Pendidikan yang berbasis pada budaya lokal dengan berbagai kearifan akan lebih baik
untuk membentuk watak dan mengembangkan potensi diri daripada pendidikan yang
bersumber dari budaya di luar peserta didik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
menginventarisasi, orientasi, dan interpretasi kearifan lokal yang hidup pada
masyarakat dan budaya Sunda. Tempat penelitian berada di lima lokasi komunitas
adat di Jawa Barat dan Banten yaitu Desa Pangandaran, Kampung Kuta, Kampung
Naga, Ciptagelar, dan Kanekes. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian
ini adalah bahwa: Setiap masyarakat adat pada kebudayaan Sunda memiliki bentuk
kearifan lokal yang sangat signifikan dalam memitigasi bencana. Pada umumnya
masyarakat adat sudah menyadari bahwa jika lingkungan rusak maka akan ditimpa
bencana, walaupun cara pemeliharaannya melalui mitos dan aturan adat.Hasil
penelitian berupa interpretasi kearifan lokal yaitu ada tiga yaitu (1) Bangunan Rumah
Bambu; (2) Tata Ruang & Zonasi Penggunaan Lahan dalam Skala Mikro; (3)
Pengelolaan Lahan Secara Ramah Lingkungan. Rekomendasi penelitian ini adalah
bahwa kearifan lokal sangat layak untuk dijadikan bahan ajar di sekolah dengan
berbagaibentuknya baik berupa narasi, cerita, maupun komik.
Penelitian mengenai cerita pantun Sunda dewasa ini jauh lebih sedikit jumlahnya
dibandingkan dengan penelitian tentang teks sastra Sunda tertulis seperti yang berupa
naskah (manuscript: handschrift). Dalam cerita pantun sarat dengan nilai-nilai
pendidikan karakter, seperti dalam dalam teks Cerita pantun Mundinglaya Di Kusuma
(CPMK). Beberapa alasan pentingnya dilakukan penelitian terhadap teks CPMK
adalah sebagai berikut: (1) Teks CPMK belum pernah diteliti mengenai transformasi
dari kelisanan ke keberaksaraannya, (2) Teks CPMK belum pernah dikaji secara
struktural-semiotik, (3) Teks CPMK belum pernah dikaji berdasarkan pendekatan
etnopedagogi sehingga diperoleh informasi berkenaan dengan nilai-nilai pendidikan
karakter bangsa dari teks tersebut. Pendekatan sastra yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan objektif dengan metode struktural-semiotik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) Tradisi dan transmisi penurunan teks CPMK dilakukan
secara lisan melalui pergelaran mantun, sedangkan tradisi dan transmisi teks tulis
WMK tidak dapat diketahui dengan pasti karena teks itu merupakan satu teks unikum.
(2) Teks lisan CPMK dan WMK memiliki struktur formal dan struktur naratif.
Struktur formal CPMK terbentuk oleh 8 formula, sedangkan struktur formal WMK
terbentuk oleh puisi pupuh. Struktur naratif CPMK tersusun dalam 13 fungsi dan 7
lingkungan tindakan, sedangkan struktur naratif WMK tersusun dalam 6 model aktan
dan 1 model fungsional yang terdiri atas 3 tahapan jalan cerita. (3) Transformasi yang
terjadi dari kelisanan (orality) CPMK ke keberaksaraan (literacy) WMK ada pada
tataran bentuk formal, sedangkan tataran isi cerita tetap sama. (4) Hadirnya
transformasi dari kelisanan CPMK ke keberaksaraan WMK, secara semiotik, dapat
dimaknai sebagai suatu upaya untuk melestarikan dan mempertahankan eksistensi
nilai ajaran moral yang tertuang dalam cerita pantun ke dalam era (zaman) wawasan
sejalan dengan situasi dan kondisi serta minat masyarakat Sunda masa itu.
Aam Kurnia
Abstrak
Penelitian ini dimotivasi oleh pentingnya permainan bagi kehidupan anak usia dini
untuk membantu menciptakan iklim yang kondusif yang memberikan kesempatan
bagi anak-anak untuk: mengembangkan penerimaan diri dan orang lain, memberikan
ide-ide, perasaan, dukungan untuk solusi masalah, membuat keputusan yang tepat,
praktek baru perilaku, dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditentukan sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model bimbingan untuk mengembangkan
karakter anak usia dini melalui permainan. Studi penelitian ini menggunakan dan
pengembangan pendekatan dengan campuran desain metode penelitian. Penelitian ini
jelaskan dalam tahapan sebagai berikut: (1) mempelajari konsep teoritis dan
kebutuhan pembangunan, (2) mengembangkan model panduan hipotetis untuk
mengembangkan karakter anak usia dini, (3) menguji model hipotetis, (4) merevisi
hipotesis menjadi model bimbingan yang efektif dalam mengembangkan karakter
anak usia dini melalui permainan, (5) mengembangkan panduan guru untuk
menerapkan model diuji, dan(6) mengembangkan program pelatihan bagi para
pengguna model. Studi ini muncul dengan temuan utama bahwa model yang dibangun
terbukti efektif untuk mengembangkan karakter anak usia dini. Tiga buklet yang
disediakan untuk para pengguna model yang diuji: (1) deskripsi model diuji, (2)
pedoman untuk menggunakan model diuji, dan(3) program pelatihan bagi pengguna
model yang diuji.
Raden Maesaroh
Abstrak
Penelitian ini mengkaji mengenai investigasi perancangan silabus berbasis teks dalam
kelas menulis Akademik Bahasa Inggris, khususnya berfokus pada pengajaran
menulis makalah penelitian dalam bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan proses perancangan silabus berbasis teks yang dilakukan oleh guru
di dalam kelas menulis akademik bahasa Inggris dengan menggunakan kerangka kerja
yang diusulkan oleh Feez dan Joyce (1998). Hasilnya menunjukkan bahwa guru telah
melakukan semua langkah perancangan silabus berbasis teks yang diusulkan oleh
Feez dan Joyce (1998). Dalam hal ini, guru mengikutkan proses analisis kebutuhan,
perencanaan program pengajaran, perencanaan evaluasi untuk program pengajaran
termasuk penyerahan laporan, pencatatan dan pelaporannya sendiri. Hal ini
menunjukkan pemahaman guru terhadap perancangan sebuah silabus berbasis teks
yang mungkin saja dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya
dalam menulis makalah penelitian dalam bahasa Inggris. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa guru melakukan proses negosiasi dengan siswanya setelah
silabus dirancang dan sebelum pemelajaran dimulai sebagai sebuah bentuk evaluasi
silabus yang mungkin dapat menyebabkan silabus untuk diubah dan meningkatkan
kualitas silabusnya.
Kata kunci : silabus berbasis teks, perancangan, menulis akademik bahasa inggris
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
DENGAN SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
R. Hamidatul Asna
Abstrak
Penelitian ini berawal dari permasalahan pada pembelajaran IPA yang cenderung
“content transmission” dan “teacher centered”. Pembelajaran demikian
mengakibatkan proses penalaran siswa menjadi terbatas. Hal itu mendorong dilakukan
penelitian dengan tujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Selanjutnya
disusun rancangan penelitian strategi pembelajaran berbasis inkuiri dengan siklus
belajar 5E untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest- postest control
group design. Hasil analisis uji hipotesis diperoleh kemampuan berpikir kritis
kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol setelah pembelajaran.
Dengan demikian pembelajaran berbasis inkuiri dengan siklus belajar 5E sangat
siginifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.
Kata kunci : pembelajaran berbasis inkuiri, siklus belajar 5E, berpikir kritis
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS
TANTANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP PADA TEMA
PEMANASAN GLOBAL
Rahmat Hidayat
Abstrak
Mukhamad Murdiono
Abstrak
Warga negara muda memiliki peran penting dalam pergaulan internasional. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana membangun wawasan global sesuai
karakteristik warga negara muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode grounded theory. Sumber data terdiri dari sumber kepustakaan dan
responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dan wawancara. Analisis data
menggunakan analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membangun
wawasan global warga negara muda harus memperhatikan aspek perkembangan
biologis (fisik), kognitif, bahasa, dan sosioemosional. Warga negara muda termasuk
dalam periode masa remaja. Pada periode ini, seorang anak semakin ingin bebas dan
mencari jati diri. Pemikiran mereka menjadi semakin abstrak, logis, dan idealis.
Yulianti
Abstrak
Lidanial
Abstrak
Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya hasil pengamatan ada beberapa lulusan
SMK sudah mampu bersaing dengan lulusan pendidikan tinggi, tetapi hal tersebut
masih sebagian kecilnya saja dan itupun bagi lulusan yang memang mempunyai daya
juang dan kreativitas yang tinggi. Walaupun inovasi-inovasi pembelajaran yang
dilakukan sekolah dan daya dukung dari pihak dunia usaha dan industry disinyalir
terjadi peningkatan, namun tetap saja menimbulkan permasalahan yang sepertinya
mengulang masalah lalu. Model Pengembangan Manajemen Mutu Pendidikan
kaitannya dengan efektivitas penyelenggaraan pendidikan SMK di Kota Bandung
bertujuan untuk: 1) Memverifikasi dan mendeskripsikan data tentang rencana dan
program pendidikan yang dikembangkan dalam upaya meningkatkan mutu dan
relevansi pendidikan, 2) Memverifikasi, mendeskripsikan dan memaknai strategi
pelaksanaan rencana dan program pendidikan pada SMKN di Kota Bandung, 3)
Memverifikasi dan mendeskripsikan pengawasan yang dilaksanakan oleh pimpinan
sekolah, dan 4) Memverifikasi upaya-upaya perbaikan guna mewujudkan pendidikan
yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia industri. Hasil penelitian
sementara ini menemukan bahwa secara prinsipnya sekolah sudah mempunyai model
manajemen mutu, dengan mengembangkan system penjaminan mutu berbasis pada
ISO 9001:2008. Namun, system tersebut baru hanya sebatas pada prosedur dan
prasyarat untuk kepentingan akteditasi dan menarik perhatian bagi pengguna jasa
pendidikan, belum sepenuhnya menjadi landasan atau dasar dalam menjalankan
proses pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha dan industry. Berdasarkan hal tersebut, maka sudah sewajarnya penelitian yang
berkaitan dengan pengembangan model manajemen mutu pendidikan di SMK perlu
dilakukan, sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam rangka lebih
meningkatkan hasil pendidikan yang bermutu.