Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN KEGIATAN LAIN-LAIN

DAFTAR IDENTITAS PEMILIK TPM

Nama/Pemilik Jenis Jam Jenis


No Lokasi
Tpm Sampel Pengambilan Mikrobiologi
Pangsit
08.00 Mikrobiologi
goreng
Pisang Kimia siap
Wonosari keju 08.00 saji/pangan
1 Pkl Muyes
I coklat kemasan
Usap alat
piring 08.00 Mikrobiologi
plastik
Cireng 08.10 Mikrobiologi
Kimia siap
Kompolan 08.10 saji/pangan
Wonosari
2 Pkl Patimah kemasan
I
Usap alat
piring 08.10 Mikrobiologi
plastik
Ayam
08.20 Mikrobiologi
kentaky
Kimia siap
Pkl Wonosari Papeda 08.20 saji/pangan
3
Juhariyah/Ifa I kemasan
Usap alat
tusuk 08.20 Mikrobiologi
papeda
Bubur
kacang 08.40 Mikrobiologi
hijau
Wonosari Kimia siap
4 Pkl Wati
I Cireng 08.40 saji/pangan
kemasan
Usap alat
08.40 Mikrobiologi
piring
Makaroni
09.00 Mikrobiologi
goreng
Kimia siap
Pedagang Permen
Wonosari 09.00 saji/pangan
5 Keliling gulali
I kemasan
Hamsidi
Usap alat
cetakan 09.00 Mikrobiologi
gulali
( sumber data Primer )
Inspeksi PKL yang dilakukan pada Rabu tanggal 18 April 2018 pukul 08.00
WIB sampai 09.00 WIB di SDN PEGIRIAN 1/47, terdapat 5 PKL yang di
duga atau dicuragai menggunakan non Bahan Tambahan Pangan
sehingga dilakukan penilaian terhadap kondisi tempat dan perilaku PKL
lalu dilakukan pengambilan sampel terhadap bahan makanan maupun
minuman yang di perdagangkan serta usap alat terhadap tempat
makanan/minuman yang diperdagangkan , setelah pengambilan sampel
dengan parameter mikrobiologi dan parameter kimia serta usap alat
makan , sampel dikirimkan ke Laboratorium Dinas Kesehatan di
Gayungan untuk diperiksa. Dan menunggu hasil selama 1 bulan.

Kesimpulan
Kegiatan Inspeksi Sanitasi TPM di SDN Pegirian 1/47 dengan mengambil
sampel makanan pada PKL yang ada , dengan pengambilan 5 sampel
makanan dengan pemeriksaan parameter mikrobiologi dan kimia dan
hasilnya menunggu 1 bulan dari Laboratorium Dinas Kesehatan di
Gayungan.

Saran
Menjaga dan memilah dalam membeli makanan dan minuman
pedagang , usahakan tetap menjaga hygine dan sanitasi produk
makanan.
DATA INSPEKSI SARANA SANITASI SUMUR GALI

I. Keterangan Umum
Puskesmas : Pegirian
Alamat : Jalan Karang Tembok Gang III
Kelurahan : Pegirian
Kecamatan : Semampir
Tanggal kunjungan : 10 April 2018

II. Uraian Diagnosa Khusus


Nama Pemilik/Nomor Rumah
No Diagnosa Khusus Resiko Umum Holis Subariyah Budiono Sahri Iskumiasih
/8 /20 /21 /22 /29 /28
Jam Pengambilan 10.35 10.50 11.10 11.20 11.30 11.45
Apakah ada jamban dalam jarak 10 m Ya  
1. sekitar sumur yang dapat menjadi
sumber pencemaran? Tidak    
Apakah ada sumber pencemaran lain Ya   
2. dalam jarak 10 m sekitar sumur (kotoran
hewan, sampah, genangan air)? Tidak   
Apakah ada/sewaktu-waktu ada Ya  
3. genangan air dalam jarak 2 m sekitar
sumur? Tidak    
Apakah saluran pembuangan air Ya
4.
rusak/tidak ada? Tidak      
Apakah lantai semen yang mengitari Ya 
5.
sumur mempunyai radius < 1 m? Tidak     
Apakah ada/sewaktu-waktu ada air di Ya  
6.
atas lantai semen sekeliling sumur? Tidak   
Apakah ada keretakan pada lantai sekitar Ya
7. sumur yang memungkinkan air
merembes ke dalam sumur? Tidak      
Apakah ember dan tali timba sewaktu- Ya  
8. waktu diletakkan sedemikian rupa
sehingga memungkinkan pencemaran? Tidak    
Apakah bibir sumur (cincin) tidak Ya  
9. sempurna sehingga memungkinkan
pencemaran? Tidak    
Apakah dinding tidak cukup rapat Ya 
10. disemen sepanjang ke dalam 3 m di
bawah permukaan? Tidak     
Apakah pagar sekeliling sumur tidak Ya   
11. sempurna/tidak ada sehingga
memungkinkan binatang masuk? Tidak   
Jumlah Skor Ya 1/11 3/11 3/11 6/11 1/11 4/11
Kriteria R S S T R S
( sumber data Primer )
Kriteria :
Jumlah jawaban resiko (Ya) 9 – 11 Amat Tinggi (AT)
Jumlah jawaban resiko (Ya) 6–8 Tinggi (T)
Jumlah jawaban resiko (Ya) 3–5 Sedang (S)
Jumlah jawaban resiko (Ya) 0–2 Rendah (R)

Hasil Inspeksi Sanitasi Sumur gali milik warga yang dilakukan pada
tanggal 10 April 2018 pada area sekitar Puskesmas Pegirian jalan Karang
Tembok III didapatkan data dengan 2 warga memiliki sumur gali dengan
resiko pencemaran rendah yakni 0-2 dengan kode ( R), 3 warga memiliki
sumur gali dengan resiko pencemaran sedang yakni 3-5 dengan kode
( S ) , serta 1 warga yang memiliki resiko pencemaran tinggi yakni 6-8
( T ). Sumur gali tersebut masih ada yang digunakan oleh warga sebagai
Sumber Air Bersih, dengan uraian diagnose paling banyak pada variabel
sumber pencemaran lain dalam jarak 10 m sekitar sumur (kotoran hewan,
sampah, genangan air) dan pagar sekeliling sumur tidak sempurna/tidak
ada sehingga memungkinkan binatang masuk. Setelah penilaian terhadap
sumur gali milik warga , dilakukan sampling dengan parameter
mikrobiologi dan parameter kimia , yang nantinya akan dikirim ke BBLK
Surabaya untuk diperiksa dan hasilnya ditunggu sekitar 1 bulan.

Kesimpulan
Bahwa ada 3 sumur gali punya warga yang mempunyai pencemaran
kategori sedang (S) , dan 1 sumur gali punya warga mempunyai
pencemaran kategori tinggi dan juga pengambilan sampling air SGL
dengan pemeriksaan parameter mikrobiologi dan parameter kimia. Dan
hasil pemeriksaan nya menunggu 1 bulan dari BBLK Surabaya

Saran
Untuk sumur gali warga sebaiknya jangan di pakai kembali karena
dampak dari pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dapat
mempengaruhi kesehatan.

FORMULIR HASIL PEMERIKSAAN JENTIK RT


RT 06 TANGGAL : 11 APRIL 2018
RW 02 KELURAHAN: PEGIRIAN

NAMA JENTIK
NO KEPALA ALAMAT + - ABJ KET
KELUARGA
1 Sam HJ Pegirian gg 6 no  Bak Mandi
16
2 Berdi Pegirian gg 6 no  Bak Mandi
16
3 Rosidi Pegirian gg 6 no  Gentong
16
4 Matsudi Pegirian gg 6 no  Gentong
16
5 Umar Pegirian gg 6 no  Bak Mandi
16
6 Adi Pegirian gg 5 no  Bak Mandi
3
7 Rak’i Pegirian gg 5 no  Gentong
3
8 Sudan Pegirian gg 5 no  Bak Mandi
3
9 Sumarti Pegirian gg 5 no  Bak Mandi
12
10 Abdl mukti Pegirian gg 5 no  Gentong
14
JUMLAH 3 7 70%
Angka Bebas Jentik =

( sumber data
Primer )

Ketua RT 6
RW : 02 Kel : Pegirian

( )

FORMULIR HASIL PEMERIKSAAN JENTIK RT


RT : 06 TANGGAL : 11 APRIL
208
RW : 11 KELURAHAN : PEGIRIAN

NAMA KEPALA JENTIK


NO ALAMAT ABJ KET
KELUARGA + -
1 Nurul Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 1/30
2 Madehri Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/24
3 Mukaromah Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/17
4 Abdul Wahid Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/23
5 Sumiati Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/15
6 Saturi Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/15
7 Hari Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/17
8 Nuri Wonokusumo  Bak Mandi
Jaya gg 6/20
9 Baidi Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/20
10 Solehah Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/11c
11 Khoirimah Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/11b
12 Ramli Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/11a
13 Anam Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/11a
14 Amalia Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/14a
15 Ulfa Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/9
16 Muid Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/9
17 Munawar Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/7
18 Mujari Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/8
19 Abdul Halir Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/6
20 Abdur Rahman Wonokusumo  Gentong
Jaya gg 6/5
JUMLAH 6 14 70%
( sumber data
Primer )

Angka Bebas Jentik =

Ketua RT 6
RW : 11 Kel : Pegirian

( )

Dari hasil pemeriksaan Jentik RT diwilayah RT 6 RW 02 diketahui


persentase ABJ yakni 70 %, ada 3 rumah yang masih terdapat jentik yang
terdapat pada bak mandi dan gentong rumah warga, bak mandi dan
gentong yang jarang dikuras serta disikat dapat menimbulkan perindukan
bagi vector DBD. Sehingga menyarankan ke warga langsung untuk rutin
menguras bak mandi dan gentong serta menyikat dinding bak mandi dan
gentong dan mengubur barang barang bekas yang berpotensi dapat
menampung air dan menjadi sarang perindukan nyamuk.

Dari hasil pemeriksaan Jentik RT diwilayah RT 6 RW 11 diketahui


persentase ABJ yakni 70 %, ada 6 rumah yang masih terdapat jentik yang
terdapat pada dan gentong rumah warga, bak mandi dan gentong yang
jarang dikuras serta disikat dapat menimbulkan perindukan bagi vector
DBD. Sehingga menyarankan ke warga langsung untuk rutin menguras
bak mandi dan gentong serta menyikat dinding bak mandi dan gentong
dan mengubur barang barang bekas yang berpotensi dapat menampung
air dan menjadi sarang perindukan nyamuk.

Kesimpulan
Dari pemeriksan jentik kerumah warga RW 02 RT 06 dan RW 11 RT 06
dengan persentase ABJ masing – masing 70 % , masih ada jentik yang
berada di bak mandi dan gentong/penampungan air tanpa dikuras dan
disikat tiap minggu. Sehingga menjadi tempat perindukan vektor nyamuk.

Saran
Untuk menguras dan menyikat bak mandi dan gentong/penampungan air
tiap minggu 2 kali dan pemberian abate bak mandi dan
gentong/penampungan air yang sudah dikuras. Serta pemantauan berkala
pada bak mandi dan gentong/penampungan air.
NO TANGGAL TEMPAT PUKUL KEGIATAN
1 21 April 2018 Ruang 08.00 WIB
1. Absensi Kehadiran
Pertemuan sampai 2. Pembukaan acara
11.00 WIB oleh Kepala
2 24 April 2018 Ruang 08.00 WIB Puskesmas
Pertemuan sampai 3. Menyanyikan Mars
11.00 WIB Jumantik
4. Senam Pinguin
3 26 April 2018 Ruang 08.00 WIB 5. Pre Test
Pertemuan sampai 6. Pembagian
11.00 WIB Kelompok game
7. Game membisikkan
jawaban dari
pertanyaan tentang
DBD.
8. Penjelasan tentang
jawaban yang
ditulis oleh
bumantik ( peserta )
9. Game menyusun
penularan DBD
10. Penjelasan tentang
penyusunan
penularan DBD
11. Senam moment in
thumb
12. Pembacaan
pemenang
13. Acara selesai
REVITALISASI JUMANTIK DI PUSKESMAS PEGIRIAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PAM - RT

A. Dasar : PAM RT

B. Kegiatan : Penyuluhan PAM RT

C. Pelaksanan
Hari / tanggal :
Waktu : 11.30 – 12.00
Tempat : Balai RW 8

D. Sasaran : warga RT 03 RW 08

E. HasilKegiatan
Tercapainya materi penyuluhan dan antusias masyarakat
terhadap materi yang disampaikan
F. Permasalahan/Kendala
-

G. RencanaTindakLanjut

Surabaya,...........................
Petugas,

Nama

Kegiatan PAM RT
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN :
• Merupakan Pilar 3 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
• Pengelolaan di rumah tangga
• Meliputi cara pengolahan dan penyimpanan yang aman

PENGELOLAAN MAKANAN YANG AMAN DAN SEHAT


• Menjagakebersihanperalatandanbahanmakanan

• Mencucitangansebelummenyiapkandanmenyajikanmakanan
• Memisahkanbahanmakananmentahdanmakananmatang

• Menggunakanbahan yang segardanbelumkedaluwarsa

• Masakdenganbenar:

– Rebus sampai mendidih, terutama bahan daging, telur, dan


hasil laut

• Jangan menyimpan makanan dalam suhu kamar (15-25 derajat


celcius) terlalu lama.

PENGELOLAAN AIR MINUM RUMAH TANGGA


• Mengolah air yang akandiminum

• Menjagakebersihanwadahpenyimpanan air minum

• Mencuci tangan dengan sabun sebelum mengolah dan menyajikan


air minum

Pengolahan Air Minum di RumahTangga


Berbagai Cara Pengolahan Air Minum :
– FILTRASI/PENYARINGAN:

• SARINGAN PASIR LAMBAT (BIOSAND)

• SARINGAN KERAMIK

• Lifestraw

– KLORINASI :

• Air RahMat (Klorin Cair)

• Aquatabs (Klorin Tablet)

– FLOAKULASI & DISINFEKSI (PUR)

– SODIS

– MEREBUS

FILTRASI/PENYARINGAN
 BIOSAND
Biosand adalah proses penyaringan secara fisik, yaitu menyaring
air melalui media pasirdan lapisan biologis
KELEBIHAN KETERBATASAN
 Efektif menghilangkan  Tidak begitu efektif
protozoa dan lebih dari melumpuhkan virus
90% bakteri (meski bisa)

 Meningkatkan estetika  Tidak ada


air (jernih dan perlindungan paska
memperbaiki rasa) pengolahan. Potensi
re-kontaminasi
 Tidak membutuhkan sangat besar.
energi/bahan bakar
 Perlu dukungan
 Diproduksi dengan industri kecil
bahan-bahan yang setempat. Jika tidak
tersedia di tempat ada, perlu dibuat
atau di datangkan
 Satu kali pemasangan
dari daerah lain
dan hanya
memerlukanperawatan  Investasi awalnya
minimal relatif lebih mahal

 Tidak begitu mudah  Tidak begitu mudah


dalam pengiriman dalam pengiriman

 SARINGAN KERAMIK
Saringan keramik merupakan penyaringan air secara fisik dan
kimiawi dengan melewatkan air melalui pori-porikeramik yang telah
dilapisi bahan desinfektan.

KELEBIHAN KETERBATASAN
 Efektif  Belum diketahui efektifitas
menghilangkan dalam menghilangkan virus
bakteri dan
protozoa  Kekhawatiranataskandunga
nkimiadalam air
 Mudahdigunakand (termasuklapisanperak)
anpraktis
 Tidak ada perlindungan
 Berumur panjang, paska pengolahan. Potensi
jika tidak pecah re-kontaminasi sangat
besar
 Relatif murah,
karena dapat  Jika kualitas produksi tidak
diproduksi secara ada standarisasi, mudah
lokal pecah

 Tidak cocok digunakan


untuk mengolah air yang
kandungan besi/logamnya
tinggi

 Perlu dukungan industri


keramik setempat, jika tidak
ada, harus di datangkan
dari luar

 MEREBUS
Merebus adalah Proses mematikan mikroorganisme (virus, bakteri,
spora bakteri, jamur, protozoa) penyebab penyakit dengan
pemanasan sampai mendidih (3-5 menit). Energi yang diperlukan
diperoleh dari pembakaran minyak, gas, kayu atau lainnya.

Kelebihan Keterbatasan
 Efektif membunuh semua  Diperlukan energi (bahan
mikroorganisme penyebab bakar ataupun biomassa:
penyakit (virus, bakteri, kayu) sehingga
spora bakteri, protozoa, membutuhkan biaya, tidak
jamur). ramah lingkungan

 Operasionalnya sederhana,  Pencemaran udara di rumah


telah banyak dikenal (bila memakai kayu)
masyarakat
 Tidak ada perlindungan
paska pengolahan. Potensi
re-kontaminasi sangat besar

 KLORINASI
Klorinasi adalah proses pembubuhan zat khlor kedalam air untuk
membunuh bakteri dan virus.

KELEBIHAN KETERBATASAN
 Efektifmenghilangkansemuabakt  Kurangefektifmeng
eridansebagianbesar virus hilangkan protozoa

 Menghasilkan residual Chlorine  Kurangefektifbiladi


yang gunakanpada air
menjadiperlindunganterhadap yang
re-kontaminasi keruhdanmengand
ung material
 Mudahdigunakan organic

 Terbuktimemberidampakpadape  Menghasilkan
nurunantingkatdiare aroma dan rasa
yang khusus
 Murah

 FLOKULASI DAN DESINFEKSI


• MatodeFloakulasidenganmenggunakankoagulanberbahanda
sarferrosulfatditambah
polymeruntukmeningkatkankemampuankoagulasi-
flokulasinya.
• Disinfeksidengankalsiumhipokhlorit

KELEBIHAN KETERBATASAN
 Menghilangkanbakt  Dibutuhkanbeberapalangka
eri, virus, parasit, hdalammengolah air
logamdanpestisida
 Membutuhkanbanyakperala
 Menghasilkan tan
residual Chlorine
yang  Volume air yang
menjadiperlindunga diolahsedikitsehinggadibutu
nterhadap re- hkanbanyakbotol.
kontaminasi

 Dapatdigunakanpad
a air yang keruh

 Potensiuntukmenjad
i carcinogenic
lebihrendahkarenad
apatmenghilangkan
material organik

 SODIS
Sodis merupakan pemaparan air minum dengan sinar matahari
terutama sinar UV-A untuk merusak dan melumpuhkan
mikroorganisme pathogen.

KELEBIHAN KETERBASAN
 Efektifmengurangibakteri,  Kurangefektifbila air
virus dan protozoa bakusangatkeruh

 Mudahditerima  Botolyang digunakan


masyarakat karena harus dibersihkan secara
murah, mudah berkala dalam setelah
digunakan, tidak banyak beberapa waktu botol
perubahan pada rasa air. harus diganti

 Volume air yang diolah


sedikit sehingga
 Potensi rekontaminasi dibutuhkan banyakbotol.
kecil karena langsung
dikonsumsi dari  Tidak ada perlindungan
wadahnya yang memiliki paska pengolahan.
‘mulut’ yang sempit dan Potensi re-kontaminasi
tertutup sangat besar

Wadah Penyimpanan Air Minum


• Wadah penyimpanan : lebih menjamin kualitas air minum yang
sudah diolah agar terhindar dari kontaminas iulang

• Kategori wadah yang aman adalah :

– Mempunya ipenutup dan bermulut sempit atau memakai


kran, sehingga tangan dan kuman tidak dapat masuk
kembali

– Kebersihannya terjaga

WadahPenyimpanan Air Minum


• Air sebaiknya disimpan di wadah pengolahannya

• Hindari sejauh mungkin kontak air minum dengan tangan setelah


air minum diolah

• Air yang sudah diolah sebaiknya disimpan dalam wadah yang


bersih dan selalu tertutup

• Jangan minum air langsung dari mulut wadah/keran, gunakan gelas


yang bersih dan kering.

• Letakkan wadah penyimpan air minum di tempat yang bersih dan


sulit dijangkau oleh binatang.

• Hindari menambah air secara terus menerus ke dalam wadah


penyimpanan. Gunakan air minum dalam wadah sampai habis.

• Wadah air minum sebaiknya dicuc isetiap air habis. Disarankan


untuk menggunakan air yang sudah diolah untuk bilasan terakhir

Contoh Wadah Penyimpanan Air Minum


Wadah yang aman dari kontaminasi (kontak dengan benda lain seperti
tangan, gayung atau yang lainnya)
Penting untuk Diperhatikan
• Cucilah tangan dengan sabun sebelum menangani air minum.

• Mengolah air minum secukupnya sesuai dengan kebutuhan


anggota keluarga selama satu hari saja. Simpan air minum dalam
waktu yang sesingkat mungkin.

Tujuan pemicuan Pilar 3


• Meningkatkan perilaku masyarakat untuk melakukan pengelolaan
air minum yang aman (merebus, klorin,sodis, penyaringan,
Flokulasi dan disinfeksi)

• Meningkatkan perilaku masyarakat untuk melakukan pengelolaan


makanan yang aman

• Meningkatkan perilaku masyarakat dalam meggunakan wadah


penyimpana air minum yang aman

Anda mungkin juga menyukai