Anda di halaman 1dari 1

Harga Beras Aman Walau Diterjang Cuaca

Tidak adanya kenaikan harga beras bulan ini merupakan modal penting bagi
pemerintah, hal itu disebabkan semakin dekatnya bulan puasa di bulan Mei
mendatang. Pasalnya kenaikan harga sudah didahului pada bulan Februari,
kenaikan berkisar 300 perak/karung. Sedangkan di Maret ini, harga cenderung
stabil di pasar Rau, Serang (13/3).

Harga yang stabil ini ternyata masih menyisakan kebingungan oleh para
pedagang, hal tersebut dikarenakan belum adanya penetapan harga dari bulog.
Namun tiap hari ada petugas yang memantau dengan mendata harga antar
pedagang. Beras yang dijual di pasar Rau ini, banyaknya diambil dari lokal selain
untuk membantu petani. Biaya yang diperlukan juga lebih terjangkau
dibandingkan mengambil dari luar daerah.

Hakim, salah satu pedagang beras di pasar Rau yang juga menikmati hasil beras
lokal untuk dijual. “Kebetulan petani di sini sedang panen kemarin, untuk kualitas
juga tidak kalah dengan beras lainnya. Ya karena kualitas itu dibuat saat cocok
tanam. Bahkan dari luar daerah pun suka mengambil barang dari sini,” ujar
Hakim.

Pemberitaan lalu juga sempat membuat pedagang gundah, kebijakan impor beras
yang ingin diberlakukan oleh pemerintah pusat menjadi alasan. Namun para
pedagang merasa tenang, pasalnya kebijakan tersebut mereka dengar dibatalkan.
Terlebih cuaca yang saat ini tidak dapat diprediksi keadaannya, membuat kalang
kabut kalangan pedagang, terutama juga para petani.

“Kami para pedagang tidak terlalu bingung dengan kebijakan tersebut, namun
cuaca saat ini tidak dapat diprediksi yang membuat pusing. Dan juga masalah
utama kami adalah harga yang masih goncang, jadi kami masih membayang untuk
memasang harga pasar,” tutup Hakim.

Walaupun sempat terjadi protes oleh beberapa pembeli akibat kenaikan di bulan
Februari kemarin. Pembeli beras di pasar Rau tetap ramai, terutama mereka yang
mencari harga standard antara 8 ribu sampai 10 ribu.(Andika Saputra Bakri)

Anda mungkin juga menyukai