumsakit : Pasienmengatakanmendapatkaninformasimelalui TV.
Saatdikaji : Pasienmengatakanbelummengetahuitentangpenyakitnya.
II. Data obyektif
a. Kesadaranumum : Compos Mentis
b. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/menit
S : 38,30C
RR : 25 x/menit
c. Pemeriksaanfisik (head to toe)
1. Kepala : bentuksimetris, tidak ada benjolan , rambut nampak hitam lebat.
2. Wajah : bentuk simetris, edema (-).
3. Mata : kelopak mata normal, konjungtiva unanemis, sklera unikterik, reflek
cahaya positif.
4. Telinga : terdapat serumen, membran timpani retraksi.
5. Hidung : simetris, mukosaedeme, hiperemi, beringus.
6. Mulut : Bentuk simetris, mukosa bibir kering.
7. Leher : Terdapatpembesarankelenjarlimfeleher, nyeritekan (+)
8. Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris, tidak adabenjolan ,otot bantu nafas (-)
Palpasi : vocal fremitus normal (getaransama)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesicular
Jantung
Inspeksi : Terlihatdenyutan (pulpasi) setelahaktivitas
Palpasi : iktuskrodisteraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi S1 dan S2
9. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk simetris.
Auskultasi : Bising usus peristaltik
Palpasi :Nyeritekan (-)
Perkusi : Timpani
10. Genetalia : Tidak terpasang DC
11. Anus : Tidak ada hemoroid
12. Sistem integumen : akral teraba hangat, permukaan kulit kering.
d. Pemeriksaanpenunjang
- Darah lengkap
- Rontgen Nasofaring
Terlihat adenoid membesar
- Pharynx : pembesaran tonsil T2-T2 fibrosis, cripte melebar terdapat detritus,
adenoid tampak menonjol, hiperemi, plika tonsilaris anterior hiperemis, mukosa
faring hiperemis.
- Larynx : plika vokalis oedem dan hiperemis.
e. Terapi
1. Penicilin
2. Amoxilin dan eritromisin
3. Sulfonamid
4. Aspirin
5. Analgetik, antipiretik
6. Asetaminofen
7. Pembedahan tonsilektomy
B. Analisa data