PENDAHULUAN
Menurunnya sumber air secara kuantitas dan kualitas telah mengakibatkan terjadinya
kekurangan pasokan air pada beberapa daerah terutama untuk kebutuhan pokok sehari-hari
masyarakat dan usaha pertanian. Rusaknya kondisi tutupan lahan (hutan) di daerah tangkapan
air telah berakibat pada peningkatan erosi dan sedimentasi serta bencana banjir.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat dan dunia usaha terhadap air telah mendorong lebih
meningkatnya nilai ekonomis air dibanding fungsi sosialnya, hal tersebut telah menimbulkan
konflik kepentingan antar masyarakat, antar sektor, antar wilayah dan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan air.
Pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan pada semua sektor sedikit
banyak akan sangat bergantung pada penyediaan dan penggunaan air, oleh karenanya upaya-
upaya untuk melestarikan ketersediaan air menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan.
Untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat, maka perlu
disusun Data Base Sumber Daya Air untuk Wilayah Sungai.
Dalam rangka tertib pengelolaan data dan informasi tentang sumber daya air di suatu wilayah
sungai, diperlukan langkah-langkah pengendalian. Salah satu bentuk pengendalian adalah
berupa penyusunan data base. Untuk saat ini informasi yang cepat dan akurat sangat
dibutuhkan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas basis data dan meningkatkan
kualitas sistem pengelolaan informasi sebagai titik tumpu pengembangan bank data
nasional/regional.
Menyadari pentingnya data/informasi, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera III
bermaksud melakukan Pekerjaan Penyusunan Data Base SDA WS Indragiri. Diharapkan
dengan adanya pekerjaan ini dapat diketahui dengan jelas daerah Wilayah Sungai yang
menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota, karena data hasil pekerjaan ini terlebih dahulu dikoordinasikan
kepada seluruh Kab./Kota untuk selanjutnya menjadi inventarisasi data sumber daya air yang
terpadu dan akurat yang menjadi acuan seluruh pihak terkait.
1.3. Permasalahan
1. Tidak akuratnya data/informasi daerah Wilayah Sungai yang tersedia dengan kondisi
yang ada saat ini.
2. Belum tertatanya data/informasi daerah wilayah sungai di instansi terkait secara
terpadu dalam satu pengelolaan data base yang dapat diakses setiap saat.
3. Kesulitan dalam penelusuran data/informasi yang tersedia, yang mengakibatkan
pengelolaan dan pengembangan, sumber daya air tidak optimal.
1.5. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan bank data sehingga dapat menjadi acuan
akan langkah-langkah yang diperlukannya selanjutnya, seperti mengetahui daerah sungai
yang menjadi kewenangan masing-masing Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota sehingga, tanggung jawab pengelolaan aset sebagaimana yang
telah diamanatkan UU No. 7 Tahun 2004. Sasaran yang harus dilakukan adalah :
1. Data Base Hidrologi (Neraca Air DAS, Sub DAS)
2. Data Base Sungai (ordo 1, ordo 2, ordo 3, ordo 4, lebar sungai dan debit dll).
3. Data Base Bangunan Sumber Daya Air
4. Data Base Bangunan lain yang ada di WS Indragiri
5. Data Base Kualitas Air
6. Data Base Rawan Banjir dll.
Yang secara keseluruhan database tersebut tercakup dalam program aplikasi PDSDA versi
4.0. Berdasarkan Berita Acara Penjelasan Kantor dan Addendum Dokumen Pengadaan Jasa
Konsultansi pada Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera III DIPA Tahun Anggaran 2011
Nomor : 313/POKJA/BWSS III/2011 menjelaskan bahwa pada dasarnya Konsultan boleh
menggunakan aplikasi lain selain MAP INFO atau ArcView dengan ketentuan dari segi
aplikasi relatif sama. Dalam hal ini Konsultan akan menggunakan perangkat lunak/program
aplikasi ArcView.GIS 3.3 .
Pengembangan aplikasi data ini adalah bertujuan untuk mengembangkan dan menjaga tetap
berlakunya sejumlah informasi mengenai daerah sungai, sosial kependudukan, kelembagaan terkait
secara keseluruhan. Informasi ini diperlukan untuk mendukung perencanaan, pemantauan dan studi
tambahan lainnya.
Struktur pengembangan data base dengan GIS dibuat dengan alasan penekanannya pada
pengembangan data, defenisi data, pemodelan data, dokumentasi data, pernasukan dan penyimpanan
data, pemeliharaan data. Yang perlu dipertimbangkan disini adalah semua tugas harus dilakukan secara
tuntas untuk mendapatkan data base yang sukses. Adapun tugas atau proses diatas memang harus
dilakukan pada tingkat detail yang sesuai.
1.7. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan Penyusunan Data Base Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Indragiri adalah tersedianya bank data untuk menjadi acuan atau pedoman dalam tahap pelaksanaan
konstruksi dan pemeliharaan.
Pelaporan
Untuk rnengevaluasi kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan konsultan diwajibkan untuk
menyerahkan laporan sebagai berikut :
1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Berisikan pedoman dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Data Base Sumber Daya
Air Wilayah Sungai Indragiri yaitu : Jadual Pelaksanaan, Daftar Personil maupun Administrasi dan
organisasi kerja Konsultan harus menerapkan Sistem Jaminan Mutu saat operas! di lapangan. Laporan
RMK memuat Diagram Tahap Kegiatan, Daftar Standar Prosedur (SP) dan Standar Studi serta
Laporan Audit Mutu, buku laporan RMK diserahkan sebelum pekerjaan Penyusunan Data Base
Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri dimulai. Konsultan diminta menyerahkan laporan
sebanyak 6 (enam) buku.
2. Laporan Draft Pendahuluan (Inception Report)
Konsultan harus menyerahkan laporan draft pendahuluan pekerjaan sebanyak 8 (delapan) buku.
3. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Dua bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan sesudah mengadakan persiapan,
pengumpulan data, review hasil studi yang terdahulu apabila ada dan peninjauan lapangan,
konsultan diminta untuk menyerahkan Laporan Pendahuluan (Inception Report) sebanyak 8 buku.
4. Laporan Bulanan (Monthly Report)
Setelah itu kepada Konsultan diwajibkan untuk membuat laporan kemajuan pekerjaan ini
sebanyak 3 buku yang isinya antara lain :
Laporan tentang kemajuan pekerjaan,
Saran-saran yang berkaitan dengan pekerjaan selanjutnya.
5. Laporan Sisipan/Antara (Interim Report)
Setelah itu kepada Konsultan diwajibkan untuk membuat laporan sisipan/antara pekerjaan ini
sebanyak 8 buku.
6. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)
Laporan akhir sementara ini masih harus dilakukan pembahasan lebih lanjut dalam acara diskusi
yang akan dijadwalkan oleh pihak Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program
BWSS III. Konsultan diwajibkan membuat laporan ini sebanyak 8 buku.
7. Laporan Penunjang
Konsultan diminta menyerahkan Laporan penunjang yang masing-masing rangkap 6 (enam) yang
terdiri dari :
a. Peta wilayah sungai Sungai Indragiri
b. Ringkasan hasil survey
c. Pemutakhiran Data Daerah Wilayah Sungai
d. Gambar Infrastruktur Sumber Daya Air, Dokumentasi Foto
8. Laporan Akhir (Final Report)
Setetah Draft Laporan selesai didiskusikan dan memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan,
maka Konsultan diwajibkan membuat Laporan Akhir (Final Report) lengkap sebanyak 8 buku
untuk diserahkan kepada Direksi.
9. Laporan Executive Summary
Konsultan diwajibkan untuk membuat laporan ringkasan sebanyak 8
buku.
10. Gambar Design / Cetak Biru
Gambar dibuat dalam rangkap 3 buku/set yang terdiri dari ukuran Al (normal); 1 set dan ukuran
A3; 3 set.
11. Master copy Laporan & Gambar Penyusunan Data Base Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Indragiri.
Master copy ini berisi Backup Data Laporan-laporan dan Gambar Desain hasil pekerjaan
konsultan yang diserahkan kepada Pihak Satker yaitu pada Akhir Kontrak Kerja. Master copy ini
dibuat sejumlah : 3 (tiga) CD.
Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi yang meliputi situasi lokasi dan survey kegiatan identifikasi permasalahan
lapangan (Bendung/Intake, Dam, Cekdam, Jembatan, tanggul dan lain lain), dibuat dalam satu
format yang disepakati bersama.