Anda di halaman 1dari 8

JPBSI 6 (1) (2017)

Jurnal Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN TEKS FABEL


BERMUATAN NILAI BUDAYA
DENGAN METODE GOALL, PLANS, IMPLEMENTATION, AND
DEVELOPMENT BAGI SISWA SMP

Citra Bulan Vasda Resta 


Nas Haryati Setyaningsih

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ketersediaan dan kondisi buku
Diterima Maret 2017
Disetujui April 2017
pendamping pembelajaran teks fabel, mendeskripsikan kebutuhan buku pen-
Dipublikasikan Mei 2017 gayaan teks fabel, merumuskan prinsip-prinsip pengembangan buku pengayaan
teks fabel, mengetahui prototipe buku pengayaan teks fabel, mengetahui hasil
Keywords: uji validasi dan perbaikan prototipe buku pengayaan teks fabel bermuatan nilai
enrichment book, com- budaya dengan metode membaca goall, plans, implementation, and develop-
prehend and summarize
ment (GPID) bagi siswa SMP. Penelitian ini menggunakan desain Research
skill, fable text, culture
and Development (R&D). Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap. Prototipe
value, GPID reading method dari buku pengayaan teks fabel adalah sampul buku, bagian awal buku (hala-
man judul, halaman hak cipta, prakata, daftar isi, petunjuk penggunaan buku),
bagian isi buku (teori dan praktik, contoh teks fabel, info budaya, rangkuman),
dan bagian akhir buku (glosarium, daftar pustaka, tentang penulis). Hasil dari
produk yang dikembangkan dapat digunakan sebagai buku pendamping dan
bahan referensi dalam pembelajaran memahami dan meringkas teks fabel.

Abstract
The aim of this research are to describe the availability and condition of fables text learning
companion book, to describe the needs of fable text enrichment book, to formulate the princip-
les of enrichment book development, to know the prototype of fable text enrichment book, to
know the results of the validation test and the prototype improvement that containing value
of culture with goall, plans, implementation, and development (GPID) reading method for
junior high school students. This research used Research and Development (R&D) design.
It was done for five stages. Prototype of the fable text enrichment book are: cover book, the
beginning part of book (title page, copyright page, foreword, table of contents, instructions
using book), content section of book (theory and practice, sample of fable text, culture info,
summary), and end section of book (glossary, bibliography, about the author). The result of
developing product can be used as companion books and references in learning to comprehend
and summarize fable text.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476
Gedung B1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: citrabulan21@gmail.com
2 Citra Bulan Vasda Resta, Pengembangan Buku Pengayaan Teks Fabel Bermuatan Nilai Budaya....

PENDAHULUAN dengan judul “Marbi: Mahir Berbahasa Indonesia”,


Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indone- (4) buku siswa kelas VIII diterbitkan oleh Kemen-
sia di sekolah mempelajari beberapa teks, salah terian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
satunya adalah teks fabel. Teks fabel merupakan yang berjudul “Bahasa Indonesia Wahana Penge-
jenis teks sastra yang berupa dongeng dengan tahuan”, (5) buku yang ditulis Priyatni dkk dan
tokoh-tokoh di dalamnya adalah binatang dan dicetak oleh penerbit Bumi Aksara tahun 2014
mengandung nilai-nilai moral dari kehidupan yang berjudul “Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/
sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat Priy- MTs Kelas VIII”, (6) buku yang ditulis Mulyadi
atni (2014:1) yang mengemukakan bahwa teks dan dicetak oleh penerbit Yrama Widya pada ta-
fabel adalah teks cerita dongeng yang menggu- hun 2014 yang berjudul “Bahasa Indonesia untuk
nakan tokoh hewan untuk menyampaikan ajaran SMP-MTs Kelas VIII”. Dalam buku-buku tersebut
agama, moral, atau kebenaran umum. Amanat ketersediaan materi teks fabel masih kurang (khu-
atau ajaran moral yang terdapat dalam teks fabel susnya dalam membaca pemahaman dan menu-
dapat membentuk karakter siswa sehingga pem- lis ringkasan teks fabel).
belajaran teks fabel di sekolah sangat bermanfaat. Siswa maupun guru membutuhkan buku
Pembelajaran teks fabel di sekolah terdiri yang memuat materi-materi secara lengkap se-
atas dua kompetensi yaitu memahami dan me- bagai sumber referensi dan dapat digunakan se-
ringkas yang keduanya saling berkaitan. Namun, bagai penunjang keterampilan dalam memahami
terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh sis- dan meringkas sebuah teks fabel. Buku yang di-
wa berdasarkan observasi di lapangan, yaitu: (1) butuhkan siswa dan guru dalam menunjang kete-
rendahnya pemahaman siswa karena sulit mem- rampilan tersebut adalah buku pengayaan. Buku
bedakan antara teks fabel dengan teks cerpen. pengayaan adalah buku yang memuat materi
Kemampuan memahami siswa masih kurang yang dapat memperkaya buku teks pendidikan
dalam membedakan struktur teks fabel dengan dasar, menengah, dan perguruan tinggi (Sitepu
struktur teks cerpen dengan menganggap bahwa 2014:17). Untuk memudahkan siswa dalam me-
kedua teks ini adalah teks yang sama. Kata ‘me- mahami dan meringkas teks fabel adalah dengan
mahami’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menggunakan metode membaca. Salah satu me-
berarti mengerti, tahu, dan mengetahui mengenai tode membaca yang dapat digunakan untuk me-
sesuatu hal tertentu dengan benar. Kemampuan nunjang keterampilan memahami dan meringkas
memahami teks dapat dikatakan berhasil apabila adalah metode membaca goall, plans, implemen-
siswa sudah mampu memahami teks fabel den- tation, and development (GPID). Menurut Merrit
gan benar, (2) siswa masih berpatokan dengan (dalam Haryadi 2012:94-96), metode membaca
bahasa pengarang asli ketika menulis ringka- GPID merupakan metode membaca yang terdiri
san. Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, atas empat tahap yaitu, goall (menentukan tujuan
ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang rinci membaca), plans (menentukan rencana memba-
dari penulis dihilangkan sehingga jadilah sari tu- ca), implementation (pelaksanaan membaca), dan
lisan tanpa gaya bahasa dari penulis Utorodewo development (mengembangkan hasil membaca).
(dalam Wijayanti dkk 2013:172). Apabila dalam Selain metode membaca sebagai penun-
menulis ringkasan siswa masih berpatokan den- jang dalam keterampilan siswa, dalam buku pen-
gan bahasa dari penulis asli maka dapat dikata- gayaan teks fabel juga diperlukan muatan nilai-
kan bahwa siswa belum dapat menulis ringkasan nilai luhur sebagai pembentuk karakter siswa.
dengan baik. (3) terbatasnya buku dan sumber Muatan yang digunakan dalam buku pengayaan
referensi yang mengulas mengenai pemahaman adalah muatan nilai budaya. Koentjaraningrat
membaca dan menulis ringkasan teks fabel. (2004:28), mengemukakan bahwa semua sistem
Terbatasnya buku dan sumber referensi nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia
dapat dibuktikan melalui analisis beberapa buku adalah memuat lima nilai yang menjadi orientasi
yang telah dilakukan peneliti baik buku teks nilai budaya dalam kehidupan manusia. Kelima
maupun buku nonteks. Buku-buku tersebut ada- nilai budaya itu adalah: (1) nilai manusia men-
lah: (1) buku yang ditulis oleh Danandjadja dan genai hakikat dari hidup manusia, (2) nilai buda-
diterbitkan oleh penerbit Pustaka Utama Grafiti ya mengenai hakikat dari karya manusia, (3) nilai
pada tahun 2002 dengan judul “Foklor Indonesia”, budaya mengenai hakikat dari kedudukan manu-
(2) buku yang ditulis oleh Sugiarto dan diterbit- sia dalam ruang dan waktu, (4) nilai budaya men-
kan oleh penerbit Andi Offset pada tahun 2005 genai hakikat dari hubungan manusia dengan
dengan judul “Mengenal Sastra Lama”, (3) buku alam sekitar, (5) nilai budaya mengenai hakikat
yang disusun Tim Edukatif: Wahono dkk dan di- dari hubungan manusia dengan sesamanya. Den-
terbitkan oleh penerbit Erlangga pada tahun 2013 gan demikian, siswa akan mengetahui nilai-nilai
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6(1)(2017): 1-8 3

budaya lain di Indonesia sebagai salah satu upaya guru, (3) angket validasi oleh dosen ahli dan guru
untuk menanamkan sikap tenggang rasa dan sa- Bahasa Indonesia. Teknik analisis data dalam
ling menghargai antara sesama dengan latar bela- penelitian ini adalah dengan cara menyeleksi,
kang budaya Indonesia yang berbeda-beda. memfokuskan, menyederhanakan, mentransfor-
Berdasarkan latar belakang masalah yang masikan, merespon data mentah, dan penarikan
telah dirumuskan di atas, dapat dirumuskan ma- simpulan dari data angket ketersediaan dan kon-
salah sebagai berikut: (1) bagaimanakah ketersedi- disi buku yang ada, angket kebutuhan siswa dan
aan dan kondisi buku pendamping pembelajaran guru, serta angket validasi oleh dosen ahli dan
teks fabel yang ada menurut siswa dan guru; (2) guru.
bagaimanakah kebutuhan buku pengayaan teks
fabel bermuatan nilai budaya untuk siswa SMP;
(3) bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
buku pengayaan teks fabel bermuatan nilai buda- Ketersediaan dan Kondisi Buku Pendamping
ya untuk siswa SMP; (4) bagaimanakah proto- Pembelajaran yang Ada
tipe buku pengayaan teks fabel bermuatan nilai Ketersediaan dan kondisi buku pendam-
budaya untuk siswa SMP; (5) bagaimanakah uji ping yang ada dapat diketahui bahwa buku pen-
validasi dan perbaikan pengembangan buku pen- damping yang saat ini digunakan oleh siswa dan
gayaan teks fabel bermuatan nilai budaya untuk guru belum mampu menarik minat siswa baik
siswa SMP. dalam aspek materi yang sangat minim dan fisik
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) buku yang belum cukup menampilkan kombinasi
mendeskripsikan ketersediaan dan kondisi buku warna sesuai dengan keinginan dan minat baca
pendamping pembelajaran teks fabel, (2) men- siswa. Penyusunan buku pengayaan teks fabel
deskripsikan kebutuhan buku pengayaan teks mendapatkan respon positif dari siswa dan guru
fabel bermuatan nilai budaya untuk siswa SMP, agar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutu-
(3) merumuskan prinsip-prinsip pengembangan han siswa dan guru yang dapat digunakan seba-
buku pengayaan fabel bermuatan nilai budaya gai bahan referensi dan penunjang pembelajaran.
bagi siswa SMP, (4) mengetahui prototipe buku
pengayaan teks fabel bermuatan nilai budaya bagi Kebutuhan Siswa dan Guru
siswa SMP, (5) mengetahui hasil uji validasi dan Berdasarkan analisis kebutuhan siswa dan
perbaikan prototipe buku pengayaan teks fabel guru terhadap pengembangan buku pengayaan
bermuatan nilai budaya untuk siswa SMP. teks fabel dapat diketahui melalui lima aspek.
Beberapa penelitian yang sudah pernah di- Pertama, aspek materi/isi buku. Siswa dan guru
lakukan menjadi tinjauan pustaka dalam katego- menghendaki pada materi buku pengayaan den-
ri pengembangan buku pengayaan, pemahaman gan memberikan informasi terbaru sesuai dengan
teks fabel, metode membaca GPID, dan muatan kurikulum 2013 yang disajikan dengan diperjelas
nilai budaya. Tinjauan pustaka yang digunakan secara lengkap, runtut, dan disajikan contoh serta
dalam penelitian ini antara lain: Bex (2004), rangkuman. Materi-materi yang termuat dalam
Clayton (2008), Larasati (2009), Febriani (2012), buku yaitu materi teks fabel, materi memahami
Kuo (2012), Pramushinta (2014), Syahputraaji bacaan, materi menulis ringkasan, dan materi
(2015), dan Suprihatin (2015). metode membaca GPID. Kedua, aspek penyaji-
an. Siswa dan guru menghendaki pola penyajian
METODE PENELITIAN materi yaitu inti materi berada pada awal dan ak-
Penelitian ini menggunakan desain Re- hir bab, sistematika penataan bab yang dimulai
search and Development (R&D) yaitu penelitian dari pendahuluan-materi-contoh-rangkuman,
yang digunakan untuk menghasilkan produk ter- contoh yang diinginkan adalah dua contoh teks
tentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. untuk setiap bab dan contoh teks fabel dari bebe-
Langkah-langkah dalam penelitian ini dibatasi rapa daerah di Indonesia. Ketiga, aspek bahasa
sampai pada tahap revisi produk yang disesuai- dan keterbacaan. Siswa dan guru menghendaki
kan dengan tingkat kebutuhan dalam penelitian pemilihan kata menggunakan istilah baku den-
dan dikemas menjadi lima langkah, meliputi (1) gan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) benar (sesuai EYD) dengan struktur kalimat yang
desain produk, (4) validasi desain, dan (5) perbai- mudah dipahami. Keempat, aspek grafika. Siswa
kan desain. Teknik pengumpulan data yang dila- dan guru menghendaki bentuk buku vertikal den-
kukan peneliti yaitu dengan menggunakan teknik gan ukuran A4 (210 x 297 mm), ukuran huruf
angket, yaitu: (1) angket ketersediaan dan kondisi yang digunakan adalah 12 dengan jenis huruf
buku yang ada, (2) angket kebutuhan siswa dan Comic Sans Ms karena jenis huruf ini banyak dipi-
4 Citra Bulan Vasda Resta, Pengembangan Buku Pengayaan Teks Fabel Bermuatan Nilai Budaya....

lih oleh siswa, pewarnaan ilustrasi gambar yang Contoh teks fabel yang diinginkan adalah contoh
terang dengan jenis gambar kartun dan halaman teks fabel yang berasal dari beberapa daerah di
yang terletak di bagian kiri dan kanan halaman. Indonesia agar bervariasi.
Kelima, aspek muatan nilai budaya. Sis- Prinsip pengembangan pada aspek bahasa
wa dan guru menghendaki nilai budaya yang dan keterbacaan adalah penggunaan istilah baku,
dimuatkan dalam buku pengayaan adalah nilai penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan be-
budaya mengenai karya manusia, nilai budaya nar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
mengenai hubungan manusia dengan alam se- (EYD), penggunaan kalimat sederhana untuk
kitar, dan nilai budaya mengenai hubungan ma- memudahkan siswa maupun pembaca dalam
nusia dengan sesamanya. Gambar yang mencer- membaca buku.
minkan kebudayaan akan dimuatkan dalam buku Aspek grafika pada buku pengayaan yang
dengan ulasan mengenai nilai budaya yang terda- disusun berbentuk vertikal dengan ukuran A4
pat pada setelah contoh teks fabel. Keenam, aspek (210 x 297 mm) dan ukuran huruf adalah 12 den-
metode membaca GPID. Pada aspek ini yang gan jenis huruf Comic Sans Ms. Ilustrasi gambar
dikehendaki adalah pada tahap goall (menentu- adalah ilustrasi gambar berwarna terang dengan
kan tujuan membaca) dengan menuliskan tujuan jenis gambar kartun karena lebih menarik. Pe-
membaca yang disertai dengan penjelasan, tahap nempatan nomor halaman adalah pada bagian
plans (menentukan rencana membaca) dengan bawah kiri dan kanan halaman.
menyiapkan alat tulis dan kertas atau buku un- Nilai budaya yang dimuatkan dalam buku
tuk membuat catatan singkat, tahap implementa- pengayaan memahami dan meringkas teks fabel
tion (pelaksanaan membaca) dengan membaca adalah (1) nilai budaya mengenai karya manusia,
keseluruhan isi teks, tahap development (mengem- (2) nilai budaya mengenai hubungan manusia
bangkan hasil membaca) dengan menyimpulkan dengan alam sekitar, dan (3) nilai budaya men-
keseluruhan isi teks. genai hubungan manusia dengan sesamanya. Le-
tak pemberian gambar yang mencerminkan kebu-
Prinsip-prinsip Pengembangan Buku Pengay- dayaan akan dimuatkan dalam buku. Sedangkan
aan Teks Fabel penempatan ulasan mengenai nilai budaya ada-
Prinsip-prinsip pengembangan buku pen- lah di setiap bab pada akhir setelah contoh.
gayaan teks fabel dapat diketahui berdasarkan Prinsip pengembangan pada aspek me-
analisis kebutuhan siswa dan guru. Berikut ini tode membaca GPID yang digunakan sebagai
adalah prinsip-prinsip pengembangan buku pen- penunjang keterampilan dapat diketahui tahap
gayaan teks fabel. Aspek materi/isi buku, pada plans (menentukan rencana membaca) dengan
pemaparan kelengkapan materi, yaitu berupa menyiapkan alat tulis dan kertas atau buku un-
uraian materi yang disajikan secara lengkap dan tuk membuat catatan singkat, tahap implementa-
bersumber dari beberapa referensi. Sistematika tion (pelaksanaan membaca) dengan membaca
urutan materi buku adalah dimulai dari teori, keseluruhan isi teks, tahap development (mengem-
praktik, dan contoh-contoh. Pemaparan isi buku bangkan hasil membaca) dengan menyimpulkan
pengayaan adalah dengan memberikan infor- keseluruhan isi teks.
masi terbaru sesuai dengan kurikulum 2013 dan
materi yang sesuai dengan tema pada bab yang Prototipe Pengembangan Buku Pengayaan Teks
dibahas. Pemaparan bentuk uraian materi akan Fabel
dipaparkan dengan memberikan materi yang Prototipe pengembangan buku pengayaan
diperjelas secara lengkap, runtut, disertai den- teks fabel bermuatan nilai budaya dengan meto-
gan contoh dan rangkuman. Pemaparan contoh de membaca GPID bagi siswa SMP disusun ber-
dalam buku adalah berupa contoh yang disertai dasakan analisis kebutuhan dan prinsip-prinsip
dengan penjelasan dan informasi. Materi-materi pengembangan buku. Berikut adalah prototipe
yang dimuat dalam buku yaitu materi teks fabel, buku pengembangan buku pengayaan teks fabel.
materi memahami bacaan, materi menulis ring- Pada sampul buku, penataan tulisan yang
kasan dan materi metode membaca GPID. sesuai dan proporsional, komposisi warna yang
Pada pola peyajian materi dalam buku, terang, serta pemakaian jenis dan ukuran huruf
inti materi berada pada awal dan akhir bab. Pena- yang disesuaikan dengan ilustrasi cover buku.
taan bab dalam buku dimulai dari pendahuluan, Pada sampul belakang buku dicantumkan sinop-
materi/isi, contoh, dan rangkuman. Jumlah con- sis dari buku pengayaan memahami dan mering-
toh teks fabel yang diinginkan adalah dua con- kas teks fabel.
toh dengan menyesuaikan kebutuhan setiap bab, Fisik buku dengan bentuk buku vertikal
karena tidak semua bab harus diberikan contoh. dan ukuran buku A4 (210 x 297 mm). Bentuk
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6(1)(2017): 1-8 5

dan ukuran buku ini berdasarkan analisis kebutu- Sebagian besar prinsip-prinsip awal pen-
han siswa dan guru. Sampul buku menggunakan gembangan buku pengayaan sudah sesuai den-
kertas jenis dof dengan ketebalan buku lebih dari gan hasil uji validasi oleh guru dan dosen ahli.
100 halaman, dan bagian isi buku menggunakan Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diper-
kertas HVS 80 gram. hatikan sebagai bahan perbaikan yaitu pada aspek
Isi buku meliputi tiga dimensi utama, yai- materi, akan lebih baik apabila materi disimpul-
tu: bagian awal buku, bagian isi buku, dan ba- kan dengan bahasa sendiri tanpa menghilangkan
gian akhir buku. Pada bagian awal buku terdiri maksud dari penulis asli. Aspek penyajian, akan
dari halaman judul, halaman hak cipta, prakata, lebih baik apabila ditambahkan beberapa contoh
daftar isi, dan petunjuk penggunaan buku pen- teks fabel agar lebih bervariatif. Dalam aspek ba-
gayaan. Bagian isi buku meliputi materi-materi hasa dan keterbacaan buku sebagian besar valida-
dengan praktik untuk setiap masing-masing tor menilai bahwa bahasa yang digunakan masih
keterampilan yang dilengkapi dengan contoh terlalu sulit dipahami apabila dibaca oleh siswa.
teks fabel, info budaya, dan rangkuman untuk Sedangkan judul buku dalam aspek grafika harus
masing-masing bab. Terdapat empat bab dalam disederhanakan lagi agar judul tidak terlalu pan-
buku pengayaan yaitu, bab 1 “Mengenal Teks Fa- jang. Pada aspek metode membaca GPID, lebih
bel”, bab 2 “Mengenal Metode Membaca Teks Fabel”, baik ditambahkan kelebihan dan kelemahan dari
bab 3 “Keterampilan Memahami Bacaan”, dan bab metode membaca GPID.
4 “Keterampilan Menulis Ringkasan”. Bagian akhir
buku terdiri dari glosarium, daftar pustaka, dan Perbandingan antara Prototipe Buku Pengay-
biografi penulis. aan dengan Perbaikan Buku Pengayaan
Setelah dilakukan uji validasi terhadap
Penilaian dan Perbaikan Pengembangan Buku buku pengayaan teks fabel dilakukan perbaikan
Pengayaan Teks Fabel pada: tata letak bab, penambahan materi pada
Penilaian buku pengayaan teks fabel oleh bab 1 dan bab 2, penambahan keterangan pada
tiga guru Bahasa Indonesia dan dua dosen ahli. sumber dan ilustrasi gambar, perbaikan rangku-
Aspek materi/isi buku mendapatkan nilai dari man pada materi metode membaca GPID, dan
guru 81,23 dan mendapatkan nilai dari dosen penambahan beberapa contoh teks fabel pada ak-
ahli 82,81. Aspek penyajian mendapatkan nilai hir buku.
dari guru 79,16 dan nilai dari dosen ahli 75. As-
pek bahasa dan keterbacaan mendapatkan nilai Kelayakan dan Ketepatan Buku Pengayaan
dari guru 75 dan nilai dari dosen ahli 75. Aspek Teks Fabel
grafika mendapatkan nilai dari guru 80,3 dan Kelayakan materi dalam buku pengayaan
nilai dari dosen ahli 81,81. Aspek muatan nilai memahami dan meringkas teks fabel terdiri dari
budaya mendapatkan nilai dari guru 83,33 dan empat pokok materi, yaitu materi teks fabel re-
nilai dari dosen ahli 75. Aspek metode membaca levan dengan buku-buku yang ditulis oleh Dan-
GPID mendapatkan nilai dari guru 83,33, dan ni- andjaja (2002), Anderson (2003), Sugiarto (2005),
lai dari dosen ahli 75. Berdasarkan penilaian uji Nuryatin (2010), Priyatni (2014), dan Kemendik-
validasi dan saran perbaikan terhadap buku pen- bud (2014). Materi membaca pemahaman yang
gayaan oleh guru dan dosen ahli, maka peneliti terdapat dalam buku pengayaan relevan dengan
melakukan perbaikan dalam produk buku, yaitu: buku-buku yang ditulis oleh Wainwright (2007),
sampul (cover) buku, materi pada bab I dan bab II, Rahim (2008), dan Subyantoro (2009). Materi
keterangan dan sumber ilustrasi gambar, rangku- menulis ringkasan yang disajikan dalam buku
man pada bab II, dan penambahan contoh teks pengayaan teks fabel relevan dengan buku-buku
fabel. yang ditulis oleh Keraf (2004), Arifin (2008), dan
Perbaikan buku pengayaan dilakukan sete- Wijayanti (2013). Sedangkan materi mengenai
lah uji validasi oleh guru dan dosen ahli. Perbai- metode membaca GPID yang termuat dalam
kan buku dimaksudkan untuk penyempurnaan buku pengayaan relevan dengan buku yang ditu-
produk. Perbaikan yang dilakukan yaitu pada: lis oleh Nurhadi (2005) dan Haryadi (2012).
sampul (cover) buku, materi bab I dan bab II, kete- Kelayakan dalam aspek penyajian buku.
rangan dan sumber ilustrasi gambar, rangkuman Hal ini sesuai dengan teori Pusat Kurikulum dan
pada bab II, dan penambahan contoh teks fabel. Perbukuan Kemendikbud (2008:74), yaitu aspek
penting yang harus diperhatikan penulis dalam
PEMBAHASAN menulis semua jenis buku nonteks adalah peny-
Perbandingan antara Prinsip-prinsip dengan ajian materi buku dilakukan secara runtun, ber-
Hasil Uji Validasi Prototipe sistem, lugas, dan mudah dipahami.
6 Citra Bulan Vasda Resta, Pengembangan Buku Pengayaan Teks Fabel Bermuatan Nilai Budaya....

Kelayakan aspek bahasa dan keterbacaan maka pendidikan di Indonesia tidak akan ragu
dalam buku pengayaan teks fabel telah meme- untuk bersaing dengan negara-negara maju yang
nuhi kelayakan penggunaan kata, kalimat, dan telah memiliki kualitas pendidikan yang sangat
paragraf. Hal tersebut sesuai dengan pendapat baik.
Muslich (2010), bahwa dalam menulis buku ha-
rus memperhatikan penggunaan bahasa yang Keunggulan dan Kelemahan Buku Pengayaan
baik dan benar, baik dari segi panjang wacana, Teks Fabel
panjang kalimat, dan pemilihan kata. Buku pengayaan teks fabel memiliki keung-
Kelayakan dalam aspek grafika baik dalam gulan pada segi fisik buku, isi buku, dan penyajian
pencetakan, penjilidan, pemilihan ilustrasi, dan buku. Berdasarkan fisik dari buku pengayaan ini,
pemilihan kualitas kertas. Seperti yang diungkap- buku pengayaan dikemas dengan ukuran yang se-
kan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendik- suai dengan kebutuhan siswa maupun guru yang
bud (2008), yaitu aspek kegrafikaan dalam buku mudah dibawa dan dikemas. Ketebalan buku penga-
pengayaan harus memperhatikan; buku djilid yaan ini disesuaikan dengan kebutuhan materi dari
dengan rapi dan kuat; buku menggunakan huruf siswa dan guru. Keunggulan dari segi isi, buku
dan/ atau gambar/ ilustrasi yang terbaca; buku pengayaan teks fabel berisi materi-materi peleng-
dicetak dengan jelas dan rapi; dan buku menggu- kap yang belum terdapat dalam buku pelajaran.
nakan kertas berkualitas dan aman. Keunggulan dari segi penyajian, buku pengayaan
Buku pengayaan teks fabel telah dimuati teks secara runtut dan berurutan disertai contoh-
dengan muatan nilai budaya dengan tepat. Hal contoh teks fabel dalam buku pengayaan untuk
tersebut sesuai dengan pernyataan Pusat Kuriku- melatih siswa dalam menerapkan keterampilan
lum dan Perbukuan Kemendikbud (2008), yaitu memahami dan meringkas teks fabel sehingga
dalam buku pengayaan dapat dimuatkan nilai- dapat menginspirasi aktivitas kreatif bagi siswa.
nilai luhur, salah satunya adalah nilai budaya ka- Kelemahan dalam buku pengayaan teks fabel
rena Indonesia memiliki keragaman budaya yang adalah pada saat proses penelitian untuk mengambil
patut dibanggakan dan dilestarikan. data kebutuhan siswa dan guru. Kendala dalam pen-
elitian ini menyangkut tiga aspek, yaitu (1) sumber
Kebaruan dan Jangkauan Hasil Penelitian ke data, (2) instrumen penelitian, dan (3) waktu dan
Masa Depan biaya yang dikeluarkan. Sumber data masih kurang
Kebaruan dari hasil penelitian ini adalah untuk dijadikan sebagai penelitian karena terbatas
dikembangkannya buku pengayaan berasarkan hanya di tiga sekolah. Instrumen penelitian belum
pada aspek kelayakan dan dimuatkannya nilai baku dan belum diuji secara mendalam. Sedang-
budaya dalam buku pengayaan. Buku pengayaan kan pada waktu dan biaya, dikarenakan singkatnya
teks fabel dikembangkan dengan memperhatikan waktu dan penelitian ini tidak berlanjut ke tahap uji
empat pokok aspek kelayakan, yaitu kelayakan coba.
aspek materi/isi, aspek penyajian, aspek bahasa
dan keterbacaan, dan aspek grafika. Kebaruan PENUTUP
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang per- Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
nah dilakukan Haryadi (2014), yaitu mengem- hasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. Hasil
bangkan buku ajar SMP berdasarkan pada kela- analisis angket ketersediaan dan kondisi buku
yakan isi, penyajian, kebahasaan, dan grafika. pendamping pembelajaran yang ada menurut per-
Kebaruan penerapan pembelajaran berba- sepsi siswa dan guru, berdasarkan hasil tersebut
sis nilai-nilai budaya dalam buku pengayaan se- dilakukan pengembangan buku dengan mengeta-
jalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Re- hui kebutuhan siswa dan guru mengenai produk
diati (2015), yaitu pembelajaran berbasis budaya buku pengayaan yang dikembangkan, hasil dari
sangat diperlukan untuk siswa, dengan menerap- analisis kebutuhan siswa dan guru menghasilkan
kan pembelajaran berbasis budaya akan menga- prinsip-prinsip pengembangan buku pengayaan
jarkan sikap cinta terhadap budaya bangsa karena dan disusunlah prototipe buku pengayaan kemu-
pembelajaran berbasis budaya dapat memperken- dian dilakukan uji validasi untuk mengetahui la-
alkan kepada siswa mengenai potensi-potensi yak/tidaknya buku, setalah uji validasi dilakukan
dalam sebuah daerah sehingga siswa akan lebih perbaikan pada buku yaitu perbaikan pada: tata
mengenal budaya daerahnya. letak bab, penambahan materi pada bab 1 dan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bab 2, penambahan keterangan pada sumber dan
menjangkau ke masa depan sebagai kebutuhan ilustrasi gambar, perbaikan rangkuman pada ma-
pendidikan agar tujuan dari Kurikulum 2013 da- teri metode membaca GPID, dan penambahan
pat tercapai. Apabila tujuan pendidikan tercapai, beberapa contoh teks fabel pada akhir buku.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6(1)(2017): 1-8 7

Saran yang dapat direkomendasikan ada- of Les Fables de La Fontaine”. Neophilologus


lah: (1) hendaknya digunakan oleh siswa dalam Journal. Vol. 97. Hlm. 21. Pallas: Institute of
pembelajaran teks fabel baik belajar secara man- Cultural Disciplines, Leiden University.
diri atau bersama guru, (2) hendaknya digunakan (http://link.springer.com/search?facetdiscipline=”Ed
ucation+%26+Language”, diunduh pada tang-
oleh guru dalam pembelajaran memahami dan
gal 18 Februari 2016 pukul 09:32).
meringkas teks fabel, (3) perlu dilakukan peneli-
tian lebih lanjut untuk menguji keefektifan buku Larasati, Trista Ayu. 2009. “Peningkatan Keterampi-
pengayaan teks fabel agar dapat digunakan seca- lan Membaca Pemahaman Cerita Anak den-
ra maksimal dan berkelanjutan. gan Pendekatan Pembelajaran Terpadu dan
Metode GPID Pada Siswa Kelas V SD Negeri
DAFTAR PUSTAKA Ngijo 03 Gunungpati Semarang Tahun Ajaran
Anderson, Mark. 2003. Text Types in English. Australia: 2008/2009”. Skripsi. Unnes.
National Library of Australia.
Mulyadi, Yadi. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs
Arifin dkk. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Per- Kelas VIII. Bandung: Yrama Widya.
guruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing: Dasar-dasar
Bex, Floris dkk. 2014. “Arguments as a New Perspec- Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku
tive on Character Motive in Stories”. Literary Teks. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
and Linguistic Computing. October 2014. Vol. 29.
Hlm. 467-468. Netherlands: University of Liv- Pramushinta, Ivanka. 2014. “Pengembangan Buku
erpool, UK. (http://www.oxfordjournals.org/ Pengayaan Cerita Rakyat Genuk Kemiri Ber-
en/our-journals/arts-and-humanities.html, di- muatan Nilai Sosial Budaya Jawa di Kabupat-
unduh pada tanggal 18 Februari 2016, pukul en Pati”. Skripsi. Unnes.
10:05).
Nurhadi. 2005. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan
Clayton, Edward. 2008. “Aesop, Aristotle, and Ani- Membaca?. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
mals: The Role of Fables in Human Life”. Hu-
manitas Journal. Vol. XXI, Hlm. 178-181. Cen- Nuryatin, Agus. 2010. Mengabadikan Pengalaman dalam
tral Michigan University. Cerpen. Rembang: Yayasan Adhigama.
(www.nhinet.org/clayton21-1.pdf, diunduh pada tang-
gal 28 April 2016, pukul 13:06). Priyatni, Endah Tri. 2014. Bahasa dan Sastra Indonesia
SMP/MTs. Jakarta: Bumi Aksara.
Danandjadja, James. 2002. Foklor Indonesia. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti. Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.
Febriani, Meina. 2012. “Pengembangan Bahan Ajar
Apresiasi Dongeng Banyumas Bagi Siswa SD Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud. 2008.
Kelas Rendah”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Rubrik A-1 Praseleksi Buku Nonteks Pelajaran.
Sastra Indonesia (1). Hlm. 1-4. Unnes. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ke-
Haryadi. 2012. Dasar-dasar Membaca. Semarang: Uni- mendikbud.
versitas Negeri Semarang.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah
Haryadi. 2014. “Pengembangan Buku Ajar Membaca Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
yang Bermuatan Kreativitas Berpikir dan Nilai-
nilai Karakter bagi Mahasiswa Pendidikan Ba- Rediati, Ana. 2015. “Pengembangan Buku Pengayaan
hasa dan Sastra Indonesia”. Disertasi.Unnes. Cara Menulis Teks Penjelasan Bermuatan Ni-
lai Budaya Lokal untuk Peserta Didik Kelas V
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ba- Sekolah Dasar”. Seloka: Jurnal Pendidikan Ba-
hasa Indonesia: Wahana Pengetahuan. Jakarta: hasa dan Sastra Indonesia. Hlm. 1-2. Unnes.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sitepu. 2014. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung:
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kema- Remaja Rosdakarya.
hiran Bahasa. Semarang: Bina Putera.
Subyantoro. 2009. Pelangi Pembelajaran Bahasa (Tin-
Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan Mentalitas dan jauan Semata Burung Psikolinguistik). Semarang:
Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Uta- Unnes Press.
ma.
Sugiarto, Eko. 2005. Mengenal Sastra Lama. Yogyakar-
Kuo, Shu Hsuan. 2012. “The Art of Making Animals ta: Andi Offset.
Laugh Benjamin Rabier’s Comic-Illustration
8 Citra Bulan Vasda Resta, Pengembangan Buku Pengayaan Teks Fabel Bermuatan Nilai Budaya....

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, matisasi Cerita Pendek Bermuatan Budaya Lo-
dan R&D. Bandung: Alfabeta. kal sebagai Media Pembelajaran Cerita Pendek
di SMK”. Skripsi. Unnes.
Suprihatin. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Teks
Fabel yang Bermuatan Kisah Teladan Upaya Wainwright, Gordon. 2007. Speed Reading Better Re-
Menumbuhkan Karakter dengan Pendekatan calling. Terjemahan Heru Sutrisno. Jakarta:
Saintifik Bagi Peserta Didik Kelas VIII SMP/ Gramedia.
MTs”. Skripsi. Unnes.
Wijayanti dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Penulisan dan
Syahputraaji, Eka Fitri. 2015. “Pengembangan Sine- Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai