Anda di halaman 1dari 12

METODE PEMBELAJARAN BSI

Dosen Pengampu : Eva Nurmayani, M. Pd

O
L
E
H

NENI FARIZATUL MUSLIM


(200201023)
Semester [4]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA SENI DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS HAMZANWADI
T.P 2021/2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Teks Cerita Rakyat (hikayat)
Sekolah : SMA............
alokasi waktu : 2x45 menit (4 pertemuan)
Kelas/Semester : X/ganjil

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7. mendeskripsikan nilai-nilai cerita rakyat baik 3.7.1 mengidentifikasi nilai-nilai (nilai sosial,
lisan maupun tulisan. agama, budaya, ekonomi, dan moral) yang
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat).
3.7.2 menyimpulkan isi yang terkandung dalam
cerita rakyat (hikayat).

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintific learning model kontextual teaching and learning, dalam
diskusi kelompok dan pengamatan teks hikayat, peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai sosial,budaya,moral,,agama, dan
ekonomi, dan menyimpulkan isi yang terkandung dalam hikayat dengan kritis dan bertanggung jawab.

MATERI PEMBELAJARAN
 Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat.
 Struktur penulisan teks cerita rakyat
 Kebahasaan teks cerita rakyat.

METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Student Centred Learning
Model Pembelajaran : CTL (Contextual Teaching and Learning)
Metode : Diskusi, penugasan.
Teori : Kognitif

MEDIA PEMBELAJARAN
1.media

o (Work sheet) lembar kerja siswa


o Lembar penilaian
o Whatsapp

2. alat/bahan :

o Laptop & infocus


o Spidol, penggaris, papan tulis

SUMBER BELAJAR
o Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
o https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/lkpd-rpp-teks-hikayat/
o Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widy
o https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/09/rpp-teks-cerita-rakyat-hikayat-kd-37.html

KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. kegiatan Pendahuluan
Orientasi 1. Peserta didik menjawab salam serta memberi kabarnya masing-masing
2. peserta didik mengisi absensi kehadiran kelas
3. peserta didik atau ketua kelas memimpin berdoa untuk melanjutkan kegiatan
pembelajaran selanjutnya.
Appersepsi 4. Peserta didik menyiapkan diri untuk belajar dan memeriksa kerapian
(kelengkapan seragam resmi) dan bersikap disiplin saat pembelajaran sedang
berlangsung.
5. peserta didik menyimak appersepsi dari guru tentang pelajaran sebelumnya
dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
6. peserta didik bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi
sebelumnya.
Motivasi 7. peserta didik yang berprestasi mendapat penghargaan dalam bentuk pujian
dari guru
8. peserta didik melakukan ice breaking sesuai dengan arahan dari guru
B. Kegiatan Inti
Critical Thinking Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi teks cerita rakyat (hikayat).
Collaboration peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai teks cerita rakyat (hikayat).
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klaksikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
ditaggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.
Creativity Peserta didik membuat kesimpullan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
struktur dan kebahasaan teks cerita rakyat (hikayat). Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.

KEGIATAN PENUTUP

1. Peserta didik membuat rangkuman atau simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Pemberian Penilaian/Evaluasi
a. Peserta didik mengerjakan evaluasi
b. peserta didik menyerahkan evaluasi yang telah dikerjakan
c. peseta didik mendapatkan penghargaan nilai tambahan dari guru untuk kelompok belajar yang paling baik
d. pesera didik melakukan refleksi kesimpulan kegiatan hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini :
- apa yang telah kamu pelajari hari ini ?
- apa yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
- apa yang belum kalian pahami pada pemebelajaran hari ini ?

PENILAIAN
Pengetahuan

Jenis/Teknik tes : Tertulis

Bentuk teks : Uraian


Keterampilan

Tekhnik tes : Menulis teks cerita rakyat

Bentuk : Praktik

Instrumen penilaian: (terlammpir)


Penilaian Sikap

Tekhnik penilaian : Observasi

Bentuk Penilaian : Lembar pengamatan

Instrumen Penilaian : Jurnal (terlampir)

REMEDIAL DAN PENGAYAAN (Terlampir)


 Pembelajaran Remedial dan pengayaan peserta didik yang tidak mencapai indikator pencapaian
kompetensi. Jika jumlahnya lebih dari 2 orang dilakukan penugasan kelompok,
sedangkan jika kurang dilakukan dengan penugasan pribadi terkait materi tteks hikayat
secara kondusif. pembelajaran Remedial disesuaikan dengan jumlah peserta.

Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN
Materi faktual
a.      Contoh Hikayat Indera Bangsawan
            Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
            Pengarang : Suherli, dkk
            Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud 
Materi konseptual
  Ciri-ciri atau karakteristik hikayat
Ø  istanasentris =menceritakan tentang kerajaan raja dan keluarganya serta hulubalang
perdana mentri
Kesaktian tokoh atau kemustahilan tokoh dengan itba-tiba bisa melakukan sesuatu yang
mungkin sangat mustahil.
Ø  Anonim = tidak diketahui nama pengarang sehingga cerita itu milik bersama (komunal)
Ø  disebarluaskan secara lisan= berkembang dimasyarakat disampaikan secara lisan
karena pada waktu itu belum banyak yang mengenal bahsa tulis .
Ø  Fantastis dan Statis = ceritanya berlebih-lebihan dan tidak mengalami perubahan
Ø  menggunakan bahsa klise dan melayu klasik (sulit dipahami).
Unsur-unsur intrinsik (alur,  penokohan, latar, dan amanat)
1. tokoh, perwatakan, dan penggambaran watak
tokoh → nama tokoh/pelaku dalam hikayat (tokoh antagonis, protagonis, tritagonis)
perwatakan → watak/sifat /karakteristik para tokoh (secara fisik maupun kejiwaan)
penggambaran watak → cara pengarang menggambarkan watak tokoh, ini dibedakan
menjadi 5 cara, yakni:
a. langsung
b. dialog tokoh
c. Tanggapan tokoh lain
d. Jalan pikiran tokoh
e. Tingkah laku dan ligkungan tokoh
2. SETING/LATAR
a. tempat → dimana peristiwa itu terjadi
b. waktu →kapan peristiwa itu terjadi
c. suasana→bagaimana keadaan waktu peristiwa itu   terjadi
3. ALUR
a. Alur maju/lurus/progresif → peristiwa diceritakan urut dari awal sampai akhir.
b. alur mundur/flashback/regresif-cerita dimulai dari akhir atau tengah (konflik)
kemudian dicari sebab-sebabnya.
c. alur campuran/maju mundur →menggunakan dua alur (novel/roman)
4. SUDUT PANDANG PENGARANG
a. orang pertama tokoh utama
b. orang pertama tokoh sampingan
c. orang ketiga serba tahu
d. orang ketiga tokoh utama
e. orang ketiga dalam cerita/sebagai pengamat
5. MAJAS/GAYA BAHASA
Suatu cerita tidak terlepas dengan bahsa kias dan konotasi
Misalnya: metafora, personifikasi,hiperbola, paradoks, sinestesia, sinekdok
6. AMANAT→ Pesan yang akan disampaikan oleh pengarang. Bisa melalui  perilaku
tokoh-tokohnya, ceritanya, atau lainnya
7. TEMA → Ide yang menjadi dasar cerita
a. tema mayor → tema secara umum atau luas
b. tema minor → tema secara sempit atau khusus
 Nilai-nilai hikayat
a. Nilai moral→ terkait dengan etika, tanggung jawab, kewajiban, dll.
b. Nilai sosial → terkait dengan kemanusiaan,   
yaitu menolong/membantu baik dengan manusia lain atau makhluk lain.
c. Nilai adat budaya → berkait dengan tradisi/kebiasaan disuatu daerah atau kelompok.
d. Nilai agama → berkait dengan Allah, kewjiban makhluk kepada sang pencipta.
Isi hikayat:
Memahami isi hikayat yaitu dengan cara menentukan siapa tokohnya, apa yang
dilakukan, bagaimana ia melakukan, dengan siapa ia melakukan, dimana ia melakukan,
apa hasil dari yang dilakukan. (5 W + 1 H)
Pendahuluan
Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang
didalamnya mengisahkan nilai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan
atau pun juga orang-orang ternama dengan segaala kegagahan, kehebatan, kesaktian,
ataupun juga kepahlawanannya.
Struktur Teks Hikayat
1. Abstraksi
Merupakan ringkasan atau innti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi
rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita.
Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah teks hikayat boleh tidaak memakai abstrak.
2. Orientasi
Adalah bagian teks yang berkaitan dengan waktu,suasana, maupun tempat yang
berkaitan dengan hikayat tersebut.
3. Komplikasi
Berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada
bagian ini kita bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab
kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
Konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan
penyelesaiannya dari konflik tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian ini si pengarang mmengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang
dialami tokoh atau pelaku.

6. Koda
Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks cerita
oleh pembacanya.
Langkah merumuskan isi cerita rakyat (Hikayat)
1. Mendengarkan dengan seksama isi informasi yang disampaikan.
2. Menafsirkan pokok pembahasan.
3. Menyeleksi dan menentukan pokok pikiran.
4. Menulis kembali pokok pikiran dengan kalimat sendiri secara ringkas.
5. Menampaikan kembali isi informasi yang telah ditulis secara jelas dan runtut.

LKPD
A. PETUNJUK KERJA
1. bacalah materi dengan cermat!
2. Tonton dan simak teks cerita rakyat yang berjudul Indera Bangsawan, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan cara:
a. Masuk ke google site melalui link https://sites.google.com/view/mapel
bahasaindonesia !
b. Kemudia klik pada halaman muka dan pilih laman materi untuk memahami
lebih jauh tentang materi yang akan dipelajari.
c. Di dalam laman materi dapat dipilih materi pertemuan 1 untuk memahami
materi mmengidentifikasi karakteristik dan merumuskan pokok-pokok isi cerita
rakyat (hikayat).
d. Kemudian klik pada halaman muka dan pilih laman tugas untuk mengerjakan tugas yang akan
dikerjakan
e. Di dalam laman tugas, dapat mengklik tugas 1 untuk mengerjakan soal yang ada.

B. Tugas
Kerjakan tugas berikut ini!
1. Cermati dan simak baik-baik video hikayat Indera Bangsawan melalui link
2. Sebutkan 5 karakteristik yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) berjudul
Indera Bangsawan
3. Jelaskan 5 pokok isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang berjudul
Indera Bangsawan dengan bahasamu sendiri!
Contoh uraian
Bacalah cerita rakyat berikut!
Hikayat Indera Bangsawan.

Hikayat Indera Bangsawan

Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di
atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan
sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua
orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun
terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada
Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya
diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan.
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu
sama-sama gagah.Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi
bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang
dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi mencari buluh perindu
itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah
matahari hidup.
Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada
kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut,
mereka pun pergi saling cari mencari.
Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan. Maka ia pun
menyerahkan dirinya kepada AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya.
Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai.Ia naik ke atas mahligai itu
dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang
melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun
keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah
sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas
dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang,
Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri
dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya.
Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang yang terlalu luas.
Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya
dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja
Kabir.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai
upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah
mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya
yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli
nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda
bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”
Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi susu kambing serta
menyangkutkannya pada pohon kayu.Maka ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya
dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala.
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang
disangkanya  susu  harimau  beranak  muda  itu.  Indera  Bangsawan  berkata  susu itu tidak akan dijual dan hanya
akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang
itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang gembira,
mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan
susu kambing. Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan
menunjukkannya kepada raja.
Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah
genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh,
baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin
seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya.
Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginnda berkata kepada sembilan anak raja
bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indrra
Bangsawan. Indra Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan
memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil
Puteri, Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu
tanpa pikir panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong.
Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan mengambil jubah Buraksa.
Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya.
Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera
menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan  kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa.
Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata Raja
mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar
pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong
diketahui raja dan rakyatnya.
 Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik

Berdasarkan teks di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1.      Tentukan 4 cirri-ciri cerita rakyat tersebut!


2.      Tentukan watak tokoh Indera Bangsawanyang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
3.      Tentukan alur yang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
4.      Tentukan amanat yang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
5.      Tentukan gaya bahasa yang terdapat pada cerita rakyat tersebut.!
6.      Tentukan tema yang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
7.      Tentukan nilai budaya  dan nilai moral yang terdapat pada cerita rakyat yang telah dibaca!
8.      Tulislah kembali cerita rakyat yang telah dibaca dengan menggunakan kalimat sendiri!
9.      Tulislah tanggapan berdasarkan isi cerita rakyat yang telah dibaca!

Kunci Jawaban:
1.   Kemustahilan, anonim, kesaktian, istanasentris
2.   Pemberani
3.   Maju
4.   Kita harus membantu orang yang membutuhkan pertolongan
5.   Menggunakan antitesis, misalnya naik gunung turun gunung, keluar masuk hutan
6.   Kehebatan saudara kembar dalam menghadapui musuh sebelum mencapai kebahagiaan
7.   Nilai budaya:
raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling
gagah dan pantas menjadi penggantinya.
 Nilai moral:
Membantu orang lain yang sedang mengalami Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu
8.   Kebijaksaan guru
9.   Kebijaksanaan guru
KETERANGAN
1. Pendekatan

Adapun pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan Student
Centered Learning (SCL), kenapa ? karena dengan menggunakan metode SCL ini peserta didik
mampu meningkatkan keaktifan mereka dalam kegiatan belajar, Student Centered
Learning dipercaya efektif meningkatkan kualitas belajar juga. Student Centered Learning atau
SCL merupakan satu pendekatan pembelajaran yang dipercaya efektif dalam meningkatkan
kualitas belajar peserta didik.

2. Model Pembelajaran

Adapun metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode
CTL (Contextual Teaching and Learning), metode CTL adalah suatu
model pembelajaran yang memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengelola,
dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret dan mengaitkan dengan
kehidupan nyata siswa, jadi alasan saya menggunakan metode pembelajaran ini adalah karena
dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan
berpikir kreatif.

3. Teori

Sedangkan teori yang digunakan dalam perangkat pembelajaran ini ialah teori Kognitif.
Teori kognitif ialah teori yang gaya belajar aktif yang fokusnya memaksimalkan potensi otak.
Melalui metode ini, peserta didik bisa lebih mudah menghubungkan informasi baru dengan ide-
ide yang sudah ada. Selain itu juga, teori belajar kognitif  ini adalah teori belajar yang lebih
mementingkan bagaimana proses belajar dari pada hasilnya. 

Jika dikaitkan dengan materi diatas, teori ini akan lebih membantu siswa dalam proses belajar
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dimana teori ini akan berpokus pada siswa sebagai
peran aktif dalam proses belajar, terutama dalam menuangkan dan mengembangkan ide-ide
dalam menulis sebuah teks cerita rakyat (hikayat).
4. Metode

Metode yang digunakan dalam perangkat pembelajaran ini adalah metode diskusi dan
penugasan. Metode ini adalah proses pembelajaran yang dimana tenaga pendidik memberikan
tugas kepada peserta didik yang biasanya bersifat individual maupun berkelompok dengan tujuan
untuk merangsang peserta didik agar aktif belajar dan berpikir kreatif dalam menuangkan ide-ide
terutama dalam hal kepenulisan.

Anda mungkin juga menyukai