Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sudah kita ketahui Bersama bahwa Ibadah merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia
terhadap tuhannya dan dengan ibadah manusia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di
Dunia dan di Akhirat nanti. Bentuk dan jenis Ibadah sangat bermacam-macam, seperti Shalat,
puasa, naik haji, membaca Al Qur’an, jihad dan lainnya.

Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh berakal,
dan harus dikerjakan bagi seorang mukmin dalam keadaan bagaimanapun.

Sahlat merupkan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang)
salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa yang mendirikan shalat, maka dia telah
mendirikan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama
(Islam)

Shalat yang wajib harus didirikan dalam sehari semalam sebanyak lima kali, berjumlah 17 raka’at.
Shalat tersebut wajib dilaksanakan oleh muslim baligh tanpa terkecuali baik dalam keadaan sehat
mapun sakit, dalam keadaan susah maupun senang, lapang ataupun sempit.Selain shalat wajib
yang lima ada juga shalat sunat.

Untuk membatasi masalah bahasan, maka penulis hanya membahas tentang shalat wajib
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian shalat?
2. Apa syarat wajib dan syarat sah shalat?
3. Apa rukun shalat?
4. Apa saja shalat yang wajib dikerjakan ?
5. Apa saja shalat yang sunnah dikerjakan ?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian shalat.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat wajib dan sahnya shalat.
3. Untuk mengetahui rukun shalat.
4. Untuk mengetahui shalat yang bersifat wajib
5. Untuk mengetahui shalat yang bersifat sunnah
6. Untuk mengetahui perbedaan laki-laki dan perempuan dalam shalat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sholat, Syarat Dan Rukun Sholat Lengkap

Pengertian Sholat, Syarat Dan Rukun Sholat Lengkap – Setiap muslim memiliki
kewajiban untuk melaksanakan ibadah sholat fardhu, yaitu sholat 5 waktu dalam sehari
semalam. Hukum sholat 5 waktu adalah fardhu ‘ain. Sejak kecil kita harus menanamkan
kebiasaan sholat, ketika beranjak baligh akan menjadi kewajiban. Banyak keutamaan-
keutamaan sholat yang bisa kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari di dunia dan akhirat
kelak. Pada pembahasan kali ini,kita akan membahas seputar pengertian sholat, syarat dan
rukun-rukun di dalam sholat.

2.2. Pengertian Sholat

Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu
ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.

Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang bisa
melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran yang dalam pada
setiap jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.

Menurut Ash Shiddieqy, sholat ialah menggambarkan rukhus shalat atau jiwa shalat;
yakni berharap kepada Allah dengan sepenuh hati dan jiwa raga, dengan segala
kekhusyu’an dihadapan Allah dan ikhlas yang disertai dengan hati yang selalu berzikir,
berdo’a & memujiNya.

Dalam mengerjakan sholat harus selalu berusaha menjaga kekhusu’annya. Secara


bahasa, khusyu’ berasal dari kata khasya’a yakhsya’u khusyu’an, yang berarti memusatkan
penglihatan pada bumi & memejamkan mata/meringankan suara ketika shalat. Khusyu’ itu
artinya lebih dekat dengan khudhu’ yakni tunduk & takhasysyu’ yakni membuat diri

3
menjadi khusyu’. Khusyu’ ini bisa melalui suara, gerakan badan atau pengelihatan.
ketiganya itu menjadi tanda kekhusyu’an bagi seseorang dalam melaksanakan shalat.

Secara istilah syara’, khusyu’ ialah keadaan jiwa yang tenang & tawadhu’, kemudian
khusyu’ dihati sangat berpengaruh dan akan tampak pada anggota tubuh lainnya. Menurut
A. Syafi’i khusyu’ berarti menyengaja, ikhlas, tunduk lahir batin; dengan menyempurnakan
keindahan bentuk ataupun sikap lahirnya (badan), serta memenuhinya dengan kehadiran
hati, kesadaran dan pemahaman segala ucapan maupun sikap lahiriyah tersebut.

2.2.1 Syarat Wajib Sholat

Ada persyaratan yng harus dipenuhi untuk melakukan sholat, yaitu:

1. Islam, shalat diwajibkan terhadap orang muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dan
tidak diwajibkan bagi orang kafir atau nin muslim. Orang kafir tidak dituntut untuk
melaksanakan shalat, namun mereka tetap menerima hukuman di akhirat. Walaupun
demikian orang kafir apabila masuk Islam tidak diwajibkan membayar shalat yang
ditinggalkannya selama kafir, demikian menurut kesepakatannya para ulama. Allah SWT
berfirman: Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu[609]: "Jika mereka berhenti
(dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka
yang sudah lalu. (QS 8:38)

‫ رو ا ه احمد و ا لطبرا نى و ا‬.‫ ا ال سال م يجب ما قبله‬:‫عن عمر و بن عا ص ا ن ا لنبي صلو ا هلل عليه و سلم قا ل‬
‫لبيهقي‬
Dari Amr bin Ash bahwa Nabi SAW bersabda: islam memutuskan apa yang sebelumnya
(sebelum masuk islam). HR Ahmad, Al-Thabrani dan Al-baihaqi).
2. Baligh, anak-anak kecil tidak dikenakan kewajiban shalat berdasarkan sabda Nabi
SAW, yang artinya:
Dari Ali r.a. bahwa Nabi SAW berkata: Diangkatkan pena ( tidak ditulis dosa) dalam tiga
perkara: Orang gila yang akalnya tidak berperan sampai ia sembuh, orang tidur sampai ia
bangun dan dari anak-anak sampai dia baligh. (HR Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim).
3. Berakal. Orang gila, orang kurang akal (ma’tuh) dan sejenisnya seperti penyakit sawan
(ayan) yang sedang kambuh tidak diwajibkan shalat, karena akal merupakan prinsip dalam

4
menetapkan kewajiban (taklif), demikian menurut pendapat jumhur ulama alasannya adalah
hadits yang diterima dari Ali r.a. yang artinya:
“dan dari orang gila yang tidak berperan akalnya sampai dia sembuh”
Namun demikian menurut Syafi’iyah disunatkan meng-qadha-nya apabila sudah senbuh.
Akan tetapi golongan Hanabilah berpendapat, bagi orang yang tertutup akalnya karena sakit
atau sawan (ayan) wajib mneg-qadha shalat. Hal ini diqiyaskan kepada puasa, Karena puasa
tidak gugur disebabkan penyakit tersebut.
4. Suci dari hadats
5. Suci seluruh anggota badan pakaian dan tempat
6. Menutup aurat
7. Masuk waktu yang telah ditentukan
8. Menghadap kiblat
9. Mengetahui mana rukun wajib dan sunah.

2.2.2 Syarat Sah Sholat

1. Mengetahui masuk waktu. Shalat tidak sah apabila seseorang yang melaksanakannya
tidak mengetahui secara pasti atau dengan persangkaan yang berat bahwa waktu telah
masuk, sekalipun ternyata dia shalat dalam waktunya. Demikian juga dengan orang
yang ragu, shalatnya tidak sah. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman”.(QS. An-Nisa:103).
2. Suci dari hadas kecil dan hadas besar. Penyucian hadas kecil dengan wudu’ dan
penyucian hadas besar dengan mandi. Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:
“Dari Umar r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Allah tidak menerima shalat seseorang
yang tidak suci. (HR. Al-Jama’ah kecuali Al-Bukhari).
“Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Allah tidak menerima shalat
seorang kamu apabila berhadas hingga dia bersuci. (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Suci badan, pakaian dan tempat dari na’jis hakiki. Untuk keabsahan shalat disyariatkan
suci badan, pakaian dan tempat dari na’is yang tidak dimaafkan, demikian menurut
pendapat jumhur ulama tetapi menurut pendapat yang masyhur dari golongan Malikiyah
adalah sunnah muakkad.

5
4. Menutup aurat. Seseorang yang shalat disyaratkan menutup aurat, baik sendiri
dalamkeadaan terang maupun sendiri dalam gelap. Allah SWt berfirman: “pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid”(QS. 4:31).
5. Menghadap kiblat. Ulama sepakat bahwa syarat sah shalat. Allah SWT berfirman:
“Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka palingkanlah wajahmu ke
arahnya. (QS. 2:150)
Mengahadap kiblat dikecualikan bagi orang yag melaksanakan sholat Al-khauf dan
sholat sunat diatas kendaraan bagi orang musafir dalam perjalanan. Golongan Malikiyah
mengaitkan dengan situasi aman dari musuh, binatang buas dan ada kesanggupan. Oleh
karena itu tudak wajib mengahadao kiblat apabila ketakutan atau tidak sanggup (lemah)
setiap orang sakit.
Ulama sepakat bagi orang yang menyaksikan ka’bah wajib menghadap ke ka’bah sendir
secara tepat. Akan tetapi bagi orang yang tidak menyaksikannya, karena jauh di luar
kota makkah, hanya wajib menghadapakan muka kea arah ka’bah, demikian pendapat
junhur ulama. Sedangkan Imam Syafi’I Berendapat mesti menghadapkan muka ke
ka’bah itu sendiri sebagaimana halnya orang yang berada di kota mekah. Caranya mesti
di niatkan dalam hati bahwa menghadap itu tepat pada ka’bah.
6. Niat. Golongan hanafiyah dan Hanabilah memandang niat sebagai syarat sah shalat,
demikian juga pendapat yang lebih kuat dari kalangan Malikiyah.

2.2.3 Rukun Sholat

Ada beberapa rukun sholat yang wajib diketahui. Antara lain:

1. Niat

2. Berdiri tegap bila mampu, dan diperbolehkan duduk atau berbaring bagi yang udzur

3. Takbiratul ihram

4. Membaca suratul fatihah pada setiap rokaatnya

5. Ruku’

6
6. I’tidal

7. Sujud

8. Duduk di antara dua sujud

9. Duduk Tasyahud Akhir

10. Membaca tasyahud akhir

11. Membaca shalawat Nabi

12. Mengucap salam pertama

13. Tertib (Dilaksanakan secara berurutan)

Dalam melakukan sholat, tidak bisa semau-mau, tetapi waktunya telah ditentukan
seperti dalam firman Allah “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa : 103).

Semoga selalu istiqomah dalam mengerjakan segala perintah-perintah Allah terutama


sholat 5 waktu. Pentingnya sholat bagi umat muslim bisa kita jadikan motivasi untuk selalu
menjaga keistiqomahan kita di jalanNya dan semoga artikel diatas dapat memberikan
manfaat. Terimakasih.

2.2.4. Hal-hal yang Membatalkan Shalat

Shalat akan batal atau tidak sah apabila salah satu rukunnya tidak dilaksanakan atau
ditinggalkan dengan sengaja.

Adapun hal-hal yang dapat membatalkan shalat adalah sebagai berikut :

1. Berhadats

2. Terkena Najis yang tidak dimaafkan

3. Berkata-kata dengan sengaja di;luar bacaan shalat

4. Terbuka auratnya

7
5. Mengubah niat, missal ingin memutuskan shalat (niat berhenti shalat)

6. Makan atau /minum.walau sedikit

7. Bergerak tiga kali berturut-turut, diluar gerakan shalat

8. Membelakangi kiblat

9. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti menambah ruku’sujud atau lainnya
dengan sengaja

10. Tertawa terbahak-bahak

11. Mendahului Imam dua rukun.

12. Murtad, keluar dari Islam.

2.3 Macam-macam Sholat Wajib / Fardlu :

Sholat yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim "Innash Sholata Kaanat Alal
Mu'miniina Kitaaban Mauquuta : Sholat itu wajib dikerjakan oleh muslim/mu'min yang
sudah ditentukan waktu-waktunya", dan akan mendapat pahala dari Allah Swt - bila
mengerjakannya, serta akan mendapat siksa dari Allah Swt - bila tidak mengerjakannya).
Diantara dalil al-qur’an yang mewajibkan shalat antara lain

Firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:


Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.”
Firman-Nya yang lain dalam surah An-Nisa ayat 103:
Artinya:“Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa
aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Sedangkan hadits-hadits yang menjelakan tentang kewajiban solat antara lain adalah:

8
‫ع َم َر قَا َل‬ َ :‫علَى َخ ْم ٍس‬
َ ‫ع َْن‬: ‫شهَا َد ِة ا َ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َو اَنَّ ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْب ِد هللاِ ب ِْن‬ ُ ‫قَا َل َر‬
ْ ‫ بُنِ َي اْ ِال‬:‫س ْو ُل هللاِ ص‬
َ ‫سالَ ُم‬
ِ ‫ َو َح ّج اْلبَ ْي‬،‫الزكَا ِة‬
‫ فى نيل االوطار‬،‫ احمد و البخارى و مسلم‬. َ‫ت َو ص َْو ِم َر َمضَان‬ َّ ‫اء‬ َّ ‫ َو اِقَ ِام ال‬،ِ‫س ْو ُل هللا‬
ِ َ ‫ َو اِ ْيت‬،‫صالَ ِة‬ ُ ‫َر‬
1:333

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu terdiri atas
lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya
Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, hajji ke
Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar
juz 1, hal. 333]

َّ ‫الر ُج ِل َو بَ ْينَ اْل ُك ْف ِر ت َ ْركُ ال‬


‫ فى‬،‫ الجماعة اال البخارى و النسائى‬.‫صالَ ِة‬ ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ع َْن جَابِ ٍر قَال‬
َّ َ‫ بَ ْين‬:‫س ْو ُل هللاِ ص‬
340 :1 ‫نيل االوطار‬

Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “(Yang membedakan) antara seseorang
dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah, kecuali Bukhari dan Nasai,
dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]

.‫ فَ َم ْن تَ َر َكهَا فَ َق ْد َكفَ َر‬.ُ‫صالَة‬


َّ ‫ ا َ ْلعَ ْه ُد ا َّلذِى َب ْي َننَا َو بَ ْينَ ُه ُم ال‬:ُ‫س ْو َل هللاِ ص يَقُ ْول‬ َ :َ‫ع َْن بُ َر ْي َدةَ رض َقال‬
ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬
1 ‫ فى نيل االوطار‬،‫الخمسة‬: 343

Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Perjanjian
antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa meninggalkannya, maka
sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]

‫ض‬ ُ ‫ َيا َر‬:َ‫ فَقَال‬،‫الرأْ ِس‬


َ ‫ اَ ْخ ِب ْرنِى َما فَ َر‬،ِ‫س ْو َل هللا‬ َّ ‫س ْو ِل هللاِ ص ثَائِ َر‬ ُ ‫ع َْن َط ْلحَةَ ب ِْن‬
ُ ‫ع َب ْي ِد هللاِ ا َنَّ اَع َْرابِ ًّيا جَا َء اِ َلى َر‬
ّ ‫علَ َّي ِمنَ ال‬
‫صيَ ِام‬ َ ُ‫ض هللا‬ َ ‫ ا َ ْخبِ ْرنِى َما فَ َر‬:َ‫ قَال‬.‫ش ْيئ ًا‬
َ ‫ع‬ َ ‫ اِالَّ ا َ ْن ت َ َط َّو‬،‫س‬ َّ ‫ ال‬:َ‫صالَ ِة ! َقال‬
ُ ‫ص َل َواتُ اْل َخ ْم‬ َّ ‫علَ َّي ِمنَ ال‬ َ ُ‫ !هللا‬:َ‫َقال‬
‫ قَا َل‬.‫ش ْيئًا‬َ ‫ع‬ َ : ‫الزكَا ِة ! قَا َل‬
َ ‫شه ُْر َر َمضَانَ اِالَّ ا َ ْن تَ َط َّو‬ َّ َ‫علَ َّي ِمن‬ َ ُ‫ا َ ْخ ِب ْرنِى َما فَ َرضَ هللا‬: ‫س ْو ُل هللاِ ص ِبش ََرائِ ِع‬ ُ ‫فَا َ ْخبَ َرهُ َر‬
ْ ‫اْ ِال‬: ‫ اَ ْفلَ َح ا ِْن‬.‫س ْو ُل هللاِ ص‬
‫ فَ َقا َل‬.‫سالَ ِم ُكلّهَا‬ ُ ‫ َفقَا َل َر‬.‫ش ْيئ ًا‬
َ ‫علَ َّي‬ َ ‫ص ِم َّما فَ َر‬
َ ُ‫ض هللا‬ ُ ُ‫ش ْيئ ًا َو الَ ا َ ْنق‬ َ ‫ع‬ ُ ‫ الَ ا َ َّط َّو‬، َ‫َو ا َّلذِى اَك َْر َمك‬
335 :1 ‫ فى نيل االوطار‬،‫ احمد و البخارى و مسلم‬. َ‫صدَق‬ َ ‫ق ا َ ْو َد َخ َل اْل َجنَّ َة ا ِْن‬َ ‫ص َد‬ َ

Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, bahwa seorang Arab gunung datang kepada Rasulullah
SAW dalam keadaan rambutnya kusut, lalu ia bertanya, “Ya Rasulullah, beritahukanlah

9
kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari shalat ?”. Beliau bersabda, “Shalat-
shalat yang lima, kecuali kamu mau melakukan yang sunnah”. Ia bertanya,
“Beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari puasa ?”. Beliau
SAW bersabda, “Puasalah bulan Ramadlan, kecuali kamu mau melakukan yang sunnah”.
Ia bertanya lagi, “Beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari zakat
?’. Thalhah berkata : Lalu Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya tentang syariat-
syariat Islam seluruhnya. Lalu orang Arab gunung itu berkata, “Demi Allah yang telah
memuliakan engkau, saya tidak akan menambah sesuatu dan tidak akan mengurangi
sedikitpun dari apa-apa yang telah diwajibkan oleh Allah kepada saya”. Lalu Rasulullah
SAW bersabda, “Pasti ia akan bahagia, jika benar. Atau pasti ia akan masuk surga jika
benar (ucapannya)”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal.
335]

‫ع َْن اَنَ ِس ْبنَ َمالِكٍ رض قَا َل‬: ‫ ث ُ َّم‬.‫سا‬


ً ‫صتْ َحتَّى ُج ِعلَتْ َخ ْم‬ َ ‫ ث ُ َّم نُ ِق‬، َ‫س ْين‬
ِ ‫ي ِب ِه َخ ْم‬ ْ ُ ‫صلَ َواتُ َل ْي َلةَ ا‬
َ ‫س ِر‬ َّ ‫علَى النَّ ِب ّي ص ال‬ َ ْ‫فُ ِرضَت‬
‫ فى نيل‬،‫ احمد و النسائى و الترمذى و صححه‬. َ‫س ْين‬ ِ ‫َي َو اِنَّ َلكَ ِبه ِذ ِه اْل َخ ْم ِس َخ ْم‬ َّ ‫ َيا ُم َح َّم ُد اِنَّهُ الَ يُبَ َّد ُل اْلقَ ْو ُل َلد‬:‫ِي‬
َ ‫نُ ْود‬
1 ‫االوطار‬: 334

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW pada malam
Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali, kemudian Nabi
dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah) ketetapan itu di sisi-Ku.
Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh kali”. [HR. Ahmad, Nasai dan
Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 334]

َ‫صالَةُ َر ْكعَتَي ِْن َر ْكعَتَي ِْن ِب َمكَّة‬


َّ ‫ت ال‬
ِ ‫ض‬َ ‫ قَ ْد فُ ِر‬: ْ‫ش ْعبِ ّي ا َنَّ عَائِشَةَ قَالَت‬ َّ ‫ع َِن ال‬. ‫س ْو ُل هللاِ ص اْل َم ِد ْينَةَ َزا َد َم َع ُك ّل‬ ُ ‫فَلَ َّما قَ ِد َم َر‬
.‫صالَةَ اْالُ ْولَى‬َّ ‫صلَّى ال‬ َ ‫سافَ َر‬ َ ‫ َو كَانَ اِذَا‬:َ‫ قَال‬.‫ط ْو ِل قِ َرا َءتِ ِه َما‬
ُ ‫صالَةُ اْل َفجْ ِر ِل‬ ِ ‫ب فَ ِانَّها ِوتْ ُر النَّه‬
َ ‫َار َو‬ َ ‫ اِالَّ اْل َم ْغ ِر‬،‫َر ْكعَتَي ِْن َر ْكعَتَي ِْن‬
‫احمد‬

Dari ‘Asy-Sya’bi bahwa ‘Aisyah RA pernah berkata : Sungguh telah difardlukan shalat
itu dua rekaat dua rekaat ketika di Makkah. Maka tatkala Rasulullah SAW tiba di Madinah
(Allah) menambah pada masing-masing dua rekaat itu dengan dua rekaat (lagi), kecuali
shalat Maghrib, karena sesungguhnya shalat Maghrib itu witirnya siang, dan pada shalat
Fajar (Shubuh), karena panjangnya bacaannya”. Asy-Sya’bi berkata, “Dan adalah

10
Rasulullah SAW apabila bepergian (safar), beliau shalat sebagaimana pada awalnya (dua
rekaat)”. [HR. Ahmad 6 : 241

Adapun macam-macam sholat wajib/fardlu sebagaimana "ISLAM", berikut Sholat


Sunnah Rawatib sbb :

A. Sholat Isya' yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan
satu kali salam. Waktu pelaksanaannya dilakukan menjelang malam (+ pukul 19:00 s/d
menjelang fajar)yang diiringi dengan sholat sunnah qobliyah (sebelum) dan ba'diyah
(sesudah) sholat isya.

B. Sholat Subuh yaitu sholat yang dikerjakan 2 (dua) raka'at dengan satu kali salam.
Adapaun waktu pelaksanaannya dilakukan setelah fajar (+ pukul 04:10) yang hanya
diiringi dengan sholat sunnah qobliyah saja, sedang ba'diyah dilarang.

C. Sholat Dhuhur yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud
dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksaannya dilakukan sa'at matahari tepat di atas
kepala (tegak lurus) + pukul 12:00 siang, yang diiringi dengan sholat sunnah qobliyah
dan sholat sunnah ba'diyah (dua raka'at-dua raka'at atau empat raka'at-empat raka'at
dengan satu kali salam).

D. Sholat Ashar yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud
dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan setelah matahari
tergelincir (+ pukul 15:15 sore atau sebatas pandangan mata) yang hanya diiringi oleh
sholat sunnah qobliyah dengan dua raka'at atau empat raka'at (satu kali salam).

E. Sholat Maghrib yaitu sholat yang dikerjakan 3 (tiga) raka'at dengan dua kali tasyahud
dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaanya dilakukan setelah matahari terbenam
(+ pukul 18:00) yang diiringi oleh sholat sunnah ba'diyah dua raka'at atau empat raka'at
dengan satu kali salam, sedang sholat sunnah qobliyah hanya dianjurkan saja bila
mungkin : lakukan, tapi bila tidak : jangan (karena akan kehabisan waktu).

Bila dalam keadaan normal sholat wajib harus dikerjakan sesuai waktunya, tapi bila
dalam keadaan bepergian (antara + 81 Km) atau dalam keadaan masyaqot/kesulitan

11
keadaan, boleh dilakukan dengan cara Jama' dengan ketentuan jumlah raka'atnya tidak
berkurang. Jama' terbagi dua yaitu :

A. Jama' Taqdim : sholat yang dikerjakan dalam satu waktu dengan menarik waktu yang
terbelakang, seperti : sholat Ashar dilakukan pada waktu sholat Lohor (Dhuhur), dan
sholat Isya dilakukan pada waktu sholat Maghrib, kesemuanya itu dilakukan secara
bersama-sama.

B. Jama' Ta'khir : sholat yang dikerjakan dalam satu waktu dengan mengakhirkan waktu
yang pertama, seperti : sholat Lohor dilakukan pada waktu sholat Ashar dan sholat
Maghrib dilakukan pada waktu sholat Isya.

Adapun sholat Jama' dapat pula dilakukan dengan cara mengqoshor (mengurangi)
raka'at disebut Jama' Qoshor, seperti : Lohor = 2 raka'at, Ashar = 2 raka'at, Maghrib = 3
raka'at (tetap) dan Isya = 2 raka'at, kecuali sholat shubuh tidak boleh dijama' saja, ataupun
dijama' qoshor.

2.4 Macam-Macam Shalat Sunnah dan Penjelasannya

Shalat sunnah adalah shalat yang tidak diwajibkan kepada seorang muslim, akan tetapi
shalat ini dianjurkan untuk dikerjakan agar mendapat pahala, rahmat juga hikmah dari Allah
SWT.

A. Shalat Sunnah Wudhu

Adalah shalat sunnah 2 rakaat yg bs dikerjakan tiap selesai wudhu, Bacaan niat :
Ushalli sunnatal wudlu-i rak'ataini lillahi Ta'aalaa artinya : "aku niat shalat sunnah wudhu 2
rakaat karena Allah"

B. Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid

Adalah shalat sunnah 2 rakaat yg dikerjakan ketika memasuki masjid dikerjakan


sebelum duduk. Bacaan niat : Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah"

12
C. Shalat Sunnah Dhuha

Adalah shalat sunnah yg dikerjakan ketika matahari baru naik. Dengan jumlah rakaat
minimal 2 maksimal 12. Bacaan niat : Ushalli sunnatal Dhuha rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah dhuha 2 rakaat karena Allah"

D. Shalat Sunnah Rawatib

Adalah shalat sunnah yg dikerjakan pada waktu sebelum dan sesudah shalat fardhu.
Yang dikerjakan sebelum shalat fardu disebut Qabliyah, sedangkan yang dikerjakan sesudah
shalat fardu adalah Ba’diyyah. Dikerjakan sebanyak 2 rakaat kecuali pada shalat ashar yang
bisa dikerjakan 4 rakaat. Bacaan niat Qabliyah : Ushalli sunnatadh Dzuhri rak'ataini
Qibliyyatan lillahi Ta'aalaa Artinya : "aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur 2 rakaat
karena Allah" Bacaan niat Ba’diyyatan : Ushalli sunnatadh Dzuhri rak'ataini Ba'diyyatan
lillahi Ta'aalaa Artinya : "aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat karena Allah"

E. Shalat Sunnah Tahajud

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam. Minimal 2 rakaat
maksimal sebatas kemampuan kita. Dalam surah Al-Isra ayat 79 diterangkan : "Dan pada
sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.
Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S.Al Isra:79). Bacaan
niat : Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi Ta'aalaa Artinya : "aku niat shalat sunnah
tahajjud 2 rakaat karena Allah"

F. Shalat Sunnah Istikharah

Adalah shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk yg baik, bila
kita mengalami keraguan dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 mlm
terakhir. Bacaan niat : Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa Artinya : "aku
niat shalat sunnah Istikharah 2 rakaat karena Allah"

G. Shalat Sunnah Hajat

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk memohon agar hajat kita
dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT. Dikerjakan paling sedikit 2 rakaat dan paling

13
banyak 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat. Bacaan niat : Ushalli sunnatal Haajati
rak'ataini lillahi Ta'aalaa Artinya : "aku niat shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah"

H. Shalat Sunnah Mutlaq

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan tanpa sebab, tidak ditentukan waktunya, juga
tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yg baik, banyak/sedikit (AlHadis).
Bacaan niat : Ushalli sunnatal rak'ataini lillahi Ta'aalaa Artinya : "aku niat shalat sunnah
2rakaat karena Allah"

I. Shalat Sunnah Taubat

Adalah shalat sunnah yang dilakukan karena merasa berbuat dosa kepada Allah SWT,
supaya mendapat ampunanNya. Bacaan niat : Ushalli sunnatal Taubati rak'ataini lillahi
Ta'aalaa Artinya : "aku niat shalat sunnah taubat 2 rakaat karena Allah"

J. Shalat Sunnah Tasbih

Adalah shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada tiap malam, jika tidak
boleh 1 minggu sekali atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini dikerjakan 4 rakaat,
dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari dengan 1 salam, Jika dikerjakan pada
malam hari dengan 2 salam.

Cara mengerjakan shalat sunnah ini berbeda dengan biasanya, berikut cara
mengerjakannya :

1). Bacaan Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa. Artinya : "aku niat
shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"

2). Setelah baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.

3). Ruku', setelah baca do'a ruku, baca tasbih 10x.

4). Itidal, setelah membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.

5). Sujud, setelah baca doa sujud, baca tasbih 10x.

6). Setelah baca do'a duduk diantara 2 sujud, baca tasbih 10x.

14
7). Setelah baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.

Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaat sebanyak 75.

Lafadz bacaan tasbih : Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar
Artinya : "Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha
Agung"

K. Shalat Sunnah Tarawih

Adalah Shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, waktunya adalah
sesudah shalat Isya. Mengenai jumlah rakaatnya ada yang 11 dan ada juga yang 21
Bacaan niat : "Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi
ta'aalaa."Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena
Allah Ta'ala"

L. Shalat Sunnah Witir

Adalah shalat sunnah Mu Akad (dianjurkan), witir artinya ganjil. Dalam sebuah
hadist diriwayatkan "Sesungguhnya Allah adalah witir (ganjil) dan mencintai witir” [HR.
Abu Daud]. Dalam semalam tidak ada witir 2 kali seperti yang banyak diriwayatkan
dalam hadist. Dimana bilangan rakaatnya bisa 1,3,5,7,9 atau 11. Bacaan niat : Ushalli
sunnatal witri rak' atan lillahi ta'aalaa artinya : "Aku niat shalat sunnat witir rakaat krn
Allah"

M. Shalat Sunnah Hari Raya

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada saat hari raya, di dalam islam ada 2 hari
raya yaitu hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal dan hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijah.
Hukumnya sunnah Mu akad (dianjurkan).

"Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yg


byk, sebab itu shalatlah engkau&berqurbanlah krn Tuhanmu pd Idul Adha
(Q.S.AlKautsar.1-2)

15
Bacaan niat Shalat Idul Fitri : “Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak'ataini
(imamam/makmumam) lillahi Taa'laa” artinya : "Aku niat shalat idul fitri dua rakaat
(imam/makmum) karena Allah"

Bacaan niat Shalat Idul Adha : “Ushalli sunnatal li'iidil Adha rak'ataini
(imamam/makmumam) lillahita'aalaa” artinya : "Aku niat shalat idul adha dua rakaat
(imam/makmum) karena Allah"

Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari.
Syarat, rukun juga sunnatnya sama seperti shalat yg lainnya. Hanya ditambah beberapa
sunnat sbg berikut :

1. Berjamaah

2. Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua

3. Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap takbir.

4. Setelah takbir yg kedua sampai takbir yang terakhir baca tasbih.

5. Membaca surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.

6. Imam menyaringkan bacaannya.

7. Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jum'at.

8. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha
tentang hukum-hukum Qurban.

9. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.

10. Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.

N. Shalat Sunnah Khusuf

Adalah shalat sunnah sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Shalat ini dilaksanakan
minimal dua rakaat.

16
Cara mengerjakannya :

1). Shalat dua rakaat dengan empat kali ruku' yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku' dan
I'tidal baca fatihah lagi kemudian ruku' dan I'tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana
biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.

2). Disunatkan baca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan
harus nyaring, sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya. Bacaan niat shalat gerhana
bulan : Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa artinya : "Aku niat shalat
gerhana bulan dua rakaat karena Allah"

O. Shalat Sunnah Istiqa'

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Bacaan niatnya : “Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam)
lillahita'aalaa” artinya : "Aku niat shalat istiqa’ dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"

Syarat-syarat mengerjakan Shalat Istiqa’ :

1). Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertobat dengan berpusa dan
meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab
menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.

"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak
orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan
(hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).

2). Pada hari keempat semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan
dengan pakaian sederhana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa'.

3). Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9
kali dan pada khutbah kedua 7 kali. Pelaksanaan khutbah istiqa’ berbeda dengan
khutbah lainnya, yaitu :

1. Khatib disunatkan memakai selendang.

17
2. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa Allah SWT akan
mengabulkan permintaan mereka.

3. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.

4. Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi
makmumnya.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat merupakan
suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.
Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang bisa
melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran yang dalam
pada setiap jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.

Dalam sholat sendiri terdapat syarat wajib, syarat sah serta rukun sholat
sedangkan ibadah sholat dalam pelaksanaanya dibagi menjadi 2 antara lain sholat
sunnah yang tidak diwajibkan kepada seorang muslim, akan tetapi shalat ini
dianjurkan untuk dikerjakan agar mendapat pahala, rahmat juga hikmah dari Allah
SWT. Sedangkan sholat wajib adalah sholat yang harus dikerjakan dan mendapat
pahala bila dikerjakan sedangkan meninggalkanya akan mendapatkan dosa dari Allah
SWT.

3.2 Saran

Makalah yang kami buat ini pastinya masih banyak kekurangan dan keterbatasan.
Makalah yang mungkin masih jauh dari kesempurnaan ini belum dapat memberikan
penjelasan maupun pemaparan yang sangat mendetail, untuk itu kami menyarankan
kepada pembaca agar tidak hanya terpaku pada makalah ini saja dan mengkritik guna
untuk menyempurnakan makalah ini.terima kasih

19
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, S.A. Zainal, Kunci Ibadah, (Semarang: PT.Karya Toha Putra Semarang, 2001)

Hamid ,Abdul. Beni HMd Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009).

Al-Qor’an dan terjemahannya

https://id.wikipedia.org/wiki/Salat

http://suhendraaw.blogspot.co.id/2015/05/makalah-salat-pengertian-macam.html

http://www.journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/188

20

Anda mungkin juga menyukai