Anda di halaman 1dari 5

10 Hal Menarik dalam Sidang Perdana

Setya Novanto

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa luar biasa terjadi di Pengadilan Tipikor Jakarta,


Rabu (13/12/2017). Sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan terhadap Ketua
DPR (nonaktif) Setya Novanto diwarnai drama panjang sehingga memakan waktu berjam-
jam. Berbagai peristiwa terjadi sejak Rabu pagi hingga malam hari. Berikut 10 hal menarik
yang dirangkum dalam persidangan:
1. Novanto hanya diam dan menunduk saat ditanya hakim.
Setya Novanto cuma diam dan menunduk sejak pertama kali duduk di kursi terdakwa.
Pertanyaan apa pun yang dilontarkan ketua majelis hakim, Novanto tidak menanggapi sedikit
pun. Novanto yang mengenakan kemeja putih itu memang bersikap selayaknya orang yang
sedang dalam kondisi tidak sehat. Novanto seolah-olah tidak dapat menggunakan indera
pendengarannya. Ia juga menunjukkan sikap seperti tak mampu berbicara. Ketua majelis
hakim sampai berulang kali mengajukan pertanyaan kepada Novanto.

2. Novanto mengaku diare sampai 20 kali ke toilet, jaksa sebut hanya dua kali.
Irene Putri, jaksa KPK, mengatakan, Novanto sudah diperiksa dokter serta dinyatakan sehat
dan dapat menjalani persidangan. Menurut Irene, berdasarkan pengakuan pengawal tahanan
yang menjaga Novanto di Rumah Tahanan KPK, Novanto tidak bolak-balik ke toilet karena
diare. Dari laporan pengawal tahanan, Novanto hanya dua kali ke toilet, yakni pukul 23.00
dan pukul 02.30. Novanto juga kedapatan sedang tertidur nyenyak pada malam hari.

3. Jaksa sebut Novanto pura-pura sakit.


Jaksa KPK menilai, Setya Novanto berbohong dengan berpura-pura sakit. Sebab, dokter
sudah menyatakan Novanto dalam kondisi yang sehat dan layak mengikuti persidangan.

4. KPK hadirkan empat dokter di pengadilan.


Jaksa KPK menghadirkan empat dokter di dalam persidangan. Tiga dokter merupakan ahli
yang berasal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan satu dokter lainnya
merupakan dokter pegawai KPK. (Baca juga: Kepada Hakim, Dokter Pastikan Novanto Sehat
dan Layak Disidang) Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto menjalani
sidang perdana di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Setya Novanto
akan menghadapi sidang pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. Tersangka kasus
korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto menjalani sidang perdana di Gedung Pengadilan
Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Setya Novanto akan menghadapi sidang pembacaan
dakwaan oleh jaksa penuntut umum.

5. Dokter pastikan Novanto dalam keadaan sehat. Tim dokter yang dihadirkan KPK diminta
memeriksa kondisi kesehatan Novanto. Hasilnya, semua dokter menyatakan, Novanto dalam
keadaan sehat. Menurut dokter, Novanto tidak mengalami gangguan apa pun. (Baca: Setya
Novanto Mengaku Sakit, Tiga Dokter Nyatakan Sebaliknya) 6. Novanto menolak diperiksa
dokter yang dihadirkan pengacara. Setya Novanto menolak diperiksa dokter yang dihadirkan
pengacaranya sendiri. Dokter yang berasal dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD)
itu ditolak Novanto karena bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum.

7. Surat dakwaan akhirnya dibacakan.


Setelah berjam-jam tidak mendapat respons dari Novanto, majelis hakim meminta waktu
untuk bermusyawarah. Hakim akhirnya memutuskan bahwa surat dakwaan harus dibacakan
dan persidangan dilanjutkan.

8. Sidang tiga kali diskors.


Ketua majelis hakim tiga kali menghentikan persidangan. Pertama, hakim memberi waktu
bagi dokter untuk kembali memeriksa kesehatan Novanto. Kedua, majelis hakim menskors
untuk melakukan musyawarah. Ketiga, hakim menunda pembacaan surat dakwaan karena
bertepatan dengan waktu shalat.

9. Novanto meralat identitas.


Meski sebagian besar hanya diam dan menunduk, Novanto beberapa kali berucap meski tidak
terlalu jelas. Pertama, Novanto meralat tempat kelahirannya. Ketua majelis hakim bolak-balik
menanyakan, apa benar Novanto lahir di Bandung, Jawa Barat. Dalam pertanyaan yang
kesekian kali, terdengar suara Novanto menyebut Jawa Timur. Ketua majelis hakim kemudian
meralat data tempat kelahiran yang tertulis dalam surat dakwaan.

10. Istri Novanto menangis dalam persidangan.


Istri Setya Novanto, Deisti Astiani Tagor, tak bisa menahan tangis saat melihat suaminya,
Setya Novanto, memasuki ruang sidang pengadilan. Seorang kerabat terlihat mencoba
menenangkan Deisti dengan memeluknya dari belakang. Deisti lantas mengusap air matanya
dengan menggunakan tisu.
KOPERASI SEKOLAH

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-
anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai
tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah
menengah pertama, dan seterusnya. Adapun koperasi sekolah juga dapat dimaknai sebagai
koperasi yang berada pada lembaga pendidikan lain, selain pendidikan formal, seperti
yayasan, lembaga masyarakat, pesantren, dll.
UMAT BERAGAMA

PENGERTIAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesame
umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling
menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan
masyarakat dan bernegara.
Kader TNI Bela Negara

Hari pertama implementasi bela negara yang dicanangkan Menteri Pertahanan (Menhan)
Ryamizard Ryacudu berjalan lancar. Ratusan pembina kader bela negara tampak antusias
mengikuti pelatihan yang diberikan instruktur di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan
(Badiklat) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Salah seorang peserta bela negara Robidarma Ismail asal Tangerang Selatan (Tangsel)
menuturkan, “Pelajaran di sini, ingin saya terapkan di rumah dan lembaga pendidikan tempat
dimana saya bekerja. Nasionalisme generasi sekarang masih dirasa kurang makanya saya
tertarik untuk ikut pelatihan bela negara,” ujar seorang pembina di lembaga pendidikan SMK
Darussalam, Ciputat itu kepada Sindonews.com, Jumat (23/10/2015).

Menurut dia, materi yang diterima pada hari pertama pelatihan bela negara jauh dari
militerisme. “Hari pertama pelatihan, pukul 05.00 WIB kami bangun kemudian latihan senam
pagi. Setelah itu, dilanjutkan dengan latihan baris berbaris, yel-yel dan bernyanyi,” imbuhnya.

Dia mengaku, awalnya terasa berat karena baru kali pertama ini mengikuti pelatihan. “Iya
awalnya berat karena baru. Kami masih belum mengetahui urutan jadwal kegiatan, soalnya
tidak diberikan rinciannya agenda nanti apa dan ngapain aja,” tandasnya.

Untuk hari pertama pelatihan, peserta bela negara dilatih oleh beberapa instruktur baik dari
militer seperti, TNI AD dan Marinir serta sipil. Rencananya peserta bela negara akan dipindah
ke Sentul, Bogor tempatnya yang lebih luas, karena ada materi lapangan.

Marienty, salah seorang fasilitator Kemhan menjelaskan, untuk hari pertama pihaknya
memberikan materi Dinamika Kelompok yakni, melatih kepedulian, kekompakan, di antara
sesama peserta bela negara. “Mereka diajarkan untuk mengenal diri sendiri, orang lain,
menjaga kekompakan, peduli dengan rekannya,” ujarnya.

Dia mengaku, awalnya sulit memberikan materi karena para peserta memiliki latar belakang
pendidikan, usia yang berbeda. “Mereka belum bisa menyatu karena beragam daerah,
pendidikan, supaya menyatu kita buatkan games-games, pegangan tangan, main bola, nyanyi
dengan menyebutkan nama rekannya. Jadi harus kenal nama sebelah kiri dan kanan,”
tegasnya. (Su)

Anda mungkin juga menyukai